1Sungguh, alangkah baik dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.
2Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut,
yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3Seperti
embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah
Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
_________________________________________________________________________________
Tafsiran Umum
Mazmur atau nyanyian ini adalah
nasihat dari bagi semua orang yang membacanya agar memelihara kerukunan dan
menjauhi pertengkaran. Inti dari syair ini adalah kerukunan akan menciptakan
kebahagian dan kesejukan (ketenangan) bagi satu sama lain dan merupakan
anugerah Tuhan yang harus dijaga.
“Minyak yang baik” dalam syair
ini berarti kebahagiaan.
Harun adalah saudara Musa (nabi besar yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir) dan juga merupakan imam besar (grand priest) pertama bangsa Israel.
Harun adalah saudara Musa (nabi besar yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir) dan juga merupakan imam besar (grand priest) pertama bangsa Israel.
“embun” berarti kesejukan, dan “gunung
Hermon” adalah keindahan atau bisa juga berarti Firdaus karena letaknya lebih
tinggi dari Bukit Sion.
“Gunung-gunung Sion” artinya
adalah kelompok-kelompok orang atau umat manusia (secara umum), atau bangsa
Isarael (menurut teologia Yahudi), atau kelompok-kelompok gereja (menurut teologia
Kristen) sebab Sion juga diartikan sebagai “umat percaya” dan “umat Tuhan”
(contoh: Raja Sion = Raja orang percaya, Bukit Sion = Tempat orang percaya,
dsb).
Secara umum, kalimat terakhir
pada bait terakhir dari syair ini berarti: Tuhan akan mendatangkan berkat dan
kehidupan pada umat manusia yang hidup rukun.
Catatan
Bagi kalangan Kristen dan Yahudi,
penulis syair ini dianggap sebagai salah-satu perantara Firman Tuhan sebab
diimani bahwa kata-kata ini berasal dari Tuhan yang menggunakan hikmat dan
tangan manusia untuk menyampaikannya.
Penulis syair ini adalah Raja
Daud. Seluruh syair ini disadur dari Kitab Mazmur 133:1-3 (dibaca: Kitab Mazmur
pasal 133 ayat 1 hingga 3). Syair ini sejatinya adalah nyanyian pujian dari
Raja Daud dalam Kitab Suci Ibrani (Yahudi) dan Alkitab Perjanjian Lama. Oleh
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) syair ini (Mazmur 133:1-3) diberi judul
“Persaudaraan Yang Rukun”. Judul ini hanya ditemukan di Alkitab berbahasa
Indonesia.
Bait pertama syair ini diawali
dengan kalimat: “Nyanyian Ziarah Daud”, sehingga bait
pertama syair ini adalah: Nyanyian Ziarah
Daud. Sungguh, alangkah baik dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama
dengan rukun. Kalimat “Nyanyian Ziarah
Daud” adalah kata-kata pembuka untuk mengumumkan nama penulis mazmur ini.
Kalimat pembuka syair ini tidak dicantumkan dalam syair diatas dengan karena
artikel ini bertujuan memperkenalkan syair dari Raja Daud sedangkan kalimat
pembuka itu adalah penanda dan bukan bagian dari nyanyian atau mazmur yang
ditulis Daud.
Nyanyian Ziarah
adalah kumpulan nyanyian Ibrani yang dinyanyikan untuk merenungkan masa
pembuangan ke Babilonia. Pasal 120 hingga 134 dari kitab Mazmur merupakan
bagian dari Nyanyian Ziarah. Tidak semua nyanyian ziarah ditulis oleh Daud,
hanya nyanyian ziarah yang diberi kode “Nyanyian Ziarah Daud” yang ditulis oleh
Daud. Syair ini ditulis dan dikarang oleh Daud semasa hidupnya di Yerusalem
tetapi baru digolongkan kedalam ‘Nyanyian Ziarah” pada masa Pembuangan ke
Babilonia. Kekaisaran Babilonia adalah imperium kuno di negara Irak modern yang
adalah salah-satu kerajaan terbesar di masa kuno. Mereka menaklukan Kerajaan
Yehuda (kerajaan Israel Selatan yang dipimpin oleh Dinasti Daud) dan mengangkut
bangsa Israel ke Babel (ibukota Babilonia) sebagai tawanan. Bangsa Israel
ditawan disana selama 70 tahun dan masa ini dikenal sebagai masa “70 Tahun
Pembuangan ke Babel”.
Daud adalah salah-satu raja di
wilayah Timur Tengah yang hidup dan memerintah sekitar abad ke-11 SM. Menurut
kitab sejarah raja-raja Israel dan berbagai kitab sejarah para raja Israel yang
dimuat di dalam Alkitab, juga berdasarkan penelitian sementara dan konsensus
sejarawan, Raja Daud (Arab: Dawud, Inggris: David) adalah raja Kerajaan Israel
Bersatu yang kedua. Pendahulunya adalah mertuanya yang bernama Raja Saul.
Ayahnya bernama Isai, salah-satu pemimpin klan dari suku Yehuda. Beliau lahir
di kota Betlehem. Daud adalah cucu dari salah-satu pemimpin utama klan Yehuda
yang bernama Boas (ayah Isai) dari istrinya yang berasal dari Kerajaan Moab
yang bernama Rut. Daud adalah putra bungsu yang sehari-hari bekerja sebagai
seorang penggembala domba milik ayahnya, sedangkan kakak-kakaknya (Eliab,
Aminadab, dan Syama) berprofesi sebagai tentara Kerajaan Israel Bersatu. Nama
Daud awalnya sama sekali tidak ada dalam daftar suksesi Kerajaan Israel Bersatu,
walaupun saat itu Nabi Kerajaan dan Penasihat Utama Kerajaan, Samuel, telah mengurapi
Daud (menahbiskan Daud secara agama) sebagai calon raja Israel Bersatu tetapi
secara hukum dan tradisi (adat) Daud tidak ada dalam daftar pewaris raja saat
itu (Raja Saul). Daud baru bertemu Saul saat Israel berperang melawan
Konfederasi Filistin, ketika dia bermaksud mengantarkan makanan pada
kakak-kakaknya. Pada perang itulah Daud menunjukan kepahlawanannya yang paling
terkenal: Melawan Goliat. Berkat kepahlawanannya melawan Goliat, Daud menjadi orang
kesayangan Saul dan bersahabat erat dengan pewaris Saul, Putra Mahkota Yonatan.
Daud dibawa ke istana dan mengikuti Saul ke berbagai medan perang, sesekali
Daud menjadi pemusik pribadi Saul dengan memainkan kecapi untuk menenangkan
pikiran Saul sebab saat itu Saul sudah mengidap penyakit mental dan sering
mengamuk karena sakitnya itu. Lama kelamaan Saul mempercayakan Daud untuk
memimpin pasukan Israel di medan perang sebagai salah-satu panglima perang, dan
selalu meraih kemenangan. Daud pun menjadi kesayangan rakyat Israel, dan ini
menjadi awal perpecahan antara Saul dan Daud, terlebih lagi Daud telah menjadi
menantu Saul sehingga namanya masuk dalam daftar suksesi, walaupun masih jauh
dibawah Yonatan sebab Yonatan masih memiliki dua orang adik (Pangeran Abinadab
dan Pangeran Malkisua) yang berhak atas tahta dan seorang adik (Pangeran
Isyboset) yang cacat tetapi masih termasuk dalam daftar suksesi. Konflik antara
Saul dan Daud semakin parah, dimulai dari perang urat syaraf dan kemudian
menjadi konflik terbuka yang membuat Daud harus melarikan diri. Meski demikian,
Putra Mahkota Yonatan selalu mendukung Daud bahkan rela jika tahta kelak
menjadi milik Daud. Ini membuat putra-mahkota juga berkonflik dengan ayahnya.
Dalam pelarian Daud, Kerajaan Israel Bersatu masih berperang dengan Konfederasi
Filistin, dan dalam salah-satu pertempuran Kerajaan Israel Bersatu kalah telak.
Perang itu merenggut nyawa Putra Mahkota Yonatan dan kedua adiknya. Saul yang
terdesak memilih bunuh-diri. Kematian Yonatan membuat Daud sangat berduka dan
mengarang sebuah elegi. Karena semua pewaris utama Saul telah meninggal rakyat
pun terpecah, apakah mendukung Daud atau keluarga Saul. Mayoritas rakyat
mendukung Keluarga Saul, yang masih memiliki seorang pewaris yaitu Pangeran Isyboset,
dan hanya suku Yehuda (suku asli Daud) yang mendukung Daud. Kubu Pangeran Isyboset
berpusat di ibukota lama Israel Bersatu di kota Gibea, tetapi Isyboset
dinobatkan di kota Mahanaim (salah-satu kota penting di daerah Giliead, wilayah
suku Gad yang berbatasan dengan Kerajaan Amon atau Yordania modern), sedangkan
kubu Daud berpusat di kota Hebron. Isyboset lalu tewas dibunuh pengawalnya
sehingga membuat Daud menjadi raja tunggal. Karena kejujuran dan kesalehannya,
Daud akhirnya diakui oleh seluruh bangsa Israel sekaligus para pendukung Saul. Ini
karena Daud menghukum mati para pembunuh Isyboset (sebab Daud mengharapkan
penyatuan tanpa pertumpahan darah). Daud tetap bertahta di Hebron sampai beliau
menaklukan kota Salem (yang lalu diubah namanya menjadi “Yerusalem”) dan
bertahta disana hingga kematiannya. Pada akhirnya ketika kerajaan Israel pecah,
hanya pendukung Saul yang bersedia bersatu dengan pendukung Dinasti Daud dan
mempertahankan Dinasti Daud. Daud adalah raja Israel yang paling terkenal. Beliau
dikenang akan ketekunan dan ketulusannya. Dinastinya disebut “Dinasti Daud”
(Inggris: House of David, Ibrani: Byt el Dwd = Bait el Dawud) dan merupakan
dinasti Israel terlama yang bertahta, yang keturunannya masih terlacak hingga
awal masehi.
Belum ada penemuan arkeologi yang
memuat nama Daud sebagai bukti langsung tentang eksistensinya tetapi banyak
penemuan arkeologi yang memuat nama “Dinasti Daud” sehingga menjadi bukti dan penemuan
tidak langsung tentang kebenaran eksistensinya sebagai raja Israel.
Kitab Mazmur adalah salah-satu
dari kitab-kitab syair dalam Alkitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani Kuno.
Sebenarnya, kitab Mazmur adalah kitab nyanyian (sehingga dinamakan “Mazmur”).
Kitab ini merupakan salah-satu kitab dalam Perjanjian Lama Alkitab yang berisi
kumpulan lagu dan pujian pada Tuhan, ucapan syukur, dan ajakan berbuat baik,
yang nada-nada lagunya sudah tidak diketahui. Kitab Mazmur adalah kitab dengan
bab terbanyak dalam Alkitab sebab terdiri dari 150 bab (pasal), dan diakui
sebagai salah-satu kitab dalam Kitab Suci Ibrani dan Kristen. Walaupun Kitab
Mazmur secara luas dikenal sebagai “Mazmur Daud” tetapi Mazmur Daud hanyalah
salah-satu bagian dari kitab ini, yaitu bagian pertama. Penulis Kitab Mazmur
lebih dari satu-orang, dan Daud adalah penulis Mazmur terbanyak (tujuh puluh
tiga Mazmur). Penulis-penulis lain adalah Bani Korah (kelompok musik dari klan
Kehat, klannya nabi Samuel, keturunan para pemberontak jaman Musa yang memilih
untuk insaf dan melayani sebagai pemusik), Asaf ben Berekhya (salah-satu
penyanyi utama Bait Suci dari klan Merari), Salomo (putra pewaris Daud), Etan
ben Kisi (salah-satu penyanyi utama Bait Suci dari klan Merari), Musa (nabi
terbesar bangsa Yahudi), dan satu orang atau lebih pemazmur yang namanya tidak
diketahui yang menulis empat puluh sembilan mazmur. Waktu penulisan Mazmur Daud
adalah sekitar abad 11 SM, sedangkan waktu penulisan mazmur-mazmur lainnya
dimulai setelah kematian Daud kecuali Mazmur yang ditulis oleh Musa (sekitar
abad 15 SM). Ini membuat kitab Mazmur menjadi salah-satu kitab nyanyian tertua
di dunia yang syair-syairnya masih bertahan hingga sekarang. Tempat penulisan
Mazmur Daud adalah di kota Yerusalem, demikian juga dengan tempat penulisan
sebagian besar mazmur lainnya.
Perjanjian Lama adalah salah-satu
dari dua bagian utama Kitab Suci Kristen. Kitab Suci Kristen terdiri dari dua
bagian (tiga untuk kitab suci Katolik) yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Bagian kitab tambahan dari gereja Katolik adalah Kitab Deuteronika yang
urutannya berada diantara kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Kitab Perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab yang terdiri dari Lima Kitab
Pentateukh atau Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan
Ulangan), kitab para Hakim dan kisah-kisah sebelum Daud (Yosua, Hakim-hakim,
dan Ruth), kumpulan kitab sejarah (1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, 1 dan 2
Tawarikh), kumpulan kitab dari masa 70 tahun pembuangan di Babilonia (Ezra,
Nehemia, Ester), kitab Ayub (ditulis pada masa Abraham), kitab-kitab Syair (Mazmur,
Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, dan Ratapan), kitab nabi-nabi besar (Yesaya,
Yeremia, dan Yehezkiel), kitab nubuatan atau ramalan Daniel, dan kitab
nabi-nabi kecil (Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi). Kitab Perjanjian Lama juga adalah
bagian dari Kitab Suci Yahudi. Oleh gereja Kristen, kitab ini disebut
“Perjanjian Lama” sebab ditulis dimasa sebelum kehidupan Yesus, sedangkan
Perjanjian Baru dinamakan demikian untuk membedakan kitab-kitab yang ditulis
setelah masa kedatangan Yesus. Teologia Kristen meyakini bahwa kedatangan Yesus
kedunia untuk menggenapi “Perjanjian” antara pihak Surga (Tuhan) dan pihak
Dunia (Manusia), sehingga penyebutan “Perjanjian” pada kedua kitab ini merujuk
pada Yesus, dimana era “lama” adalah sebelum “Perjanjian” itu datang dan era
“baru” adalah setelah “Perjanjian” itu datang.
_________________________________________________________________________________
Tafsiran
dan catatan pada artikel ini ditulis berdasarkan sudut pandang sastra dan
sejarah bukan berdasarkan pemahaman agama atau teologia manapun. Penggunaan
definisi dari teologia tertentu hanya sebagai tambahan penjelasan konten
terkait agar penyampaian arti syair dan latar-belakang penulisan syair tidak
bias.
Artikel
ini pertama kali ditulis dan disusun oleh Tim Deleigeven dan diterbitkan
pertama-kali oleh Deleigeven Media.
TIM PENYUSUN:
Penulis Artikel: Devy R
Editor :
Deleigeven &
Juliet
Penerbit
: Deleigeven Media
DAFTAR
PUSTAKA:
-Alkitab Perjanjian Lama
(dengan catatan versi Pemulihan); di distribusikan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia; diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Anggota IKAPI); 2007;
Jakarta
-Perjanjian Baru, Mazmur, Amsal;
di distribusikan oleh The Gideons International; diterbitkan oleh Lembaga
Alkitab Indonesia (Anggota IKAPI); 2007; Jakarta
Sumber
Web:
-en.wikipedia/king_david