DELEIGEVEN HISTORICULTURAM

HISTORY IS ONE OF THE BEST INFORMATION FOR OUR CURRENT & FUTURE

Translate

Showing posts with label Europe Culture & History. Show all posts
Showing posts with label Europe Culture & History. Show all posts

Wednesday, 1 August 2018

SOLON YANG BIJAK DAN KEBAHAGIAAN RAJA CROESUS YANG SEMU




Alkisah pada jaman dahulu kala, pada masa yang sudah lama sekali, ada sebuah kerajaan yang sangat kaya yang bernama Kerajaan Lydia yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Croesus. Rakyatnya memuji dan menyanjung-nyanjung sang raja sebagai 'Pria Paling Berbahagia Di Bumi' sebab sang raja sangat kaya dan memiliki segalanya yang penting dalam hidup yaitu teman, wanita, dan tahta.

Ditempat yang lain, di kerajaan lain pula, yang letaknya jauh dari negerinya Raja Croesus tepatnya di kota Athena, hiduplah seorang yang bijaksana yang bernama Solon. Dia tidak kaya dan juga tidak banyak memiliki banyak hal penting dalam hidup, baik itu teman, wanita, dan tahta. Tapi, rakyat dinegerinya memperlakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh rakyat Lydia pada Raja Croesus, yaitu menyanjung dan memuji-mujinya.

Raja Croesus dan Solon memiliki satu persamaan, yaitu bahwa mereka adalah pembuat hukum dinegeri mereka, namun ada banyak hal yang berbeda dari mereka. Raja Croesus mengumpulkan banyak sekali harta benda diperbendaharaan sedangkan Solon justru kehilangan banyak hartanya. Raja Croesus memiliki banyak sekali abdi yang bersumpah-setia padanya dan juga memiliki banyak teman dan sekutu dalam kerajaannya dan juga dari luar negerinya tetapi Solon justru ditinggalkan oleh teman-temannya. Raja Croesus memiliki banyak wanita yang mendampinginya sedangkan Solon tidak. Raja Croesus juga duduk diatas tahta salah-satu kerajaan paling makmur pada masa itu, sedangkan Solon justru kehilangan jabatannya sebagai Archon kota Athena. Tetapi, baik Raja Croesus dan juga Solon sama-sama disanjung-sanjung oleh rakyat mereka. Raja Croesus disanjung sebagai pemimpin agung Kerajaan Lydia, sedangkan Solon disanjung sebagai reformator besar kota Athena.

Ketika Solon menuntaskan reformasi-nya, ia meninggalkan Athena untuk berlayar keliling dunia hingga kemudian dia tiba di negeri Lydia.

Ketika Solon berjalan-jalan dinegeri itu, dia mendengar percakapan-percakapan rakyat Lydia yang menyanjung-nyanjung raja mereka dengan sebutan “Pria Paling Berbahagia Di Bumi”. Karena penasaran tentang hal itu, bertanyalah Solon pada sekelompok rakyat Lydia,
Wahai rakyat kota Lydia yang berbahagia, mengapakah kalian mengatakan bahwa raja kalian sebagai Pria Paling Berbahagia Di Bumi’?”

Sekelompok rakyat Lydia yang ditanyai Solon itu lalu menjawab,
Ooh kau orang asing rupanya. Selamat datang dinegeri kami yang bahagia ini, yang dipimpin oleh raja kami, Yang Mulia Baginda Raja Croesus. Tetapi dibandingkan dengan kami, beliau adalah yang paling berbahagia dimuka bumi ini sebab beliau memiliki segala hal yang penting dalam hidup ini. Kekayaan, sahabat, wanita, dan tahta.”

Namun Solon menjawab,
Wahai orang Lydia yang berbahagia, sesungguhnya tidak ada kebahagiaan yang mutlak sama seperti tidak ada orang yang benar-benar bahagia sebelum dia meninggal.”

Setelah Solon berkata demikian, pergilah dia meninggalkan sekelompok orang itu. Maksud Solon adalah bahwa keberuntungan dapat berubah dengan tiba-tiba sebab setiap hal mungkin berubah dari satu hari ke hari lain. Namun, kata-kata Solon itu terlanjur tersebar hingga sampai ke istana Kerajaan Lydia dan terdengar pula oleh Raja Croesus. Kata-kata Solon sangat mengusik hati raja sehingga beliau mengundang Solon untuk datang dan mengunjunginya di istana. Solon-pun menghormati undangan raja dan mengunjungi istana sang raja yang sangat besar.

Setelah memasuki istana, Solon melihat seorang pria berpakaian mewah dan disertai oleh rombongan budak dan tentara, sehingga Solon berpikir bahwa orang itu pastilah Raja Croesus. Tapi ternyata dia hanya seorang pejabat kecil di pengadilan kerajaan. Solon kemudian melanjutkan langkahnya memasuki istana, ia melihat beberapa pejabat lain yang berpakaian sangat mewah dan juga disertai oleh serombongan budak dan pengawal. Semakin tinggi jabatannya, semakin besar rombongan yang menyertainya. Akhirnya Solon dipersilahkan masuk ke ruangan raja.

Raja Croesus telah menunggu Solon diruangannya. Beliau mengenakan pakaian yang sangat indah dan perhiasan yang sangat mewah, dan dengan bangganya beliau membuka tangannya menyambut kedatangan Solon. Namun, sang raja heran sebab raut wajah Solon tampak tidak silau dengan kemewahan itu. Raja Croesus tersinggung dengan sikap yang ditunjukan oleh Solon, sehingga beliau kemudian memerintahkan agar rumah-rumah tempat penyimpanan hartanya dibuka agar Solon bisa melihat banyaknya pakaian yang indah yang Raja Croesus miliki miliki, juga banyaknya emas, perak, dan permata milik sang raja. 

Solon tetap tenang dan berlaku sopan saat memandang semua itu. Sang raja-pun datang kembali menemui Solon dan berkata,
"Wahai Solon yang bijak dari Athena," kata Croesus, "pernahkah kamu melihat orang yang lebih beruntung dari aku, Raja Croesus ini?" Tanya sang Raja dengan bangganya.

Solon menjawab, "Ya, aku pernah.”

Raja Croesus terkejut mendengar jawaban Solon.

Siapa??? Siapa dia yang lebih berbahagia daripada aku??!” Tanya Raja Croesus dengan sangat penasaran.

Dia adalah Tellus, warga Athena.” Jawab Solon. “Dia adalah pria jujur yang mendidik anak-anaknya dengan baik dan mempersiapkan anak-anaknya dengan baik untuk mengabdi pada Athena. Dia terus hidup hingga memperoleh cucu, lalu ia meninggal dengan mulia, yaitu saat berjuang untuk negaranya." Kata Solon.

Jawaban Solon itu mengejutkan seisi istana yang mendengarnya, dan tentunya membuat Raja Croesus marah.

Berani sekali kau menganggap seorang rakyat jelata dinegerimu itu lebih bahagia dariku, raja yang agung dari Lydia ini??!” Teriak Raja Croesus.

Namun Solon kembali menjawab,
Oh baginda Raja Croesus, Tellus itu bukanlah satu-satunya yang aku kenal sebagai orang paling paling berbahagia. Masih ada lagi, yaitu Kleobis dan Biton dari kota Argive. Mereka meninggal dengan damai dalam tidur mereka setelah ibunda mereka mendoakan kebahagian mereka pada Dewi Hera sebab mereka telah menunjukan pengabdian dan penghormatan mereka pada orang-tua dengan membawa ibundanya itu ke pesta besar bagi Dewi Hera dengan menggunakan sebuah gerobak dan menarik sendiri gerobak itu sejauh 6 mil jauhnya. Dewi Hera memberikan mereka kematian yang indah dalam damainya tidur mereka. Merekalah orang-orang yang paling berbahagia di bumi ini.”

Sang raja yang semakin marah lalu memerintahkan para pengawalnya untuk menahan Solon dan memberikan hukuman yang berat. Namun Solon yang bijaksana dan cerdik lalu menenangkan sang raja dengan berkata,
"Oh raja perkasa dari Lidya, para dewa telah memberi kita, orang-orang Yunani, hanya hal-hal kecil, dan kebijaksanaan kita hanya hal-hal kecil, bukan suatu hal penting yang setara pentingnya dengan yang anda miliki, wahai Yang Mulia Baginda Raja Croesus. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mempertimbangkan bagaimana kehidupan seseorang begitu banyak tergantung pada kesempatan, dan bagaimana bencana bisa datang kepada kita yang membuat kita benar-benar terkejut, jadi aku tidak menganggap siapa-pun untuk menjadi benar-benar bahagia sampai ia meninggal dengan baik, dan nasib baiknya utuh sampai akhir. Jika kita mengatakan bahwa seorang pria itu benar-benar bahagia, namun ada begitu banyak yang masih bisa terjadi padanya, kita akan seperti tentara merayakan kemenangan sebelum pertempuran berakhir." Demikian penjelasan Solon, yang mengandung siratan bahwa Solon mengharapkan kebahagian sang raja terus berlangsung hingga sang raja tutup usia.

Kata-kata Solon itu akhirnya dapat diterima oleh raja sehingga Raja Croesus mengijinkan Solon pergi dengan selamat.

Saat berjalan keluar dari istana, secara kebetulan Solon bertemu dengan Aesop, penulis dongeng terkenal, yang juga telah diundang ke istana oleh Raja Croesus. Aesop, yang juga melihat Solon, lalu bertanya,
"Apakah seharusnya kita tidak datang ke orang-orang yang perkasa, atau haruskah kita mencoba untuk menyenangkan mereka?"

Dan Solon-pun menjawab,
"Apakah seharusnya kita tidak datang ke orang-orang yang perkasa, atau haruskah kita memberitahu mereka kebenaran?", sambil berjalan pergi dari istana meninggalkan Aesop dan kemudian meninggalkan negeri Lydia.

Tidak berapa lama setelah kepergian dari negeri Lydia, datanglah balatentara Kekaisaran Persia yang dipimpin oleh Maharaja Cyrus Yang Agung dan mengepung kerajaan Lydia. Dalam peperangan, Raja Croesus pada akhirnya harus takluk pada Maharaja Cyrus Yang Agung. Raja Croesus-pun kehilangan hartanya, wanita-wanitanya, sekutu-sekutunya, dan juga tahtanya. Dia lalu ditawan dan diikat ditiang, dan hendak dibakar hidup-hidup sebagai hiburan bagi Maharaja Cyrus Yang Agung.

Raja Croesus begitu pilu meratapi nasibnya. Dia menangis meratapi kematian keluarganya, pembesar-pembesarnya, dan juga rakyatnya ditangan orang-orang Persia. Ditengah-tengah keputus-asaannya itu, Raja Croesus-pun berteriak,
Solon...... Solon.... Oh Solon” sambil menangis sedih.

Maharaja Cyrus Yang Agung mendengar teriakan Raja Croesus itu dan penasaran dengan maksudnya sehingga beliau memerintahkan untuk menghentikan proses hukuman mati pada Raja Croesus dan semua orang Lydia yang akan dihukum-mati saat itu. Maharaja Cyrus Yang Agung memerintahkan agar Raja Croesus dibawa dihadapannya. Setelah Raja Croesus berada dihadapan sang maharaja maka bertanya Maharaja Cyrus Yang Agung padanya,
Siapakah atau apakah Solon yang kau panggil-panggil itu?”

Raja Croesus-pun menjawab,
wahai Maharaja Cyrus Yang Agung, yang kupanggil namanya adalah Solon yang bijak dari Athena....”

Hmmm apakah Solon ini adalah seorang manusia saja atau salah-satu dari dewa-dewa orang Athena?” Tanya Maharaja Cyrus Yang Agung.

Raja Croesus lalu menjawab, "Dia bukanlah dewa tetapi adalah salah-satu dari orang-orang bijak dari Yunani. Dahulu aku mengundangnya ke istana-ku untuk mendengar kata-kata bijak darinya. Bukannya belajar darinya, aku malahan begitu marah padanya saat ia sedang menganjurkan hal-hal yang bijak dan baik adanya padaku saat itu.”

Maharaja Cyrus Yang Agung menjadi sangat penasaran pada penjelasan Raja Croesus dan kembali bertanya, “Hal bijak apakah yang dikatakan padamu saat itu?”

Mendengar pertanyaan Maharaja Cyrus Yang Agung itu, hati Raja Croesus menjadi sangat sedih dan diapun berkata,
Wahai Maharaja Cyrus Yang Agung, dahulu baginda pasti tahu dan mendengar tentang kekayaanku dan kemakmuran negeriku. Ditengah-tengah semua kelimpahan yang diberikan oleh dewa padaku, rakyatku menyanjung-nyanjung aku dan menyebutku sebagai ‘Pria Paling Bahagia di Dunia’. Namun, saat Solon Yang Bijak mendengar hal itu dari rakyatku, justru berkata pada mereka bahwa ‘sesungguhnya tidak ada kebahagiaan yang mutlak sama seperti tidak ada orang yang benar-benar bahagia sebelum dia meninggal’. Setelah kata-katanya sampai ke telingaku yang pongah ini, akupun memanggilnya ke istanaku dan menunjukan semua kekayaanku dan kemegahanku untuk menegaskan padanya bahwa akulah orang yang paling berbahagia di bumi. Tapi, Solon justru berkata bahwa ‘kehidupan seseorang begitu banyak tergantung pada kesempatan, dan bagaimana bencana bisa datang kepada kita yang membuat kita benar-benar terkejut, sehingga siapa-pun tidak menjadi benar-benar bahagia sampai ia meninggal dengan baik, dan nasib baiknya utuh sampai akhir.’ Demikianlah kata-kata Solon Yang Bijak itu wahai Maharaja Cyrus Yang Agung.” Ujar Raja Croesus.

Maharaja Cyrus Yang Agung begitu tersentuh mendengar nasehat Solon yang diceritakan kembali oleh Raja Croesus dan beliau-pun bertanya lagi,
Adakah lagi kata-kata yang diucapkannya padamu?”

Solon Yang Bijak itu juga menasehatiku agar aku jangan hanya menilai kebahagiaan yang sekarang ini saja sebab jika seseorang menganggap dirinya benar-benar bahagia namun ada begitu banyak yang masih bisa terjadi padanya maka orang itu hanya akan menjadi seperti tentara yang merayakan kemenangan sebelum pertempuran berakhir,” ujar Raja Croesus.

Maharaja Cyrus Yang Agung termenung saat mendengar nasehat Solon yang diceritakan kembali oleh Raja Croesus. Saat melihat sang maharaja duduk termenung setelah mendengar kata-katanya maka Raja Croesus-pun berkata,
Wahai Maharaja Cyrus Yang Agung, sungguh alangkah baiknya jika baginda bisa bertemu langsung dengan Solon Yang Bijak itu dan mendengar langsung kata-katanya yang bijak. Oh Maharaja Cyrus Yang Agung, sesungguhnya kehilangan segalanya sekarang ini lebih menyakitkan daripada kehilangan kenikmatan dunia yang menyenangkan. Kini, kekayaanku yang sesungguhnya hanyalah berupa kata-kata dan pendapatku semata, dan sekarang aku akan dibawa untuk dibakar di tiang. Solon Yang Bijak melihatku dalam sebuah kemewahan yang bodoh dan dia telah meramalkan penderitaanku yang terjadi sekarang ini. Dia memperingatkanku bahwa aku harus mempertimbangkan akhir hidupku, dan tidak membanggakan sebuah tanah yang menjerumuskan, karena tidak ada manusia yang bahagia sampai ia meninggal dengan baik" ujar Raja Croesus sambil meratapi nasibnya kini.

Maharaja Cyrus Yang Agung begitu tersenutuh mendengarkan nasehat-nasehat Solon yang diceritakan kembali oleh Raja Croesus. Maharaja Cyrus Yang Agung menilai ajaran Solon adalah suatu hal yang baik adanya dan sangat penting bagi kehidupan. Sang maharaja beranggapan bahwa jika dia tidak bijaksana dalam menjalani hidupnya maka mungkin dia akan mengalami apa yang terjadi pada Raja Croesus yang sedang berlutut dihadapannya sekarang ini. Sang maharaja-pun membebaskan dan mengangkat Raja Croesus sebagai salah satu penasihat yang paling dihormati di istananya.



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah ini adalah kisah populer dari Yunani yang diceritakan secara turun-temurun dan ditulis kembali dalam berbagai kitab sejarah dan kitab-kitab hikayat dari masa penyebaran budaya Helenis.

Solon adalah tokoh sejarah nyata yang merupakan seorang reformator klasik terbesar dan terpenting dalam sejarah Athena dan Yunani. Beliau pernah menjabat sebagai archon (penguasa tahunan) kota Athena.

Raja Croesus adalah tokoh sejarah nyata. Beliau adalah putra dari Raja Alyates II yang lahir sekitar tahun 595 SM, dan memerintah Kerajaan Lydia selama sekitar 14 tahun (560 SM - 546 SM). Pada masa itu, beliau adalah raja terkaya di dunia barat. Raja Croesus adalah raja kerajaan kuno yang bernama Kerajaan Lydia. Kerajaan Lydia adalah kerajaan makmur yang wilayahnya cukup luas pada masa itu, dan kini terletak di negara Turki modern. Kerajaan ini telah berdiri sejak 1200 SM.

Maharaja Cyrus Yang Agung adalah tokoh sejarah nyata yang merupakan maharaja dan raja terbesar dalam sejarah Kekaisaran Persia. Beliau-lah yang mengakhiri pemerintahan orang-orang Media (Medes) dan juga menaklukan kerajaan terbesar didunia pada masa itu yaitu Kekaisaran Babilonia. Beliau berhasil merebut wilayah-wilayah taklukan Babilonia. Dalam ekspedisi militernya untuk menaklukan wilayah-wilayah Asia Minor itulah Kerajaan Lydia berhasil ditaklukan (546 SM) dan Raja Croesus ditawan.

Kerajaan Lydia menjadi salah-satu sasaran utama penaklukan Cyrus Yang Agung sebab Raja Croesus merupakan salah-satu sekutu utama Maharaja Astyges dari Kekaisaran Media yang berhasil ditaklukan oleh Cyrus Yang Agung sebab saudari Raja Croesus merupakan ratu dari Maharaja Astyges. Croesus juga merupakan salah-satu raja yang mengerahkan pasukan untuk melawan Cyrus Yang Agung.

Tellus dari Athena yang dikatakan oleh Solon sebagai orang yang paling berbahagia di bumi kemungkinan adalah memang tokoh nyata, namun kisahnya hanya ditemukan melalui cerita Solon ini yang ditulis oleh Herodotus. Menurut catatan Herodotus, Tellus adalah seorang pria dari Athena yang memiliki dua orang putri yang cantik dan baik hati. Dia meninggal sebagai seorang patriot dalam peperangan antara Athena melawan Eleusis. Kematian Tellus dianggap indah sebab sebagai prajurit dia meninggal dalam perang, dan kehidupannya dianggap bahagia sebab dia hidup bahagia dengan keluarganya dan sempat melihat kelahiran dan pertumbuhan semua cucu-cucunya.

Kleobis dan Biton yang dikatakan oleh Solon sebagai yang termasuk orang-orang paling berbahagia di bumi kemungkinan adalah memang tokoh-tokoh nyata, namun kisah mereka hanya ditemukan melalui cerita Solon ini yang ditulis oleh Herodotus. Menurut catatan Herodotus, Kleobis dan Biton adalah dua pemuda dari Argive (kota utama dari sebuah polis di Yunani yang bernama Argos). Dikisahkan bahwa mereka membawa ibu mereka yang bernama Cydippe yang ingin sekali menghadiri festival untuk memuja Dewi Hera dengan gerobak sapi dengan menarik sendiri gerobak itu sejauh 6 mil. Setibanya dikuil, sang ibu lalu mendoakan agar Dewi Hera memberikan mereka hadiah atas kekuatan hati dan kesetian mereka. Dikisahkan bahwa Dewi Hera yang mendengar doa Cydippe ini lalu berkenan mengabulkan permintaan sang ibu itu dengan membiarkan Kleobis dan Biton, yang saat itu tertidur di kuil, meninggal dengan damai dalam tidur mereka. Kematian mereka dianggap indah sebab mereka meninggal dalam damai di kuil tanpa merasakan kesakitan, dan kehidupan mereka dianggap bahagia sebab mereka berhasil memberikan pengabdian pada orang-tua mereka dan meninggal dengan bahagia setelah melihat kebahagiaan ibu mereka yang berhasil menghadiri festival tahunan itu. Sebagai penghormatan pada Kleobis dan Biton, rakyat kota Delphi (polis lainnya di Yunani) mendirikan patung mereka berdua di kuil Dewa Apollo.

Tujuh Orang Bijak (Seven Sages of Greece atau Seven Wise Men) adalah gelar yang diberikan pada tujuh orang yang dianggap paling bijaksana pada masa Yunani Kuno. Nama-nama ketujuh orang bijak ini memiliki perbedaan antara sumber yang satu dengan lainnya. Umumnya, daftar Tujuh Orang Bijak itu adalah Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan Periander dari Korintus. Tetapi, Plato memiliki daftar yang berbeda, yaitu Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan Myson dari Chenae. Namun, menurut Diogenes Laertius (sejarawan abad 3 Masehi yang fokus pada ahli filsafat Yunani kuno), Tujuh Orang Bijak itu adalah Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan memasukan Periander dari Korintus dan juga Anacharsis dari Skit sebagai orag bijak yang ketujuh. Pendapat yang sama juga dikeluarkan oleh para sejarawan seperti Ausonius (penyair Romawi abad ke-2 Masehi), Ephorus, dan Plutarch.

_________________________________________________________________________________

Kisah ini adalah kisah klasik populer dari Yunani yang dimuat dalam berbagai buku sejarah yang untuk pertama kalinya dimuat dalam buku “Historia” yang ditulis oleh sejarawan besar Yunani, Herodotus. Kisah ini disusun kembali oleh Deleigeven Media dengan beberapa perubahan yaitu perubahan gaya tulisan dan susunan dialog tanpa mengubah inti cerita dan unsur sejarah dalam kisah ini.


TIM PENYUSUN:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Penerbit : Deleigeven Media


DAFTAR PUSTAKA:
A History of Ancient Greece; George Grote
History; Herodotus
Solon, The Lawmaker of Athens; Plutarch
The Heritage Of Persia; Richard N.Frye


SUMBER WEBSITE:
Ensiclopedia Britanica (Solon)
Greeka.com (Solon)
Livius.org/lydia
wikipedia.com/solon
wikipedia.com/croesus


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sunday, 1 July 2018

SOLON DAN ANACHARSIS YANG BIJAKSANA





Pada jaman dahulu, di kota Athena hiduplah seorang yang sangat bijaksana. Orang itu bernama Solon. Beliau adalah salah-satu dari Tujuh Orang Bijaksana pada masa itu. Karena begitu bijaksananya Solon, rakyat Athena mempercayakan Solon untuk menyusun dan menerapkan hukum kota Athena yang baru menggantikan hukum yang lama. Rakyat Athena begitu menyanjung kebijaksanaan Solon sebab hukum yang dibuatnya dianggap yang paling adil dan bijaksana dari semua hukum yang pernah mereka kenal. Karena kebijaksanaannya, beliaupun dipanggil “Solon Yang Bijak” oleh rakyat Athena. Sedangkan bagi rakyat kota lain, beliau dikenal sebagai “Solon Yang Bijak dari Athena”.

Alkisah pada suatu hari, ada seorang pria yang baru tiba di Athena. Rupanya, pria itu hendak mengunjungi Solon. Pria ini bernama Anacharsis.

Begitu tiba di rumah Solon, Anacharsis berkata, “Aku telah berkelana dari tempat yang jauh agar bisa bersahabat denganmu.”

Solon, yang tidak tahu menahu tentang siapa Anacharsis, menjadi bingung melihat orang asing itu, dan beliau-pun berkata,
Alangkah baiknya jika engkau berteman saja dengan orang-orang ditempat asalmu.”

Namun, Anacharsis menjawab,
Justru itulah pentingnya bagimu, yang sekarang sedang berada ditempat asalmu, untuk berteman denganku.”

Solon tertawa mendengar jawaban Anacharsis. Solon lalu menyambut Anacharsis sebagai tamunya untuk waktu yang lama. Solon sangat senang karena dikunjungi oleh Anacharsis dan sangat mengaguminya. Selama Anacharsis berada di Athena, Solon mengajaknya berkeliling dan menghadiri berbagai pertemuan dewan kota. Solon menjelaskan pada Anacharsis undang-undang yang ia susun untuk Athena, dan juga menunjukan perkembangan demokrasi di Athena.

Usai melihat semua itu, Anacharsis hanya berkata pada Solon, “Semuanya ini adalah hal yang aneh. Orang Athena melakukan hal-hal yang aneh.”

Solon heran dengan kata-kata Anacharsis dan bertanya, “Mengapa ini terlihat aneh bagimu wahai Anacharsis yang bijaksana?”

Karena di Athena orang bijak hanya berbicara dan memutuskan hal-hal bodoh” jawab Anacharsis sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Anacharsis memang suka mengutarakan pendapatnya sekenanya saja, berbeda dengan gaya berbicara orang Athena seperti Solon yang menyukai puisi.

Solon tidak memahami maksud dari kata-kata Anacharsis itu, dan tampaknya Solon menjadi tersinggung. Beliau lalu memaparkan semua kode-kode hukum yang disusunnya dan menjelaskan perjalanan penerapan hukum di Athena dan betapa kejamnya hukum terdahulu yang disusun dan diterapkan oleh Draco dan usaha-usaha Solon ketika dia membebaskan hutang-hutang rakyat jelata dan berusaha menghapus perbudakan antar warga Athena. Solon juga menjelaskan tentang bagaimana dia berusaha mengubah hukum di Athena tanpa melalui sebuah revolusi melainkan reformasi dan bahwa dia mereformasi hukum kota Athena agar tercipta keadilan di kota Athena.

Setelah mendengarkan penjelasan Solon, Anacharsis justru menertawakannya sehingga membuat Solon heran dan bertanya,
Mengapa engkau menertawakan semua ini?”

Lalu Anacharsis menjawab, “karena aku tidak bisa membayangkan bahwa ketidakjujuran dan keserakahan orang Athena mampu dikendalikan oleh hukum tertulis!”

Anacharsis-pun menerangkan alasan mengapa dia berpendapat demikian. 
Undang-undang yang kau susun dan kau terapkan ini seperti sarang laba-laba yang menangkap orang yang lemah dan miskin tetapi orang kaya dapat merobek dan melaluinya.” Demikian kata-kata Anacharsis.

Setelah beberapa waktu kemudian Anacharsis-pun meninggalkan Athena dan kembali ke negeri asalnya. Solon-pun kembali menjalani kehidupannya seperti biasa. Saat itu, dia menjabat sebagai archon (penguasa tahunan) kota Athena.

Pada masa sebelum Solon diangkat sebagai archon Athena, kekejaman dan arogansi orang kaya dan para bangsawan menyebabkan orang-orang miskin di Athena membentuk kelompok-kelompok untuk bertahan dan menyelamatkan diri. Untuk mengatasi hal itu, Solon diangkat sebagai archon dan diberi kekuasaan penuh sebagai refomator dan legislator Athena. Solon memulai reformasinya dengan membebaskan semua warga Athena yang diperbudak dan menerapkan hukum yang membebaskan semua jaminan dan utang. Namun, Solon menolak tuntutan masyarakat miskin tentang pendistribusian tanah bagi mereka karena menganggap hal itu tidak adil bagi pemilik tanah yang asli. Solon mengganti permintaan mereka dengan menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih baik bagi masyarakat miskin.

Untuk membantu tugas-tugasnya, Solon sering berbagi cerita dan meminta pendapat pada sahabat-sahabatnya yang paling terpercaya termasuk pada saat beliau akan memberlakukan hukum yang membebaskan semua jaminan dan utang. Namun, sahabat-sahabatnya itu justru memanfaatkan berita dan rencana-rencana yang diceritakan oleh Solon demi keuntungan mereka. Mereka lalu meminjam uang untuk membeli tanah lalu kembali berhutang sejumlah besar uang dengan memberikan tanah itu sebagai jaminan, dan ketika hukum pemutihan jaminan dan utang diterbitkan oleh Solon, utang mereka-pun diputihkan dan jaminan tanah mereka dikembalikan sehingga orang-orang serakah ini memiliki kembali tanah mereka secara cuma-cuma. Perilaku sahabat-sahabatnya mencoreng nama baik Solon.

Waktu demi waktu berlalu, kemudian timbulah perselisihan diantara orang-orang kaya dan masyarakat miskin di Athena akibat pandangan mereka yang berbeda-beda tentang penerapan hukum yang dibuat oleh Solon. Mereka menyalahkan Solon karena tidak mengikuti keinginan mereka padahal hukum Solon sudah memberikan mereka banyak sekali manfaat.

Orang-orang yang sebelumnya ramah kepadanya mulai menatapnya sebagai musuh. Orang-orang miskin menjadi kesal karena Solon tidak mau menggunakan kekuasaannya untuk merebut milik orang kaya sedangkan orang-orang kaya dan para bangsawan juga marah karena uang mereka hilang akibat utang-utang yang telah diputihkan berdasarkan hukum yang diterapkan Solon. Untuk meredakan perselisihan itu Solon-pun berseru,

"Keadilan tidak melahirkan perselisihan!!!"

Namun, rupanya Solon tidak memahami dasar perselisihan itu sebab bagi orang miskin "keadilan" berarti kekayaan yang sama-rata, sedangkan orang kaya menganggap "keadilan" adalah menjaga apa yang mereka dimiliki. Kedua pendirian itu sulit untuk dipertemukan meskipun oleh hukum yang adil yang dibuat oleh Solon.

Melihat semua usahanya berujung pada kesia-siaan akibat keserakahan dan pengkhianatan, Solon-pun teringat kembali kata-kata Anachasis,

ketidakjujuran dan keserakahan orang tidak mampu dikendalikan oleh hukum tertulis!”



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah ini adalah kisah populer dari Yunani yang ditulis kembali dalam berbagai kitab sejarah dan kitab-kitab hikayat dari masa penyebaran budaya Helenis.

Solon adalah tokoh sejarah nyata yang merupakan seorang reformator klasik terbesar dan terpenting dalam sejarah Athena dan Yunani. Beliau pernah menjabat sebagai archon (penguasa tahunan) kota Athena. Beliau dilahirkan pada tahun 630 SM dan wafat pada tahun 560 SM. Solon adalah seorang negarawan Athena yang paling dihormati sepanjang sejarah Yunani kuno bahkan hingga sekarang. Karena kebijaksanaannya beliau dikenal sebagai ‘Solon Yang Bijak dari Athena’, dan dimasukan sebagai salah-satu dari ‘Tujuh Orang Bijak’ dalam sejarah Yunani. Setelah kematiannya, Solon tetap dikenang sebagai orang bijak dengan ide-ide inovatif. Beberapa dekade kemudian, seorang negarawan Athena yang bernama Pericles mendirikan demokrasi Athena yang sangat terkenal namun demokrasi yang dibangunnya mengacu pada kode hukum dan reformasi yang dilakukan oleh Solon. Hingga saat ini Solon dianggap sebagai pencetus dasar-dasar hukum sekaligus pendiri sistem pemerintahan demokrasi yang kita kenal sekarang. Dasar-dasar hukum yang dibuat oleh Solon dan juga kode-kode hukumnya menjadi dasar hukum Athena selama berabad-abad, dan kemudian diadopsi oleh hukum Romawi yang kemudian menjadi cetak biru hukum modern sekarang ini.

Anacharsis adalah tokoh nyata. Beliau adalah seorang ahli filsafat dari bangsa Skit sehingga beliau sering disebut ‘Anacharsis orang Skit’. Bangsa Skit adalah salah-satu suku bangsa kuno dari Iran, tempat yang diyakini merupakan asalnya para Majus sehingga beliau diyakini berasal dari golongan orang Majus (golongan yang sama yang disebutkan dalam Alkitab tentang “Tiga Orang Majus”).  Beliau merupakan orang non-Yunani pertama yang paling diberikan kewarganegaraan istimewa oleh pemerintah Athena. Oleh beberapa sejarawan, beliau dimasukan dalam ‘Tujuh Orang Bijak’. Beliau mengunjungi Yunani dan bertemu dengan Solon pertama kalinya pada sekitar 589 BC. Anacharsis meninggal tidak lama setelah beliau kembali ke negerinya karena dibunuh oleh saudaranya sendiri.

Pada masa Solon, Yunani belum disatukan dalam satu kepemimpinan dan masih terdiri dari beberapa negara kota (polis) yang memiliki pemerintahan dan pemimpin yang berbeda-beda. Athena adalah salah-satu polis terbesar Yunani selain Sparta.

Hukum Draco yang diganti oleh Solon dengan kode hukumnya melalui reformasi hukum Athena adalah hukum yang ditulis dan diterapkan oleh seorang archon Athena yang tiran, yaitu Draco. Sebelum era Darco, pemerintahan Athena dijalankan dengan sistem oligarki. Pada saat Draco yang tiran berkuasa sebagai Archon (621 SM) barulah Athena memiliki kode hukum tertulis untuk pertama-kalinya. Draco membuat undang-undang yang mengacu pada hukuman yang sangat ekstrim dan sewenang-wenang bagi sebagian besar warga Athena. Undang-undang Draconian tetap berlaku di Athena sampai direformasi oleh Solon, yang datang dengan menawarkan perubahan melalui reformasi bukan revolusi.

Tujuh Orang Bijak (Seven Sages of Greece atau Seven Wise Men) adalah gelar yang diberikan pada tujuh orang yang dianggap paling bijaksana pada masa Yunani Kuno. Nama-nama ketujuh orang bijak ini memiliki perbedaan antara sumber yang satu dengan lainnya. Umumnya, daftar Tujuh Orang Bijak itu adalah Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan Periander dari Korintus. Tetapi, Plato memiliki daftar yang berbeda, yaitu Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan Myson dari Chenae. Namun, menurut Diogenes Laertius (sejarawan abad 3 Masehi yang fokus pada ahli filsafat Yunani kuno), Tujuh Orang Bijak itu adalah Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan memasukan Periander dari Korintus dan juga Anacharsis dari Skit sebagai orag bijak yang ketujuh. Tampaknya, Diogenes tidak ingin mengeluarkan Anacharsis dari daftar orang bijak, sebab walaupun awalnya dia memasukan nama Periander, namun dia kemudian menyebut nama Anacharsis sebagai orang bijak ketujuh. Pendapat yang sama juga dikeluarkan oleh para sejarawan seperti Ausonius (penyair Romawi abad ke-2 Masehi), Ephorus, dan Plutarch.


_________________________________________________________________________________

Kisah ini adalah kisah klasik populer dari Yunani yang dimuat dalam berbagai buku sejarah yang untuk pertama kalinya dimuat dalam buku “Historia” yang ditulis oleh sejarawan besar Yunani, Herodotus. Kisah ini disusun kembali oleh Deleigeven Media dengan beberapa perubahan yaitu perubahan gaya tulisan dan susunan dialog tanpa mengubah inti cerita dan unsur sejarah dalam kisah ini.


TIM PENYUSUN:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Penerbit : Deleigeven Media


DAFTAR PUSTAKA:
A History of Ancient Greece; George Grote
History; Herodotus
Solon, The Lawmaker of Athens; Plutarch


SUMBER WEBSITE:
Ensiclopedia Britanica (Solon)
Greeka.com (Solon)
wikipedia.com/solon



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuesday, 10 April 2018

SOLON DAN KEBIJAKSANAAN THALES




Pada jaman dahulu, hiduplah seorang yang sangat bijaksana. Orang itu bernama Solon. Karena sangat bijaksana, beliau digolongkan sebagai salah-satu dari ‘Tujuh Orang Bijaksana’. Rakyat kotanya, kota Athena, begitu menyanjung kebijaksanaan dan keadilan Solon sebab hukum yang dibuatnya dianggap yang paling adil dan bijaksana dari semua hukum yang pernah mereka kenal. Karena kebijaksanaannya, beliaupun dipanggil “Solon Yang Bijak” oleh rakyat Athena. Sedangkan bagi rakyat kota lain, beliau dikenal sebagai “Solon Yang Bijak dari Athena”.

Pada suatu waktu, Solon pergi mengunjungi salah satu dari ‘Tujuh Orang Bijak’ yang bernama Thales di kota lain yaitu kota Miletus. Saat bercengkerama dengan Thales, Solon-pun menyadari sesuatu yang seyogyanya ada tetapi tidak dimiliki oleh Thales, dan beliau dengan hati-hati memberanikan diri bertanya,

Wahai Thales yang bijak, mengapakah engkau tidak menikah ataupun memiliki anak?”

Mendengar pertanyaan Solon, Thales hanya tertawa.
Itu sudah menjadi keputusanku”, jawab Thales.
Dan mengapakah engkau memutuskan demikian?” Tanya Solon lagi.
Akan kuberitahukan alasan dari keputusanku itu padamu.” Jawab Thales.

Solon-pun menyudahi obrolannya dengan Thales sembari bertanya-tanya dalam hati mengenai alasan Thales atas keputusannya yang tidak menikah dan memiliki anak.

Solon masih tinggal bersama Thales di kota Miletus untuk beberapa saat lamanya. Solon memanfaatkan kunjungannya dengan berkeliling kota tempat Thales tinggal. Saat dia sedang berjalan-jalan di kota, terlihatlah olehnya seorang pemuda. Dari ceritanya sepertinya pemuda itu baru saja tiba dari Athena. Solon mengamati pemuda itu dan menyimpulkan bahwa memang pemuda itu baru tiba dari Athena. Solon yang selalu penasaran tentang berbagai berita dari kampung halamannya lalu menanyakan kabar-kabar terbaru pada pemuda itu perihal kota Athena. Pemuda itu mengatakan bahwa tidak ada yang penting yang terjadi di Athena kecuali,
"ada pemakaman seorang pria muda yang meninggal saat ayahnya sedang pergi", demikian kata pemuda itu. 

"Oh Kasihan," kata Solon dengan wajah yang sedih.
"Tapi siapa namanya? Siapa tahu aku mengenalnya atau mengenal ayahnya sebab aku juga berasal dari Athena." Tanya Solon dengan khawatir.

Wajah pemuda itu menunjukan bahwa dia berusaha mengingat-ingat tapi dia tidak mampu menyebut nama seorang-pun di Athena dengan tepat dan berkata,
Aku sulit mengingat namanya...”

Solon-pun berusaha memancing ingatan pemuda itu dengan menyebutkan nama-nama orang Athena yang diketahuinya. Tapi, pemuda selalu itu menjawab,
Bukan, bukan nama itu...."
"Aku tidak ingat tepatnya, tapi bukan nama-nama itu yang kudengar...” Lanjut pemuda itu.

Solon menjadi semakin khawatir.

Kudengar, ayah pemuda itu adalah seorang yang penting di Athena. Dia adalah archon Athena atau seorang yang pernah menjadi archon. Saat ini, ayahnya itu sedang berkunjung ke kota lain.” Kata sang pemuda lagi.

Solon terkejut mendengarnya, sebab dia sudah menjadi archon Athena selama 20 tahun. Dengan was-was, Solon-pun berkata:
Solon? Apakah ayah anak itu bernama Solon?” Tanya Solon dengan penuh harap bahwa pemuda itu akan menjawab dengan ‘tidak!’

"Ya!!! Benar nama itu! Orang itulah yang aku maksud!" kata sang pemuda.

Mendengar jawaban pemuda itu, wajah Solon-pun sedih sebab hati sangat hancur. Dia tidak bisa membayangkan bahwa anaknya sudah meninggal.

Tak jauh dari tempat Solon dan pemuda itu berada, duduklah Thales yang sejak tadi mengawasi Solon tanpa menunjukan ekspresi apapun. Setelah beberapa saat, Thales-pun datang menghampiri Solon dan berkata:
"Solon oh Solon.... Mengapa kau bersedih?” Tanya Thales.

Solon tampak terkejut melihat sahabatnya, namun dia menyambut kedatangan Thales itu dengan menceritakan perihal kematian putranya yang tadi disampaikan oleh pemuda yang baru datang dari Athena itu. Tetapi, Thales hanya tertawa dan berkata bahwa pemuda itu tidak datang dari Athena.

Dia adalah rakyat Miletus. Seorang aktor dikota ini yang aku sewa untuk bercerita padamu.” Ujar Thales.

Solon sangat terkejut mendengar kata-kata Thales,

Wahai Thales, mengapakah engkau melakukan hal ini???” Tanya Solon.
Untuk menjawab pertanyaanmu, sahabatku. Engkau bertanya mengapa aku tidak menikah dan punya anak... Nah, sekarang kau mengetahui alasan keputusanku perihal mengapa aku tidak menikah atau memiliki anak.” Ujar Thales.

Kehilangan kedua hal itu terlalu sulit untuk ditanggung, bukan? Bahkan oleh-mu yang memiliki semangat dan keberanian.” Jelas Thales.
Tapi jangan khawatir sahabatku itu semua cerita itu bukan apa-apa kecuali kebohongan." Kata Thales lagi perihal berita kematian anaknya yang dibawa oleh aktor sewaan Thales tadi.

Solon tidak marah pada Thales karena telah menipunya dengan kabar bohong perihal kematian anaknya. Dia justru lega karena kabar itu adalah bohong.

Solon memahami maksud Thales dengan jelas. Thales ingin menunjukkan pada Solon bahwa orang-orang akan sulit membuat pertimbangan dan kehilangan keberanian dalam membuat keputusan-keputusan yang baik karena takut kehilangan orang-orang terdekat, terutama keluarga mereka.

Bahkan kebajikan, yaitu milik manusia yang paling berharga, dapat hilang karena sakit penyakit. Jiwa manusia memiliki kecenderungan bawaan yaitu kasih sayang, dan ketika kasih sayang itu tidak bisa memperbaiki sang anak yang juga berusaha melakukan hal-hal lainnya, maka kesedihan yang datang selalu sama,” kata Thales pada Solon sebelum mereka berpisah.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah ini adalah kisah dari Yunani yang ditulis kembali dalam berbagai kitab sejarah dan kitab-kitab hikayat dari masa penyebaran budaya Helenis.

Solon adalah tokoh sejarah nyata. Beliau adalah reformator klasik terbesar dan terpenting dalam sejarah Athena dan Yunani. Solon menjabat sebagai archon (penguasa tahunan) kota Athena selama 20 tahun. Beliau dilahirkan pada tahun 630 SM dan wafat pada tahun 560 SM. Solon adalah seorang negarawan Athena yang paling dihormati sepanjang sejarah Yunani kuno bahkan hingga sekarang. Karena kebijaksanaannya beliau dikenal sebagai ‘Solon Yang Bijak dari Athena’ dan dimasukan sebagai salah-satu dari ‘Tujuh Orang Bijak’ dalam sejarah Yunani. Setelah kematiannya, Solon tetap dikenang sebagai orang bijak dengan ide-ide inovatif pada zamannya. Beberapa dekade kemudian, seorang negarawan Athena yang bernama Pericles mendirikan demokrasi Athena yang sangat terkenal, namun demokrasi yang dibangunnya mengacu pada kode hukum dan reformasi yang dilakukan oleh Solon. Hingga saat ini Solon dianggap sebagai pencetus dasar-dasar hukum sekaligus pendiri sistem pemerintahan demokrasi kuno yang menurunkan demokrasi yang kita kenal sekarang. Dasar-dasar hukum yang dibuat oleh Solon dan juga kode-kode hukumnya menjadi dasar hukum Athena selama berabad-abad, dan kemudian diadopsi oleh hukum Romawi yang kemudian menjadi cetak biru hukum modern sekarang ini.

Thales adalah tokoh nyata. Beliau adalah matematikawan, ahli filsafat, dan astronom terawal dalam sejarah Yunani. Thales lahir pada 624 SM dan meninggal pada 546 SM. Sama seperti Solon, beliau juga termasuk dalam ‘Tujuh Orang Bijak’ dan merupakan orang yang namanya diurutan pertama dalam daftar "Tujuh Orang Bijak" tersebut. Thales berasal dari kota Miletus sehingga beliau dikenal dengan nama ‘Thales dari Miletus'. Miletus sendiri merupakan salah-satu kota kuno di kawasan Asia Minor (negara Turki modern). Thales dikenang dan dihormati sebagai ahli filsafat pertama dalam tradisi Yunani. Buah pikir dan gagasan-gagasannya mempengaruhi Sokrates, dan banyak ahli filsafat Yunani kuno termasuk Solon, Aristoteles, dan Plato. Meskipun beliau adalah seorang filsuf tapi Thales lebih dikenal sebagai ahli matematika pertama dalam sejarah Yunani. Thales adalah bapak geometri Yunani dan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi ahli matematika Yunani kuno yang paling terkenal, Pythagoras.

Tujuh Orang Bijak (Seven Sages of Greece atau Seven Wise Men) adalah gelar yang diberikan pada tujuh orang yang dianggap paling bijaksana pada masa Yunani Kuno. Nama-nama ketujuh orang bijak ini memiliki perbedaan antara sumber yang satu dengan lainnya. Umumnya, daftar Tujuh Orang Bijak itu adalah Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan Periander dari Korintus. Tetapi, Plato memiliki daftar yang berbeda, yaitu Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan Myson dari Chenae. Namun, menurut Diogenes Laertius (sejarawan abad 3 Masehi yang fokus pada ahli filsafat Yunani kuno), Tujuh Orang Bijak itu adalah Thales dari Miletus, Chilon dari Sparta, Cleobulus dari Lindos, Solon dari Athena, Bias dari Priene, Pittacus dari Mytilene, dan memasukan Periander dari Korintus dan juga Anacharsis dari Skit sebagai orag bijak yang ketujuh. Pendapat yang sama juga dikeluarkan oleh para sejarawan seperti Ausonius (penyair Romawi abad ke-2 Masehi), Ephorus, dan Plutarch.

_________________________________________________________________________________

Kisah ini adalah kisah klasik populer dari Yunani yang dimuat dalam berbagai buku sejarah yang untuk pertama kalinya dimuat dalam buku “Historia” yang ditulis oleh sejarawan besar Yunani, Herodotus. Kisah ini disusun kembali oleh Deleigeven Media dengan beberapa perubahan, yaitu perubahan gaya tulisan dan susunan dialog tanpa mengubah inti cerita dan unsur sejarah dalam kisah ini.


TIM PENYUSUN:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Penerbit : Deleigeven Media


DAFTAR PUSTAKA:
A History of Ancient Greece; George Grote
History; Herodotus
Solon, The Lawmaker of Athens; Plutarch


SUMBER WEBSITE:
Ensiclopedia Britanica (Solon)
Greeka.com (Solon)
wikipedia.com/solon


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuesday, 9 June 2015

PARA MARTIR DALAM PEMBANTAIAN CORDOBA




Peristiwa pembantaian di Cordoba terjadi pada era pendudukan kaum Muslim di Andalusia, di selatan Spanyol. Pada tahun 711 M, pasukan Muslim dari Afrika Utara menaklukkan Bangsa Visigoth Kristen Iberia. Dibawah pemimpin mereka Tariq ibn Ziyad, mereka mendarat di Gibraltar dan sebagian besar Semenanjung Iberia. Semenanjung Iberia disebut Al-Andalus oleh penguasa Muslim, dan ketika Kekhalifahan Umayyah runtuh di Damaskus pada tahun 750, pemerintahan kaum Muslim-pun pindah ke Córdoba. Sebelumnya, orang Kristen bisa beribadah dengan bebas, dan mempertahankan gereja dan harta benda mereka dengan syarat membayar derma bagi setiap paroki, katedral, dan biara. Namun setelah kaum Muslim menaklukkan Iberia, mereka memerintah sesuai dengan hukum Islam dan mulai membatasi kewenangan gereja dan pergerakan kaum Kristen dan Yahudi. Banyak orang Kristen melarikan diri ke utara Spanyol, sedangkan yang lainnya berlindung di biara-biara Sierra, sehingga jumlah orang Kristen mulai menyusut dan akhirnya menjadi minoritas di Cordoba. 

Pada tahun 786 khalifah Muslim, Abd-er Rahman II, memulai pembangunan masjid besar Cordova (sekarang katedral), dan memaksa banyak orang Kristen untuk mengambil bagian dalam pembangunan itu. Hal ini menimbulkan ketegangan antara Muslim dan Kristen, bahkan juga dalam komunitas Kristen. Abd ar-Rahman II lahir di Toledo, putra Emir Al-Hakam I. Dia menggantikan ayahnya sebagai Emir dari Córdoba di 822. Pada 837, ia mulai mendapat perlawanan dari umat Kristen dan Yahudi di Toledo. Ketegangan saat itu mulai meningkat menjadi sebuah perselisihan besar dan lama-lama menjadi pemberontakan. Umat Kristen pun secara terang-terangan memprotes pemerintahan saat itu yang intoleran, pemerintah-pun mulai bertindak untuk memberantas pemberontakan itu sehingga pembantaian-pun dimulai. Saat itu Cordoba dipimpin oleh Abd ar-Rahman II, namun pembantaian juga dilanjutkan oleh Muhammad I. 

Awalnya Abd ar-Rahmán II memerintahkan penangkapan dan penahanan terhadap para pimpinan ulama dari komunitas Kristen setempat. Setelah protes umat Kristen tampaknya mereda, mereka dibebaskan empat bulan kemudian pada bulan November 851. Namun beberapa bulan kemudian muncul gelombang protes dan gelombang masyarakat yang menyerahkan dirinya untuk menjadi martir. Sang Emir pun mencari para pemimpin Kristen yang paling fanatik. Ia tidak memenjarakan mereka, namun ia memerintahkan mereka agar membuat sebuah dewan di Córdoba untuk meninjau masalah ini dan mengembangkan beberapa strategi untuk menghadapi para pembangkang. Dia memberi para uskup pilihan agar menghentikan gelombang martir (yang menolak berpindah keyakinan) atau orang-orang Kristen akan menghadapi pelecehan, kehilangan pekerjaan, dan kesulitan ekonomi. Namun sebagian besar orang Kristen memilih pilihan kedua, dan pembantaian pun dimulai.

Pembantaian ini berlangsung antara tahun 851 hingga 859. Banyak yang ditangkap dengan tuduhan menghujat nabi besar kaum Muslim, dan juga banyak yang ditangkap atau diserahkan oleh orang lain dengan tuduhan murtad. Namun banyak juga yang secara sukarela menyerahkan diri mereka untuk dipenggal karena tidak bersedia menukar iman Kristen mereka sehingga Abd ar-Rahman II mengeluarkan dekrit yang melarang orang-orang Kristen mencari kesyahidan, dan melarang mendoakan para martir. 

Setelah Abd-er Rahman II meninggal pada 852, putra dan penggantinya, Muhammad I, melanjutkan tekanan terhadap umat Kristen dan Yahudi. Ia juga memecat semua pejabat Kristen di istana. 

Seorang biarawan yang bernama Eulogius mendorong para martir untuk memperkuat iman Kristen mereka dan persatuan komunitas Kristen yang tersisa. Ia mengarang tiga buku yang berupa memorial para martir, dan Liberia Apologeticus Martyrum (yang disimpan di Oviedo, di kerajaan Kristen Asturias di pantai jauh barat laut Hispania). Juga ada peninggalan St.Eulogius yang diterjemahkan pada tahun 884. Karya-karya Eulogius merupakan satu-satunya sumber tentang para martir Cordoba. Eulogius dihormati sebagai seorang santo dari abad ke-9. Karya-karyanya menjelaskan secara rinci tentang eksekusi para martir yang dituduh melakukan pelanggaran secara hukum Islam di Al-Andalus. Dia mencatat nama 47 martir yang dibunuh sebelum kematiannya. Di saat-saat terakhir dalam hidupnya, dia masih sempat menuliskan nama gadis yang akan dieksekusi bersama dengannya dan juga namanya sendiri dalam daftar martir yang dibuku yang ditulisnya. Total para martir yang meninggal jika ditambahkan dengan Eulogius dan gadis yang bernama Lucretia menjadi 49 martir. Namun, masih banyak orang yang menjadi martir setelah kematian Eulogius, Para martir ini menunjukkan tekad untuk menegaskan identitas Kristen dan menolak semua bentuk asimilasi dengan agama dan kebudayaan Islam. 

"Kemartiran sebenarnya solusi sempurna ... Tidak hanya itu melambangkan pengorbanan diri dan pemisahan dari dunia, tapi dijamin bahwa tidak akan ada kesempatan untuk berbuat dosa lagi." (Eulogius)

Inilah nama para martir yang wafat dalam peristiwa pembantaian di Cordoba, seperti yang dicatat oleh Eulogius, dan termasuk Eulogius:

1. Aurelius, dihukum mati pada tanggal 27 Juli 852 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II dengan tuduhan murtad. Aurelius adalah anak dari seorang ayah Muslim dan ibu Kristen. Di bawah hukum Syariah, ia diminta untuk memeluk agama Islam. Ia dan istrinya juga sepupu dan iparnya diberi empat hari untuk mengakui kesalahan, tetapi mereka menolak, dan dipenggal. 

2. Natalia, istri dari Aurelius yang juga dihukum mati pada tanggal 27 Juli 852 di era pemerintahan Abd ar-Rahman II. 

3. Felix, sepupu dari Aurelius yang juga dihukum mati tanggal 27 Juli 852 dengan tuduhan murtad dari Islam.

4. Liliosa, istri dari Felix yang juga dihukum mati tanggal 27 Juli 852. Aurelius, Natalia, Felix, dan Liliosa ditangkap dengan tuduhan murtad dan diberi waktu empat hari untuk kembali kepada Islam namun mereka berempat menolak dan dipenggal kepalanya. Mereka dianggap orang-orang kudus di Gereja Katolik Roma, dengan hari raya 27 Juli.

5. George, biarawan asal Palestina yang dipenggal bersama-sama dengan Aurelius, Natalia, Felix, dan Liliosa. Meskipun ia telah ditawarkan pengampunan karena merupakan orang asing, namun ia memilih untuk mati syahid.

6. Perfectus, dipenggal dengan tuduhan penghujatan terhada Nabi dan Al-quran, pada tanggal 18 April tahun 850. Kemartirannya adalah salah satu yang pertama dalam masa penganiayaan Muslim Kristen di Al-Andalus, yang dimulai pada 850 di bawah Abd ar-Rahman II, terus di bawah penggantinya Muhammad I, dan melanjutkan sebentar-sebentar sampai 960. Hari raya-nya adalah tiap tanggal 18 April.

7. Isaac, dieksekusi pada tanggal 3 Juni 851 dengan tuduhan penghujatan. 

8. Sancho (Sanctius), seorang penjaga istana Emir yang dieksekusi ditiang penyulaan pada tanggal 5 Juni 851 karena penolakannya untuk memeluk Islam.

9. Peter, seorang pastor yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi.

10. Walabonsus, seorang diakon yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 pada tanggal 7 Juni 851 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi.

11. Sabinian, seorang biarawan dari biara St.Zoilus, Cordoba, yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi, pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II..

12. Wistremundus, seorang biarawan dari biara St.Zoilus, Cordoba, yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851 dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi, pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II..

13. Habentius, seorang biarawan dari biara St.Christopher, Cordoba, yang dipenggal pada tanggal 7 Juni 851, pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II, dengan tuduhan penghujatan terhadap nabi.

14. Jeremiah, seorang biarawan tua pendiri biara Tabanos, didekat Cordoba, yang dieksekusi dengan cara dicambuk sampai mati pada tanggal 7 Juni 851 dimasa pemerintahan Abd ar-Rahman II, karena tuduhan penghujatan terhadap nabi.

15. Sisenandus, seorang diaken di gereja St.Acisclus di Córdoba yang dipenggal 16 Juli 851 pada masa pemerintahan Abd ar-Rahman II.

16. Paul, seorang diakon dari biara St.Zoilus, Cordoba. Ia sangat bersemangat dalam melayani orang-orang Kristen yang dipenjara oleh kaum Muslim. Ia lalu dipenggal pada tanggal 20 Juli 851.

17. Theodemir, seorang biarawan yang dieksekusi pada tanggal 25 Juli 851, dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II.

18. Flora, dieksekusi pada tanggal 24 November 851, dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II, dengan tuduhan penghujatan secara terang-terangan di pengadilan.

19. Maria (adik dari Walabonsus), yang dieksekusi pada tanggal 24 November 851, bersama dengan Flora, dengan tuduhan murtad. 

20. Gusemindus, seorang pastor yang dieksekusi dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II pada tanggal 13 Januari 852.

21. Servusdei, seorang biarawan yang dieksekusi bersama-sama dengan Gusemindus pada 13 Januari 852. 

22. Leovigild, seorang pastor dan biarawan di Cordoba yang dieksekusi pada tanggal 20 Agustus 852 dibawah pemerintahan Abd ar-Rahman II.

23. Christopher, seorang biarawan dari biara St.Martin de La Rojana didekat Córdoba, yang dieksekusi bersama dengan Leovigild pada tanggal 20 Agustus 852.

24. Emilas, seorang mantan diakon muda yang dipenggal di Cordoba pada tanggal 15 September 852.

25. Jeremiah, seorang mantan diakon muda yang dipenggal di Cordoba pada tanggal 15 September 852, bersama dengan Emilas.

26. Rogelus, seorang biarawan yang dipenggal pada tanggal 16 September 852 dibawah pemerintahan Muhamad I karena mencela Islam di dalam masjid.

27. Servus-Dei, murid dari Rogelus yang dipenggal bersama-sama dengang Rogelus pada tanggal 16 September 852 dibawah pemerintahan Muhamad I. Rogelus dan Servus-Dei adalah para martir Kristen pertama yang dieksekusi pada masa pemerintahan Muhammad I.

28. Fandilas, seorang imam dari Peñamelaria dekat Córdoba yang dipenggal di Córdoba pada tanggal 13 Juni 853 atas perintah Muhammad I.

29. Anastasius, seorang diaken dari gereja St.Acisclus di Cordoba yang dieksekusi pada tanggal 14 Juni 853.

30. Felix, seorang biarawan di Asturius yang masuk dalam biara Tabanos. Ia selalu berharap dapat mati syahid. Ia dieksekusi bersama-sama dengan Anastasius pada tanggal 14 Juni 853.

31. Digna, seorang gadis yang tinggal di biara yang sama dengan Felix dan Anastasius. Dia juga dieksekusi pada tanggal 14 Juni 853. 

32. Benildis, seorang gadis yang terinspirasi oleh Anastasius dan memilih untuk mati syahid sehari setelah Anastasius dieksekusi, yaitu pada tanggal 15 Juni 853. Abunya ditaburkan di Guadalquivir.

33. Columba, seorang biarawati di Tabanos yang ditahan bersama sisa biarawati lainnya untuk mencegah mereka datang ke pengadilan secara sukarela untuk mati syahid, ketika Emirat menutup biara di Tabanos pada tahun 852, dia melarikan diri dan kemudia secara terbuka mencela Nabi. Ia dipenggal pada tanggal 17 September 853. 

34. Pomposa, biarawati dari biara San Salvador di Peñamelaria. Dia melarikan diri dari penjara para biarawati dan pergi ke pengadilan dan meminta untuk dihukum mati, meskipun diprotes oleh sesama sahabat biarawati-nya. Pomposa dieksekusi pada tanggal 19 September 853. 

35. Abundius, seorang imam paroki di Ananelos, sebuah desa dekat Córdoba. Abundius dikhianati oleh orang lain dan diserahkan kepada pengadilan Emir. Ia dipenggal pada tanggal 11 Juli 854 dan tubuhnya dilemparkan ke anjing. Hari raya-nya dirayakan setiap tanggal 11 Juli.

36. Amator, seorang imam yang lahir di Martos yang dieksekusi pada tanggal 30 April 855.

37. Peter, seorang biarawan yang dieksekusi bersama-sama dengan Amator pada tanggal 30 April 855.

38. Louis (Ludovicus), seorang pemuda dari kalangan rakyat biasa yang dieksekusi bersama-sama dengan Amator dan Peter pada tanggal 30 April 855.

39. Witesindus (Witesind), seorang Kristen dari Cabra yang dieksekusi pada tahun 855 karena murtad (sebelumnya dia sempat masuk Islam).

40. Sandila (juga dikenal sebagai Sandalus, Sandolus, Sandulf), martir yang dieksekusi pada tanggal 3 September 855 di Córdoba.

41. Elias, seorang imam di Cordoba yang berusia sangat lanjut. Ia dieksekusi pada tanggal 17 April 856.

42. Paul, murid Elias yang dieksekusi bersama-sama dengan Elias dan murid lainnya pada tanggal 17 April 856.

43. Isidore, murid Elias yang dieksekusi bersama-sama dengan Elias dan Paul pada tanggal 17 April 856.

44. Argymirus (Argimirus atau Argimir), seorang bangsawan dari Cabra. Dia kehilangan kantornya karena iman Kristennya dan memilih menjadi seorang biarawan. Ia dituduh telah menghina Nabi Muhammad dan secara terbuka menyatakan keilahian Yesus. Argimir ditawari pengampunan jika dia meninggalkan Kristen dan memeluk Islam, namun ia menolak dan dieksekusi pada tanggal 28 Juni 856.

45. Aurea, dieksekusi pada tanggal 19 Juli 856. Lahir di Córdoba di Al-Andalus dan putri orang tua Muslim. Dia menjadi saksi dari eksekusi mati terhadap saudara laki-lakinya, Adolphus dan John, (27 September 822, hari raya mereka). Adolphus adalah santo Katedral Kingsbridge fiksi dalam novel sejarah epik The Pillars of the Earth dan Dunia Tanpa Akhir oleh Ken Follet. Setelah menjadi janda, dia diam-diam menjadi seorang Kristen dan seorang biarawati di Cuteclara, di mana ia tetap selama lebih dari dua puluh tahun. Namun, dia ditemukan oleh kerabatnya yang beragama Muslim dan dibawa ke hakim, dan meninggalkan Kristen-nya di bawah tekanan. Namun, dia menjadi sangat menyesal dan malu. Ia lalu tetap kembali menjadi Kristen secara diam-diam. Ketika keluarga Muslim-nya mengetahui hal ini, dia kembali dibawa ke pengadilan, namun ia menolak untuk menyangkal iman Kristen-nya untuk kedua kalinya, dan akhirnya dieksekusi.

46. Rudericus (Roderick), seorang imam di Cabra yang dikhianati oleh saudara Muslimnya, yang membuat tuduhan palsu padanya, yaitu masuk Islam dan kemudian kembali ke Kristen (murtad). Dia dieksekusi di Cordoba pada tanggal 13 Maret 857. 

47. Salomon, Seorang martir yang dieksekusi bersama dengan Roderick. Dia bertemu dengan Roderick di penjara. Mereka berdua dieksekusi di Córdoba pada tanggal 13 Maret 857.

48. Leocritia (juga dikenal sebagai Lucretia), adalah seorang gadis muda di Córdoba. Orangtuanya adalah Muslim, tapi dia menjadi Kristen karena diinjili oleh seorang kerabatnya. Berkat bantuan dari Eulogius, Leocritia berhasil melarikan diri dari rumahnya dan bersembunyi. Namun akhirnya Leocritia berhasil ditemukan. Ia dan Eulogius ditangkap. Mereka berdua tidak mau meninggalkan iman Kristennya dan dieksekusi karena dianggap murtad dan melakukan pemurtadan.

49. Eulogius, seorang imam terkemuka di Córdoba pada masa itu. Ia sangat berani dan sangat cerdas. Ia mendorong beberapa orang untuk menjadi martir secara sukarela. Ia juga menulis The Memorial of the Saints untuk mengenang para martir Cordoba. Eulogius sendiri akhirnya dieksekusi karena membantu orang-orang yang dianggap murtad, dan juga menyembunyikan dan melindungi seorang gadis muda yaitu St. Leocritia yang murtad dari Islam. Eulogius dieksekusi bersama dengan Leocritia pada tanggal 15 Maret 859.


Beberapa abad kemudian, umat Kristen memenangkan pertempuran melawan kaum Muslim, dan kali ini pembantaian pun terjadi namun saat itu cerita telah berubah. Jika sebelumnya kaum Muslim yang membantai umat Kristen, kali ini umat Kristen-lah yang mengusir kaum Muslim dari Andalusia. 

Meskipun berabad-abad telah berlalu, dan pembantaian di Andalusia yang lebih terkenal adalah ketika pengusiran terhadap kaum Muslim oleh umat Kristen, namun sejarah tetap mencatatkan nama-nama para martir Kristen yang mati syahid di Cordoba pada abad ke-9. Para martir ini tetap dikenang oleh gereja dan orang Andalusia hingga kini.


*Beberapa paragraf dan kalimat dalam artikel ini disadur dari wikipedia.org

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA

SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.

DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!

CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.

JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"  
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Notes (Catatan):

*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)

*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media

Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media

Daftar Pustaka:
- Sejarah Raja-raja Eropa; Gramedia Pustaka
- Sejarah Dunia; Gramedia Pustaka
- History of Andalusia


Sumber Website:
Wikipedia


Beberapa paragraf disadur dari:
www.wikipedia.com
(dengan beberapa perubahan)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tuesday, 10 February 2015

Venesia, Jembatan Akulturasi Dunia Timur dan Barat




Venesia kuno adalah sebuah negara kota yang berbentuk republik yang dipimpin oleh seorang Doge. Venesia mulai dipimpin oleh para Doge sejak tahun 697 M. Beberapa Doge yang ternama dari Venesia adalah Giovanni Bembo dan Henricus Dandollo (Enrico Dandollo). Kota yang dikelilingi oleh air yang berasal dari kanal-kanal ini sejak dahulu merupakan salah satu kota yang paling eksotik didunia. Jalur kanal paling terkenal di Venesia adalah Grand Canal yang merupakan jalur utama jika akan menuju ke salah satu tempat paling terkenal di Venesia, Alun-alun Santo Markus.

Ada dua objek wisata sejarah yang paling populer di Venesia, yaitu Istana Doge dan Basilika Santo Markus, yang keduanya berada didekat Alun-alun Santo Markus. Sebagian besar para Doge dimakamkan di Basilika Santo Markus yang merupakan Gereja terbesar di Venesia. Gereja ini sangat menakjubkan. Interior gereja ini seluruhnya dihiasi oleh ubin emas padat, sehingga gereja ini mendapat julukan La Chiesa d’Oro (Gereja Emas).

Masih banyak objek-objek wisata sejarah lainnya dan beberapa museum ternama seperti Gallarie dell’Accademia, Ca’Rezzonico, Pallazo Grassi, Peggy Guggenheim Collection, dan sebagainya. Ikon-ikon kota lainnya adalah Jembatan Rialto, Alun-alun Santo Markus, Riva degli Schiavoni, dan lainnya. Selain museum dan tempat-tempat wisata tersebut, juga Basilika Santo Markus, Venesia juga memiliki banyak sekali gereja-gereja lainnya yang menyimpan berbagai cerita sejarah. Contohnya adalah Gereja San Geremia, yang merupakan gereja tempat penyimpanan sebagian kecil dari tulang-tulang Santa Lucia.

Selain sebagai kota air dan kota budaya, Venesia juga merupakan kota pelabuhan paling populer di Italia dan Eropa.

Ratusan tahun sebelum berjayanya kota-kota pelabuhan di Eropa Barat, Venesia telah berkembang menjadi pusat perdagangan laut antar-benua. Aktivitas perdagangan itulah yang membuat kota di Italia bagian utara ini menjadi ajang akulturasi antara budaya Barat dan Timur.

Jika berkunjung ke Venesia saat ini, memang tak banyak jejak atau peninggalan dunia Timur yang bisa dilihat di kota ini. Namun, disebuah tempat yang disebut Palazzo Zen tampak jelas jejak sejarah hubungan Venesia dan dunia Arab. Seorang penulis tentang budaya sejarah dan sains di Lembaga Keilmuan Smithsonian, Richard Covington, mengungkapkan bahwa Palazzo Zen merupakan rumah salah satu bangsawan di Venesia. Menurut Covington, tempat ini dahulu penuh dengan lukisan dinding yang menceritakan kontribusi keluarga Zen terhadap Republik Venesia dan perannya dalam perdagangan ke wilayah Timur. Kemakmuran Venesia, seperti halnya kiprah keluarga Zen, terkait erat dengan hubungan yang dibangun dengan dunia Timur, setidaknya sejak abad kedelapan-belas. Ketika itu, banyak  sekali pedagang dari Alexandria, China, dan Persia yang datang ke Venesia.

Selain Pallazo Zen, Gereja ternama di Venesia yaitu San Simeone Piccolo juga merupakan refleksi dari akluturasi Timur dan Barat di Venesia. Gereja San Simeone Piccolo merupakan salah satu bangunan yang paling banyak mengadopsi berbagai konsep arsitektur dunia. Kubah gereja ini sangat curam dan memiliki ruangan suci melingkar yang bergaya Byzantium (Konstantinopel), sementara itu tiang-tiang pualam serambinya meniru jalan masuk bergaya Yunani klasik di kuil Pantheon. Kubah berwarna hijau dari Gereja ini juga merupakan salah satu ikon kota Venesia. Selain itu, Gereja kebanggaan Venesia, Basilika Santo Markus, juga sarat dengan arsitektur ketimuran. Basilika Santo Markus merupakan replika dari Basilika Justinian of the Holy Apostles di Konstantinopel (Istambul). Banyak sejarawan menyebutkan bahwa saat mengunjungi gereja ini, seakan-akan kita sedang mengunjungi masjid-masjid di Turki, yang sebagian besar merupakan katedral era Byzantium yang telah diubah menjadi masjid. Gereja ini juga menyimpan banyak sekali perhiasan dan benda-benda seni bernilai tinggi dari Konstantinopel.

Pergaulan warga Venesia dengan para pedagang dari Timur ini lambat laun berpengaruh pada budaya dan cara hidup warga Venesia. Mereka, misalnya, lebih memilih untuk menjadi pedagang atau pengusaha ketimbang mendaftarkan diri untuk berperang dalam perang Salib. Buah dari keputusan beberapa warga ini membuat Republik Venesia menjadi pintu masuk bagi berbagai barang impor ke Eropa, terutama barang mewah dari Asia dan Timur Tengah, seperti karpet dan tekstil. Aktivitas dagang ini membuka pintu yang sangat lebar bagi Eropa untuk berinteraksi dengan budaya Timur dan menginspirasi mereka untuk menciptakan berbagai macam produk (menurut Profesor seni dari Universitas Massachusetts, Walter Denny). Walter Denny mengatakan, kota-kota besar dari Timur yang berinteraksi dengan Venesia diantaranya adalah Alexandria, Konstantinopel, dan Azerbaijan. Bagi Venesia, hubungan dagang ini sangatlah penting. Bahkan, kata Walter Denny, tanpa bermitra dengan dunia Timur, Venesia hanyalah sebuah kampung nelayan. Berkat kontribusi dunia Timur, Venesia berkembang menjadi kota Maritim yang mampu mendominasi perdagangan di kawasan Mediterania sejak abad ke-12 hingga abad 16. Kala itu, sutra, rempah-rempah, karpet, keramik, mutiara, kristal, dan logam tiba di Venesia dari Timur. Sebaliknya, barang-barang seperti garam, kayu, linen, wol, beludru, dan amber tiba di kota-kota pelabuhan di Timur seperti Konstantinopel, Alexandria, China, dan Jakarta.

Selain menjadi pusat perdagangan, Venesia saat itu juga merupakan pusat penerbitan di Eropa. Dari kota ini terbit banyak buku karya para ilmuwan dunia Timur yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin ataupun Italia. Menurut kurator Italia, Stefano Carboni, salah satu yang paling populer adalah Canon Avicenna (kanon Ibnu Sina), yaitu buku referensi kedokteran yang sangat penting pada masa itu. Karya lain yang laku keras adalah sebuah buku yang mengomentari pemikiran Aristoteles karya seorang filsuf asal Cordoba, Averroes (Ibnu Rusyd). Bahkan sebuah penerbit buku lokal telah mencetak dan menerbitkan Al-Quran pada tahun 1537. Sayangnya, Al-Quran terjemahan itu gagal total karena terjemahannya banyak kesalahan. Namun, patut dicatat bahwa langkah pertama yang gagal tersebut telah menginspirasi terbitnya Al-Quran kedalam bahasa Italia pada tahun 1547.

Pada abad ke-15 dan seterusnya, penerbit buku di Venesia telah mencetak berbagai risalah arab dan dunia Timur di bidang kedokteran, filsafat, astronomi, dan matematika, jelas Giondomenico Romanelli, direktur Museum Corner di Venesia. Museum Corner merupakan salah satu museum di dunia yang menyimpan berbagai karya seni dan budaya Timur dan Arab. “Venesia adalah engsel yang menyatukan budaya Timur dan Barat.” Kata Romanelli. Ia juga berpendapat, kunci keberhasilan perdagangan Venesia saat itu adalah tidak pernah menganggap diri mereka sebagai pesaing. “Ketika dunia Arab membutuhkan perluasan bisnis, Venesia membuka ruang itu dengan mengambil sikap yang lebih toleran dalam hal agama.” Katanya lagi. Demikian juga saat dalam ratusan tahun bangsa Eropa termasuk Italia memusuhi Muslim melalui Perang Salib, Venesia tetap menjalin hubungan dagang dengan para pedagang Muslim. Begitupun ketika Vatikan membatasi perdagangan dengan pedagang Arab Islam, Venesia mengambil sikap berbeda dengan menolak larangan itu dan secara diam-diam melakukan perdagangan dengan pedagang Arab di Pulau Siprus dan Kreta. Kapal-kapal dari Venesia juga dimanfaatkan warga Muslim di Tunis, Djerba, dan Alexandria untuk mengangkut para jemaah haji ke Mekkah.

Predikat sebagai kota penghubung dunia Barat dan Timur juga memiliki risiko tersendiri. Memang Venesia merupakan salah satu kota yang paling pertama memperoleh barang-barang impor dari Timur namun itu artinya Venesia juga rentan terhadap hal-hal negatif dari Timur, seperti penyakit. Venesia merupakan salah satu kota dengan jumlah korban tewas terbesar di Eropa akibat wabah hitam. Wabah hitam itu merupakan wabah yang sama yang membunuh dua pertiga penduduk Tiongkok abad itu, yang diduga mencapai Venesia akibat tikus-tikus yang bersembunyi di kapal-kapal dagang, yang dengan cepat menulari para awak dan penumpang kapal dan juga menulari penduduk Venesia. Saat para pejabat kota Venesia akhirnya mengetahui bahwa tikus-tikus kapal-lah penyebabnya, semua sudah terlambat. Akhirnya Venesia menerapkan dekrit yang menyatakan bahwa semua kapal yang masuk harus berlabuh selama empat puluh hari di lepas pantai sebelum diijinkan membongkar muatan. Selain itu, Venesia juga sangat menarik minat kerajaan-kerajaan asing untuk menguasainya. Tercatat beberapa kerajaan pernah menduduki Venesia, seperti Kerajaan Ottoman dan Kerajaan Prancis. Bahkan, menurut beberapa catatan sejarah, Spanyol juga sempat bermaksud menduduki Venesia, walaupun usaha ini gagal total. Hal ini didasari pada catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada bulan Mei 1618, Duke Ossuna, Duta Spanyol untuk Napoli, dan Duta Besar Spanyol untuk Venesia, Alfonso de la Cueva, dituduh merancang serangan ke Venesia. Duke Ossuna dituduh mengerahkan kapal perang sedangkan Alfonso de la Cueva dituduh menggunakan pasukan tentara bayaran. Persekongkolan ini berakhir ketika salah-satu tentara bayaran mengungkap semuanya kepada Senat  Venesia. Alfonso de la Cueva, yang lebih dikenal sebaga Marquis Bedmar, dipanggil oleh Senat Venesia dan dituduh melakukan penipuan tercela, dan walaupun dia menyatakan diri tidak bersalah, dia tetap harus meninggalkan Venesia dan tak pernah kembali. Duke Ossuna juga dipanggil kembali ke Spanyol dan dituduh berniat mengangkat dirinya sebagai penguasa Napoli, yang membuatnya dipenjara. Dia meninggal dua tahun kemudian di Penjara. Tiga dari tentara bayaran kemudian digantung di Alun-alun Santo Markus. Tak lama setelah itu, tiga ratus tentara bayaran dari Prancis dan Spanyol dibawa ke pengadilan dan dihukum dengan ditenggelamkan di Canal of Orphans. Semua kisah ini kemudian terkenal sebagai Konspirasi Spanyol.

Venesia akhirnya jatuh akibat menjadi salah satu sasaran ambisi Napoleon Bonaparte. Kota eksotik ini ditaklukkan pasukan Prancis pada tahun 1797. Penaklukkan Napoleon ini mengakhiri kekuasaan para Doge di Venesia. Namun, meskipun menjadi sasaran penaklukkan asing termasuk Kerajaan Ottoman, namun Venesia tidak kehilangan daya tariknya dan mampu mempertahankan statusnya sebagai kota perpaduan budaya Timur dan Barat yang paling eksotik di dunia.



*Beberapa paragraf disadur dari: Akulturasi Islam dan Barat di Venesia, Republika, Warta Volume XIX No.1, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2014.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA DENGAN SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI:
"AKULTURASI ISLAM DAN BARAT DIVENESIA, REPUBLIKA, WARTA VOLUME XIX NO.1, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, 2014"
BERSAMA DENGAN SUMBER-SUMBER LAINNYA.

SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.

DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!

CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.

JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"  
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Notes (Catatan):

*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)

*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media

Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media

Daftar Pustaka:
Akulturasi Islam dan Barat di Venesia, Republika, Warta Volume XIX No.1, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2014.
The Rosetti Letter,Christi Philips, Gramedia, 2010
Inferno, Dan Brown, Bentang, 2013

Sumber Website:
www.wikipedia.com