Tuesday, 10 February 2015

Venesia, Jembatan Akulturasi Dunia Timur dan Barat




Venesia kuno adalah sebuah negara kota yang berbentuk republik yang dipimpin oleh seorang Doge. Venesia mulai dipimpin oleh para Doge sejak tahun 697 M. Beberapa Doge yang ternama dari Venesia adalah Giovanni Bembo dan Henricus Dandollo (Enrico Dandollo). Kota yang dikelilingi oleh air yang berasal dari kanal-kanal ini sejak dahulu merupakan salah satu kota yang paling eksotik didunia. Jalur kanal paling terkenal di Venesia adalah Grand Canal yang merupakan jalur utama jika akan menuju ke salah satu tempat paling terkenal di Venesia, Alun-alun Santo Markus.

Ada dua objek wisata sejarah yang paling populer di Venesia, yaitu Istana Doge dan Basilika Santo Markus, yang keduanya berada didekat Alun-alun Santo Markus. Sebagian besar para Doge dimakamkan di Basilika Santo Markus yang merupakan Gereja terbesar di Venesia. Gereja ini sangat menakjubkan. Interior gereja ini seluruhnya dihiasi oleh ubin emas padat, sehingga gereja ini mendapat julukan La Chiesa d’Oro (Gereja Emas).

Masih banyak objek-objek wisata sejarah lainnya dan beberapa museum ternama seperti Gallarie dell’Accademia, Ca’Rezzonico, Pallazo Grassi, Peggy Guggenheim Collection, dan sebagainya. Ikon-ikon kota lainnya adalah Jembatan Rialto, Alun-alun Santo Markus, Riva degli Schiavoni, dan lainnya. Selain museum dan tempat-tempat wisata tersebut, juga Basilika Santo Markus, Venesia juga memiliki banyak sekali gereja-gereja lainnya yang menyimpan berbagai cerita sejarah. Contohnya adalah Gereja San Geremia, yang merupakan gereja tempat penyimpanan sebagian kecil dari tulang-tulang Santa Lucia.

Selain sebagai kota air dan kota budaya, Venesia juga merupakan kota pelabuhan paling populer di Italia dan Eropa.

Ratusan tahun sebelum berjayanya kota-kota pelabuhan di Eropa Barat, Venesia telah berkembang menjadi pusat perdagangan laut antar-benua. Aktivitas perdagangan itulah yang membuat kota di Italia bagian utara ini menjadi ajang akulturasi antara budaya Barat dan Timur.

Jika berkunjung ke Venesia saat ini, memang tak banyak jejak atau peninggalan dunia Timur yang bisa dilihat di kota ini. Namun, disebuah tempat yang disebut Palazzo Zen tampak jelas jejak sejarah hubungan Venesia dan dunia Arab. Seorang penulis tentang budaya sejarah dan sains di Lembaga Keilmuan Smithsonian, Richard Covington, mengungkapkan bahwa Palazzo Zen merupakan rumah salah satu bangsawan di Venesia. Menurut Covington, tempat ini dahulu penuh dengan lukisan dinding yang menceritakan kontribusi keluarga Zen terhadap Republik Venesia dan perannya dalam perdagangan ke wilayah Timur. Kemakmuran Venesia, seperti halnya kiprah keluarga Zen, terkait erat dengan hubungan yang dibangun dengan dunia Timur, setidaknya sejak abad kedelapan-belas. Ketika itu, banyak  sekali pedagang dari Alexandria, China, dan Persia yang datang ke Venesia.

Selain Pallazo Zen, Gereja ternama di Venesia yaitu San Simeone Piccolo juga merupakan refleksi dari akluturasi Timur dan Barat di Venesia. Gereja San Simeone Piccolo merupakan salah satu bangunan yang paling banyak mengadopsi berbagai konsep arsitektur dunia. Kubah gereja ini sangat curam dan memiliki ruangan suci melingkar yang bergaya Byzantium (Konstantinopel), sementara itu tiang-tiang pualam serambinya meniru jalan masuk bergaya Yunani klasik di kuil Pantheon. Kubah berwarna hijau dari Gereja ini juga merupakan salah satu ikon kota Venesia. Selain itu, Gereja kebanggaan Venesia, Basilika Santo Markus, juga sarat dengan arsitektur ketimuran. Basilika Santo Markus merupakan replika dari Basilika Justinian of the Holy Apostles di Konstantinopel (Istambul). Banyak sejarawan menyebutkan bahwa saat mengunjungi gereja ini, seakan-akan kita sedang mengunjungi masjid-masjid di Turki, yang sebagian besar merupakan katedral era Byzantium yang telah diubah menjadi masjid. Gereja ini juga menyimpan banyak sekali perhiasan dan benda-benda seni bernilai tinggi dari Konstantinopel.

Pergaulan warga Venesia dengan para pedagang dari Timur ini lambat laun berpengaruh pada budaya dan cara hidup warga Venesia. Mereka, misalnya, lebih memilih untuk menjadi pedagang atau pengusaha ketimbang mendaftarkan diri untuk berperang dalam perang Salib. Buah dari keputusan beberapa warga ini membuat Republik Venesia menjadi pintu masuk bagi berbagai barang impor ke Eropa, terutama barang mewah dari Asia dan Timur Tengah, seperti karpet dan tekstil. Aktivitas dagang ini membuka pintu yang sangat lebar bagi Eropa untuk berinteraksi dengan budaya Timur dan menginspirasi mereka untuk menciptakan berbagai macam produk (menurut Profesor seni dari Universitas Massachusetts, Walter Denny). Walter Denny mengatakan, kota-kota besar dari Timur yang berinteraksi dengan Venesia diantaranya adalah Alexandria, Konstantinopel, dan Azerbaijan. Bagi Venesia, hubungan dagang ini sangatlah penting. Bahkan, kata Walter Denny, tanpa bermitra dengan dunia Timur, Venesia hanyalah sebuah kampung nelayan. Berkat kontribusi dunia Timur, Venesia berkembang menjadi kota Maritim yang mampu mendominasi perdagangan di kawasan Mediterania sejak abad ke-12 hingga abad 16. Kala itu, sutra, rempah-rempah, karpet, keramik, mutiara, kristal, dan logam tiba di Venesia dari Timur. Sebaliknya, barang-barang seperti garam, kayu, linen, wol, beludru, dan amber tiba di kota-kota pelabuhan di Timur seperti Konstantinopel, Alexandria, China, dan Jakarta.

Selain menjadi pusat perdagangan, Venesia saat itu juga merupakan pusat penerbitan di Eropa. Dari kota ini terbit banyak buku karya para ilmuwan dunia Timur yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin ataupun Italia. Menurut kurator Italia, Stefano Carboni, salah satu yang paling populer adalah Canon Avicenna (kanon Ibnu Sina), yaitu buku referensi kedokteran yang sangat penting pada masa itu. Karya lain yang laku keras adalah sebuah buku yang mengomentari pemikiran Aristoteles karya seorang filsuf asal Cordoba, Averroes (Ibnu Rusyd). Bahkan sebuah penerbit buku lokal telah mencetak dan menerbitkan Al-Quran pada tahun 1537. Sayangnya, Al-Quran terjemahan itu gagal total karena terjemahannya banyak kesalahan. Namun, patut dicatat bahwa langkah pertama yang gagal tersebut telah menginspirasi terbitnya Al-Quran kedalam bahasa Italia pada tahun 1547.

Pada abad ke-15 dan seterusnya, penerbit buku di Venesia telah mencetak berbagai risalah arab dan dunia Timur di bidang kedokteran, filsafat, astronomi, dan matematika, jelas Giondomenico Romanelli, direktur Museum Corner di Venesia. Museum Corner merupakan salah satu museum di dunia yang menyimpan berbagai karya seni dan budaya Timur dan Arab. “Venesia adalah engsel yang menyatukan budaya Timur dan Barat.” Kata Romanelli. Ia juga berpendapat, kunci keberhasilan perdagangan Venesia saat itu adalah tidak pernah menganggap diri mereka sebagai pesaing. “Ketika dunia Arab membutuhkan perluasan bisnis, Venesia membuka ruang itu dengan mengambil sikap yang lebih toleran dalam hal agama.” Katanya lagi. Demikian juga saat dalam ratusan tahun bangsa Eropa termasuk Italia memusuhi Muslim melalui Perang Salib, Venesia tetap menjalin hubungan dagang dengan para pedagang Muslim. Begitupun ketika Vatikan membatasi perdagangan dengan pedagang Arab Islam, Venesia mengambil sikap berbeda dengan menolak larangan itu dan secara diam-diam melakukan perdagangan dengan pedagang Arab di Pulau Siprus dan Kreta. Kapal-kapal dari Venesia juga dimanfaatkan warga Muslim di Tunis, Djerba, dan Alexandria untuk mengangkut para jemaah haji ke Mekkah.

Predikat sebagai kota penghubung dunia Barat dan Timur juga memiliki risiko tersendiri. Memang Venesia merupakan salah satu kota yang paling pertama memperoleh barang-barang impor dari Timur namun itu artinya Venesia juga rentan terhadap hal-hal negatif dari Timur, seperti penyakit. Venesia merupakan salah satu kota dengan jumlah korban tewas terbesar di Eropa akibat wabah hitam. Wabah hitam itu merupakan wabah yang sama yang membunuh dua pertiga penduduk Tiongkok abad itu, yang diduga mencapai Venesia akibat tikus-tikus yang bersembunyi di kapal-kapal dagang, yang dengan cepat menulari para awak dan penumpang kapal dan juga menulari penduduk Venesia. Saat para pejabat kota Venesia akhirnya mengetahui bahwa tikus-tikus kapal-lah penyebabnya, semua sudah terlambat. Akhirnya Venesia menerapkan dekrit yang menyatakan bahwa semua kapal yang masuk harus berlabuh selama empat puluh hari di lepas pantai sebelum diijinkan membongkar muatan. Selain itu, Venesia juga sangat menarik minat kerajaan-kerajaan asing untuk menguasainya. Tercatat beberapa kerajaan pernah menduduki Venesia, seperti Kerajaan Ottoman dan Kerajaan Prancis. Bahkan, menurut beberapa catatan sejarah, Spanyol juga sempat bermaksud menduduki Venesia, walaupun usaha ini gagal total. Hal ini didasari pada catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada bulan Mei 1618, Duke Ossuna, Duta Spanyol untuk Napoli, dan Duta Besar Spanyol untuk Venesia, Alfonso de la Cueva, dituduh merancang serangan ke Venesia. Duke Ossuna dituduh mengerahkan kapal perang sedangkan Alfonso de la Cueva dituduh menggunakan pasukan tentara bayaran. Persekongkolan ini berakhir ketika salah-satu tentara bayaran mengungkap semuanya kepada Senat  Venesia. Alfonso de la Cueva, yang lebih dikenal sebaga Marquis Bedmar, dipanggil oleh Senat Venesia dan dituduh melakukan penipuan tercela, dan walaupun dia menyatakan diri tidak bersalah, dia tetap harus meninggalkan Venesia dan tak pernah kembali. Duke Ossuna juga dipanggil kembali ke Spanyol dan dituduh berniat mengangkat dirinya sebagai penguasa Napoli, yang membuatnya dipenjara. Dia meninggal dua tahun kemudian di Penjara. Tiga dari tentara bayaran kemudian digantung di Alun-alun Santo Markus. Tak lama setelah itu, tiga ratus tentara bayaran dari Prancis dan Spanyol dibawa ke pengadilan dan dihukum dengan ditenggelamkan di Canal of Orphans. Semua kisah ini kemudian terkenal sebagai Konspirasi Spanyol.

Venesia akhirnya jatuh akibat menjadi salah satu sasaran ambisi Napoleon Bonaparte. Kota eksotik ini ditaklukkan pasukan Prancis pada tahun 1797. Penaklukkan Napoleon ini mengakhiri kekuasaan para Doge di Venesia. Namun, meskipun menjadi sasaran penaklukkan asing termasuk Kerajaan Ottoman, namun Venesia tidak kehilangan daya tariknya dan mampu mempertahankan statusnya sebagai kota perpaduan budaya Timur dan Barat yang paling eksotik di dunia.



*Beberapa paragraf disadur dari: Akulturasi Islam dan Barat di Venesia, Republika, Warta Volume XIX No.1, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2014.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA DENGAN SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI:
"AKULTURASI ISLAM DAN BARAT DIVENESIA, REPUBLIKA, WARTA VOLUME XIX NO.1, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014"
BERSAMA DENGAN SUMBER-SUMBER LAINNYA.

SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.

DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!

CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.

JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"  
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Notes (Catatan):

*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)

*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media

Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media

Daftar Pustaka:
Akulturasi Islam dan Barat di Venesia, Republika, Warta Volume XIX No.1, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2014.
The Rosetti Letter,Christi Philips, Gramedia, 2010
Inferno, Dan Brown, Bentang, 2013

Sumber Website:
www.wikipedia.com





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment

CATATAN PADA PARA PEMBACA:

-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.

-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).

-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.

-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.

-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.

-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.

-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.

-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.