Tuesday, 9 June 2015

PARA MARTIR DALAM PEMBANTAIAN CORDOBA




Peristiwa pembantaian di Cordoba terjadi pada era pendudukan kaum Muslim di Andalusia, di selatan Spanyol. Pada tahun 711 M, pasukan Muslim dari Afrika Utara menaklukkan Bangsa Visigoth Kristen Iberia. Dibawah pemimpin mereka Tariq ibn Ziyad, mereka mendarat di Gibraltar dan sebagian besar Semenanjung Iberia. Semenanjung Iberia disebut Al-Andalus oleh penguasa Muslim, dan ketika Kekhalifahan Umayyah runtuh di Damaskus pada tahun 750, pemerintahan kaum Muslim-pun pindah ke Córdoba. Sebelumnya, orang Kristen bisa beribadah dengan bebas, dan mempertahankan gereja dan harta benda mereka dengan syarat membayar derma bagi setiap paroki, katedral, dan biara. Namun setelah kaum Muslim menaklukkan Iberia, mereka memerintah sesuai dengan hukum Islam dan mulai membatasi kewenangan gereja dan pergerakan kaum Kristen dan Yahudi. Banyak orang Kristen melarikan diri ke utara Spanyol, sedangkan yang lainnya berlindung di biara-biara Sierra, sehingga jumlah orang Kristen mulai menyusut dan akhirnya menjadi minoritas di Cordoba. 

Pada tahun 786 khalifah Muslim, Abd-er Rahman II, memulai pembangunan masjid besar Cordova (sekarang katedral), dan memaksa banyak orang Kristen untuk mengambil bagian dalam pembangunan itu. Hal ini menimbulkan ketegangan antara Muslim dan Kristen, bahkan juga dalam komunitas Kristen. Abd ar-Rahman II lahir di Toledo, putra Emir Al-Hakam I. Dia menggantikan ayahnya sebagai Emir dari Córdoba di 822. Pada 837, ia mulai mendapat perlawanan dari umat Kristen dan Yahudi di Toledo. Ketegangan saat itu mulai meningkat menjadi sebuah perselisihan besar dan lama-lama menjadi pemberontakan. Umat Kristen pun secara terang-terangan memprotes pemerintahan saat itu yang intoleran, pemerintah-pun mulai bertindak untuk memberantas pemberontakan itu sehingga pembantaian-pun dimulai. Saat itu Cordoba dipimpin oleh Abd ar-Rahman II, namun pembantaian juga dilanjutkan oleh Muhammad I. 

Awalnya Abd ar-Rahmán II memerintahkan penangkapan dan penahanan terhadap para pimpinan ulama dari komunitas Kristen setempat. Setelah protes umat Kristen tampaknya mereda, mereka dibebaskan empat bulan kemudian pada bulan November 851. Namun beberapa bulan kemudian muncul gelombang protes dan gelombang masyarakat yang menyerahkan dirinya untuk menjadi martir. Sang Emir pun mencari para pemimpin Kristen yang paling fanatik. Ia tidak memenjarakan mereka, namun ia memerintahkan mereka agar membuat sebuah dewan di Córdoba untuk meninjau masalah ini dan mengembangkan beberapa strategi untuk menghadapi para pembangkang. Dia memberi para uskup pilihan agar menghentikan gelombang martir (yang menolak berpindah keyakinan) atau orang-orang Kristen akan menghadapi pelecehan, kehilangan pekerjaan, dan kesulitan ekonomi. Namun sebagian besar orang Kristen memilih pilihan kedua, dan pembantaian pun dimulai.

Pembantaian ini berlangsung antara tahun 851 hingga 859. Banyak yang ditangkap dengan tuduhan menghujat nabi besar kaum Muslim, dan juga banyak yang ditangkap atau diserahkan oleh orang lain dengan tuduhan murtad. Namun banyak juga yang secara sukarela menyerahkan diri mereka untuk dipenggal karena tidak bersedia menukar iman Kristen mereka sehingga Abd ar-Rahman II mengeluarkan dekrit yang melarang orang-orang Kristen mencari kesyahidan, dan melarang mendoakan para martir. 

Setelah Abd-er Rahman II meninggal pada 852, putra dan penggantinya, Muhammad I, melanjutkan tekanan terhadap umat Kristen dan Yahudi. Ia juga memecat semua pejabat Kristen di istana. 

Seorang biarawan yang bernama Eulogius mendorong para martir untuk memperkuat iman Kristen mereka dan persatuan komunitas Kristen yang tersisa. Ia mengarang tiga buku yang berupa memorial para martir, dan Liberia Apologeticus Martyrum (yang disimpan di Oviedo, di kerajaan Kristen Asturias di pantai jauh barat laut Hispania). Juga ada peninggalan St.Eulogius yang diterjemahkan pada tahun 884. Karya-karya Eulogius merupakan satu-satunya sumber tentang para martir Cordoba. Eulogius dihormati sebagai seorang santo dari abad ke-9. Karya-karyanya menjelaskan secara rinci tentang eksekusi para martir yang dituduh melakukan pelanggaran secara hukum Islam di Al-Andalus. Dia mencatat nama 47 martir yang dibunuh sebelum kematiannya. Di saat-saat terakhir dalam hidupnya, dia masih sempat menuliskan nama gadis yang akan dieksekusi bersama dengannya dan juga namanya sendiri dalam daftar martir yang dibuku yang ditulisnya. Total para martir yang meninggal jika ditambahkan dengan Eulogius dan gadis yang bernama Lucretia menjadi 49 martir. Namun, masih banyak orang yang menjadi martir setelah kematian Eulogius, Para martir ini menunjukkan tekad untuk menegaskan identitas Kristen dan menolak semua bentuk asimilasi dengan agama dan kebudayaan Islam. 

"Kemartiran sebenarnya solusi sempurna ... Tidak hanya itu melambangkan pengorbanan diri dan pemisahan dari dunia, tapi dijamin bahwa tidak akan ada kesempatan untuk berbuat dosa lagi." (Eulogius)

Inilah nama para martir yang wafat dalam peristiwa pembantaian di Cordoba, seperti yang dicatat oleh Eulogius, dan termasuk Eulogius:

1. Aurelius, dihukum mati pada tanggal 27 Juli 852 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II dengan tuduhan murtad. Aurelius adalah anak dari seorang ayah Muslim dan ibu Kristen. Di bawah hukum Syariah, ia diminta untuk memeluk agama Islam. Ia dan istrinya juga sepupu dan iparnya diberi empat hari untuk mengakui kesalahan, tetapi mereka menolak, dan dipenggal. 

2. Natalia, istri dari Aurelius yang juga dihukum mati pada tanggal 27 Juli 852 di era pemerintahan Abd ar-Rahman II. 

3. Felix, sepupu dari Aurelius yang juga dihukum mati tanggal 27 Juli 852 dengan tuduhan murtad dari Islam.

4. Liliosa, istri dari Felix yang juga dihukum mati tanggal 27 Juli 852. Aurelius, Natalia, Felix, dan Liliosa ditangkap dengan tuduhan murtad dan diberi waktu empat hari untuk kembali kepada Islam namun mereka berempat menolak dan dipenggal kepalanya. Mereka dianggap orang-orang kudus di Gereja Katolik Roma, dengan hari raya 27 Juli.

5. George, biarawan asal Palestina yang dipenggal bersama-sama dengan Aurelius, Natalia, Felix, dan Liliosa. Meskipun ia telah ditawarkan pengampunan karena merupakan orang asing, namun ia memilih untuk mati syahid.

6. Perfectus, dipenggal dengan tuduhan penghujatan terhada Nabi dan Al-quran, pada tanggal 18 April tahun 850. Kemartirannya adalah salah satu yang pertama dalam masa penganiayaan Muslim Kristen di Al-Andalus, yang dimulai pada 850 di bawah Abd ar-Rahman II, terus di bawah penggantinya Muhammad I, dan melanjutkan sebentar-sebentar sampai 960. Hari raya-nya adalah tiap tanggal 18 April.

7. Isaac, dieksekusi pada tanggal 3 Juni 851 dengan tuduhan penghujatan. 

8. Sancho (Sanctius), seorang penjaga istana Emir yang dieksekusi ditiang penyulaan pada tanggal 5 Juni 851 karena penolakannya untuk memeluk Islam.

9. Peter, seorang pastor yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi.

10. Walabonsus, seorang diakon yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 pada tanggal 7 Juni 851 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi.

11. Sabinian, seorang biarawan dari biara St.Zoilus, Cordoba, yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi, pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II..

12. Wistremundus, seorang biarawan dari biara St.Zoilus, Cordoba, yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi, pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II..

13. Habentius, seorang biarawan dari biara St.Christopher, Cordoba, yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851, pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II, dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi.

14. Jeremiah, seorang biarawan tua pendiri biara Tabanos, didekat Cordoba, yang dieksekusi dengan cara dicambuk sampai mati pada tanggal 7 Juni 851 dimasa pemerintahan Abd ar-Rahman II, karena tuduhan penghujatan terhadap nabi.

15. Sisenandus, seorang diaken di gereja St.Acisclus di Córdoba yang dipenggal 16 Juli 851 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II.

16. Paul, seorang diakon dari biara St.Zoilus, Cordoba. Ia sangat bersemangat dalam melayani orang-orang Kristen yang dipenjara oleh kaum Muslim. Ia lalu dipenggal pada tanggal 20 Juli 851.

17. Theodemir, seorang biarawan yang dieksekusi pada tanggal 25 Juli 851, dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II.

18. Flora, dieksekusi pada tanggal 24 November 851, dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II, dengan tuduhan penghujatan secara terang-terangan di pengadilan.

19. Maria (adik dari Walabonsus), yang dieksekusi pada tanggal 24 November 851, bersama dengan Flora, dengan tuduhan murtad. 

20. Gusemindus, seorang pastor yang dieksekusi dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II pada tanggal 13 Januari 852.

21. Servusdei, seorang biarawan yang dieksekusi bersama-sama dengan Gusemindus pada 13 Januari 852. 

22. Leovigild, seorang pastor dan biarawan di Cordoba yang dieksekusi pada tanggal 20 Agustus 852 dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II.

23. Christopher, seorang biarawan dari biara St.Martin de La Rojana didekat Córdoba, yang dieksekusi bersama dengan Leovigild pada tanggal 20 Agustus 852.

24. Emilas, seorang mantan diakon muda yang dipenggal di Cordoba pada tanggal 15 September 852.

25. Jeremiah, seorang mantan diakon muda yang dipenggal di Cordoba pada tanggal 15 September 852, bersama dengan Emilas.

26. Rogelus, seorang biarawan yang dipenggal pada tanggal 16 September 852 dibawah pemerintahan Muhamad I karena mencela Islam di dalam masjid.

27. Servus-Dei, murid dari Rogelus yang dipenggal bersama-sama dengang Rogelus pada tanggal 16 September 852 dibawah pemerintahan Muhamad I. Rogelus dan Servus-Dei adalah para martir Kristen pertama yang dieksekusi pada masa pemerintahan Muhammad I.

28. Fandilas, seorang imam dari Peñamelaria dekat Córdoba yang dipenggal di Córdoba pada tanggal 13 Juni 853 atas perintah Muhammad I.

29. Anastasius, seorang diaken dari gereja St.Acisclus di Cordoba yang dieksekusi pada tanggal 14 Juni 853.

30. Felix, seorang biarawan di Asturius yang masuk dalam biara Tabanos. Ia selalu berharap dapat mati syahid. Ia dieksekusi bersama-sama dengan Anastasius pada tanggal 14 Juni 853.

31. Digna, seorang gadis yang tinggal di biara yang sama dengan Felix dan Anastasius. Dia juga dieksekusi pada tanggal 14 Juni 853. 

32. Benildis, seorang gadis yang terinspirasi oleh Anastasius dan memilih untuk mati syahid sehari setelah Anastasius dieksekusi, yaitu pada tanggal 15 Juni 853. Abunya ditaburkan di Guadalquivir.

33. Columba, seorang biarawati di Tabanos yang ditahan bersama sisa biarawati lainnya untuk mencegah mereka datang ke pengadilan secara sukarela untuk mati syahid, ketika Emirat menutup biara di Tabanos pada tahun 852, dia melarikan diri dan kemudia secara terbuka mencela Nabi. Ia dipenggal pada tanggal 17 September 853. 

34. Pomposa, biarawati dari biara San Salvador di Peñamelaria. Dia melarikan diri dari penjara para biarawati dan pergi ke pengadilan dan meminta untuk dihukum mati, meskipun diprotes oleh sesama sahabat biarawati-nya. Pomposa dieksekusi pada tanggal 19 September 853. 

35. Abundius, seorang imam paroki di Ananelos, sebuah desa dekat Córdoba. Abundius dikhianati oleh orang lain dan diserahkan kepada pengadilan Emir. Ia dipenggal pada tanggal 11 Juli 854 dan tubuhnya dilemparkan ke anjing. Hari raya-nya dirayakan setiap tanggal 11 Juli.

36. Amator, seorang imam yang lahir di Martos yang dieksekusi pada tanggal 30 April 855.

37. Peter, seorang biarawan yang dieksekusi bersama-sama dengan Amator pada tanggal 30 April 855.

38. Louis (Ludovicus), seorang pemuda dari kalangan rakyat biasa yang dieksekusi bersama-sama dengan Amator dan Peter pada tanggal 30 April 855.

39. Witesindus (Witesind), seorang Kristen dari Cabra yang dieksekusi pada tahun 855 karena murtad (sebelumnya dia sempat masuk Islam).

40. Sandila (juga dikenal sebagai Sandalus, Sandolus, Sandulf), martir yang dieksekusi pada tanggal 3 September 855 di Córdoba.

41. Elias, seorang imam di Cordoba yang berusia sangat lanjut. Ia dieksekusi pada tanggal 17 April 856.

42. Paul, murid Elias yang dieksekusi bersama-sama dengan Elias dan murid lainnya pada tanggal 17 April 856.

43. Isidore, murid Elias yang dieksekusi bersama-sama dengan Elias dan Paul pada tanggal 17 April 856.

44. Argymirus (Argimirus atau Argimir), seorang bangsawan dari Cabra. Dia kehilangan kantornya karena iman Kristennya dan memilih menjadi seorang biarawan. Ia dituduh telah menghina Nabi Muhammad dan secara terbuka menyatakan keilahian Yesus. Argimir ditawari pengampunan jika dia meninggalkan Kristen dan memeluk Islam, namun ia menolak dan dieksekusi pada tanggal 28 Juni 856.

45. Aurea, dieksekusi pada tanggal 19 Juli 856. Lahir di Córdoba di Al-Andalus dan putri orang tua Muslim. Dia menjadi saksi dari eksekusi mati terhadap saudara laki-lakinya, Adolphus dan John, (27 September 822, hari raya mereka). Adolphus adalah santo Katedral Kingsbridge fiksi dalam novel sejarah epik The Pillars of the Earth dan Dunia Tanpa Akhir oleh Ken Follet. Setelah menjadi janda, dia diam-diam menjadi seorang Kristen dan seorang biarawati di Cuteclara, di mana ia tetap selama lebih dari dua puluh tahun. Namun, dia ditemukan oleh kerabatnya yang beragama Muslim dan dibawa ke hakim, dan meninggalkan Kristen-nya di bawah tekanan. Namun, dia menjadi sangat menyesal dan malu. Ia lalu tetap kembali menjadi Kristen secara diam-diam. Ketika keluarga Muslim-nya mengetahui hal ini, dia kembali dibawa ke pengadilan, namun ia menolak untuk menyangkal iman Kristen-nya untuk kedua kalinya, dan akhirnya dieksekusi.

46. Rudericus (Roderick), seorang imam di Cabra yang dikhianati oleh saudara Muslimnya, yang membuat tuduhan palsu padanya, yaitu masuk Islam dan kemudian kembali ke Kristen (murtad). Dia dieksekusi di Cordoba pada tanggal 13 Maret 857. 

47. Salomon, Seorang martir yang dieksekusi bersama dengan Roderick. Dia bertemu dengan Roderick di penjara. Mereka berdua dieksekusi di Córdoba pada tanggal 13 Maret 857.

48. Leocritia (juga dikenal sebagai Lucretia), adalah seorang gadis muda di Córdoba. Orangtuanya adalah Muslim, tapi dia menjadi Kristen karena diinjili oleh seorang kerabatnya. Berkat bantuan dari Eulogius, Leocritia berhasil melarikan diri dari rumahnya dan bersembunyi. Namun akhirnya Leocritia berhasil ditemukan. Ia dan Eulogius ditangkap. Mereka berdua tidak mau meninggalkan iman Kristennya dan dieksekusi karena dianggap murtad dan melakukan pemurtadan.

49. Eulogius, seorang imam terkemuka di Córdoba pada masa itu. Ia sangat berani dan sangat cerdas. Ia mendorong beberapa orang untuk menjadi martir secara sukarela. Ia juga menulis The Memorial of the Saints untuk mengenang para martir Cordoba. Eulogius sendiri akhirnya dieksekusi karena membantu orang-orang yang dianggap murtad, dan juga menyembunyikan dan melindungi seorang gadis muda yaitu St. Leocritia yang murtad dari Islam. Eulogius dieksekusi bersama dengan Leocritia pada tanggal 15 Maret 859.


Beberapa abad kemudian, umat Kristen memenangkan pertempuran melawan kaum Muslim, dan kali ini pembantaian pun terjadi namun saat itu cerita telah berubah. Jika sebelumnya kaum Muslim yang membantai umat Kristen, kali ini umat Kristen-lah yang mengusir kaum Muslim dari Andalusia. 

Meskipun berabad-abad telah berlalu, dan pembantaian di Andalusia yang lebih terkenal adalah ketika pengusiran terhadap kaum Muslim oleh umat Kristen, namun sejarah tetap mencatatkan nama-nama para martir Kristen yang mati syahid di Cordoba pada abad ke-9. Para martir ini tetap dikenang oleh gereja dan orang Andalusia hingga kini.


*Beberapa paragraf dan kalimat dalam artikel ini disadur dari wikipedia.org

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA

SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.

DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!

CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.

JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"  
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Notes (Catatan):

*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)

*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media

Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media

Daftar Pustaka:
- Sejarah Raja-raja Eropa; Gramedia Pustaka
- Sejarah Dunia; Gramedia Pustaka
- History of Andalusia


Sumber Website:
Wikipedia


Beberapa paragraf disadur dari:
www.wikipedia.com
(dengan beberapa perubahan)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------