Setelah melalui periode-periode awal dinasti, Goryeo pun memasuki masa-masa damai dan kemakmuran serta peningkatan kebudayaan, yang sayangnya hanya berlangsung tidak sampai 1 abad, dan harus diakhiri oleh pendudukan Mongol yang mengawali intervensi Dinasti Yuan atas politik dan pemerintahan Goryeo. Walaupun singkat, namun era ini merupakan salah satu era keemasan paling dikenang dalam sejarah Korea.
Berikut ini adalah riwayat singkat beserta peristiwa dan pencapaian para Raja Goryeo dimasa damai ini (urutan nomor diurutkan sesuai dengan urutan raja-raja tersebut dalam daftar Raja Goryeo):
9. Raja Deokjong dari Goryeo
Raja Deokjong (덕종/德宗) lahir pada tahun 1016, dengan nama Wang Heum (왕흠/王欽). Ia merupakan putra dari Raja Hyeonjong dan cicit dari Raja Taejo. Ia diangkat sebagai Putra Mahkota pada tahun 1022, diusia 6 tahun. Raja Deokjong naik takhta sebagai Raja Goryeo pada tahun 1031 diusia 15 tahun.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masanya adalah:
-Konstruksi dinding panjang Cheolli Jangseong dimulai. Ia melanjutkan perintah ayahnya untuk membangun ukiran dari blok kayu yang berisi kompilasi Tripitaka yang terdiri dari 6,000 jilid.
-Deokjong meminta Khitan mengembalikan para tawanan Goryeo dan mundur dari Sungai Yalu pada tahun 1031. Ini adalah permintaan yang sangat berani dan mengancam perdamaian di Goryeo dan Liao.
-Deokjong membangun benteng di perbatasan bagian utara sebagai respon dari penolakan permintaannya pada Bangsa Khitan.
Sayang sekali, Deokjong hanya memerintah Goryeo selama 3 tahun. Ia wafat pada tahun 1034 diusia yang sangat muda, 18 tahun. Ia di gantikan oleh adiknya, Raja Jeongjong II.
Raja Deokjong adalah raja yang memerintah di era yang sama dengan era Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan di Indonesia. Raja Deokjong juga memerintah di era yang Kaisarina Zoe dari Kekaisaran Romawi Timur. Hyeonjong juga memerintah ketika raja-raja dari bangsa Denmark yang berhasil menguasai Inggris dengan rajanya saat itu yaitu Raja Knutt Yang Agung. Raja Deokjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Henry I dari Wangsa Capet mulai memimpin Prancis.
Raja Deokjong adalah raja yang memerintah di era yang sama dengan era Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan di Indonesia. Raja Deokjong juga memerintah di era yang Kaisarina Zoe dari Kekaisaran Romawi Timur. Hyeonjong juga memerintah ketika raja-raja dari bangsa Denmark yang berhasil menguasai Inggris dengan rajanya saat itu yaitu Raja Knutt Yang Agung. Raja Deokjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Henry I dari Wangsa Capet mulai memimpin Prancis.
10. Raja Jeongjong II dari Goryeo
Raja Jeongjong (정종/靖宗) lahir pada tahun 1018, dengan nama Wang Hyeong (왕형/王亨). Ia merupakan putra kedua Hyeonjong, dan adik Deokjong. Pada usia 4 tahun pada tahun 1022, ia ditunjuk sebagai Naesaryeong, sebuah posisi ranking tinggi dan digelari Pangeran Pyongyang. Ia kemudian diangkat menjadi Raja Goryeo pada tahun 1034, diusia 16 tahun setelah kematian kakaknya
Jeongjong merupakan salah satu raja Goryeo yang bijak. Ia menaruh perhatian yang sangat besar pada pertahanan nasional, dan mulai mengkonstruksikan benteng-benteng di sepanjang perbatasan utara pada tahun pertama pemerintahannya. Jeongjong juga sangat perihatian akan dukungan material pasukan dan sangat memperhatikan kesejahteraan pasukannya. Ia melanjutkan kebijakan-kebijakan ayahnya dan kakaknya, dan menjadi peletak dasar era keemasan Goryeo pada para penerusnya kelak yang berlangsung hampir seabad,
Peristiwa-peristiwa dan prestasi pada masanya adalah:
-Invasi dari utara, suku Bangsa Khitan pada tahun 1037, yang mengakhiri masa damai Goryeo dan Liao (Khitan).
-Pada tahun 1044, Cheolli Jangseong telah selesai sepenuhnya.
-Pendistribusikan tanah negara kepada para prajurit yang miskin pada tahun 1036.
-Pengesahan Primogeniture sebagai hukum nasional. Primogeniture merupakan sebuah hak (oleh hukum atau adat), dimana anak sulung mewarisi seluruh tanah, dengan mengesampingkan adik-adiknya. Secara historik, istilah primogeniture "laki-laki", dengan mengesampingkan perempuan, artinya putra pertama mewarisi seluruh kekayaan orangtuanya, tanah, atau kantor dan kemudian akan bertanggung jawab untuk mewariskan ini kepada saudara-saudaranya yang lain. Jika tidak memiliki keturunan, warisan akan diberikan kepada kerabat yang kolateral, dengan maksud mengutamakan pria yang lebih tua di dalam garis kolateral tersebut.
Raja yang bijak ini wafat pada tahun 1046 diusia 28 tahun. Ia memerintah sebagai Raja Goryeo selama 12 tahun dan berkontribusi besar bagi kelanjutan era keemasan Goryeo pada masa raja-raja selanjutnya. Ia digantikan oleh Raja Munjong.
Raja Jeongjong adalah raja yang memerintah di era yang sama dengan era Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan di Indonesia, dan juga ketika Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua yang diperuntukkan bagi putra-putranya, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri, dan ketika Kerajaan Kediri mulai diperintah oleh rajanya yang pertama, yaitu Raja Sri Samarawijaya, demikan juga dengan Kerajaan Janggala yang mulai diperintah oleh saudara dari Sri Samarawijaya, yaitu Raja Mapanji Garasakan. Raja Jeongjong juga memerintah ketika Kekaisaran Byzantium masih diperintah oleh Kaisarina Zoe dan saudarinya, Theodora. Jeongjong juga memerintah ketika raja-raja dari bangsa Denmark yang bergantian menguasai Inggris dengan rajanya saat itu yaitu Raja Knutt Yang Agung, Raja Harold Harefoot, Raja Harthacanut. Namun, saat itu bangsa Inggris asli berhasil mengalahkan bangsa Denmark dan mengembalikan dinasti Wessex untuk memerintah Inggris, dengan rajanya saat itu, Raja Edward dari Wessex. Raja Jeongjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Henry I dari Wangsa Capet memimpin Prancis.
Raja yang bijak ini wafat pada tahun 1046 diusia 28 tahun. Ia memerintah sebagai Raja Goryeo selama 12 tahun dan berkontribusi besar bagi kelanjutan era keemasan Goryeo pada masa raja-raja selanjutnya. Ia digantikan oleh Raja Munjong.
Raja Jeongjong adalah raja yang memerintah di era yang sama dengan era Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan di Indonesia, dan juga ketika Raja Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua yang diperuntukkan bagi putra-putranya, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri, dan ketika Kerajaan Kediri mulai diperintah oleh rajanya yang pertama, yaitu Raja Sri Samarawijaya, demikan juga dengan Kerajaan Janggala yang mulai diperintah oleh saudara dari Sri Samarawijaya, yaitu Raja Mapanji Garasakan. Raja Jeongjong juga memerintah ketika Kekaisaran Byzantium masih diperintah oleh Kaisarina Zoe dan saudarinya, Theodora. Jeongjong juga memerintah ketika raja-raja dari bangsa Denmark yang bergantian menguasai Inggris dengan rajanya saat itu yaitu Raja Knutt Yang Agung, Raja Harold Harefoot, Raja Harthacanut. Namun, saat itu bangsa Inggris asli berhasil mengalahkan bangsa Denmark dan mengembalikan dinasti Wessex untuk memerintah Inggris, dengan rajanya saat itu, Raja Edward dari Wessex. Raja Jeongjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Henry I dari Wangsa Capet memimpin Prancis.
11. Raja Munjong dari Goryeo
Raja Munjong (문종) dilahirkan pada tahun 1019 dengan nama Wang Hwi (왕휘/王徽). Ia mulai memerintah sebagai Raja Goryeo pada tahun 1046 diusia 27 tahun, menggantikan saudaranya Raja Jeongjong II yang wafat diusia muda. Dalam sejarah Tiongkok, ia dikenal dengan nama Raja Chokyu (촉유). Berkat kebijakan-kebijakan populer dari Raja Munjong II, Raja Munjong memperoleh dasar yang kuat untuk memerintah. Selama masa pemrintahannya, Ia mendapatkan otoritas penuh atas tuan tanah lokal. Munjong dan raja-raja Goryeo berikutnya menekan pentingnya kepemimpinan sipil atas militer.
Prestasi lainnya dan beberapa peristiwa di-era Munjong adalah:
-Pengembangan perbatasan Goryeo di bagian utara Sungai Yalu dan Sungai Tumen.
-Pendirian Cheontae sebagai sebuah sekolah Buddha yang independen oleh Putra ke-4 Munjong, Uicheon (lahir pada tahun 1055).
-Goryeo mulai mengembangkan kesenian keramik hijau dengan warna biru dan hijau, yang memikat banyak kerajaan. Produk ini kelak menjadi salah satu benda seni bernilai tinggi yang jauh lebih dihargai diluar Korea ketimbang keramik-keramik di-era Joseon.
Munjong wafat pada tahun 1083 diusia 64 tahun. Ia memerintah Goryeo selama 37 tahun, dan selama masa pemerintahannya, Goryeo menikmati masa-masa damai. Dia digantikan oleh putranya, Raja Sunjong.
Raja Munjong adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kerajaan Kediri mulai diperintah oleh rajanya yang pertama, yaitu Raja Sri Samarawijaya, demikan juga dengan Kerajaan Janggala yang mulai diperintah oleh saudara dari Sri Samarawijaya, yaitu Raja Mapanji Garasakan. Raja Jeongjong juga memerintah ketika Kekaisaran Byzantium masih diperintah oleh Kaisarina Zoe dan saudarinya, Theodora. Pada jaman Munjong, Byzantium mengalami ketidak-stabilan politik sehingga sering terjadi pergantian kekuasaan, mulai dari Mikhael VI Bringas, yang lalu digulingkan saat dia baru setahun menjadi Kaisar Romawi Timur. Mikhael VI digantikan oleh Jendral Isaakios I Komnenos, yang lalu mengundurkan diri sebagai kaisar dan digantikan Kaisar Kōnstantinos X Doukas, dan kemudian digantikan oleh putranya, Mikhaēl VII Doukas yang kemudian mundur dengan paksa dan digantikan oleh ayah tirinya, Rōmanos IV Diogenes (ironisnya Romanos lalu digulingkan dan dibunuh). Munjong juga berada di era yang sama ketika dinasti Kommenid menguasai Byzantium. Munjong memerintah ketika dinasti Wessex berhasil kembali memerintah Inggris, dengan rajanya saat itu, Raja Edward dari Wessex. Namun, wangsa Wessex akhirnya harus menyerah kalah saat William Sang Penakluk dari Normandia berhasil mengalahkan Inggris dan membuat Inggris menjadi kerajaan vasal Prancis, dan mengangkat dirinya menjadi raja Inggris yang pertama dari dinasti Normandia. Raja Munjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Henry I dari Wangsa Capet memimpin Prancis, dan digantikan oleh putranya, Raja Philip I.
Raja Munjong adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kerajaan Kediri mulai diperintah oleh rajanya yang pertama, yaitu Raja Sri Samarawijaya, demikan juga dengan Kerajaan Janggala yang mulai diperintah oleh saudara dari Sri Samarawijaya, yaitu Raja Mapanji Garasakan. Raja Jeongjong juga memerintah ketika Kekaisaran Byzantium masih diperintah oleh Kaisarina Zoe dan saudarinya, Theodora. Pada jaman Munjong, Byzantium mengalami ketidak-stabilan politik sehingga sering terjadi pergantian kekuasaan, mulai dari Mikhael VI Bringas, yang lalu digulingkan saat dia baru setahun menjadi Kaisar Romawi Timur. Mikhael VI digantikan oleh Jendral Isaakios I Komnenos, yang lalu mengundurkan diri sebagai kaisar dan digantikan Kaisar Kōnstantinos X Doukas, dan kemudian digantikan oleh putranya, Mikhaēl VII Doukas yang kemudian mundur dengan paksa dan digantikan oleh ayah tirinya, Rōmanos IV Diogenes (ironisnya Romanos lalu digulingkan dan dibunuh). Munjong juga berada di era yang sama ketika dinasti Kommenid menguasai Byzantium. Munjong memerintah ketika dinasti Wessex berhasil kembali memerintah Inggris, dengan rajanya saat itu, Raja Edward dari Wessex. Namun, wangsa Wessex akhirnya harus menyerah kalah saat William Sang Penakluk dari Normandia berhasil mengalahkan Inggris dan membuat Inggris menjadi kerajaan vasal Prancis, dan mengangkat dirinya menjadi raja Inggris yang pertama dari dinasti Normandia. Raja Munjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Henry I dari Wangsa Capet memimpin Prancis, dan digantikan oleh putranya, Raja Philip I.
12. Raja Sunjong dari Goryeo
Raja Sunjong (순종/順宗) lahir pada tahun 1047 dengan nama Wang Hun (왕훈/王勳). Ia merupakan putra tertua Munjong. Ia adalah kakak dari Raja Seonjong dan Raja Sukjong. Sunjong menjadi Putra Mahkota pada tahun 1054 saat dia berumur 7 tahun, dan diangkat menjadi Raja Goryeo pada tahun 1083. Di Tiongkok, dia dikenal dengan nama Euigong (의공/義恭). Ia sangat diharapkan oleh ayahnya dan pendukung sang ayah untuk melanjutkan era keemasan Goryeo yang telah dicapai dan dipertahankan oleh ayahnya. Sayangnya, Sunjong wafat setahun setelah ia naik tahta di tahun 1083 diusia 36 tahun. Karena hanya memerintah dalam waktu yang sangat singkat, tidak terlalu banyak prestasi dan peristiwa dimasanya yang tercatat dalam sejarah. Ia digantikan oleh adiknya, Raja Seonjong.
13. Seonjong dari Goryeo
Raja Seonjong (선종/宣宗) dilahirkan pada bulan September 1049, dengan nama Wang Woon (왕운/王運). Ia merupakan putra kedua Raja Munjong dengan Permaisuri Inye. Pada bulan Maret 1056, Seonjong ditunjuk sebagai Pangeran Pelindung Gukwon (國原侯). Ia lalu diangkat menjadi Raja Goryeo pada tahun 1083 diusia 34 tahun, menggantikan kakaknya yang hanya memerintah Goryeo selama 1 tahun.
Ratu dari Raja Seonjong bernama Ratu Jungsinhyun. Ia juga memperistri Permaisuri Sasuk dan Selir Wonsin. Putra dan putri Seonjong adalah Permaisuri Kyunghwa (putri dari Ratu Jungsinhyun), Raja Heonjong dan Suantaekju (anak-anak dari Permaisuri Sasuk), Pangeran Penguasa Hansan (putra dari Selir Wonsin), serta beberapa putri dan pangeran yang tidak tercatat namanya (kemungkinan karena meninggal saat masih kecil)
Pada masa pemerintahannya, harmoni di antara Konfusianisme dan Buddhisme terjalin baik yang membuat status politiknya sangat stabil. Buddhisme di Korea berkembang pesat selama masa pemerintahannya.
Peristiwa dan prestasi-prestasi pada masa-nya adalah:
-Dibukanya perdagangan dengan jangkauan luas antara Goryeo dengan Song, Jurchen, Dinasti Liao (Bangsa Khitan), dan Jepang.
-Adik laki-laki Seonjong yang bernama Euicheon (yang mendirikan Cheontae) membawa 1,000 Kitab Budha dari Song dan membeli 4,000 Kitab dari Liao, Song, dan Jepang. Euicheon kemudian menjadi seorang biarawan Buddha.
-Pendirian banyak pagoda untuk kuil Buddha oleh Raja, namun hal tersebut ditentang banyak orang karena menghabiskan anggaran kerajaan. Kelak banyak dari kuil-kuil Budha tersebut dihancurkan oleh Raja Taejo dari Joseon dan putra-putra Taejo.
Seonjong menjadi Raja Goryeo selama 34 tahun. Ia wafat pada bulan Mei 1094 diusia 45 tahun, dan digantikan oleh putranya, Raja Heonjong.
Raja Seonjong adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kekaisaran Byzantium mulai dipimpin oleh dinasti Kommenid dengan kaisarnya saat itu adalah Kaisar Alexius I Komnenus. Seonjong juga merupakan Raja Goryeo di era yang sama ketika Perang Salib I mulai berkecamuk di Timur Tengah. Beliau juga memerintah ketika putra William Sang Penakluk, William II Rufus menjadi Raja Inggris. Raja Seonjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Raja Philip I Capet masih menjadi raja Prancis.
Raja Seonjong adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kekaisaran Byzantium mulai dipimpin oleh dinasti Kommenid dengan kaisarnya saat itu adalah Kaisar Alexius I Komnenus. Seonjong juga merupakan Raja Goryeo di era yang sama ketika Perang Salib I mulai berkecamuk di Timur Tengah. Beliau juga memerintah ketika putra William Sang Penakluk, William II Rufus menjadi Raja Inggris. Raja Seonjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Raja Philip I Capet masih menjadi raja Prancis.
14.Raja Heonjong dari Goryeo
Raja Heonjong (헌종/獻宗) dilahirkan dengan nama Wang Wook (왕욱/王昱). Ia adalah putra tertua Raja Seonjong dari Permaisuri Sasuk. Saudara seibunya adalah Suantaekju dan seorang saudari yang tidak diketahui namanya. Heonjong diangkat menjadi Raja Goryeo pada tahun 1094. Menurut catatan Goryeosa, ia adalah anak yang cerdas dan sudah pandai sekali menulis di usia 9 tahun.
Goryeosa (Babad Goryeo) adalah catatan sejarah Goryeo yang ditulis pada masa pemerintahan Raja Sejong dari Joseon. Raja Sejong memerintahkan para sejarawan yang dipimpin oleh Kim Jongseo dan Jeong Inji untuk mengumpulkan berbagai bahan tulisan tentang Goryeo yang merujuk daripada sumber pertama dan kedua yang kini sudah tidak ada lagi.
Sayangnya, Raja yang pandai ini sering sakit dan hanya menjadi raja selama 1 tahun. Namun dimasa pemerintahannya yang singkat itu, Heonjong sempat menghadapi pemberontakan yang dipimpin oleh Yi Ja-ui pada tahun 1094. Pemberontakan itu dapat cepat diredakan. Pada tahun berikutnya, Heonjong sakit parah dan turun tahta. Ia digantikan oleh pamannya, Sukjong.
15. Sukjong dari Goryeo
Raja Sukjong (숙종/肅宗) lahir pada tahun 1054 dengan nama Wang Hee (왕희/王熙). Dia dikenal dalam catatan-catatan sejarah Tiongkok dengan nama Raja Cheonsang (천상/天常). Sebelum menjadi raja, dia memiliki karir yang cukup panjang dalam pemerintahan. Ia di tunjuk sebagai Pangeran Pelindung Gyerim pada tahun 1065 sampai tahun 1077. Setelah itu dia diangkat menjadi Adipati Gyerim pada tahun 1077, dan menjabat hingga dia diangkat menjadi Raja Goryeo. Ia naik tahta pada tahun 1095 diusia 41 tahun setelah abdikasi keponakannya, Heonjong. Ia merupakan adik lelaki Raja Sunjong dan Raja Seonjong. Ia menikahi Myeongui, putri dari Yu Hong. Selama pemerintahannya, ia mengawasi sebuah inovasi internal negara yang membuat-nya mampu mempertahankan era keemasan Goryeo.
Peristiwa-peristiwa dan prestasi-prestasi pada masa pemerintahannya adalah:
-Distribusi koin kuningan pertama di Goryeo pada tahun 1102.
-Konstruksi ibukota yang baru di bagian Selatan (Namgyeong, yang sekarang Seoul).
-Invasi oleh suku Jurchen pada tahun 1104. Raja mengirimkan seorang jenderalnya Yun Gwan untuk mengumpulkan pasukan dan mengusir musuh. Pasukan tersebut dikenal sebagai Byeolmuban dan terdiri dari 3 divisi terpisah.
Sukjong wafat pada tahun 1105, dalam perjalanan menuju ibukota di bagian Barat, Pyongyang. Ia wafat diusia 51 setelah memerintah Goryeo selama 10 tahun. Ia digantikan oleh putranya Yejong.
Raja Sukjong adalah raja yang sama ketika Raja Linggajaya, yang digantikan oleh Raja Sri Jayawarsa memerintah Kerajaan Kediri di Indonesia. Raja Sukjong juga adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kekaisaran Byzantium masih dipimpin oleh dinasti Kommenid dengan kaisarnya saat itu yaitu Kaisar Alexius I Komnenus. Sukjong juga merupakan Raja Goryeo di era yang sama ketika Perang Salib I mulai berkecamuk di Timur Tengah. Beliau juga memerintah ketika cucu William Sang Penakluk, Henry I menjadi Raja Inggris. Raja Sukjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Raja Philip I Capet masih menjadi raja Prancis.
Raja Sukjong adalah raja yang sama ketika Raja Linggajaya, yang digantikan oleh Raja Sri Jayawarsa memerintah Kerajaan Kediri di Indonesia. Raja Sukjong juga adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kekaisaran Byzantium masih dipimpin oleh dinasti Kommenid dengan kaisarnya saat itu yaitu Kaisar Alexius I Komnenus. Sukjong juga merupakan Raja Goryeo di era yang sama ketika Perang Salib I mulai berkecamuk di Timur Tengah. Beliau juga memerintah ketika cucu William Sang Penakluk, Henry I menjadi Raja Inggris. Raja Sukjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa yang sama ketika Raja Philip I Capet masih menjadi raja Prancis.
16. Yejong dari Goryeo
Raja Yejong (예종/睿宗) dilahirkan pada tahun 1079 dengan nama Wang Woo (왕우/王俁). Ia merupakan putra tertua Raja Sukjong dengan Ratu Myeongui. Ia merupakan salah satu raja terbesar dari Goryeo. Ia naik tahta pada tahun 1105 diusia 26 tahun.
Yejong mengembangkan ajaran Taoisme. Ia lebih memilih Taoisme daripada ajaran Buddha yang dianut oleh para pendahulunya. Di masa pemerintahannya, upacara-upacara di istana diadopsi dari Dinasti Song, Tiongkok. Banyak institusi Taoist didirikan dan jumlah penganutnya mulai berkembang.
Yejong sangat tertarik pada seni. Ia mengembangkan banyak tari-taria istana dan banyak upacara-upacara istana, yang sebagian besar tetap dilestarikan di-era Joseon. Yejong juga menaruh perhatian pada Botani. Ia mengumpulkan tumbuh-tumbuhan yang langka dari seluruh Korea dan mengirimkannya ke Cina sebagai pertukaran dengan tumbuh-tumbuhan Cina.
Beberapa peristiwa dan prestasi-prestasi pada masa Yejong adalah:
-Perintah untuk memecahkan kerajaan ke dalam divisi administratif baru yang tertuang dalam dekrit pertamanya pada tahun 1106.
-Penolakan tawaran diplomatik Dinasti Jin (yang didirikan pada tahun 1115 oleh bangsa Jurchen) oleh Raja. Raja lalu mengirimkan pasukan besar untuk menangkis serangan Jin di wilayah bagian utara kerajaannya.
-Pada tahun 1114 Yejong mengirimkan sebuah permintaan kepada Kaisar Huizong (Dinasti Song) untuk mengirim instrumen Cina ke istananya di ibukota Goryeo (Gaeseong), supaya ia bisa mengelola upacara Konfusian di istana Goryeo. Huizong, kelihatannya salah paham dengan permintaan tersebut, mengirimkan satu set dari instrumen musik yang digunakan untuk musik upacara perayaan di kerajaan.
-Penjaminan status "raja sejati” bagi Yejong dan status Goryeo sebagai Kerajaan berdaulat oleh Kaisar Huizong untuk alasan politik pada tahun 1110
-Yejong mengirimkan petisi lagi pada Kaisar Huizong pada tahun 1116. Ia menegaskan kembali permintaannya akan instrumen musik untuk upacara, yang dibalas oleh Huizong dengan mengirimkan hadiah yang lebih besar lagi dari instrumen musik sebelumnya (kali ini instrumen yayue, berjumlah total 428), dan disertai pula tarian tradisional dan instruksi yang sesuai, yang menjadi awal dari tradisi aak, Korea.
-Goryeo tetap mempertahankan sikap netral pada perseteruan Dinasti Song dan Dinasti Jin (Jurchen). Ibukota Dinasti Song, Kaifeng, jatuh ke tangan Jin pada tahun 1127.
-Industri keramik berkembang. Penemuan teknik sanggam (menatah) yaitu desain di atas permukaan membuat desain keramik Korea mendominasi Cina untuk yang pertama kali.
Walaupun memiliki banyak prestasi dan berhasil menghindari perang besar, namun pemerintahan Yejong dikarakterisasikan oleh pelemahan kekuasaannya oleh para penasehat pemerintahan dan para pejabat lainnya yang kerap bertengkar satu dengan lainnya. Hal ini, diperparah oleh status darurat militer dengan Jurchen di bagian utara, menyebabkan Raja semakin masuk jauh ke dalam buku-buku dan ritual Taoisme sehingga membuatnya tidak populer bagi penganut Budhisme dan para sarjana Kongfusian.
Yejong kemudian wafat pada tahun 1112 diusia muda, 33 tahun. Ia memerintah Goryeo selama 7 tahun dan digantikan oleh putranya, Injong. Catatan lengkap mengenai Yejong (sillok) dikompilasikan oleh tiga orang sejarawan yang mulai ditulis dari tahun 1123.
Raja Yejong adalah Raja Goryeo ketika Taira No Kiyomori, kepala klan Heike di Jepang lahir. Yejong juga raja di era yang sama ketika Raja Bameswara memerintah Kerajaan Kediri di Indonesia. Raja Yejong juga adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kekaisaran Byzantium dipimpin oleh Kaisar Iōannēs II Komnēnos yang bijak dari dinasti Kommenid. Sukjong juga merupakan Raja Goryeo di era yang sama ketika Perang Salib I berkecamuk di Timur Tengah, juga ketika tentara Salib berhasil menduduki Lybia dan Yerusalem dan mendirikan Kerajaan Yerusalem, dengan rajanya yaitu Raja Godfrey. Beliau juga memerintah ketika cucu William Sang Penakluk, Henry I masih menjadi Raja Inggris. Raja Sukjong juga merupakan raja yang memerintah pada masa akhir Raja Philip I Capet dari Prancis yang digantikan oleh putranya, Raja Louis VI.
17. Injong dari Goryeo
Raja Injong (인종/仁宗) lahir pada tahun 1109 dengan nama Wang Hae (왕해/王楷). Dia dikenal dalam catatan-catatan sejarah Tiongkok dengan nama Raja Inpyo (인표/仁表). Ia merupakan putra tertua Raja Yejong dengan Permaisuri Sundeok. Ibunya adalah putri kedua Yi Cha-gyom, kepala klan Yi di Incheon. Injong dimahkotai sebagai Raja Goryeo pada tahun 1123 diusia 13 tahun. Ia adalah raja yang sangat berjasa bagi bangsa Korea karena berhasil menyusun buku sejarah Tiga Kerajaan, Samguk Sagi.
Sepanjang masa pemerintahannya, pemerintahan didominasi oleh Yi Ja-gyeom, ayah dari permaisurinya, dan oleh anggota Gyeongwon lainnya dari klan Yi. Namun demikian, Injong terkenal sebagai raja yang bijak dan sukses dari dinasti Goryeo. Kelemahannya tidak sebanyak prestasi-prestasi yang dicapainya. Prestasi-prestasi ini kelak sangat berpengaruh pada perjalanan sejarah Korea mendatang. Ia menjadi raja terakhir yang berkuasa di-era kemakmuran Goryeo.
Peristiwa dan prestasi-prestasi di-masa Injong adalah:
-Percobaan kudeta oleh Yi Ja-gyeom pada tahun 1126. Setelah Injong berupaya untuk menuntut kembali kekuasaannya, Yi Ja-gyeom melancarkan kudeta. Saat itu Yi Ja-gyeom menghancurkan banyak di istana.
-Penumpasan pemberontakan Yi Ja-gyeom pada tahun 1127. Dengan bantuan dari para kepala provinsi, Injong berhasil mendapatkan kembali kekuasaannya.
-Pemberontakan seorang biarawan Buddha, Myo Cheong pada tahun 1135.
-Penunjukkan Kim Bu-sik sebagai penulis buku harian kerajaan (atau ji) pada tahun 1121.
-Penulisan Babad Yejong (Yejong Sillok) oleh Kim Bu-sik dan dua sejarawan lainnya pada tahun 1123
-Kitab Samguk Sagi yang ditulis atas perintah Injong, selesai dikerjakan pada tahun 1145. Samguk Sagi adalah sebuah kitab sejarah periode Tiga Kerajaan dan Silla Bersatu yang hingga kini menjadi kitab sejarah Korea yang tertua. Samguk Sagi ditulis berdasarkan penelitian yang mendalam terhadap materi-materi sejarah yang tersedia pada zaman itu, yang sekarang ini sudah hilang. Samguk Sagi terdiri dari 50 bab (gwon 卷, atau "gulungan") yang tersusun dari: Catatan Silla (Nagi 羅紀 atau Silla bongi 新羅本紀, yang terdiri dari 12 bab), Catatan Goguryeo (Yeogi 麗紀 atau Goguryeo bongi 高句麗本紀, yang terdiri dari 10 bab), Catatan Baekje (Jegi 濟紀 atau Baekje bongi 百濟本紀, yang terdiri dari 6 bab), Tabel kronologis (nyeonpyo 年表, terdiri dari 3 bab), Monograf (diterjemahkan juga Uraian atau ji 志, terdiri dari 9 bab) yang berisi tentang upacara dan musik, transportasi dan perumahan, geografi, dan pejabat kerajaan beserta tingkatannya. Bagian terakhir adalah Biografi (yeoljeon 列傳, terdiri dari 10 bab). Penulisan Samguk Sagi dipimpin oleh Kim Bu-sik.
Injong memerintah Goryeo selama 34 tahun. Ia wafat pada tahun 1146 diusia 37 tahun. Ia digantikan oleh putranya, Uijong.
Raja Injong adalah Raja Goryeo ketika Prabu Jayabhaya naik takhta sebagai Raja Kediri di Indonesia. Raja Injong juga adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kaisar Iōannēs II Komnēnos dari dinasti Kommenid menunjuk putranya, Manouēl I Komnēnos menjadi Kaisar Byzantium. Beliau juga memerintah ketika putra Henry I, Stephen menjadi Raja Inggris. Raja Injong juga merupakan raja yang memerintah pada masa akhir Raja Louis VI dari Prancis yang digantikan oleh putranya, Raja Louis VII.
Raja Injong adalah Raja Goryeo ketika Prabu Jayabhaya naik takhta sebagai Raja Kediri di Indonesia. Raja Injong juga adalah raja yang memerintah di era yang sama ketika Kaisar Iōannēs II Komnēnos dari dinasti Kommenid menunjuk putranya, Manouēl I Komnēnos menjadi Kaisar Byzantium. Beliau juga memerintah ketika putra Henry I, Stephen menjadi Raja Inggris. Raja Injong juga merupakan raja yang memerintah pada masa akhir Raja Louis VI dari Prancis yang digantikan oleh putranya, Raja Louis VII.
Didahului oleh:
Dinasti Goryeo: Waktu dan Peristiwa (Periode Awal)
Diteruskan oleh:
Dinasti Goryeo: Waktu dan Peristiwa (Era Kekacauan Politik)
Dinasti Goryeo: Waktu dan Peristiwa (Era Intervensi Mongol)
Dinasti Goryeo: Waktu dan Peristiwa (Periode Akhir & Keruntuhan Dinasti)
Postingan lainnya tentang Goryeo:
PUTRA-PUTRA WANG GEON
PUTRA-PUTRA WANG GEON
Artikel lainnya tentang Sejarah Korea:
KERAJAAN SILLA
DINASTI JOSEON
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA
SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.
DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!
CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.
JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media
Copyrights Picture: SBS, MBC, KBS
Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media
Daftar Pustaka:
- History; Lee Byong Won
- Korea Adoption Of An AdaptationTo Chinese Culture Recorded; Moon Hyung-jin, Ho Thi Long An
- Homosexuality In Ancient And Modern Korea; Kim Young-gwan, Ahn Sook-ja; 2006
- The Place of Hwarang Among Special Militery Corps of Antiquity; Maurizio Riotto
- The Journal Of The Northeast Asia History; Napoli, Italia; 2012
- The Three Kingdom Of The Ancient Of Korea In The History Of Taekwondo
- Korea Travel Guide; Korea Be Inspired
- Korea Food & Stories; Korea Tourist & Culture Department
- The Journal Of The Northeast Asia History; Napoli, Italia; 2012
- The Three Kingdom Of The Ancient Of Korea In The History Of Taekwondo
- Korea Travel Guide; Korea Be Inspired
- Korea Food & Stories; Korea Tourist & Culture Department
Sumber Website:
www.kbs.co.kr
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
CATATAN PADA PARA PEMBACA:
-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.
-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).
-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.
-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.
-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.
-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.
-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.
-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.