Venesia
kuno adalah sebuah negara kota yang berbentuk republik yang dipimpin oleh
seorang Doge. Venesia mulai dipimpin oleh para Doge sejak tahun 697 M. Beberapa
Doge yang ternama dari Venesia adalah Giovanni Bembo dan Henricus Dandollo
(Enrico Dandollo). Kota yang dikelilingi oleh air yang berasal dari kanal-kanal ini sejak dahulu
merupakan salah satu kota yang paling eksotik didunia. Jalur kanal paling
terkenal di Venesia adalah Grand Canal yang merupakan jalur utama jika akan
menuju ke salah satu tempat paling terkenal di Venesia, Alun-alun Santo Markus.
Ada
dua objek wisata sejarah yang paling populer di Venesia, yaitu Istana Doge dan
Basilika Santo Markus, yang keduanya berada didekat Alun-alun Santo Markus. Sebagian
besar para Doge dimakamkan di Basilika Santo Markus yang merupakan Gereja
terbesar di Venesia. Gereja ini sangat menakjubkan. Interior gereja ini
seluruhnya dihiasi oleh ubin emas padat, sehingga gereja ini mendapat julukan
La Chiesa d’Oro (Gereja Emas).
Masih
banyak objek-objek wisata sejarah lainnya dan beberapa museum ternama seperti
Gallarie dell’Accademia, Ca’Rezzonico, Pallazo Grassi, Peggy Guggenheim
Collection, dan sebagainya. Ikon-ikon kota lainnya adalah Jembatan Rialto, Alun-alun
Santo Markus, Riva degli Schiavoni, dan lainnya. Selain museum dan
tempat-tempat wisata tersebut, juga Basilika Santo Markus, Venesia juga
memiliki banyak sekali gereja-gereja lainnya yang menyimpan berbagai cerita
sejarah. Contohnya adalah Gereja San Geremia, yang merupakan gereja tempat
penyimpanan sebagian kecil dari tulang-tulang Santa Lucia.
Selain
sebagai kota air dan kota budaya, Venesia juga merupakan kota pelabuhan paling
populer di Italia dan Eropa.
Ratusan
tahun sebelum berjayanya kota-kota pelabuhan di Eropa Barat, Venesia telah
berkembang menjadi pusat perdagangan laut antar-benua. Aktivitas perdagangan
itulah yang membuat kota di Italia bagian utara ini menjadi ajang akulturasi
antara budaya Barat dan Timur.
Jika
berkunjung ke Venesia saat ini, memang tak banyak jejak atau peninggalan dunia
Timur yang bisa dilihat di kota ini. Namun, disebuah tempat yang disebut
Palazzo Zen tampak jelas jejak sejarah hubungan Venesia dan dunia Arab. Seorang
penulis tentang budaya sejarah dan sains di Lembaga Keilmuan Smithsonian,
Richard Covington, mengungkapkan bahwa Palazzo Zen merupakan rumah salah satu
bangsawan di Venesia. Menurut Covington, tempat ini dahulu penuh dengan lukisan
dinding yang menceritakan kontribusi keluarga Zen terhadap Republik Venesia dan
perannya dalam perdagangan ke wilayah Timur. Kemakmuran Venesia, seperti halnya
kiprah keluarga Zen, terkait erat dengan hubungan yang dibangun dengan dunia
Timur, setidaknya sejak abad kedelapan-belas. Ketika itu, banyak sekali pedagang dari Alexandria, China, dan
Persia yang datang ke Venesia.
Selain
Pallazo Zen, Gereja ternama di Venesia yaitu San Simeone Piccolo juga merupakan
refleksi dari akluturasi Timur dan Barat di Venesia. Gereja San Simeone Piccolo
merupakan salah satu bangunan yang paling banyak mengadopsi berbagai konsep
arsitektur dunia. Kubah gereja ini sangat curam dan memiliki ruangan suci
melingkar yang bergaya Byzantium (Konstantinopel), sementara itu tiang-tiang
pualam serambinya meniru jalan masuk bergaya Yunani klasik di kuil Pantheon. Kubah
berwarna hijau dari Gereja ini juga merupakan salah satu ikon kota Venesia. Selain
itu, Gereja kebanggaan Venesia, Basilika Santo Markus, juga sarat dengan
arsitektur ketimuran. Basilika Santo Markus merupakan replika dari Basilika
Justinian of the Holy Apostles di Konstantinopel (Istambul). Banyak sejarawan
menyebutkan bahwa saat mengunjungi gereja ini, seakan-akan kita sedang
mengunjungi masjid-masjid di Turki, yang sebagian besar merupakan katedral era
Byzantium yang telah diubah menjadi masjid. Gereja ini juga menyimpan banyak
sekali perhiasan dan benda-benda seni bernilai tinggi dari Konstantinopel.
Pergaulan
warga Venesia dengan para pedagang dari Timur ini lambat laun berpengaruh pada
budaya dan cara hidup warga Venesia. Mereka, misalnya, lebih memilih untuk
menjadi pedagang atau pengusaha ketimbang mendaftarkan diri untuk berperang
dalam perang Salib. Buah dari keputusan beberapa warga ini membuat Republik
Venesia menjadi pintu masuk bagi berbagai barang impor ke Eropa, terutama
barang mewah dari Asia dan Timur Tengah, seperti karpet dan tekstil. Aktivitas
dagang ini membuka pintu yang sangat lebar bagi Eropa untuk berinteraksi dengan
budaya Timur dan menginspirasi mereka untuk menciptakan berbagai macam produk
(menurut Profesor seni dari Universitas Massachusetts, Walter Denny). Walter
Denny mengatakan, kota-kota besar dari Timur yang berinteraksi dengan Venesia
diantaranya adalah Alexandria, Konstantinopel, dan Azerbaijan. Bagi Venesia,
hubungan dagang ini sangatlah penting. Bahkan, kata Walter Denny, tanpa
bermitra dengan dunia Timur, Venesia hanyalah sebuah kampung nelayan. Berkat
kontribusi dunia Timur, Venesia berkembang menjadi kota Maritim yang mampu
mendominasi perdagangan di kawasan Mediterania sejak abad ke-12 hingga abad 16.
Kala itu, sutra, rempah-rempah, karpet, keramik, mutiara, kristal, dan logam
tiba di Venesia dari Timur. Sebaliknya, barang-barang seperti garam, kayu,
linen, wol, beludru, dan amber tiba di kota-kota pelabuhan di Timur seperti
Konstantinopel, Alexandria, China, dan Jakarta.
Selain
menjadi pusat perdagangan, Venesia saat itu juga merupakan pusat penerbitan di
Eropa. Dari kota ini terbit banyak buku karya para ilmuwan dunia Timur yang
diterjemahkan kedalam bahasa Latin ataupun Italia. Menurut kurator Italia,
Stefano Carboni, salah satu yang paling populer adalah Canon Avicenna (kanon
Ibnu Sina), yaitu buku referensi kedokteran yang sangat penting pada masa itu. Karya
lain yang laku keras adalah sebuah buku yang mengomentari pemikiran Aristoteles
karya seorang filsuf asal Cordoba, Averroes (Ibnu Rusyd). Bahkan sebuah
penerbit buku lokal telah mencetak dan menerbitkan Al-Quran pada tahun 1537. Sayangnya,
Al-Quran terjemahan itu gagal total karena terjemahannya banyak kesalahan. Namun,
patut dicatat bahwa langkah pertama yang gagal tersebut telah menginspirasi
terbitnya Al-Quran kedalam bahasa Italia pada tahun 1547.
Pada
abad ke-15 dan seterusnya, penerbit buku di Venesia telah mencetak berbagai
risalah arab dan dunia Timur di bidang kedokteran, filsafat, astronomi, dan
matematika, jelas Giondomenico Romanelli, direktur Museum Corner di Venesia. Museum
Corner merupakan salah satu museum di dunia yang menyimpan berbagai karya seni
dan budaya Timur dan Arab. “Venesia adalah engsel yang menyatukan budaya Timur
dan Barat.” Kata Romanelli. Ia juga berpendapat, kunci keberhasilan perdagangan
Venesia saat itu adalah tidak pernah menganggap diri mereka sebagai pesaing. “Ketika
dunia Arab membutuhkan perluasan bisnis, Venesia membuka ruang itu dengan
mengambil sikap yang lebih toleran dalam hal agama.” Katanya lagi. Demikian
juga saat dalam ratusan tahun bangsa Eropa termasuk Italia memusuhi Muslim
melalui Perang Salib, Venesia tetap menjalin hubungan dagang dengan para
pedagang Muslim. Begitupun ketika Vatikan membatasi perdagangan dengan pedagang
Arab Islam, Venesia mengambil sikap berbeda dengan menolak larangan itu dan
secara diam-diam melakukan perdagangan dengan pedagang Arab di Pulau Siprus dan
Kreta. Kapal-kapal dari Venesia juga dimanfaatkan warga Muslim di Tunis,
Djerba, dan Alexandria untuk mengangkut para jemaah haji ke Mekkah.
Predikat
sebagai kota penghubung dunia Barat dan Timur juga memiliki risiko tersendiri. Memang
Venesia merupakan salah satu kota yang paling pertama memperoleh barang-barang
impor dari Timur namun itu artinya Venesia juga rentan terhadap hal-hal negatif
dari Timur, seperti penyakit. Venesia merupakan salah satu kota dengan jumlah
korban tewas terbesar di Eropa akibat wabah hitam. Wabah hitam itu merupakan
wabah yang sama yang membunuh dua pertiga penduduk Tiongkok abad itu, yang
diduga mencapai Venesia akibat tikus-tikus yang bersembunyi di kapal-kapal
dagang, yang dengan cepat menulari para awak dan penumpang kapal dan juga
menulari penduduk Venesia. Saat para pejabat kota Venesia akhirnya mengetahui
bahwa tikus-tikus kapal-lah penyebabnya, semua sudah terlambat. Akhirnya
Venesia menerapkan dekrit yang menyatakan bahwa semua kapal yang masuk harus
berlabuh selama empat puluh hari di lepas pantai sebelum diijinkan membongkar
muatan. Selain itu, Venesia juga sangat menarik minat kerajaan-kerajaan asing
untuk menguasainya. Tercatat beberapa kerajaan pernah menduduki Venesia,
seperti Kerajaan Ottoman dan Kerajaan Prancis. Bahkan, menurut beberapa catatan
sejarah, Spanyol juga sempat bermaksud menduduki Venesia, walaupun usaha ini
gagal total. Hal ini didasari pada catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada
bulan Mei 1618, Duke Ossuna, Duta Spanyol untuk Napoli, dan Duta Besar Spanyol
untuk Venesia, Alfonso de la Cueva, dituduh merancang serangan ke Venesia. Duke
Ossuna dituduh mengerahkan kapal perang sedangkan Alfonso de la Cueva dituduh
menggunakan pasukan tentara bayaran. Persekongkolan ini berakhir ketika salah-satu
tentara bayaran mengungkap semuanya kepada Senat Venesia. Alfonso de la Cueva, yang lebih
dikenal sebaga Marquis Bedmar, dipanggil oleh Senat Venesia dan dituduh
melakukan penipuan tercela, dan walaupun dia menyatakan diri tidak bersalah,
dia tetap harus meninggalkan Venesia dan tak pernah kembali. Duke Ossuna juga
dipanggil kembali ke Spanyol dan dituduh berniat mengangkat dirinya sebagai
penguasa Napoli, yang membuatnya dipenjara. Dia meninggal dua tahun kemudian di
Penjara. Tiga dari tentara bayaran kemudian digantung di Alun-alun Santo Markus.
Tak lama setelah itu, tiga ratus tentara bayaran dari Prancis dan Spanyol
dibawa ke pengadilan dan dihukum dengan ditenggelamkan di Canal of Orphans. Semua
kisah ini kemudian terkenal sebagai Konspirasi Spanyol.
Venesia
akhirnya jatuh akibat menjadi salah satu sasaran ambisi Napoleon Bonaparte. Kota
eksotik ini ditaklukkan pasukan Prancis pada tahun 1797. Penaklukkan Napoleon
ini mengakhiri kekuasaan para Doge di Venesia. Namun, meskipun menjadi sasaran
penaklukkan asing termasuk Kerajaan Ottoman, namun Venesia tidak kehilangan
daya tariknya dan mampu mempertahankan statusnya sebagai kota perpaduan budaya
Timur dan Barat yang paling eksotik di dunia.
*Beberapa paragraf disadur dari: Akulturasi Islam dan Barat di Venesia, Republika, Warta Volume XIX No.1, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2014.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA DENGAN SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI:
"AKULTURASI ISLAM DAN BARAT DIVENESIA, REPUBLIKA, WARTA VOLUME XIX NO.1, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014"
"AKULTURASI ISLAM DAN BARAT DIVENESIA, REPUBLIKA, WARTA VOLUME XIX NO.1, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014"
BERSAMA DENGAN SUMBER-SUMBER LAINNYA.
SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.
DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!
CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.
JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media
Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media
Daftar Pustaka:
Akulturasi Islam dan Barat di Venesia,
Republika, Warta Volume XIX No.1, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,
2014.
The Rosetti Letter,Christi Philips,
Gramedia, 2010
Inferno, Dan Brown, Bentang, 2013
Sumber Website:
www.wikipedia.com
Sumber Website:
www.wikipedia.com
No comments:
Post a Comment
CATATAN PADA PARA PEMBACA:
-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.
-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).
-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.
-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.
-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.
-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.
-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.
-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.