Monday, 9 February 2015

Sayid Usman, Sang Mufti dari Batavia





Sayid Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al-alawi merupakan seorang mufti dari Batavia. Beliau dilahirkan di daerah Pekojan pada tanggal 1 Desember 1882. Walaupun sang ayah (Abdullah bin Aqil bin Umar bin Yahya Al-alawi) dilahirkan di Mekah, namun garis keturunan besarnya berasal dari Hadramaut (Yaman). Pengalamannya menuntut ilmu di Jazirah Arab selama hampir 40 tahun, menjadikan Sayid Usman dipercaya menjabat jabatan Mufti Batavia menggantikan mufti sebelumnya (Syekh Abdul Gani) yang telah wafat.

Istilah mufti mungkin masih asing terdengar bagi sebagian orang. Ulama yang mendapat jabatan mufti haruslah memiliki keilmuan yang luas dan kebijaksanaan sikap yang mantap. Seorang mufti tidak hanya nenguasai agama Islam dengan baik, atau bahasa Arab, serta tata bahasa Arab, namun juga mengetahui ilmu kemasyarakatan. Seorang mufti selain memiliki wewenang menginterprestasikan teks juga Berwenang memberikan fatwa kepada umat, sehingga tanggung-jawab yang diemban jauh lebih berat ketimbang ulama yang ‘hanya’ menginterprestasikan teks saja.
Sayid Usman tidak hanya disegani oleh para ulama Batavia, namun juga oleh pemerintah Hindia Belanda saat itu. Bahkan, saking dalamnya ilmu yang dikuasai dan luasnya pengetahuan yang dimilikinya, pemerintah Hindia Belanda mengangkatnya sebagai Adviseur Honorair voor Arabische Zake, yaiu sebuah jabatan khusus yang bertugas sebagai penasehat kehormatan pemerintahan kolonial untuk urusan bangsa Arab yang ada di Batavia. Jabatan ini amat penting bagi pemerintah Hindia Belanda saat itu, mengingat-seperti halnya entis Tiongkok, populasi masyarakat Arab di Batavia cukup besar. Oleh karena itu pemerintah Hindia Belanda merasa perlu memiliki penasehat khusus yang mengatur tentang bangsa Arab ini agar pemerintah kolonial mudah memantau tiap aktivitas yang berhubungan dengan bangsa Arab kala itu.

Pergaulan beliau yang luas, dekat dengan ulama dan pemerintah Belanda, ternyata memunculkan penilaian ganda masyarakat terhadap Sayid Usman. Ada yang tetap menganggapnya sebagai ulama besar, namun juga tidak sedikit yang menganggapnya sebagai mata-mata Belanda. Kontroversi justru ini muncul dari kalangan pribumi sendiri, bahkan hingga kalangan ulama. Isu ini kian memanas manakala sang mufti bersedia membantu orientalis Belanda, Snouck Hurgronje, dalam melakukan penelitian tentang masyarakat Islam di Hindia Belanda. Kelak, penelitian dari Snouck Hurgronje inilah yang menjadi bahan rujukan utama bagi Belanda untuk mempelajari tentang masyarakat Aceh dan kemudian merupakan cikal-bakal dari kejatuhan Kerajaan Aceh.

Terlepas dari adanya kontroversi penilaian masyarakat akan sikap Sayid Usman ini, ada sisi kehidupan dari sang mufti yang menarik untuk dilihat, yaitu strategi dakwah Sayid Usman dalam menyebarkan syiar Islam di Batavia, yakni dengan mencetak setiap ide/gagasannya serta ajaran-ajaran Islam , seperti materi fiqih, akhlak, dan tasawuf ke dalam bentuk buku.

Contoh bagian dalam Boekoe Ketjil Boeat Mengetahoei Tarekat


Adapun teknologi cetak yang digunakan oleh Sayid Usman pada waktu itu adalah cetak buku (litografi).  Sayid Usman diperkirakan memiliki konsep khusus dalam setiap mencetak bukunya, yaitu dicetak dalam bentuk buku saku dengan harapan buku tersebut dapat dibaca kapan saja dan dimana saja oleh umat Islam. Pada masa itu, cara dan bentuk materi dakwah semacam itu jarang ditemukan. Sayid Usman mampu melakukan hal itu karena ulama Batavia yang memiliki teknologi seperti itu hanyalah Sayid Usman. Di-sisi lain, ia memiliki koneksi yang baik dengan pemerintah kolonial sehingga karyanya tidak pernah sedikitpun mendapat tentangan dari pemerintah kolonial, bahkan tidak jarang justru pemerintah kolonial membantu pencetakan dan pendistribusian buku miliknya. Bisa dibilang, Sayid Usman adalah pelopor dakwah cetak yang ada di Batavia.


Contoh bagian dalam Boekoe Ketjil Boeat Mengetahoei Tarekat


Percetakan miliknya di daerah Pekojan yang berdiri sejak 1889 kini sudah berumur 124 tahun. Buku beliau yang berjudul Boekoe Ketjil Boeat Mengetahui Tarekat masih dapat dijumpai di Perpustakaan Nasional hingga kini. Buku-buku beliau lainnya seperti Al-Nasihatul al-Aniqoh li al-lmutalabbisina bi al-tariqoh (Nasihat yang elok untuk pengikut Tarekat), yang diperkirakan dicetak pada tahun 1886 pun, masih tersimpan dengan baik di ruang koleksi buku langka Perpustakaan Nasional RI.


Jadwal Puasa Ramadhan tahun 1316 H


Selain mencetak karangan dalam bentuk buku (monograf), Sayid Usman juga mencetak karangan dalam bentuk non-buku (non-monograf), seperti cetakan tabel penuntun arah kiblat ‘portabel’ yang mudah dibawa saat seseorang melakukan perjalanan, serta poster silsilah Nabi Muhammad SAW. Semua hasil karya Sayid Usman yang berbentuk non-monograf ditulis dengan menggunakan aksara Jawi, yaitu tulisan Arab berbahasa Melayu, dan dimasukkan dalam koleksi Steer.


Tabel Penuntun Arah Kiblat



Hampir semua buku karangan Sayid Usman yang tersimpan di Perustakaan Nasional RI memiliki bentuk fisik yang relatif kecil, yaitu kisaran antara 17cm x 12cm sampai 21cm x 15cm, juga dengan halaman yang tidak terlalu banyak, tidak lebih dari 25 halaman. Buku-buku kecil itu, yang dicetaknya sendiri sungguh merupakan hal yang sangat menarik yang pernah dilakukan seorang anak bangsa masa itu. Tidak hanya menarik, sampai saat ini pun hal-hal yang berkaitan dengan Sayid Usman, baik karya tulisannya hingga kisah perjalanan hidupnya, sangat menarik minat para sejarawan dari dalam maupun luar negri.



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISADUR DARI:
"JEJAK DAKWAH MUFTI BETAWI AKHIR ABAD KE-18, ANES NASRULAH, WARTA VOLUME XIX NO.2, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014"
DAN DITERBITKAN KEMBALI OLEH DELEIGEVEN MEDIA

SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.

DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!

CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.

JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI: JEJAK DAKWAH MUFTI BETAWI AKHIR ABAD KE-18, ANES NASRULAH, WARTA VOLUME XIX NO.2, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014" YANG DITERBITKAN KEMBALI OLEH DELEIGEVEN MEDIA,
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI JEJAK DAKWAH MUFTI BETAWI AKHIR ABAD KE-18, ANES NASRULAH, WARTA VOLUME XIX NO.2, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014" YANG DITERBITKAN KEMBALI OLEH DELEIGEVEN MEDIA"  
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Notes (Catatan):

*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)

*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media

Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment

CATATAN PADA PARA PEMBACA:

-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.

-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).

-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.

-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.

-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.

-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.

-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.

-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.