Sayid
Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya Al-alawi merupakan seorang mufti dari
Batavia. Beliau dilahirkan di daerah Pekojan pada tanggal 1 Desember 1882.
Walaupun sang ayah (Abdullah bin Aqil bin Umar bin Yahya Al-alawi) dilahirkan
di Mekah, namun garis keturunan besarnya berasal dari Hadramaut (Yaman). Pengalamannya
menuntut ilmu di Jazirah Arab selama hampir 40 tahun, menjadikan Sayid Usman
dipercaya menjabat jabatan Mufti Batavia menggantikan mufti sebelumnya (Syekh
Abdul Gani) yang telah wafat.
Istilah
mufti mungkin masih asing terdengar bagi sebagian orang. Ulama yang mendapat
jabatan mufti haruslah memiliki keilmuan yang luas dan kebijaksanaan sikap yang
mantap. Seorang mufti tidak hanya nenguasai agama Islam dengan baik, atau
bahasa Arab, serta tata bahasa Arab, namun juga mengetahui ilmu kemasyarakatan.
Seorang mufti selain memiliki wewenang menginterprestasikan teks juga Berwenang
memberikan fatwa kepada umat, sehingga tanggung-jawab yang diemban jauh lebih
berat ketimbang ulama yang ‘hanya’ menginterprestasikan teks saja.
Sayid
Usman tidak hanya disegani oleh para ulama Batavia, namun juga oleh pemerintah
Hindia Belanda saat itu. Bahkan, saking dalamnya ilmu yang dikuasai dan luasnya
pengetahuan yang dimilikinya, pemerintah Hindia Belanda mengangkatnya sebagai
Adviseur Honorair voor Arabische Zake, yaiu sebuah jabatan khusus yang bertugas
sebagai penasehat kehormatan pemerintahan kolonial untuk urusan bangsa Arab
yang ada di Batavia. Jabatan ini amat penting bagi pemerintah Hindia Belanda
saat itu, mengingat-seperti halnya entis Tiongkok, populasi masyarakat Arab di
Batavia cukup besar. Oleh karena itu pemerintah Hindia Belanda merasa perlu
memiliki penasehat khusus yang mengatur tentang bangsa Arab ini agar pemerintah
kolonial mudah memantau tiap aktivitas yang berhubungan dengan bangsa Arab kala
itu.
Pergaulan
beliau yang luas, dekat dengan ulama dan pemerintah Belanda, ternyata
memunculkan penilaian ganda masyarakat terhadap Sayid Usman. Ada yang tetap
menganggapnya sebagai ulama besar, namun juga tidak sedikit yang menganggapnya
sebagai mata-mata Belanda. Kontroversi justru ini muncul dari kalangan pribumi
sendiri, bahkan hingga kalangan ulama. Isu ini kian memanas manakala sang mufti
bersedia membantu orientalis Belanda, Snouck Hurgronje, dalam melakukan
penelitian tentang masyarakat Islam di Hindia Belanda. Kelak, penelitian dari
Snouck Hurgronje inilah yang menjadi bahan rujukan utama bagi Belanda untuk
mempelajari tentang masyarakat Aceh dan kemudian merupakan cikal-bakal dari
kejatuhan Kerajaan Aceh.
Terlepas
dari adanya kontroversi penilaian masyarakat akan sikap Sayid Usman ini, ada
sisi kehidupan dari sang mufti yang menarik untuk dilihat, yaitu strategi
dakwah Sayid Usman dalam menyebarkan syiar Islam di Batavia, yakni dengan
mencetak setiap ide/gagasannya serta ajaran-ajaran Islam , seperti materi
fiqih, akhlak, dan tasawuf ke dalam bentuk buku.
Contoh bagian dalam Boekoe Ketjil Boeat Mengetahoei Tarekat
Adapun
teknologi cetak yang digunakan oleh Sayid Usman pada waktu itu adalah cetak
buku (litografi). Sayid Usman
diperkirakan memiliki konsep khusus dalam setiap mencetak bukunya, yaitu
dicetak dalam bentuk buku saku dengan harapan buku tersebut dapat dibaca kapan
saja dan dimana saja oleh umat Islam. Pada masa itu, cara dan bentuk materi
dakwah semacam itu jarang ditemukan. Sayid Usman mampu melakukan hal itu karena
ulama Batavia yang memiliki teknologi seperti itu hanyalah Sayid Usman. Di-sisi
lain, ia memiliki koneksi yang baik dengan pemerintah kolonial sehingga
karyanya tidak pernah sedikitpun mendapat tentangan dari pemerintah kolonial,
bahkan tidak jarang justru pemerintah kolonial membantu pencetakan dan
pendistribusian buku miliknya. Bisa dibilang, Sayid Usman adalah pelopor dakwah
cetak yang ada di Batavia.
Contoh bagian dalam Boekoe Ketjil Boeat Mengetahoei Tarekat
Percetakan
miliknya di daerah Pekojan yang berdiri sejak 1889 kini sudah berumur 124
tahun. Buku beliau yang berjudul Boekoe Ketjil Boeat Mengetahui Tarekat masih
dapat dijumpai di Perpustakaan Nasional hingga kini. Buku-buku beliau lainnya
seperti Al-Nasihatul al-Aniqoh li al-lmutalabbisina bi al-tariqoh (Nasihat yang
elok untuk pengikut Tarekat), yang diperkirakan dicetak pada tahun 1886 pun,
masih tersimpan dengan baik di ruang koleksi buku langka Perpustakaan Nasional
RI.
Jadwal Puasa Ramadhan tahun 1316 H
Selain
mencetak karangan dalam bentuk buku (monograf), Sayid Usman juga mencetak
karangan dalam bentuk non-buku (non-monograf), seperti cetakan tabel penuntun
arah kiblat ‘portabel’ yang mudah dibawa saat seseorang melakukan perjalanan,
serta poster silsilah Nabi Muhammad SAW. Semua hasil karya Sayid Usman yang
berbentuk non-monograf ditulis dengan menggunakan aksara Jawi, yaitu tulisan
Arab berbahasa Melayu, dan dimasukkan dalam koleksi Steer.
Tabel Penuntun Arah Kiblat
Hampir
semua buku karangan Sayid Usman yang tersimpan di Perustakaan Nasional RI
memiliki bentuk fisik yang relatif kecil, yaitu kisaran antara 17cm x 12cm
sampai 21cm x 15cm, juga dengan halaman yang tidak terlalu banyak, tidak lebih
dari 25 halaman. Buku-buku kecil itu, yang dicetaknya sendiri sungguh merupakan
hal yang sangat menarik yang pernah dilakukan seorang anak bangsa masa itu. Tidak
hanya menarik, sampai saat ini pun hal-hal yang berkaitan dengan Sayid Usman,
baik karya tulisannya hingga kisah perjalanan hidupnya, sangat menarik minat
para sejarawan dari dalam maupun luar negri.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISADUR DARI:
"JEJAK DAKWAH MUFTI BETAWI AKHIR ABAD KE-18, ANES NASRULAH, WARTA VOLUME XIX NO.2, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014"
DAN DITERBITKAN KEMBALI OLEH DELEIGEVEN MEDIA
SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.
DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!
CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.
JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI: JEJAK DAKWAH MUFTI BETAWI AKHIR ABAD KE-18, ANES NASRULAH, WARTA VOLUME XIX NO.2, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014" YANG DITERBITKAN KEMBALI OLEH DELEIGEVEN MEDIA,
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI JEJAK DAKWAH MUFTI BETAWI AKHIR ABAD KE-18, ANES NASRULAH, WARTA VOLUME XIX NO.2, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014" YANG DITERBITKAN KEMBALI OLEH DELEIGEVEN MEDIA"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media
Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
CATATAN PADA PARA PEMBACA:
-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.
-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).
-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.
-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.
-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.
-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.
-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.
-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.