Sunday, 30 September 2018

HIDUPLAH DENGAN RUKUN



1Sungguh, alangkah baik dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.

2Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut,
yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

3Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

_________________________________________________________________________________

Tafsiran Umum

Mazmur atau nyanyian ini adalah nasihat dari bagi semua orang yang membacanya agar memelihara kerukunan dan menjauhi pertengkaran. Inti dari syair ini adalah kerukunan akan menciptakan kebahagian dan kesejukan (ketenangan) bagi satu sama lain dan merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga.

“Minyak yang baik” dalam syair ini berarti kebahagiaan.

Harun adalah saudara Musa (nabi besar yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir) dan juga merupakan imam besar (grand priestpertama bangsa Israel.

“embun” berarti kesejukan, dan “gunung Hermon” adalah keindahan atau bisa juga berarti Firdaus karena letaknya lebih tinggi dari Bukit Sion.

“Gunung-gunung Sion” artinya adalah kelompok-kelompok orang atau umat manusia (secara umum), atau bangsa Isarael (menurut teologia Yahudi), atau kelompok-kelompok gereja (menurut teologia Kristen) sebab Sion juga diartikan sebagai “umat percaya” dan “umat Tuhan” (contoh: Raja Sion = Raja orang percaya, Bukit Sion = Tempat orang percaya, dsb).

Secara umum, kalimat terakhir pada bait terakhir dari syair ini berarti: Tuhan akan mendatangkan berkat dan kehidupan pada umat manusia yang hidup rukun.


Catatan

Bagi kalangan Kristen dan Yahudi, penulis syair ini dianggap sebagai salah-satu perantara Firman Tuhan sebab diimani bahwa kata-kata ini berasal dari Tuhan yang menggunakan hikmat dan tangan manusia untuk menyampaikannya.

Penulis syair ini adalah Raja Daud. Seluruh syair ini disadur dari Kitab Mazmur 133:1-3 (dibaca: Kitab Mazmur pasal 133 ayat 1 hingga 3). Syair ini sejatinya adalah nyanyian pujian dari Raja Daud dalam Kitab Suci Ibrani (Yahudi) dan Alkitab Perjanjian Lama. Oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) syair ini (Mazmur 133:1-3) diberi judul “Persaudaraan Yang Rukun”. Judul ini hanya ditemukan di Alkitab berbahasa Indonesia.

Bait pertama syair ini diawali dengan kalimat: “Nyanyian Ziarah Daud”, sehingga bait pertama syair ini adalah: Nyanyian Ziarah Daud. Sungguh, alangkah baik dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun. Kalimat “Nyanyian Ziarah Daud” adalah kata-kata pembuka untuk mengumumkan nama penulis mazmur ini. Kalimat pembuka syair ini tidak dicantumkan dalam syair diatas dengan karena artikel ini bertujuan memperkenalkan syair dari Raja Daud sedangkan kalimat pembuka itu adalah penanda dan bukan bagian dari nyanyian atau mazmur yang ditulis Daud.

Nyanyian Ziarah adalah kumpulan nyanyian Ibrani yang dinyanyikan untuk merenungkan masa pembuangan ke Babilonia. Pasal 120 hingga 134 dari kitab Mazmur merupakan bagian dari Nyanyian Ziarah. Tidak semua nyanyian ziarah ditulis oleh Daud, hanya nyanyian ziarah yang diberi kode “Nyanyian Ziarah Daud” yang ditulis oleh Daud. Syair ini ditulis dan dikarang oleh Daud semasa hidupnya di Yerusalem tetapi baru digolongkan kedalam ‘Nyanyian Ziarah” pada masa Pembuangan ke Babilonia. Kekaisaran Babilonia adalah imperium kuno di negara Irak modern yang adalah salah-satu kerajaan terbesar di masa kuno. Mereka menaklukan Kerajaan Yehuda (kerajaan Israel Selatan yang dipimpin oleh Dinasti Daud) dan mengangkut bangsa Israel ke Babel (ibukota Babilonia) sebagai tawanan. Bangsa Israel ditawan disana selama 70 tahun dan masa ini dikenal sebagai masa “70 Tahun Pembuangan ke Babel”.

Daud adalah salah-satu raja di wilayah Timur Tengah yang hidup dan memerintah sekitar abad ke-11 SM. Menurut kitab sejarah raja-raja Israel dan berbagai kitab sejarah para raja Israel yang dimuat di dalam Alkitab, juga berdasarkan penelitian sementara dan konsensus sejarawan, Raja Daud (Arab: Dawud, Inggris: David) adalah raja Kerajaan Israel Bersatu yang kedua. Pendahulunya adalah mertuanya yang bernama Raja Saul. Ayahnya bernama Isai, salah-satu pemimpin klan dari suku Yehuda. Beliau lahir di kota Betlehem. Daud adalah cucu dari salah-satu pemimpin utama klan Yehuda yang bernama Boas (ayah Isai) dari istrinya yang berasal dari Kerajaan Moab yang bernama Rut. Daud adalah putra bungsu yang sehari-hari bekerja sebagai seorang penggembala domba milik ayahnya, sedangkan kakak-kakaknya (Eliab, Aminadab, dan Syama) berprofesi sebagai tentara Kerajaan Israel Bersatu. Nama Daud awalnya sama sekali tidak ada dalam daftar suksesi Kerajaan Israel Bersatu, walaupun saat itu Nabi Kerajaan dan Penasihat Utama Kerajaan, Samuel, telah mengurapi Daud (menahbiskan Daud secara agama) sebagai calon raja Israel Bersatu tetapi secara hukum dan tradisi (adat) Daud tidak ada dalam daftar pewaris raja saat itu (Raja Saul). Daud baru bertemu Saul saat Israel berperang melawan Konfederasi Filistin, ketika dia bermaksud mengantarkan makanan pada kakak-kakaknya. Pada perang itulah Daud menunjukan kepahlawanannya yang paling terkenal: Melawan Goliat. Berkat kepahlawanannya melawan Goliat, Daud menjadi orang kesayangan Saul dan bersahabat erat dengan pewaris Saul, Putra Mahkota Yonatan. Daud dibawa ke istana dan mengikuti Saul ke berbagai medan perang, sesekali Daud menjadi pemusik pribadi Saul dengan memainkan kecapi untuk menenangkan pikiran Saul sebab saat itu Saul sudah mengidap penyakit mental dan sering mengamuk karena sakitnya itu. Lama kelamaan Saul mempercayakan Daud untuk memimpin pasukan Israel di medan perang sebagai salah-satu panglima perang, dan selalu meraih kemenangan. Daud pun menjadi kesayangan rakyat Israel, dan ini menjadi awal perpecahan antara Saul dan Daud, terlebih lagi Daud telah menjadi menantu Saul sehingga namanya masuk dalam daftar suksesi, walaupun masih jauh dibawah Yonatan sebab Yonatan masih memiliki dua orang adik (Pangeran Abinadab dan Pangeran Malkisua) yang berhak atas tahta dan seorang adik (Pangeran Isyboset) yang cacat tetapi masih termasuk dalam daftar suksesi. Konflik antara Saul dan Daud semakin parah, dimulai dari perang urat syaraf dan kemudian menjadi konflik terbuka yang membuat Daud harus melarikan diri. Meski demikian, Putra Mahkota Yonatan selalu mendukung Daud bahkan rela jika tahta kelak menjadi milik Daud. Ini membuat putra-mahkota juga berkonflik dengan ayahnya. Dalam pelarian Daud, Kerajaan Israel Bersatu masih berperang dengan Konfederasi Filistin, dan dalam salah-satu pertempuran Kerajaan Israel Bersatu kalah telak. Perang itu merenggut nyawa Putra Mahkota Yonatan dan kedua adiknya. Saul yang terdesak memilih bunuh-diri. Kematian Yonatan membuat Daud sangat berduka dan mengarang sebuah elegi. Karena semua pewaris utama Saul telah meninggal rakyat pun terpecah, apakah mendukung Daud atau keluarga Saul. Mayoritas rakyat mendukung Keluarga Saul, yang masih memiliki seorang pewaris yaitu Pangeran Isyboset, dan hanya suku Yehuda (suku asli Daud) yang mendukung Daud. Kubu Pangeran Isyboset berpusat di ibukota lama Israel Bersatu di kota Gibea, tetapi Isyboset dinobatkan di kota Mahanaim (salah-satu kota penting di daerah Giliead, wilayah suku Gad yang berbatasan dengan Kerajaan Amon atau Yordania modern), sedangkan kubu Daud berpusat di kota Hebron. Isyboset lalu tewas dibunuh pengawalnya sehingga membuat Daud menjadi raja tunggal. Karena kejujuran dan kesalehannya, Daud akhirnya diakui oleh seluruh bangsa Israel sekaligus para pendukung Saul. Ini karena Daud menghukum mati para pembunuh Isyboset (sebab Daud mengharapkan penyatuan tanpa pertumpahan darah). Daud tetap bertahta di Hebron sampai beliau menaklukan kota Salem (yang lalu diubah namanya menjadi “Yerusalem”) dan bertahta disana hingga kematiannya. Pada akhirnya ketika kerajaan Israel pecah, hanya pendukung Saul yang bersedia bersatu dengan pendukung Dinasti Daud dan mempertahankan Dinasti Daud. Daud adalah raja Israel yang paling terkenal. Beliau dikenang akan ketekunan dan ketulusannya. Dinastinya disebut “Dinasti Daud” (Inggris: House of David, Ibrani: Byt el Dwd = Bait el Dawud) dan merupakan dinasti Israel terlama yang bertahta, yang keturunannya masih terlacak hingga awal masehi.

Belum ada penemuan arkeologi yang memuat nama Daud sebagai bukti langsung tentang eksistensinya tetapi banyak penemuan arkeologi yang memuat nama “Dinasti Daud” sehingga menjadi bukti dan penemuan tidak langsung tentang kebenaran eksistensinya sebagai raja Israel.

Kitab Mazmur adalah salah-satu dari kitab-kitab syair dalam Alkitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani Kuno. Sebenarnya, kitab Mazmur adalah kitab nyanyian (sehingga dinamakan “Mazmur”). Kitab ini merupakan salah-satu kitab dalam Perjanjian Lama Alkitab yang berisi kumpulan lagu dan pujian pada Tuhan, ucapan syukur, dan ajakan berbuat baik, yang nada-nada lagunya sudah tidak diketahui. Kitab Mazmur adalah kitab dengan bab terbanyak dalam Alkitab sebab terdiri dari 150 bab (pasal), dan diakui sebagai salah-satu kitab dalam Kitab Suci Ibrani dan Kristen. Walaupun Kitab Mazmur secara luas dikenal sebagai “Mazmur Daud” tetapi Mazmur Daud hanyalah salah-satu bagian dari kitab ini, yaitu bagian pertama. Penulis Kitab Mazmur lebih dari satu-orang, dan Daud adalah penulis Mazmur terbanyak (tujuh puluh tiga Mazmur). Penulis-penulis lain adalah Bani Korah (kelompok musik dari klan Kehat, klannya nabi Samuel, keturunan para pemberontak jaman Musa yang memilih untuk insaf dan melayani sebagai pemusik), Asaf ben Berekhya (salah-satu penyanyi utama Bait Suci dari klan Merari), Salomo (putra pewaris Daud), Etan ben Kisi (salah-satu penyanyi utama Bait Suci dari klan Merari), Musa (nabi terbesar bangsa Yahudi), dan satu orang atau lebih pemazmur yang namanya tidak diketahui yang menulis empat puluh sembilan mazmur. Waktu penulisan Mazmur Daud adalah sekitar abad 11 SM, sedangkan waktu penulisan mazmur-mazmur lainnya dimulai setelah kematian Daud kecuali Mazmur yang ditulis oleh Musa (sekitar abad 15 SM). Ini membuat kitab Mazmur menjadi salah-satu kitab nyanyian tertua di dunia yang syair-syairnya masih bertahan hingga sekarang. Tempat penulisan Mazmur Daud adalah di kota Yerusalem, demikian juga dengan tempat penulisan sebagian besar mazmur lainnya.

Perjanjian Lama adalah salah-satu dari dua bagian utama Kitab Suci Kristen. Kitab Suci Kristen terdiri dari dua bagian (tiga untuk kitab suci Katolik) yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bagian kitab tambahan dari gereja Katolik adalah Kitab Deuteronika yang urutannya berada diantara kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab yang terdiri dari Lima Kitab Pentateukh atau Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan), kitab para Hakim dan kisah-kisah sebelum Daud (Yosua, Hakim-hakim, dan Ruth), kumpulan kitab sejarah (1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, 1 dan 2 Tawarikh), kumpulan kitab dari masa 70 tahun pembuangan di Babilonia (Ezra, Nehemia, Ester), kitab Ayub (ditulis pada masa Abraham), kitab-kitab Syair (Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, dan Ratapan), kitab nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel), kitab nubuatan atau ramalan Daniel, dan kitab nabi-nabi kecil (Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi). Kitab Perjanjian Lama juga adalah bagian dari Kitab Suci Yahudi. Oleh gereja Kristen, kitab ini disebut “Perjanjian Lama” sebab ditulis dimasa sebelum kehidupan Yesus, sedangkan Perjanjian Baru dinamakan demikian untuk membedakan kitab-kitab yang ditulis setelah masa kedatangan Yesus. Teologia Kristen meyakini bahwa kedatangan Yesus kedunia untuk menggenapi “Perjanjian” antara pihak Surga (Tuhan) dan pihak Dunia (Manusia), sehingga penyebutan “Perjanjian” pada kedua kitab ini merujuk pada Yesus, dimana era “lama” adalah sebelum “Perjanjian” itu datang dan era “baru” adalah setelah “Perjanjian” itu datang.
_________________________________________________________________________________

Tafsiran dan catatan pada artikel ini ditulis berdasarkan sudut pandang sastra dan sejarah bukan berdasarkan pemahaman agama atau teologia manapun. Penggunaan definisi dari teologia tertentu hanya sebagai tambahan penjelasan konten terkait agar penyampaian arti syair dan latar-belakang penulisan syair tidak bias.

Artikel ini pertama kali ditulis dan disusun oleh Tim Deleigeven dan diterbitkan pertama-kali oleh Deleigeven Media.


TIM PENYUSUN:
Penulis Artikel: Devy R
Editor : Deleigeven & Juliet
Penerbit : Deleigeven Media


DAFTAR PUSTAKA:
-Alkitab Perjanjian Lama (dengan catatan versi Pemulihan); di distribusikan oleh Lembaga Alkitab Indonesia; diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Anggota IKAPI); 2007; Jakarta
-Perjanjian Baru, Mazmur, Amsal; di distribusikan oleh The Gideons International; diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Anggota IKAPI); 2007; Jakarta

Sumber Web:

-en.wikipedia/king_david