Ratu Seondeok adalah penguasa ke-27 Kerajaan Silla. Ratu Seondeok diangkat menjadi Ratu Silla setelah kematian ayahnya, Raja Jinpyeong (632). Nama lahir beliau adalah Kim Deokman sehingga beliau juga dikenal sebagai Putri Deokman. Beliau adalah putri Raja Jinpyeong dan Ratu Maya. Ratu Seondeok memerintah Silla selama 15 tahun (632-647).
Ratu Seondeok adalah ratu pertama dalam sejarah Silla dan merupakan pemimpin wanita pertama sepanjang sejarah Korea. Selain itu, beliau juga merupakan pemimpin wanita kedua terkuat dalam sejarah kuno di Asia Timur. Nama besarnya sebagai pemimpin wanita di Asia Timur hanya tidak lebih besar dari Kaisarina Wu Zetian dari Kekaisaran Tang.
Menurut Samguk Sagi, Ratu Seondeok adalah putri pertama Raja Jinpyeong, namun menurut catatan-catatan yang lainnya, Ratu Seondeok adalah putri kedua, adik dari Putri Cheonmyeong. Catatan-catatan diluar Samguk Sagi mengindikasikan dia diangkat sebagai pewaris bukannya Putri Cheonmyeong (yang menurut catatan-catatan itu adalah anak tertua) dikarenakan Putri Cheonmyeong telah terlebih dahulu meninggal.
Sebenarnya, Putri Deokman memiliki adik laki-laki yang bernama Pangeran Borochun (putra tunggalnya dengan cucunya sendiri, Putri Bomyeong). Tapi karena intrik-intrik politik istana yang di dalangi oleh Ratu Seungman (ratu kedua Raja Jinpyeong), nama Pangeran Borochun dicoret dari daftar pewaris Raja Jinpyeong sebagai imbas dari diusirnya Putri Boryang dari istana. Saat itu, ibu Pangeran Borochun, Putri Bomyeong (yang juga adalah cucu Raja Raja Jinpyeong) memiliki posisi yang kuat di istana karena melahirkan satu-satu pangeran bagi raja. Tapi, Ratu Seungman dan kubu pendukungnya melakukan konspirasi sehingga Putri Bomyeong dituduh berkhianat pada raja dan diusir dari istana. Kastanya juga diturunkan menjadi bangsawan Jin-geol. Otomatis, kasta Pangeran Borochun sudah bukan kasta Seon-geol murni (kastanya raja) melainkan kasta campuran (Seon-geol dan Jin-geol) seperti Pangeran Chunchu (bakal Raja Muyeol). Inilah yang membuat Putri Deokman menjadi anak raja tertua yang berasal dari kelas Seon-geol murni dan dinobatkan sebagai pewaris raja.
Sebenarnya, selain Putri Deokman masih ada bangsawan lainnya yang berasal dari kelas Seon-geol murni tapi Raja Jinpyeong bersikeras menjadikan putrinya yang sangat cerdas itu sebagai seorang ratu.
Sejak kecil, Ratu Seondeok telah menunjukkan kepandaiannya sehingga beliau menjadi kesayangan Raja Jinpyeong. Beliau sangat tertarik dibidang astronomi dan memberi sumbangan besar bagi ilmu astronomi Korea dan Asia melalui berbagai penelitian dan penemuan melalui observatorium yang dibangunnya (yang tertua di Asia Timur), yang lalu menjadi acuan bagi berbagai studi astronomi di-era setelahnya.
Ratu Seondeok juga membangun berbagai kuil, meskipun peninggalan arkeologi yang paling terkenal yang dibangunnya adalah observatorium di Gyeongju tersebut.
Ada satu lagi yang paling dikenal dari sosok Ratu Seondeok. Ramalan.
Catatan-catatan sejarah Silla yang memuat kisah Ratu Seondeok seakan-akan mengklaim bahwa ramalan-ramalan sang ratu memang menjadi kenyataan. Dari begitu banyak ramalan yang pernah diucapkannya, ada tiga ramalannya yang paling terkenal dan dicatat kembali oleh Biksu Ilyeon dalam kitab Samguk Yusa.
LUKISAN KAISAR TAIZONG DARI TANG
Saat ratu masih muda dan masih menjadi seorang putri mahkota, ayahnya, Raja Jinpyeong mendapat hadiah dari Kaisar Taizong dari Dinasti Tang, berupa satu kotak benih bunga dan lukisan yang menggambarkan bunga tersebut. Banyak orang memuji keindahan lukisan tersebut, namun Ratu Seondeok lebih tertarik pada benih bunga.
Banyak orang memuji keindahan lukisan tersebut, namun Ratu Seondeok lebih tertarik pada benih bunga. Ratu lalu berkata pada raja bahwa bunga dari bibit bunga yang dihadiahkan oleh kaisar itu tidak akan memiliki bau, karena “....jika lukisan itu wangi, maka akan ada kupu-kupu dan lebah disekitarnya,” (en.wikipedia/queenseondeok).
Jawaban Ratu Seondeok ini sangat mengesankan raja dan orang-orang disekitarnya. Prediksi Ratu Seondeok benar. Bibit yang ditanam itu memang tumbuh dan berbunga, tapi bunga yang tumbuh dari bibit itu memang tidak berbau, baik itu bau yang busuk maupun wangi.
Ratu Seondeok juga menyadari bahwa lukisan itu bukan sekedar hadiah melainkan sindiran pada ayahnya yang tidak memiliki keturunan laki-laki, dan kemudian digunakan oposisinya sebagai sindiran padanya karena ketidak-mampuannya memiliki suami, seperti bunga yang indah tapi tidak ada kupu-kupu hinggap padanya.
Menurut kitab Samguk Yusa, dalam lukisan yang dikirim oleh Kaisar Taizong itu bukan cuma ada satu kuntum bunga, melainkan tiga kuntum bunga yang melambangkan tiga ratu Silla, oleh karena itu beberapa orang juga meyakini Kaisar Taizong memiliki kemampuan yang sama seperti Ratu Seondeok, kemampuan meramal masa depan. Sebab, ketidak-mampuan Ratu Seondeok dalam memiliki keturunan memang bisa diprediksi saat itu sebab Ratu Seondeok hidup dimasa yang sama dengan Kaisar Taizong. Tapi, penggantinya, Ratu Jindeok (ratu kedua Silla) baru naik tahta tahun 647, dua tahun setelah Kaisar Taizong meninggal, dan Ratu Jinseong (ratu ketiga Silla) baru naik tahta tahun 888, lama setelah Kaisar Taizong meninggal, sehingga orang-orang juga berpendapat bahwa Kaisar Taizong juga mampu meramal masa depan
KATAK-KATAK DI KOLAM PERMATA
Suatu hari, saat beliau sudah menjadi ratu, Ratu Seondeok mendengar suara katak-katak yang sangat ribut dan terus-menerus menimbulkan kebisingan di Kolam Eokmun disekitar Gerbang Permata, padahal saat itu adalah musim dingin.
Ratu lalu memerintahkan para pengawalnya melihat apa yang terjadi. Rupanya, suara ribut itu berasal dari gerombolan katak putih.
Mendengar informasi itu, ratu langsung memerintahkan jenderal-jenderalnya untuk mempersiapkan pasukan menuju arah barat-laut tepatnya ditempat yang dikenal dengan nama “Lembah Wanita” untuk menahan serbuan pasukan Baekje.
Tidak ada laporan dari pasukan mata-mata mengenai pergerakan tentara Baekje menuju Silla, namun ratu bersikeras agar perintahnya segera dilaksanakan, dan menjelaskan alasan mengapa perintah itu diberikan.
Bagi ratu, suara katak-katak itu terdengar seperti suara teriakan prajurit sehingga sehingga ratu menganggap itu merupakan pertanda adanya pasukan yang akan menyerang Silla di wilayah barat-daya (katak putih diartikan sebagai warna putih yang dalam astronomi Asia menandakan arah barat), tepatnya di Lembah Wanita (Gerbang Permata, permata dianggap menggambarkan wanita).
Diantara semua jenderal hanya Pildan (ajudan ratu), Kim Yushin (panglima utama kerajaan), dan Alcheon (kepala pasukan pengawal) yang percaya pada ratu. Ratu lalu memerintahkan Pildan dan Alcheon menuju ke tempat yang disebutkannya itu.
Secara tak terduga sebelumnya, pasukan Silla berhasil menangkap 2.000 tentara Baekje yang sedang bersiap menyerbu Silla tepat ditempat yang disebutkan oleh Ratu Seondeok.
DUA SURGA, DORICHEON DAN SACHEONWANGCHEON
Suatu hari ketika kondisi Ratu Seondeok sedang sangat sehat, tiba-tiba ratu memanggil seluruh pejabat istana dan berkata bahwa dia mungkin tidak berumur panjang. Dia meminta dimakamkan di Doricheon. Pildan dan para jenderalnya juga para pejabat, termasuk Bidam (sangdaedung saat itu), bingung akan nama tempat yang disebutkannya sebab tidak ada tempat dengan nama itu. Tapi ratu berkata bahwa tempat itu terletak di dekat pegunungan di wilayah selatan Silla.
Secara mengejutkan, Silla diguncang pemberontakan terbesar dalam sejarah yang justru dikobarkan oleh Perdana Menteri-nya sendiri, Bidam (647).
Bidam melakukan pemberontakan (647) dengan menggemakan semboyan “seorang wanita tidak mampu memimpin negara”, sebagai kritik dan responnya terhadap pemerintahan Ratu Seondeok, dan ketidak-puasannya atas skema pewarisan tahta yang juga akan diwariskan pada seorang wanita sebab selain Ratu Seondeok, hanya Putri Seungman (Ratu Jindeok) yang tersisa dari kasta Seon-geol yang artinya beliau yang akan menggantikan Ratu Seondeok.
Bidam didukung oleh para oposan Ratu Seondeok, terutama para bangsawan dan pejabat yang memiliki hubungan dengan bangsawan yang menjadi oposan Raja Jinpyeong saat pemberontakan Chilsuk-Seok Phum. Karena pengangkatan Ratu Seondeok sebelumnya menyebabkan konflik besar di istana maka Bidam dengan mudah dapat mengumpulkan pengikut dalam jumlah yang sangat besar. Ratu Seondeok didukung penuh oleh Kim Yushin dan kubunya didominasi oleh para bangsawan campuran (Seongeol-Jinggeol) terutama Pangeran Chunchu (bakal Raja Muyeol), Putri Seungman (bakal Ratu Jindeok), Alcheon, dan Horim. Ratu Seondeok juga tetap didukung oleh para komandan hwarang ibukota Seorabeol dan para bangsawan, pejabat, dan jenderal-jenderal keturunan suku Gaya.
Pemberontakan Bidam ini menjadi pemberontakan terbesar dalam sejarah Silla, bukan karena lama pemberontakannya melainkan karena banyaknya para pejabat, bangsawan, dan perwira-perwira militer yang terlibat. Kubu Bidam terdiri dari 30-an lebih pendukung yang masing-masing memiliki pasukan pribadi atau merupakan komandan dari salah-satu pasukan kerajaan, atau merupakan pejabat yang memiliki koneksi dengan para komandan pasukan kerajaan sehingga 30-an orang pendukung Bidam ini mampu mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar.
Demi menyemangati pasukannya, Ratu Seondeok bergabung dengan pasukannya di perkemahan pasukan utama.
Pemberontakan terbesar dalam sejarah Silla yang hanya memakan waktu 10 hari inipun berhasil dipadamkan. Sayangnya, pemberontakan Bidam, yang sebelumnya adalah salah-seorang kepercayaannya dan yang pernah mendukungnya disaat-saat sulit, membuat ratu sangat syok. Perang ini menyita pikiran ratu dan menghabiskan energinya. Kesehatan ratu merosot drastis selama 10 hari pemberontakan ini. Ratu Seondeok akhirnya wafat pada 17 Februari 647, ditahun yang sama ketika pemberontakan itu terjadi.
Sang ratu dikuburkan ditempat yang ditunjuknya (tapi saat itu belum bernama Doricheon). 10 tahun kemudian penerusnya membangun kuil diatas makamnya dan menamainya “Kuil Sacheonwang”. Saat itu barulah pejabat-pejabat kepercayaannya yang masih hidup sadar bahwa didalam teks-teks Buddha ada tertulis tentang nama dua surga, Sacheonwangcheon dan Doricheon, sehingga jika kuilnya dinamakan Sacheonwang maka otomatis kuburannya akan disebut Doricheon yan seakan menggambarkan dua surga itu, Sacheonwangcheon dan Doricheon. Pada akhirnya makam ratu ini dinamakan Doricheon.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media
Sumber Pustaka:
-Tae-hoong Ha;
Samguk Yusa, Legends and History of the Three Kingdoms of Ancient Karea; Yonsei University Press; 1972; Seoul
Sumber Web:
wikipedia.org/queen seondeok
Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media
_________________________________________________________________________________
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA
SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.
DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!
CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.
JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Please open:
Kingdom of Silla for short story about "Kingdom Of Silla" in ENGLISH
(Silahkan membuka link: Kingdom of Silla untuk membaca sejarah singkat Kerajaan Silla dalam bahasa Inggris).
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account:
@deleigevenhistory
(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ReplyDeleteKursus Teknisi Service HP Bandar Lampung
Service Center Panasonic
Kursus Teknisi Service HP
Service Center Huawei
Service Center iPhone
Kursus HP Bandar LampungService iPhone Lampung
Sejarah Indonesia please dari jaman hindu buddha sampai kerajaan islam
ReplyDeleteWah makasih atas tulisannya yang berbobot ini
ReplyDeleteYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny