DELEIGEVEN HISTORICULTURAM

HISTORY IS ONE OF THE BEST INFORMATION FOR OUR CURRENT & FUTURE

Translate

Friday 30 November 2018

BERKAT BAGI ORANG BENAR




1Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya,
tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.

2Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna,
tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.

3TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan,
tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.

4Tangan yang lamban membuat miskin,
tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

5Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi;
siapa tidur pada waktu panen membuat malu.

6Berkat ada di atas kepala orang benar,
tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.

7Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat,
tetapi nama orang fasik menjadi busuk.

8Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah,
tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.

9Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya,
tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.

10Siapa mengedipkan mata, menyebabkan kesusahan,
siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.

11Mulut orang benar adalah sumber kehidupan,
tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.

12Kebencian menimbulkan pertengkaran,
tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

13Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat,
tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.

14Orang bijak menyimpan pengetahuan,
tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam.

15Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya,
tetapi yang menjadi kebinasaan bagi orang melarat ialah kemiskinan.

16Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan,
penghasilan orang fasik membawa kepada dosa.

17Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan,
tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.

18Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya;
siapa mengumpat adalah orang bebal.

19Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran,
tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.

20Lidah orang benar seperti perak pilihan,
tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

21Bibir orang benar menggembalakan banyak orang,
tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.

22Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,
susah payah tidak akan menambahinya.

23Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal,
sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai.

24Apa yang menggentarkan orang fasik, itulah yang akan menimpa dia,
tetapi keinginan orang benar akan diluluskan.

25Bila taufan melanda, lenyaplah orang fasik,
tetapi orang benar adalah alas yang abadi.

26Seperti cuka bagi gigi dan asap bagi mata,
demikian si pemalas bagi orang yang menyuruhnya.

27Takut akan TUHAN memperpanjang umur,
tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek.

28Harapan orang benar akan menjadi sukacita,
tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.

29Jalan TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus,
tetapi kebinasaan bagi orang yang berbuat jahat.

30Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya,
tetapi orang fasik tidak akan mendiami negeri.

31Mulut orang benar mengeluarkan hikmat,
tetapi lidah bercabang akan dikerat.

32Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan,
tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.
_________________________________________________________________________________


Tafsiran Umum

Secara keseluruhan, syair ini adalah nasihat penulis (Raja Salomo) bagi semua orang yang membacanya agar berjalan di jalan yang benar dan tidak mengikuti jalan yang jahat sebab jalan yang benar akan berakhir dengan kebahagiaan meskipun ditempuh dengan susah payah. Perbedaan antara orang fasik (jahat) dan orang benar sangat banyak dan sangat mudah terlihat, baik dari perkataan dan perbuatan, oleh karena itu seharusnya kita bisa melihat dan menilai mana yang baik dan mana yang buruk sehingga tidak terjerumus dalam kejahatan. Untuk bisa mengenal jalan yang benar dan yang salah maka pembaca diharapkan memperkaya budi pekerti termasuk juga menjaga perkataan.

Bait pertama dalam syair ini merujuk pada bakti anak-anak pada orang-tua melalui perbuatan baik dan hikmat. Hampir setiap ayat pembuka dalam berbagai pasal dari Amsal Salomo merupakan ajakan untuk menghormati orang-tua melalui berbagai cara, tetapi yang paling sering adalah dengan memperkaya hikmat.

Bait ketiga dan keempat merupakan rangkaian pujian dan peringatan dari Salomo bahwa orang yang benar tidak akan ditinggalkan Tuhan (ayat ketiga), tetapi semua setiap orang diwajibkan bekerja sebab berkat datang pada orang yang benar dan rajin (ayat keempat). Ini adalah peringatan Salomo agar setiap orang yang beriman pada Tuhan tidak menjadi pasif, atau hanya berdoa meminta berkat, melainkan harus aktif dengan bekerja untuk memperoleh berkat. Salomo selalu menyorot para pemalas dalam berbagai amsal-amsalnya. Ini dapat dilihat diayat-ayat selanjutnya seperti bait 26,

Bait kelima adalah teguran Salomo pada orang-orang yang dilihatnya tidak bekerja secara efisien. Bagi Salomo, rajin itu penting tetapi harus memakai akal sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak sia-sia. Ini juga merupakan teguran bagi orang-orang yang malas.

Bait 8, 10, 11, 13, 14, 18, 19, 20, 21, 31 dan 32, membahas tentang ucapan. Salomo sangat menyorot perilaku manusia melalui ucapan-ucapan mereka. Dalam syair ini, Salomo meyebut semua yang berhubungan langsung dengan ucapan, yaitu kata-kata, mulut, bibir, dan bahkan lidah. Berbeda dengan penulis amsal lain, bagi Salomo ucapan itu sangat penting sekaligus berbahaya sehingga Salomo selalu menghimbau melalui amsal-amsalnya agar para pembaca selalu menjaga perkataan.




Catatan

Bagi kalangan Kristen dan Yahudi, penulis syair ini dianggap sebagai salah-satu perantara Firman Tuhan sebab diimani bahwa kata-kata ini berasal dari Tuhan yang menggunakan hikmat dan tangan manusia untuk menyampaikannya.

Penulis syair ini adalah Raja Salomo. Seluruh syair ini disadur dari Kitab Amsal 10:1-32 (dibaca: Amsal pasal 10 ayat 1 hingga 32). Syair adalah bagian dari “Kumpulan Amsal Salomo” dalam Kitab Suci Ibrani (Yahudi) dan Alkitab Perjanjian Lama. Syair ini adalah kumpulan syair bagian pertama yang diberi judul: “Kumpulan Amsal-amsal Salomo”. Judul ini hanya ditemukan di Alkitab berbahasa Indonesia. Kumpulan syair pada bagian “Kumpulan Amsal-amsal Salomo” terdiri dari 13 pasal yaitu dari pasal 10 hingga 22.

Pada bait pertama syair ini diawali dengan kalimat: “Amsal-amsal  Salomo”, sehingga bait pertama syair ini adalah: Amsal-amsal  Salomo. Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya. Kalimat “Amsal-amsal  Salomo” adalah kata-kata pembuka untuk mengumumkan nama penulis amsal ini. Kalimat pembuka syair ini tidak dicantumkan dalam syair diatas dengan karena artikel ini bertujuan memperkenalkan syair dari Salomo sedangkan kalimat pembuka itu adalah penanda dan bukan bagian dari amsal yang ditulis Salomo.

Salomo adalah salah-satu raja di wilayah Timur Tengah yang hidup dan memerintah sekitar abad ke-11-10 SM. Menurut kitab sejarah raja-raja Israel dan berbagai kitab sejarah para raja Israel yang dimuat di dalam Alkitab, juga berdasarkan penelitian sementara, Raja Salomo (Arab: Sulaiman, Inggris: Solomon) adalah raja Kerajaan Israel Bersatu yang ketiga. Ayahnya adalah raja Kerajaan Israel Bersatu yang kedua, Raja Daud (Arab: Dawud, Inggris: David). Beliau adalah putra Raja Daud yang lahir di Yerusalem dari istrinya yang bernama Batsyeba. Ibu Salomo ini dulunya adalah istri dari salah-satu perwira Daud yang bernama Uria (prajurit dari negeri Hittit), yang adalah salah-satu dari “Tiga Puluh Ksatria” Raja Daud. Beliau dinikahi secara resmi oleh Daud setelah kematian Uria dalam perang melawan Kerajaan Moab. Salomo bukan putra sulung melainkan putra kesepuluh Daud. Putra sulung Daud adalah Pangeran Amnon tetapi dibunuh oleh adiknya, pangeran ketiga, Absalom yang dendam padanya. Pada saat Raja Daud  meninggal, beliau mewasiatkan agar Salomo yang mewarisi tahtanya, padahal saat itu masih ada putra Daud yang keempat: Pangeran Adonia. Pangeran Adonia adalah putra tertua Daud yang masih hidup saat itu sebab ada kemungkinan putra kedua Daud, Pangeran Daniel, telah meninggal sehingga beliau tidak masuk dalam kisruh perebutan tahta, sedangkan putra ketiga, Pangeran Absalom, juga sudah tewas dalam pemberontakan melawan ayahnya bertahun-tahun silam. Salomo adalah pendiri Bait Suci Yahudi yang pertama, sehingga bait suci itu dikenal dengan nama Kuil Salomo. Sepeninggal Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua (Utara: Israel  beribukota di Sikhem lalu pindah ke Samaria, dan Selatan: Yehuda beribukota secara permanen di Yerusalem). Penyebab utama perpecahan itu adalah pemberontakan rakyat akibat kerja-paksa, pajak tinggi, dan juga penolakan rakyat pada masuknya budaya-budaya asing yang dibawa oleh istri-istri Salomo yang mendominasi istana. Oleh sebab itu, ketika pewaris Salomo, Putra Mahkota Rehobeam, mengabaikan tuntutan rakyat dan justru memperberatnya maka rakyat dari sepuluh suku mengangkat pemimpin oposisi wangsa Daud, Yerobeam, sebagai raja mereka, sedangkan Putra Mahkota Rehabeam tetap didukung oleh suku utama wangsa Daud, Suku Yehuda, dan oleh suku bungsu, Suku Benyamin, menjadi raja di Yerusalem. Hal ini membuat Salomo menjadi raja terakhir Kerajaan Israel Bersatu. Kerajaannya disebut “Kerajaan Israel Bersatu” untuk membedakan dengan “Kerajaan Israel” yang baru yang didirikan oleh Raja Yerobeam dan beribukota di Sikhem (kemudian pindah ke Samaria). Meskipun belum ada penemuan arkeologi langsung yang memuat nama Salomo (agar diakui sebagai tokoh sejarah nyata) tetapi banyak penemuan arkeologi yang memuat nama “Dinasti Daud”, yang merupakan dinasti asal Salomo, sehingga menjadi penemuan tidak langsung tentang kebenaran eksistensinya sebagai raja Israel.

Kitab Amsal adalah salah-satu dari kitab-kitab syair dalam Alkitab yang ditulis dalam bahasa Ibrani Kuno yang secara harafiah berarti “Kitab Kebajikan”. Kitab ini merupakan salah-satu kitab dalam Perjanjian Lama Alkitab yang berisi kumpulan syair tentang kata-kata bijak, hikmat, dan pedoman moral dan perilaku. Kitab Amsal terdiri dari 31 bab (pasal) dan diakui sebagai salah-satu kitab dalam Kitab Suci Ibrani dan Kristen. Walaupun Kitab Amsal secara luas dikenal sebagai “Amsal Salomo” tetapi Amsal Salomo hanyalah salah-satu bagian dari kitab ini, yaitu bagian pertama. Penulis Kitab Amsal lebih dari satu orang, namun Amsal-amsal itu dikumpulkan (bukan hanya ditulis sebab juga diambil dari perkataan orang lain) oleh empat penulis dan pengumpul kitab ini, yaitu Raja Salomo (penulis dan pengumpul utama), Hizkia (salah-satu pegawai istana yang mengumpulkan kembali amsal-amsal Salomo dan menambahkan amsal-amsal lama), Agur (seorang bijak dari Kerajaan Masa), dan Raja Lemuel (Raja Masa). Waktu penulisan amsal Salomo adalah sekitar tahun 1000 SM, sedangkan waktu pengumpulan amsal oleh Hizkia adalah sekitar tahun 700 SM, sedangkan waktu pengumpulan amsal oleh Agur dan Lemuel tidak diketahui dengan pasti. Tempat penulisan Amsal Salomo adalah di kota Yerusalem, demikian juga dengan tempat penulisan sebagian besar Amsal lainnya.

Perjanjian Lama adalah salah-satu dari dua bagian utama Kitab Suci Kristen yang juga diakui sebagai bagian kitab suci Yahudi. Kitab Suci Kristen terdiri dari dua bagian (tiga untuk kitab suci Katolik) yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bagian kitab-kitab tambahan dari gereja Katolik adalah Kitab-kitab Deuteronika yang urutannya berada diantara kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab yang terdiri dari Lima Kitab Pentateukh atau Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan), kitab para Hakim dan kisah-kisah sebelum Daud (Yosua, Hakim-hakim, dan Ruth), kumpulan kitab sejarah (1 dan 2 Samuel, 1 dan 2 Raja-raja, 1 dan 2 Tawarikh), kumpulan kitab dari masa 70 tahun pembuangan di Babilonia (Ezra, Nehemia, Ester), kitab Ayub (ditulis pada masa Abraham), kitab-kitab Syair (Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung, dan Ratapan), kitab nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel), kitab nubuatan atau ramalan Daniel, dan kitab nabi-nabi kecil (Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi). Kitab Perjanjian Lama juga adalah bagian dari Kitab Suci Yahudi. Oleh gereja Kristen, kitab ini disebut “Perjanjian Lama” sebab ditulis dimasa sebelum kehidupan Yesus, sedangkan Perjanjian Baru dinamakan demikian untuk membedakan kitab-kitab yang ditulis setelah masa kedatangan Yesus. Teologia Kristen meyakini bahwa kedatangan Yesus ke dunia untuk menggenapi “Perjanjian” antara pihak Surga (Tuhan) dan pihak Dunia (Manusia), sehingga penyebutan “Perjanjian” pada kedua kitab ini merujuk pada Yesus, dimana era “lama” adalah sebelum “Perjanjian” itu datang dan era “baru” adalah setelah “Perjanjian” itu datang.

_________________________________________________________________________________

Tafsiran dan catatan pada artikel ini ditulis berdasarkan sudut pandang sastra dan sejarah bukan berdasarkan pemahaman agama atau teologia manapun.

Artikel ini pertama kali ditulis dan disusun oleh Tim Deleigeven dan diterbitkan pertama-kali oleh Deleigeven Media.


TIM PENYUSUN:
Penulis : Devy R
Editor : Deleigeven & Juliet
Penerbit : Deleigeven Media


DAFTAR PUSTAKA:
-Alkitab Perjanjian Lama (dengan catatan versi Pemulihan); di distribusikan oleh Lembaga Alkitab Indonesia; diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Anggota IKAPI); 2007; Jakarta
-Perjanjian Baru, Mazmur, Amsal; di distribusikan oleh The Gideons International; diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (Anggota IKAPI); 2007; Jakarta