Era ini juga menuliskan beberapa peristiwa tragis seperti kematian Pangeran Sado, pembantaian umat Katholik, dan penggulingan beberapa orang ratu. Namun era ini tetaplah merupakan era paling gemilang dalam sejarah Joseon. Ini adalah kelima raja yang berkuasa pada era tersebut (nomor urut yang diberikan adalah berdasarkan urutan raja tersebut memerintah sebagai penguasa Joseon):
Istri-istri Sukjong adalah:
1.RATU IN-GYEONG
Ratu In-gyeong berasal dari klan Gwansang Kim. Beliau dinikahi Sukjong pada 1671. Ratu In-gyeong memberikan Sukjong dua orang putri namun keduanya meninggal saat masih bayi. Rupanya, beliau tidak dikaruniai umur yang panjang. Ratu pertama Sukjong ini wafat diusia 19 tahun pada bulan Oktober 1680.
2. RATU INHYEON
Ratu Inhyun berasal dari klan Yeoheung Min. Beliau dinikahi Sukjong satu tahun setelah kematian ratu pertamanya (1681). Pernikahan mereka berlangsung lama namun Ratu Inhyun tidak memberikan keturunan pada Sukjong. Walau demikian, beliau adalah salah-satu ratu yang paling terkenal dalam sejarah Joseon. Mungkin dikarenakan oleh berbagai konflik dramatis yang terjadi selama hidupnya. Beliau adalah ratu kedua Sukjong yang menikah dengan Sukjong saat Sukjong berusia 20 tahun dan dia baru berusia 14 tahun. Drama kehidupan Ratu Inhyun pun dimulai saat Sukjong menikahi Jang Ok-jung dan mengangkatnya menjadi selir istana. Selir Jang lalu memberikan Sukjong seorang putra pewaris yaitu Pangeran Yoon/Putra Mahkota Hwiso (bakal Raja Gyeongjong). Fraksi Barat yang merupakan pendukung Ratu Inhyun berusaha agar Pangeran Yoon tidak diangkat menjadi putra mahkota karena mereka tidak mau istana dikuasai oleh Partai Selatan (partai pendukung Selir Jang). Partai Selatan yang mengetahui upaya-upaya Partai Barat lalu merancang serangan balik dan upaya mereka berhasil. Raja Sukjong sangat marah pada partai barat karena menganggap mereka menentang pengangkatan putranya. Pemimpin Partai Barat lalu dieksekusi, partai barat disingkirkan dari istana, dan Ratu Inhyun yang didukung oleh partai barat terkena imbasnya dengan diturunkan dari tahta ratu dan hidup dipengasingan selama lima tahun (1689-1694). Sebagai gantinya, Selir Jang diangkat sebagai ratu. Rupanya, hasil ini masih dianggap kurang oleh Partai Selatan. Mereka-pun merancang konspirasi untuk menyingkirkan partai barat dan Ratu Inhyun selama-lamanya. Namun, mereka tidak tahu jika Raja Sukjong sangat menyesal atas perlakuannya pada Ratu Inhyun. Saat raja akan memikirkan bagaimana caranya membawa Inhyun kembali ke istana, konspirasi partai selatan diketahui oleh raja. Raja yang marah lalu berbalik menyingkirkan partai selatan dari kekuasaan dan memerintahkan agar pemimpin-pemimpinnya dieksekusi. Jang Ok-jung lalu diturunkan dari posisinya sebagai ratu, dan Inhyun dikembalikan posisinya sebagai ratu oleh Sukjong. Sayangnya, Inhyun sering sakit-sakitan. Beliau akhirnya meninggal. Kematiannya ini lalu menjadi penyebab langsung dieksekusinya banyak orang dari partai selatan, dan menjadi penyebab tidak langsung pertengkaran antar partai beberapa tahun kemudian. Ratu yang sangat populer ini lalu meninggal pada tahun 1701 karena sakit.
3.RATU JANG (JANG OK-JUNG)
Nama lahir beliau adalah Jang Ok-jung, dan beliau lebih dikenal dengan nama ini sebab beliau digulingkan dari tahta ratu dan dikembalikan sebagai selir. Jang Ok-jung adalah ibu dari Putra Mahkota Hwiso (Raja Gyeongjong) dan Pangeran Seongsu (kisahnya diragukan, mungkin meninggal saat masih kecil). Karena beliau dikembalikan posisinya dari ratu menjadi selir, maka Jang Ok-jung kehilangan hak hukum sebagai ibu bagi anak-anaknya, termasuk Putra Mahkota Hwiso (Raja Gyeongjong). Secara hukum, semua anaknya menjadi anak dari ratu yang saat itu berkuasa, yaitu Ratu Inhyun. Inilah mengapa dalam silsilah Raja Gyeongjong dan saudara-saudara kandungnya (dan juga putra Dong Yi, Raja Yeongjo), Ratu Inhyeon ditulis sebagai ibu mereka. Jang Ok-jung adalah salah-satu selir yang paling terkenal dalam sejarah Joseon. Jang Ok-jung terkenal sebagai wanita yang cantik, cerdas, namun sangat ambisius. Jang Ok-jung lahir pada masa pemerintahan kakek Sukjong, Raja Hyojong, pada 19 September 1659. Ayah kandungnya dikenal secara luas bernama Jo Sa-seok, keponakan Ibu Suri Jangryeol (Ratu Kedua dari Raja Injo). Ayah kandungnya ini kemungkinan besar adalah seorang pedagang. Sebenarnya siapakah ayah Jang Ok-jung tidak tercatat secara resmi (dalam Sillok), tetapi ibu beliau secara resmi tercatat bernama Lady Yoon. Jo Sa-seok memiliki seorang pesaing bernama Jang Hyeon yang adalah seorang pedagang pada masa itu. Jo Sa-seok dituliskan oleh literatur dan berbagai jurnal sejarah sebagai pihak yang kalah dalam persaingan dengan Jang Hyeong, dan kehilangan banyak hal termasuk uang dan aset-asetnya. Salah satu selirnya atau mungkin istri tidak resminya (gundik), yaitu Lady Yoon lalu diambil oleh Jang Hyeong sebagai selir. Karena Lady Yoon adalah selir resmi dari Jang Hyeong, maka putra dan putrinya lalu mengambil marga dari Jang Hyeong, yaitu Jang Hee-jae dan Jang Ok-jung. Jang Hyeong juga adalah pelindung bagi Jang Hee-jae dan Jang Ok-jung (berdasarkan hukum yang berlaku saat itu). Jang Ok-jung direkomendasikan oleh Pangeran Dongpyeong (sepupu Raja Sukjong) untuk melayani Ibu Suri Jangryeol. Jang Ok-jung yang berasal dari kelas chungin (bangsawan kalangan menengah) bertemu pertama kali dengan Raja Sukjong pada tahun 1686 (tahun ke-12 pemerintahan Sukjong) ketika Sukjong berusia 25 tahun. Saat itu, Sukjong berkunjung ke Ibu Suri Jangryeol. Jang Ok Jung bukanlah sosok selir yang sangat jahat dari awalnya. Awalnya beliau adalah istri dan wanita yang sangat baik & sangat setia. Karakternya berubah total setelah dia memiliki putra. Ok-jung sangat takut putranya akan disingkirkan akibat perebutan kekuasaan antar partai yang mendukung masing-masing selir & ratu. Ok-jung lalu terlibat dalam beberapa konflik istana, hingga Ratu Inhyeon wafat karena sakit. Konon, Sukjong bermimpi didatangi oleh arwah Ratu Inhyeon yang menunjuk ke arah pavilliun Jang Ok Jung, Sejarah mencatat bahwa Sukjong memergoki Jang Ok Jung, Jang Hee-jae & seorang Shaman (dukun) sedang merayakan keberhasilan mereka menjampi-jampi kematian Inhyeon (dengan menusuk sebuah boneka dengan panah). Jang Ok Jung, Jang Hee-jae & setiap orang yang terlibat dihukum mati. Karena Jang Ok Jung adalah anggota keluarga raja maka hukuman matinya berbeda dari lainnya, yaitu meminum racun (hukuman mati yang paling terhormat). Jang Ok Jung berusia 42 tahun ketika dihukum mati. Sukjong lalu membuat hukum yang melarang selir-selir diijinkan menjadi Permaisuri di kemudian hari agar tragedi seperti itu tidak terulang lagi. Hingga keruntuhan dinasti Joseon, hukum tersebut tidak pernah dicabut.
4.RATU INWOON
Ratu Inwoon adalah ratu keempat Sukjong secara de facto, tapi menurut hukum saat itu beliau adalah ratu ketiga Sukjong. Setelah Ratu Inhyeon meninggal dan Selir Jang dihukum mati ditahun yang sama, Sukjong lalu membuat peraturan bahwa para selir tidak boleh menjadi ratu. Ini membuatnya mengambil ratu dari luar istana. Sukjong-pun menikah dengan Ratu Inwoon yang berasal dari klan Imcheon Jo pada 1702. Ratu Inwoon lahir pada 3 November 1687. Ratu Inwoon tidak memiliki keturunan, namun dia adalah ratu yang mendampingi Sukjong hingga Sukjong meninggal. Dia juga menjadi ibu suri ketiga putra-putra tirinya memerintah sebagai raja. Beliau adalah ratu yang sangat berjasa di kehidupan politik Pangeran Yeoning (Raja Yeongjo) dan merupakan pelindung utama Yeoning setelah ibu Yeoning meninggal.
5.SELIR AGUNG SUK-BIN CHOI
Suk-bin Choi adalah salah-satu istri Sukjong yang paling terkenal. Beliau berasal dari kalangan rakyat jelata dari klan Haeju Choi, yang lebih terkenal dalam sejarah dengan nama Dong-yi. Nama lahirnya adalah Choi Dong-yi. Beliau lahir pada 17 Desember 1670. Ayahnya adalah Choi Hyo-won dan ibunya bermarga Hong. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Choi Dong-hu, dan seorang kakak perempuan. Selir Choi memberikan Sukjong 4 orang anak yaitu Pangeran Yeongsu (meninggal saat masih kecil), dan Pangeran Yeoning (Raja Yeongjo), dan seorang putra dan seorang putri yang meninggal tidak lama setelah dilahirkan. Sebelum menjadi seorang selir, beliau berprofesi sebagai seorang pelayan pengangkat air di-istana. Ketulusannya-lah yang membawa namanya berada dalam catatan raja-raja Joseon. Dong Yi pertama kali memasuki istana saat dia berusia 9 tahun. Dia adalah pelayan pengangkat air di-istana yang juga bekerja di istana ketika Ratu Inhyun diasingkan. Mungkin Dong-yi pernah bertemu dengan sang ratu dan terpesona pada Ratu Inhyun yang memang terkenal lembut, sehingga saat Ratu Inhyun diasingkan Dong-yi merasa sangat sedih. Dong-yi lalu memanjatkan doa demi kesehatan Ratu Inhyun. Doanya didengar oleh Sukjong yang baru pulang dari sebuah perjalanan dari luar istana. Yang membuat Sukjong takjub bukan saja karena doa dari Dong Yi, melainkan juga bagaimana dia berdoa. Saat itu, Dong-yi berdoa didepan sebuah meja dan mendandani meja itu menjadi meja pemujaan dan meletakkan papan nama Ratu Inhyun diatasnya. Hal ini merupakan tindakan yang sangat berani karena sejak Ratu Inhyun dilengserkan, tidak ada orang yang berani mendoakannya seperti itu bahkan membicarakannya karena khawatir dibunuh oleh partai penguasa yang pro pada Jang Ok-jung yang saat itu menjabat sebagai ratu. Dong-yi melakukan hal ini karena menganggap apa yang terjadi pada Ratu Inhyun adalah kebesaran hati sang ratu demi kebaikan raja. Dong-yi yang akhirnya mengetahui kehadiran raja lalu menjelaskan apa yang dilakukannya. Rupanya hari itu adalah hari ulang-tahun Ratu Inhyun. Sebagai pelayan istana yang dulunya juga pernah melayani Ratu Inhyun, Dong-yi merasa dirinya wajib mendoakan sang ratu di hari ulang-tahunnya. Raja sangat takjub mendengar hal itu dari Dong-yi. Sukjong pun jatuh hati pada ketulusannya, dan sering bertemu dengan Dong-yi. Sukjong sangat menyukai Dong-yi dan menganggap Dong-yi jauh dari konflik istana. Dong-yi lalu diangkat sebagai selir oleh Sukjong pada tahun 1693 (satu tahun sebelum Ratu Inhyun dikembalikan ke posisinya sebagai ratu). Perlahan tapi pasti, posisi Dong-yi sebagai selir di istana pun naik. Dia lalu dianugrahi posisi 'Bin" yang merupakan ranking selir tertinggi, dan diberi nama "Suk" yang artinya "tulus", sehingga namanya menjadi "Choi Suk-bin" yang berarti "Selir raja yang tulus hati". Sukjong lalu memberikan paviliun yang dulunya merupakan kediaman Ratu Inhyun kepada Dong-yi. Dong-yi kembali menunjukkan ketulusan hatinya saat Ratu Inwoon (ratu ketiga Sukjong) jatuh sakit. Dia adalah orang yang paling sibuk mencarikan obat bagi sang ratu. Sang ratu pun sembuh. Sayangnya, diusianya yang menginjak setengah abad, Dong-yi mulai sakit-sakitan. Dong-yi lalu meminta untuk tinggal diluar istana untuk memulihkan kesehatannya. Namun, kondisinya semakin memburuk. Pangeran Yeoning lalu mengirim surat pada raja agar raja menambah bantuan obat-obatan dan juga dokter. Tapi, sebelum bantuan dari raja tiba, Dong-yi menghembuskan nafas terakhirnya. Putranya, yang kelak menjadi Raja Yeongjo berusaha untuk meningkatkan status ibunya, dan tidak ingin orang-orang mengingat ibunya hanya sebagai seorang pelayan. Saat itu, Yeoning/Yeongjo dianggap sebagai putra Ratu Inwoon bukan Dong-yi karena secara hukum memang demikian. Perjuangan Yeongjo berbuah manis. Dia akhirnya bisa membuat Dong-yi diakui sebagai ibundanya secara hukum.
6. SELIR AGUNG MYEONG-BIN PARK
Selir berasal dari klan Miryang Park. Beliau adalah ibu dari putra kesayangan Sukjong, Pangeran Yeon-ryeong (Pangeran Yi Hwon). Pangeran Yeon-ryeong adalah putra yang paling disayang Sukjong karena lahir dimasa tua-nya. Selain Pangeran Yeon-ryeong, Selir Myeong-bin juga memberikan seorang putra (kakak Pangeran Yeon-ryang) yang meninggal saat masih kecil.
7. SELIR GWI-IN KIM
Beliau tidak memberikan anak pada Sukjong. Beliau meninggal pada tahun 1735.
8. SELIR YEON-BIN KIM
Beliau tidak memberikan anak pada Sukjong. Beliau meninggal pada tahun 1735.
9. SELIR SO-UI YOO
Beliau tidak memberikan anak pada Sukjong. Beliau meninggal pada tahun 1707.
Jang Hee-jae adalah kakak dari Jang Ok-jung. Boleh dibilang dia adalah pendukung utama Jang Ok-jung. Dia adalah seorang sarjana yang sangat cerdas. Dia juga adalah orang yang berjuang keras agar Pangeran Yoon bisa naik dan diakui sebagai putra mahkota Joseon. Peruntungannya berbalik saat partai selatan jatuh, namun posisinya diistana bisa terselamatkan berkat status Jang Ok-jung di istana. Tetapi, karena konspirasi terhadap Ratu Inhyun yang melibatkan Jang Ok-jung sehingga Selir Jang dihukum mati, Jang Hee-jae dan ibunya pun dihukum-mati. Terlepas dari sifatnya yang ambisius, Jang Hee-jae dikenang dalam sejarah sebagai seorang kakak mati-matian yang melindungi adiknya hingga ajal menjemput.
- Pangeran Dongpyeong
Pangeran Dongpyeong adalah sepupu Sukjong dari salah satu bibi Sukjong, namun Pangeran Dongpyeong dijauhkan dari istana dan dilarang mendekati Sukjong atas perintah Ratu Dowager (ibu suri, ibunda Raja Sukjong) karena dikhawatirkan akan memperoleh banyak dukungan partai oposisi untuk merebut takhta Sukjong. Namun, literatur-literatur sejarah Joseon menuliskan bahwa hubungan Sukjong dan Dongpyeong sangat baik dan tidak ada permusuhan. Dia adalah orang yang membawa Jang Ok-jung sampai bisa bekerja dan melayani Ratu Dowager Jangryeol. Mungkin, Pangeran Dongpyeong jugalah yang memperkenalkan Jang Ok-jung secara langsung pada Sukjong. Meskipun seorang pangeran, namun kehidupan Pangeran Dongpyeong sangat jauh dari politik istana.
- Huh Jeok
Huh Jeok adalah pemimpin partai selatan dan merupakan pendukung Jang Ok-jung. Dia dieksekusi mati dengan tuduhan pengkhianatan.
- Song Si-yeol
Song Si-yeol adalah pemimpin partai barat dan merupakan pendukung Ratu Inhyun. Dia dieksekusi mati dengan tuduhan pengkhianatan sebagai akibat dari pembersihan yang dilakukan oleh partai selatan terhadap orang-orang partai barat pada peristiwa Gisa Hwangguk, yang merupakan pembalasan atas kematian Huh Jeok yang sebelumnya telah terlebih dahulu dieksekusi atas tuduhan pengkhianatan yang dituduhkan oleh partai barat.
- Pangeran Yeon-ryeong
Pangeran Yeon-ryeong lahir pada tahun ke-25 pemerintahan Sukjong, tepatnya pada 13 Juni 1699. Pangeran Yeonryeong adalah putra kesayangan Raja Sukjong karena dia adalah putra bungsu Sukjong yang lahir dimasa tua-nya. Beliau lahir dengan nama Yi Hwon. Sejak usia 5 tahun Pangeran Yeon-ryeong tinggal dan dibesarkan sendiri oleh ayahnya, Raja Sukjong, sebab ibu kandungnya (Selir Myeong-bin) meninggal dunia (pada 1703). Kematian ibunya membuat Pangeran Yeon-ryeong kecil berlari-lari di istana sambil memanggil-manggil nama ibunya. Akhirnya ayahnya menyadari bahwa walaupun Pangeran Yeon-ryeong tidak mengerti apa itu kematian, tetapi dia tahu bahwa ibunya sudah pergi dan tidak akan kembali. Sukjong sangat sedih melihat putra bungsunya ini sehingga beliau membawanya tinggal di kediamannya. Ini sangat melanggar peraturan dan tradisi istana Joseon, tetapi Sukjong tidak mempedulikan hal itu. Pangeran Yeon-ryeong dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh ayahnya, ratu, dan juga kakak-kakaknya. Seharusnya, Pangeran Yeon-ryeong baru boleh mendapat gelar kepangeranan pada usia 6 tahun, tetapi Sukjong memberikannya gelar kepangeranan pada usia 5 tahun. Sukjong membungkam semua pihak yang ingin mengganggu gelar kepangeranan Pangeran Yeon-ryeong dan bahkan mengasingkan beberapa dari mereka. Pangeran Yeonryeong meninggal diusia 21 tahun, hanya satu tahun sebelum kematian Sukjong. Raja Sukjong sangat terpukul atas kematian sang pangeran. Sukjong ingin menghadiri seluruh upacara pemakaman putra kesayangannya itu, tapi tidak bisa karena dia sedang sakit dan juga para pangeran lainnya termasuk Putra Mahkota Hwiso (bakal Raja Gyeongjong) dan Pangeran Yeoning, dan juga para pejabat istana menentang keinginan raja karena khawatir hal itu akan memperburuk kesehatannya. Pangeran Yeonryeong tidak memiliki keturunan, sehingga Sukjong mengadopsi seorang anak sebagai pengganti Pangeran Yeonryeong dan memberikan posisi pangeran pada pangeran pengganti. Pangeran pengganti ini diwajibkan menjadi Pangeran Yeongryang dan diharapkan akan melanjutkan garis keturunan Pangeran Yeongryang. Pangeran Yeonryeong dimakamkan di samping makam ibunya, Selir Myeong-bin Park .
Ratu Inhyun wafat karena penyakit yang tidak diketahui. Kematiannya ini menyebabkan beberapa orang dieksekusi dan menjadi secara tidak langsung akar perselisihan partai-partai dimasa mendatang.
- Selir Jang dihukum mati pada tahun 1701
Selir Jang (Jang Ok Jung) akhirnya dieksekusi dengan minum racun karena didakwa mengutuk Ratu Inhyeon yang kemudian wafat.
- Wafatnya putra kesayangan Sukjong, Pangeran Yeongryang pada 2 Oktober 1719.
Raja Sukjong memerintah Joseon dimasa yang sama ketika wangsa Stuart di Inggris digantikan oleh wangsa Hanover dengan raja mereka, yaitu George I. Eranya juga merupakan era ketika Inggris dan Skotlandia bersatu sehingga wilayah ini disebut Britania Raya. Sukjong juga memerintah di-masa yang sama saat Raja Louis V menjadi Raja Prancis. Sukjong juga memerintah sebagai raja Joseon ketika Peter I Yang Agung diangkat menjadi czar Rusia. Sukjong hidup dimasa yang sama dengan masa pemerintahan Pakubuwana I. Ia juga memerintah Joseon ketika terjadi pemberontakan Trunajaya di Jawa dan juga pada masa-masa perjuangan Untung Suropati melawan Belanda. Sukjong juga memerintah Joseon saat pulau Madura jatuh ketangan VOC. Ia masih menjadi Raja Joseon ketika wangsa Bourbon memerintah Spanyol dengan raja-nya, Raja Felipe V, dan saat João V masih menjadi raja Portugal.
1.RATU DAN-UI
Fraksi Soron mendukung Putra Mahkota, putra Selir Jang (Raja Gyeongjong), dan fraksi Noron mendukung putra Selir Choi (Pangeran Yeoning, kemudian menjadi Raja Yeongjo). Mendiang Ratu Inhyeon dan Ratu yang baru Inwon tidak memiliki keturunan.
Pada tahun 1690, pelantikan Gyeongjong sebagai pewaris menimbulkan pertikaian di antara fraksi Noron dan Soron. Setelah kematian Raja Sukjong tahun 1720, Putra Mahkota Hwiso (Yi Yun) naik tahta pada usia 33 sebagai Raja Gyeongjong. Sukjong diduga mengatakan kepada Yi Yi-Myoung untuk menunjuk Pangeran Yeoning sebagai pewaris Gyeongjong namun tanpa pencatat catatan harian kerajaan. Gyeongjong menderita sakit selama pemerintahannya, dan faksi politik Noron menekan Gyeongjong untuk mundur dan menunjuk saudara tirinya, Pangeran Yeoning, untuk menggantikan dia sebagai Raja. Pada 1720, dua bulan setelah penobatannya, saudara tirinya, Pangeran Yeoning, dilantik sebagai Putra Mahkota untuk menangani urusan negara karena Gyeongjong yang sering sakit.
Masa pemerintahannya yang singkat diwarnai dengan berbagai peristiwa yang dramatis, antara lain:
Riwayat pemerintahan Gyeongjong dipublikasikan di bawah pemerintahan adiknya, Raja Yeongjo, pada tahun 1732.
Raja Gyeongjong memerintah Joseon dimasa yang sama George I masih memerintah Inggris. Gyeongjong juga memerintah di-masa yang sama saat Raja Louis V masih menjadi Raja Prancis dan ketika Peter I Yang Agung mempersatukan seluruh Rusia. Gyeongjong hidup dimasa yang sama dengan masa pemerintahan Amangkurat IV, dan juga memerintah Joseon saat Spanyol masih diperintah oleh Raja Felipe V, dan saat João V masih menjadi raja Portugal.
Tokoh Pangeran Lee Gak dalam "Rooftop Prince" mirip dengan kisah Raja Gyeongjong saat dia masih seorang pangeran, karena Putra Mahkota Hwiso (Gyeongjong) adalah Putra Mahkota Joseon di era 300 tahun yang lalu sebelum drama Rooftop Prince dibuat. Dalam drama Rooftop Prince, terlihat bahwa Gyeongjong memiliki otoritas yang sangat besar bahkan bisa memerintah para menteri istana, mirip dengan status Gyeongjong yang menjadi penguasa de facto Joseon di tahun-tahun terakhir pemerintahan ayahnya. Persamaan lainnya dari tokoh Lee Gak dan Raja Gyeonjong adalah Putri Mahkota Gyeongjong (saat Gyeonjong masih sebagai Putra Mahkota Hwiso) meninggal mendadak dimasa pemerintahan Raja Sukjong, yang mana kematian Putri Mahkota merupakan inti cerita dari drama tersebut.
Raja Yeongjo menikah dengan Ratu Jeongsong dari klan Dalsung Seo pada November 1703. Pernikahan mereka berlangsung lama namun Ratu Jeongsong tidak memberikan keturunan pada Yeongjo. Ratu Jeongsong meninggal pada tahun 1757 karena sakit. Yeongjo baru menikah kembali dengan ratu keduanya dua tahun kemudian. Ratu keduanya itu adalah Ratu Jeongsun dari klan Gyeongju Kim pada 1702. Ratu Jeongsun pun tidak memiliki keturunan.
Yeongjo juga memiliki banyak selir yaitu:
- Selir Agung Istana Jeong dari klan Yi (Yi Jeong-bin) yang memberikan Yeongjo 3 orang putra yaitu Putra Mahkota Hyojang (lahir pada 1719 namun wafat diusia 9 tahun pada tahun 1728), Putri Hwaeok (1717-1718), dan Putri Hwasoon (1720-1758).
- Selir Agung Istana Yeong dari klan Yi (Yi Yeong-bin) atau yang lebih terkenal dalam sejarah dengan nama Lady Seonhui. Lady Seonhui memberikan Yeongjo empat orang anak yaitu Pangeran Sado (1735-1762), Putri Hwapyeong (1727-1748), Putri Hwahyeop (1733-1752), dan Putri Hwawan (1738-1808).
- Selir Istana Jo (Jo Gwi-in) yang memberikan Yeongjo seorang putri yaitu Putri Hwayoo (1741-1771).
- Selir Moon (Moon Suk-ui) yang memberikan Yeongjo dua orang putri yaitu Putri Hwaryeong (1752-1821), dan Putri Hwagil (1754-1772).
- Lady Hyegyeong, istri dari Pangeran Sado.
- Ratu Jeongsun, ratu terakhir Raja Yeongjo. Dia adalah seteru abadi Pangeran Sado dan Raja Jeongjo. Pada masa pemerintahan Raja Jeongjo, para pengikut ratu ini memberontak dan mencoba membunuh Jeongjo tapi akhirnya bisa dikalahkan. Ratu Jeongsun pun dicabut semua keistimewaannya namun tetap diijinkan tinggal di istana. Setelah Jeongjo meninggal, dia menjadi wali dari Raja Sunjo (putra Jeongjo) dan kembali melakukan pembantaian pada para pendukung Jeongjo.
- Ratu Dowager Inwoon, ratu terakhir Raja Sukjong (ayah Raja Yeongjo). Beliau sangat dekat dan sangat sayang pada Raja Yeongjo. Beliau adalah orang yang yang menolong Yeongjo saat masih menjadi pangeran Yeoning dan menyembunyikan Yeongjo dalam pakaiannya saat Yeongjo akan dibunuh oleh pihak oposisi.
- Hong Pong-han, ayah dari Lady Hyegyeong. Beliau adalah keturunan langsung Hwajung (putri bungsu raja Seongjo)
- Putri Hwayeop, salah-satu putra raja Yeongjo dari Lady Seonhui. Beliau meninggal karena wabah cacar. Dia adalah adik kesayangan Pangeran Sado.
- Putri Hwawan, salah-satu putra raja Yeongjo dari Lady Seonhui. Bersama dengan Ratu Jeongsun mereka adalah seteru abadi Pangeran Sado dan Raja Jeongjo. Pada masa pemerintahan Raja Jeongjo, dia diasingkan, dan sempat diijinkan kembali ke ibukota namun kembali diasingkan hingga dia meninggal.
- Putri Hwasoon, alah-satu putra raja Yeongjo dari Lady Seonhui. Beliau meninggal karena bunuh diri setelah suaminya meninggal. Pada masa modern, beliau merupakan teladan tentang kesetiaan seorang istri pada seuaminya. Dia adalah adik yang dekat dengan Pangeran Sado.
- Lady Seonhui, selir kesayangan dari Raja Yeongjo. Beliau adalah ibu dari Pangeran Sado.
- Yi In-jwa, seorang bangsawan dari partai Soron yang yang merupakan pendukung Raja Gyeongjong (kakak Yeongjo). Dia melakukan pemberontakan untuk menggulingkan Raja Yeongjo. Yi In-jwa bangsawan dari klan Yi dari Cheonju. Dia adalah keturunan Raja Sejong dari garis Pangeran Imyeong (salah satu pendukung Pangeran Suyang/Raja Sejo). Yi In-jwa sangat menentang keputusan Raja Gyeongjong yang mengangkat Pangeran Yeoning sebagai putra-mahkota. Sangat mungkin dia juga terlibat dalam percobaan pembunuhan Pangeran Yeoning/Raja Yeongjo oleh partai Soron pada masa pemerintahan Gyeongjong. Yi In-jwa sangat marah dan kecewa saat melihat para bangsawan partai Soron justru dikucilkan dari pemerintahan oleh Raja Gyeongjong demi memuluskan jalan adiknya sebagai raja. Diam-diam dia merencanakan pemberontakan. Pasukan Yi In-jwa berhasil menguasai ibukota dan hampir menguasai istana. Pasukan pemberontak berhasil dipukul muncur pada tanggal 26 Maret 1728 (kalender lunar), dan keesokan harinya Yi In-jwa. Nama Yi In-jwa tidak dipulihkan oleh Raja Gojong meskipun para sarjana Soron mengajukan pemulihan namanya.
Raja Yeongjo sangat percaya takhyul dan fengshui. Ia menghindari kata-kata seperti 'kematian'. Ketika ia kebetulan mendengar kata-kata tak menyenangkan, biasanya ia akan mencuci telinganya. Setelah berbicara beberapa kata dengan Pangeran Sado, Raja akan selalu berkumur-kumur, mencuci telinganya, dan berganti jubah baru. Raja juga sangat teliti tentang mana pintu yang digunakan. Ia membedakan antara pintu untuk tugas yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Dia sering memerintahkan Sado untuk menggantikannya melakukan beberapa tugas yang tak menyenangkan, seperti yang memimpin penyiksaan para kriminal. Entah kenapa selalu ada ketidak-cocokan di antara mereka, dan Pangeran tidak pernah bisa melakukan apapun yang baik dimata raja. Secara bertahap, Raja mulai menghindari Putra Mahkota. Konflik-nya dengan Putra Mahkota kelak ini mengakibatkan kematian sang putra.
- Pemberontakan Yi In-jwa pada tahun 1728, yang berhasil dipadamkan dengan bantuan Park Mun-su. Yi In-jwa adalah seorang bangsawan dari partai Soron yang merupakan pendukung Raja Gyeongjong (kakak Yeongjo). Dia melakukan pemberontakan untuk menggulingkan Raja Yeongjo. Yi In-jwa bangsawan dari klan Yi dari Cheonju. Yi In-jwa diam-diam dia merencanakan pemberontakan untuk mengkudeta Raja Yeongjo yang dianggap sebagai orang yang paling bertanggung-jawab atas pemubunuhan anggota partai Soron. Da lalu mengerahkan tentara dari Cheonju dan berhasil mengalahkan pasukan kerajaan disana, setelah itu Pada bulan Februari 1728, pasukan Yi In-jwa berhasil menguasai ibukota, dan pada bulan Maret 1728 pasukan pemberontak menyerbu istana dan hampir menguasai istana. Pasukan pemberontak berhasil dipukul muncur pada tanggal 26 Maret 1728 (kalender lunar), dan keesokan harinya, pemberontakan berhasil dipadamkan dan Yi In-jwa terbunuh (27 Maret 1728 kalender lunar atau 5 Mei 1728 kalender masehi). Nama Yi In-jwa tidak dipulihkan oleh Raja Gojong meskipun para sarjana Soron mengajukan pemulihan namanya.
- Mewabahnya epidemi campak pada tahun 1752. Wabah ini membuat adik kesayangan Pangeran Sado, Putri Hwayeop meninggal.
- Wafatnya Putri Hwasoon karena bunuh diri.
Putri Hwasoon adalah putri Yeongjo dari selirnya, Lady Jeong dari klan Lee. Ia menikah dengan Kim Han-sin (Wol Sung-wee), namun suaminya ini mati muda. Sang putri sangat terpukul atas kematian suaminya dan memutuskan bunuh diri. Dia sangat dihormati oleh rakyat Joseon atas kesetiaannya pada sang suami.
Setelah Raja Yeongjo wafat, dan putra pangeran Sado, Yi San, menjadi raja, sebagai Raja Jeongjo. Awal dari tahun pemerintahannya ditandai oleh intrik politik dan kecemasan para pejabat istana yang takut kalau-kalau Jeongjo akan membalas dendam pada mereka atas petisi yang diajukan mereka yang menyebabkan kematian ayahnya, Putra Mahkota Sado. Pada abad ke-19, salah satu keturunan Sado secara anumerta menghadiahi Pangeran Sado gelar kerajaan "Jeonjo". Selama abad ke-19, ada rumor bahwa Pangeran Sado tidak sakit mental, tetapi telah dijebak. Namun, rumor tersebut dibantah oleh istrinya, Lady Hyegyeong, di The Memoirs of Lady Hyegyeong. Kematian Sado tetap menjadi isu perdebatan mengenai apakah kematiannya adalah pembalasan bagi kesalahan yang sebenarnya atau jika dia adalah korban dari sebuah konspirasi oleh lawan-lawan politiknya.
Yeongjo dimakamkan di makam dinastik di Donggureung. Pada era nya, lahir Gang Jeong-il dang, Sarjana wanita Joseon; Hong Daeyong, Ahli astronomi yang disebut ‘Copernicus dari Joseon’; Yi Saju-dang, Penulis buku pendidikan pra-kelahiran pertama di dunia;Yu Deukgong ; pelukis ternama, Kang Dong Ho; Ahli beladiri ternama, Baek Dong Soo; dan Yu Suwon.
Raja Yeongjo memerintah Joseon dimasa yang saat George II masih memerintah Inggris. Yeongjo juga memerintah di-masa yang sama diakhir masa pemerintahan Raja Louis V sebagai Raja Prancis. Yeongjo juga memerintah sebagai raja Joseon ketika Yekaterina II yang Agung mulai memerintah sebagai kaisar Rusia. Yeongjo juga hidup dimasa yang sama ketika Kartasura terbagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Kesultanan Yogyakarta). Yeongjo juga memerintah Joseon saat Spanyol diperintah oleh Raja Fernando VI dan Raja Carlos III.
Raja Jeongjo hanya memiliki seorang ratu, yaitu Ratu Hyoui dari klan Cheongpung Kim, yang dinikahi Jeongjo pada 1762 saat Jeongjo masih seorang pangeran. Pernikahan mereka berlangsung lama namun Ratu Hyoui tidak memberikan keturunan pada Jeongjo. Sebagai gantinya, dia mengadopsi dua orang putra dari selir-selir Jeongjo. Ratu Hyoui meninggal pada tahun 1821 (21 tahun setelah Jeongjo wafat).
Jeongjo juga memiliki beberapa selir yaitu:
- Selir Agung Istana Won-bin dari klan Pyeongsan Hong (Hong Won-bin). Beliau tidak memberikan Jeongjo keturunan. Dia meninggal setahun setelah diangkat menjadi selir agung istana.
- Selir Agung Istana Hwa-bin dari klan Yun (Yun Hwa-bin). Beliau sempat mengandung namun mengalami keguguran.
- Selir Agung Istana Ui-bin dari klan Seong (Seong Ui-bin) yang memberikan Jeongjo seorang pangeran pewaris yaitu Putra Mahkota Munhyo. Namun, Putra Mahkota Munhyo hanya mampu hidup hingga di usia 4 tahun. Selir Seong juga melahirkan seorang putri namun meninggal setelah dilahirkan. Selir yang malang ini akhirnya meninggal saat beliau mengandung.
- Selir Agung Istana Su-bin dari klan Park (Park Su-bin) yang memberikan Jeongjo putra pewaris yaitu Pangeran Yi Gong (Raja Sunjo), dan juga seorang putri yang cerdas, yaitu Putri Sukseon (pencipta Kkakdugi).
- Jeong Yak-yeong
- Hong Pong-han
- Putri Hwawan
- Hong Guk-yeong
- Baek Dong-soo
- Yi Seung-hyun
- Kim Hong-do
- Pendirian Kyungjagak (perpustakaan kerajaan), yang juga digunakan untuk merekrut orang-orang yang berbakat untuk ditempatkan sebagai pejabat-pejabat kerajaan, dengan tujuan untuk meningkatkan kebudayaan dan politik Joseon.
Ketika ia masih menjadi seorang Putra Mahkota, Raja Jeongjo bertemu dengan Hong Guk-yeong, seorang politisi yang kontroversial yang mulanya mendukung kenaikan tahta dan bekerja keras untuk meningkatkan kekuasaan raja namun akhirnya diusir karena kerakusannya akan kekuasaan. Jeongjo berusaha keras membersihkan nama ayahnya semasa pemerintahannya. Kehidupannya sangat sulit karena ayahnya dibunuh. Keputusan Raja Yeongjo untuk mengeksekusi Pangeran Sado dipengaruhi oleh para politisi penentang Pangeran Sado, hal ini membuat Jeongjo mendapat banyak masalah namun dapat teratasi dengan bantuan Hong Guk-yeong. Namun, Hong Guk-yeong lalu menjadi tinggi hati sehingga menjadi batu sandungan bagi raja. Ia akhirnya diturunkan dari jabatannya dan diusir dari istana. Dia lalu menjadi sangat menyesal karena menganggap dirinya sebagai seorang pengkhianat yang mengkhianati kepercayaan rajanya.
Raja Jeongjo memerintah Joseon dimasa yang saat George III memerintah Inggris. Jeongjo juga memerintah di-masa yang sama saat terjadi Revolusi Prancis yang menggulingkan monarki Prancis. Ia juga adalah Raja Joseon ketika Raja Louis VI dan Ratu Maria Antoinette dari Prancis dipenggal dengan menggunakan guilotine. Jeongjo juga memerintah sebagai raja Joseon ketika Paul I memerintah sebagai kaisar Rusia. Jeongjo juga hidup dimasa yang sama ketika Sri Sultan Hamengkubuwono II menjadi sultan Yogyakarta. Jeongjo memerintah Joseon saat Spanyol diperintah Raja Carlos IV. Ia juga adalah raja Joseon saat Raja Thaksin Yang Agung memerintah Thailand. Jeongjo juga merupakan Raja Joseon saat Amerika memproklamasikan kemerdekaannya dan menjadi negara Amerika Serikat dengan presiden pertama yaitu George Washington. Ia juga adalah raja Joseon dimasa-masa awal kehidupan Kapitan Pattimura dari Ambon.
Raja Jeongjo juga merupakan salah satu tokoh yang diceritakan dalam drama "Scholar Who Walks The Night", yaitu tokoh yang diperankan oleh Changmin (DBSK). Drama tersebut juga dibintangi oleh aktor Lee Joon-ki. Tokoh Raja Jeongjo juga diceritakan dalam komik "Vampire Of The East" karya Jo Joo-hee dan Han Seung-hee.
Raja Sunjo hanya memiliki seorang ratu, yaitu Ratu Sunwon dari klan Andong Kim, yang dinikahi Jeongjo pada 1802. Ratu Sunwon berhasil memberikan Sunjo pangeran pewaris, yaitu Putra Mahkota Hyomyeong (ayah dari Raja Heonjong). Sayangnya, putra mahkota meninggal diusia yang sangat muda. Namun, Ratu Sunwon juga memberikan seorang putra (meninggal saat masih bayi), dan tiga orang putri, yaitu Putri Myeongon (1810-1832), Putri Bokon (1818-1828), dan Putri Deokon (1828-1844). Sunjo hanya memiliki seorang selir yaitu Selir Suk-ui dari klan Park (Park Suk-ui). Beliau memberikan Sunjo seorang putri, yaitu Putri Yeongon.
- Pastor Andrew Choi Taegoon
- Hong In-hong
- Hong Na-gim
- Diciptakannya tarian resmi istana Korea (Hyangak Jeongjae) oleh Putra Mahkota Munjo pada tahun ke-28 dan ke-29 masa pemerintahan Raja Sunjo. Tarian ini adalah penyempurnaan dari tarian istana Cina (Dangak Jeongjae)
- Wafatnya Putra Mahkota Munjo (Pangeran Hyomyeon) pada 18 September 1809, di usia 21 tahun. Putra Mahkota menikahi Permaisuri Sinjeong (yang menjadi Ratu Jo, ibu suri dari Raja Heonjong dan juga Raja Cheoljong), istri dari Pangeran Munjo inilah yang kelak akan sangat berjasa menaikkan Gojong sebagai Maharaja Joseon. Putra mahkota Munjo adalah salah satu dari Para Putra Mahkota Joseon Tanpa Takhta.
- Penganiayaan terhadap Katolik tahun 1801, yang juga dikenal sebagai Penganiayaan Sinyu, merupakan sebuah penyiksaan masal penganut Katolik Korea yang diperintahkan oleh Janda Ratu Jeongsun (ratu dari Raja Yeongjo) pada masa pemerintahan Raja Sunjo dari Joseon pada tanggal 8 April, 1801 (hari ke-26 bulan lunar ke-2). Berbeda dengan Raja Jeongjo yang toleran, era Raja Sunjo melanjutkan kebijakan dari kakek buyutnya, Raja Yeongjo, untuk memberantas penganut Katolik. Banyak penganut Katolik dihukum mati, hal ini diperparah oleh "Insiden Hwang Sa-yeong". Pemimpin Gereja Hwang Sa-yeong menulis sepucuk surat yang merupakan sebuah kritik terhadap pemerintahan Joseon dan juga menganjurkan sebuah rencana untuk meminta sebuah kapal Barat untuk datang ke Korea dengan upaya untuk membantu umat Katolik yang dianiaya. Surat tersebut dicegat di dalam perjalanannya ke Beijing. Hal tersebut membangkitkan amarah pemerintahan dan membuat Hwang dieksekusi mati. Namun tidak seluruhnya umat Katolik dieksekusi. Sekitar 199 orang diasingkan, mereka diejek dan diawasi dengan ketat selama sisa hidup mereka.
Raja Sunjo memerintah Joseon dimasa yang saat George III digantikan oleh George IV sebagai raja Inggris dan saat William IV mulai memerintah Inggris. Sunjo juga memerintah di-masa yang sama saat Napoleon Bonaparte memimpin Prancis. Sunjo juga memerintah sebagai raja Joseon ketika Alexander I memerintah sebagai kaisar Rusia. Sunjo hidup dimasa yang sama ketika Perang Diponegoro berkecamuk di Jawa, dan saat H.W.Daendels menjadi Gubernur Jendral Hindia Belanda. Sunjo memerintah Joseon saat Spanyol diperintah oleh Dinasti Bonaparte. Namun, eranya juga merupakan era yang sama dengan era kejatuhan Napoleon Bonaparte di Eropa melalui kekalahannya di pertempuran Waterloo pada tahun 1815. Sunjo juga adalah raja Joseon ketika Kapitan Pattimura memimpin perjuangan melawan Belanda pada tahun 1817. Sunjo memerintah Joseon saat Hindia Belanda (Indonesia) berada dibawah mandat Inggris dibawah pimpinan Thomas Stanford Raffles yang lalu digantikan oleh Gubernur Jendral John Fendall. Sunjo adalah pemimpin Joseon saat Inggris mengambil alih Singapura dari Kesultanan Johor. Sunjo juga adalah raja Joseon saat Amerika Serikat dipimpin oleh Presiden Thomas Jefferson, dan juga masih memerintah Joseon saat Amerika Serikat dipimpin oleh presiden James Madison, presiden James Monroe, dan presiden James Quincy Adams.
Didahului oleh:
Artikel lain tentang Joseon:
Para Putra Mahkota Joseon Tanpa Takhta
Para Jendral Termasyur Dari Korea Kuno
PANDUAN SEJARAH:
PANDUAN SEJARAH: DRAMA "HWARANG: POET OF YOUTH" ATAU "HWARANG, THE BEGINING" (KBS 2017)
PANDUAN SEJARAH DRAMA: "SCARLET HEART RYEO" (SBS 2016)
Notes (Catatan):
*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)
*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)
- Jeong Yak-young, The Joseon Dynasty's Social Reformer; Lim Ji-young; Korea (magazine) Edisi Maret, 2011
- Chandeok Palace; Korea Tourist & Culture Department
- Korea Travel Guide; Korea Be Inspired
- Shaping Korea For 21st Century; Tariq Hussein
- Design Seoul Story
- Korea Food & Stories; Korea Tourist & Culture Department
- East Asia And 15th-19th Century Joseon; Kang Sung-ho; Sunchon National University
- Unexpected Treasures From Asia; National Library Of Australia; Edisi Juni 2011
- Joseon King's Personal Belief in Buddhism And Its Political Significance; Pu Nam Chul; Youngsan University
- Jongmyo (Royal Shrine): Iconography Of Korea; Han Eun-ri
- Joseon's Royal Heritage (500 Year of Splendor); Korea Essential No.7; Korea Foundation
- Marginalization Of Joseon Buddhism And Methods Of Research; Thomas Kim Sung-eun
- Verivication Of The Calender Days Of The Joseon Dynasty; Lee Ki-won, Ahn Young-sook, Min Byeong-hee; Journal Of Korean Astronomical Society; 2012
- Portrait Of The Joseon Dynasty; Journal Of Korean Art Vol.5; 2011
Sumber Website:
Beberapa paragraf disadur dari:
Sumber gambar:
wikipedia.com (foto lukisan resmi kerajaan)
dramafever.com
flicker.com
SBS
MBC
KBS
Wahh, benar juga.. Setelah membaca mengenai Raja Gyeongjong, rupanya memang banyak kemiripan dengan tokoh Lee Gak. Nice info. Thank U.
ReplyDeleteTerima kasih atas apresiasinya.... Senang melihat anda kembali berkunjung ke blog ini....
DeleteLagi suka nonton drama korea dgn latar belakang era joseon. Jadi suka nyari hubungan antara raja/putra mahkota yang di drama A, ex: dongyi dgn drama B, ex: rooftop prince atau dae jang geum dll. Jadi terbantu sekali.
ReplyDeleteWalau masih bingung sih..., di drama the moon embracing the sun raja heonjong akhirnya kan punya pangeran mahkota dari ratu yg dicintainya. Trnyata di sejarahny tidak ada keturunan ya??. Oiya terimakasih ya.. ☺
Dear Sdr. Fakhrina Lubis
DeleteTerima kasih karena sudah berkunjung juga untuk apresiasinya.
Dari yang saya baca diberbagai sumber, memang raja Heonjong tidak punya keturunan. Dia adalah raja terakhir dari keturunannya Raja Jeongjo (Raja di Sungkyunkwan Scandal, Yi San, dll.). Karena tidak memiliki keturunan maka sepupu jauhnya lah yang diangkat menjadi raja. Drama The Moon Embracing The Sun adalah drama yang diangkat dari novel, jadi mungkin ada banyak kisah-kisah fiktif walaupun raja yang paling sesuai dengan cerita tersebut memang raja Heonjong. Drama The Moon Embracing The Sun juga mengambil kisah raja-raja yang lain, contohnya kakak sang raja yang mendukung adiknya menjadi raja lalu sang kakak pergi berkelana (mirip dengan sejarah raja Sejong), ayah raja yang sengaja menjauhi putranya sendiri walaupun dia adalah putra yang pertama (mirip dengan kisah raja Injo & raja Yeongjo), dll.
Kalau Dae Jang Geum, drama yang sangat berhubungan adalah drama Mandate Of Heaven (Lee Dong Wook, Seulong 2AM, & Song Ji Hyo). Itu adalah drama yang menceritakan tentang putra mahkota di Dae Jang Geum.
Semoga penjelasan dan postingan-postingannya membantu.
Terima Kasih.
Karya yang bagus, bisa dijadikan referensi. Masih kuliah apa udah kerja?
ReplyDeleteHai Sdr. Jhon Miduk
DeleteTerima kasih karena telah berkunjung dan juga untuk apresiasinya.
Saya belum lama tamat kuliah dan sekarang telah bekerja,
karena sejak dulu suka membaca sejarah maka saya membuat blog ini.
Silahkan berkunjung ke postingan lainnya,
semoga artikel-artikelnya dapat membantu.
wih ternyata sejarahnya sama dengan filmnya
ReplyDeleteHai Sdr.Hensen,
DeleteTerima kasih sudah berkunjung di blog ini & juga untuk apresiasinya.
Silahkan berkunjung kembali ke postingan lainnya.
Bagus ,bagus bagus
ReplyDeleteterima kasih referensi nya
jadi penasaran Hyun Bin yg memerankan Raja Joeng Jo nya ^_^
Hai Sdri.Deria,
DeleteTerima kasih atas kunjungan dan apresiasinya.
Film nya bagus sekali, dan banyak juga pemain terkenal yang terlibat didalamnya.
Selamat menonton. Salam.
Wah bagus banget... efek kebanyakan nonton drakor jadi pengen nyari sejarah joseon yg sebenarnya... kbetuln nemu situs sejarah joseon komplit di sini... gomawoyo :)
ReplyDeleteDear sdr./i Biru Langit..
DeleteTerimakasih telah mengunjungi blog ini dan juga atas apresiasinya.
Saya juga memposting tentang sejarah Goryeo, mungkin anda tertarik.
Silahkan mengunjungi artikel2 saya yang lain.
Salam.
Wuihhh dibanding yg lainnya disini lebih lengkap...
ReplyDeleteJadi tambah jatuh cinta dgn drama2 korea..yg meskipun digubah sdikit jalan ceritanya tapi tetap dbest lah buat ditonton berkali2pyn gak bosan...paling senang dgn kisah raja sukjong dan PM soehyun
Hai, terima kasih atas kunjungannya.
DeleteSemoga artikel2 nya membantu dan silahkan mengunjungi artikel lainnya.
Salam.
waah.. bener bener tertarik sama sejarah joseon gara gara nonton secret door, masih ga nyangka pangeran sado mati T_T
ReplyDeleteHai saudari Maulida,
Deleteterima kasih telah berkunjung.
Yah, demikianlah kisah sejarahnya T_T
Tentang Pangeran Sado dapat dibaca lebih lengkap di: Para Putra Mahkota Joseon Tanpa Tahta
Semoga artikelnya bisa membantu. Silahkan berkunjung kembali. Salam.
tq info..sy dari malaysia...sy suka drama berbentuk historical...sejak sy menonton drama jang ok jung...sy semakin berminat mengkaji sejarah joeson....sedih kesian semua ada...
ReplyDeleteSama-sama sdr./i Elin Nur,
DeleteKami menantikan kunjungan anda selanjutnya. Salam...
BEST nih....
ReplyDeleteAne seminggu ini search dr artikel2 sampe wiwki.. Sejauh ini yang terbaik dalam menjelaskannya adalah anda.. karenaaaaaa, mengambil drama/ film sebagai penggambarannya... Jadi nyambung ama kita2 yang kebetulan nonton drama2 historical korea...
Ane paling tertarik sam KISAH pRINCE Sado tentu saja...
Semua drama/ film nga ada yang sama dalam menggambarkan sado. Baik sbs, kbs, mbc, tv kabel lain.. semua punya versi tersendiri..
Paling kontroversial tentu saja Secret Door nya SBS...
KBS malah ada film pendek yang menggambarkan Sado itu dibawah pengaruh makhluk halus.. ane nntn di chanel youtube nya KBS..
Kalo dr segi Yang Paling Mendekati catatan "Annals of the Joseon Dynasty" sepertinya film The Throne...
======
BTW, ane lagi ubek2 wiki, sejarah korea sejak jaman Pra sejarah. Ternyata Queen Seondeok yang di drama itu hidup di masa yang jauh sebelum Joseon yah..
Lalu ternyata ada dinasti sebelum joseon.
Sapatau anda bisa membuat artikel yang sama tentang semua masa ini. Minimal dr masa Three Kingdom lah.
Makasih...
Halo saudara/i Sugiarto Kahar,
DeleteTerima kasih atas kunjungan dan apresiasi saudara/i,
Ada beberapa kerajaan di Korea yang memerintah sebelum era Joseon. Saya baru menulis dua dari kerajaan-kerajaan tersebut yaitu Silla dan Goryeo.
Saya menulis mengenai raja-raja di kerajaan-kerajaan itu secara serial, dan dapat anda baca di: Kerajaan Silla dan Kerajaan Goryeo
dalam drama korea Jang Ok Jung ada di ceritakan mengenai penulisan novel Lady Sa oleh pihak pembela Ratu In Hyun sebagai upaya politik untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat sehingga memandang Jang Ok Jung sebagai sosok yang ambisius dan jahat sehingga dapat mengembalikan posisi Ratu kepada In Hyun. Mohon penjelasan mengenai hal ini. kalau di pikirkan hal ini memang bisa sangat berpengaruh terlebih lagi pada masa itu rakyat kelas rendah belum mengeyam pendidikan dan pemikirannya di pengaruhi oleh orang diatas mereka.
ReplyDeleteHalo Hazhiyah,
DeleteTerim kasih telah mengunjungi blog ini.
Mengenai sejarah Jang Ok-jung yang sebenarnya, drama Dong Yi adalah yabg paling bagus. Setahu saya pada masa Inhyun dilengserkan, memang ada novel yang ditulis untuk membelanya. Tapi bukan karena novel itu sehingga Inhyun diangkat lagi menjadi ratu melainkan karena Raja Sukjong yang menginginkannya.
Perkataan dan pendapat raja adalah yang paling pasti karena dicatat dalam Sillok yang tidak bisa diubah. Sedangkan pendapat rakyat tidak dicatat, hanya laporan para pejabat yabg dicatat dalam catatan administrasi kerajaan (seungjongwon ilgi) yang dilaporkan pada raja.
Jang Ok Jung bukanlah sosok selir yang sangat jahat dari awalnya. Awalnya dia sangat baik & sangat setia. Dia terkenal karena kecantikannya & kepandaiannya & merupakan teman cerita Raja Sukjong jika ingin membicarakan hal-hal politik. Karakternya berubah total setelah dia memiliki putra akibat perebutan kekuasaan antar partai yang mendukung masing-masing selir & ratu.
Drama Dong Yi jauh lebih mendekati kenyataan ketimbang drama Jang Ok Jung.
Sosok Jang Ok Jung merupakan wanita yang cerdas dan tegas (tidak lemah).
Sosok Jang Heejae (kakak Jang Ok Jung) juga digambarkan sesuai sejarah dalam drama Dong Yi (sangat cerdas namun haus kekuasaan).
Karakter Ratu Inhyun juga lebih tepat digambarkan dalam drama Dong Yi karena ratu Inhyun terkenal berhati lembut.
Jang Ok Jung memang terkenal ambisius namun dia tetap dihormati sebagai seorang wanita yang sangat mencintai suaminya dan juga atas pengabdiannya pada Raja.
Demikian penjelasannya, semoga bisa membantu.
Suka banget sama blog ini,sangat informatif dan bermanfaat buat pecinta drama korea 😍
ReplyDeleteHalo, maaf baru dibalas.
DeleteTerima kasih atas apresiasi saudara/i.
Kami menantikan kunjungan anda selanjutnya.... Salam...
Suka banget sama blog ini,sangat informatif dan bermanfaat buat pecinta drama korea 😍
ReplyDeleteHalo..
DeleteTerima kasih telah berkunjung ke blog ini. Saya juga menulis tentang Silla dan Goryeo.
Semoga informasinya bisa membantu. Salam.
Em mau tanya klo choi suk bin itu apakah sejahat yg di drama jang ok jung?
ReplyDeleteHalo Yorina,
DeleteMengenai Choi Sukbin, beliau sebenarnya tidak memiliki pengaruh apa-apa sebab yang sebenarnya berseteru adalah Jang Ok-jung dengan Ratu Inhyun. Nah Choi Sukbin hanyalah salah satu pendukung Ratu Inhyun. Dia juga tidak memiliki partai pendukung. Setelah menonton drama Jang Ok-jung ada baiknya menonton juga drama Dong Yi agar mendapat gambaran sejarah yang pas soalnya drama Dong Yi lebih sesuai dengan sejarah.
Duh telaat googling,, dulu pas nnton drama joseon2 gtu suka ga ngerti, yang penting nnton ajja.. ternyta dari film satu dan yang lainnya menceritkan versi nya masing2.. paling tertarik sama drama Jang OK Jung.. bkin baper karena dari kelas rendahan bisa jadi selir dan sangat mnctai raja bgtupun sbliknya,, Tapi blm pernah nnton Dong Yi nih, bisa diceritakan ga sekilas .. oh iya mengenain kemtian ratu inhyeon apa benar selir Jang Hui bin memantrai nya? Kalo di film Jang ok jung kan dia persembahn untuk mengobati putra mahkota ..
ReplyDeleteHalo....
DeleteMaaf sekali kami lambat membalas komentar anda soalnya tertumpuk dengan komentar-komentar lain.
Mengenai Jang Ok-jung, ada baiknya anda membandingkannya dengan drama Dong Yi.
Drama Dong Yi mengambil cerita yang lebih sesuai dengan sejarah.
Jang Ok Jung adalah wanita yang baik, tapi sikap beliau berubah total sejak kelahiran anaknya (calon Raja Gyeongjong), soalnya dia harus melindungi anaknya. Tapi, cara yang digunakan Jang Ok-jung sangat ekstrim, yaitu dengan menyingkirkan semua lawan-lawannya termasuk ratu Inhyeon. Dia sangat ingin menjadi ratu agar status anaknya menjadi "anak ratu" bukan anak selir.
Jang Heejae (kakak Jang Ok Jung) juga adalah seorang politikus yang kejam. Mereka berdua yang nanti memantra-mantra Ratu Inhyun.
Bedanya, putra mahkota (anaknya Jang Ok Jung) tidak mandul sejak lahir (seperti yang diceritakan dalam drama-drama termasuk Dong Yi) tapi karena Jang Ok Jung tidak sengaja jatuh menimpa perut putra mahkota, saat akan memeluk putra mahkota sebelum dihukum mati, sehingga perutnya cedera parah.
Silahkan mengunjungi artikel selanjutnya untuk mengetahui kisah tentang Domg Yi dan Jang Okjung. Kami menyarankan juga agar saudara/i membaca komentar2 disetiap artikel karena ada beberapa artikel yang memuat komentar tentang Jang Okjung.
Demikian penjelasannya, semoga membantu.
Salam ^^
Keren ...kerennnn ...paket komplit di blog ini semua ada. Tapi emang drama dongyi kayaknya lebih sesuai sejarah kan kalo jang ok jung lebih kecerita pribadi ada bumbu-bumbu nya. Kayak dong yi kan di kisahkan juga ikut nimbrung sama pertikaian jang ok jung , ratu, sma fraksi. Padahal dalam sejarah dia gak kayak gitu cuma dia pro nya lebih keratu. Bela ratu supaya dapet hak nya yang semestinya . Jadi agak gak sesuai sama kisah atau sejarah aslinya subjektif , tapi tetep bagus kok ^^. Sebenernya agak jengkel juga sama fraksi-fraksi ikut campur sama kehidupan keluarga kerajaan apa gak ada kerjaan lain ajah. Oh ya kenapa kok tiap partai atau fraksi punya pihak atau kubu dari masing-masing ratu ? Atau selir, apa perempuan juga ikut andil dalam urusan politik dan kekuasaan kerajaan ? . sebernya pas nonton drama sungkyunkwan scandal juga bingung kok pada musuhan begitu bingung ada partai beda-beda. Oh ternyata karena kisah ini jadi penyebab semuanya. Sebenernya pengin nonton drama sejarah full tapi kebanyakan episode nya beeeeuuhhh ratusan XD . oh ya btw, kakanya kuliah jurusan sejarah yah pinter bangett.
ReplyDeleteHalo,
Deletemaaf lama membalas. Komentarnya tertumpuk dengan komentar lain ^^
Setiap pertanyaan pasti akan dibalas, tapi waktunya variatif. Bisa lama bisa juga cepat. Harap maklum ^^
1.Dong Yi tidak ikut campur dalam urusan Jang Ok-jung.
Benar pendapat saudara/i, Dong Yi sebenarnya memang tidak berseteru dengan Jang Ok-jung. Dia hanya ikut terbawa konflik antara Ratu Inhyun dan Jang Ok-jung karena Dong Yi mendukung Ratu Inhyun.
2.Mengapa partai-partai atau fraksi di-back-up oleh ratu atau selir?
Setiap partai atau faksi pasti berusaha mencari dukungan ratu atau selir yang berpengaruh. Jika seorang selir sampai memiliki putra, maka posisinya menjadi sangat berpengaruh. Bangsawan Joseon tidak ada yang netral, semuanya pasti akan masuk dalam golongan/partai yang sudah ada, seperti Partai Namin (Partai Selatan, partai-nya Jang Ok-jung), Fraksi Barat Noron, atau Fraksi Barat Soron. Lalu, dalam masing-masing fraksi masih juga terbagi beberapa klan, mulai dari klan besar hingga klan kecil (contohnya klan Andong Kim).
Nah, semua anggota keluarga kerajaan pasti terikat dengan salah-satu fraksi. Seorang ratu atau selir pasti berasal dari keluarga salah-satu fraksi. Contohnya Jang Okjung yang berasal dari fraksi Selatan dan Ratu Inhyun yang berasal dari fraksi Barat (waktu itu masih satu fraksi, belum terpecah sebagai Soron dan Noron). Hubungan kekeluargaan ini yang membuat anggota keluarga kerajaan didukung oleh fraksi yang berbeda-beda.
3.Apa perempuan punya andil dalam urusan politik kerajaan?
Joseon menganut paham Kongfusius yang seakan mengharamkan wanita menjadi pemimpin negara. Tapi, budaya Korea tentang kepemimpinan wanita dalam suatu negara yang diwariskan oleh Kerajaan Silla membuat Joseon juga cukup familiar dengan campur tangan para wanita (selir atau ratu) dalam pemerintahan, terutama yang memiliki banyak pendukung dan berasal dari klan yang berpengaruh.
Demikian penjelasannya. Semoga membantu ^^
Hai, salam sejahtera dan salam kenal admin. Saya sudah lama memulai membaca artikel-artikel di blog Anda, semuanya lengkap dan yaa lengkap. Ada salah satu hal yang membuat saya penasaran semenjak saya menikmati sejarah korean khususnya joseon, urutan dan syarat ketentuan seleksi putri mahkota apa aja sih? Hal itu sering 'dituliskan' di drama(dll) sebagai hal yang ketat, mungkin admin mau mengurangi rasa penasaran saya. Terimakasih
ReplyDeleteSyalom dan Salam Sejahtera.
DeleteTerima kasih telah menjadi pengunjung tetap blog ini.
mengenai Syarat Menjadi Putri Mahkota Joseon, ada banyak sekali syaratnya, antara lain:
Syarat dasar:
1.Harus berasal dari keluarga bangsawan, tanpa memandang apakah dia adalah bangsawan kaya atau bangsawan miskin.
2.Gadis bangsawan itu harus masuk dalam daftar rekomendasi yang diberikan pada ratu dari para hakim dan gubernur masing-masing wilayah
3.Kedua orang-tuanya harus masih hidup pada saat masa seleksi putri mahkota berlangsung
4.Diutamakan berasal dari keturunan raja (sejak abad pertengahan)
5.Masih perawan (dan tidak pernah menikah)
6.Tidak memiliki cacat fisik dan cacat mental
7.Fisik harus sehat dan Tidak boleh mandul
8.Tidak berasal dari keluarga pengkhianat negara (salah-satu anggotanya dihukum dengan tuduhan pengkhianatan)
9.Usianya lebih muda dari putra mahkota
Setelah lulus dari tahap awal (sesuai dengan persyaratan dasar diatas) maka setiap putri mahkota harus lulus seleksi tahap lanjut, berupa:
1.Pemahaman filosofi Kongfusius
2.Pemahaman tata tertib istana
3.Lulus ujian budi pekerti
Diatas semua itu, keputusan akhir berada ditangan ratu selaku kepala istana dalam.
Setelah seorang gadis terpilih sebagai putri mahkota, maka upacara pernikahan pun dilakukan. Pada hari pernikhanannya, calon putri mahkota akan dijemput oleh putra mahkota di kediaman keluarganya dan membawanya ke istana. Diistana, putri mahkota akan langsung tinggal di kompleks paviliun yang sama dengan putra mahkota.
Demikian penjelasannya, semoga bisa membantu....
Salam ^^
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMin, saya mau bertanya, apakah di drama JACKPOT, tokoh Baek Dae gil ini merujuk pada kakak laki-laki pangeran yeoning yang meninggal masih bayi krn sakit? Tetapi d drama ini dibuat seolah2 dia meninggal tetapi hidup d luar istana, krn choi suk bin kan sebelum memiliki yeoning, dia punya putra pertama dulu.
ReplyDeleteharap d balas pertanyaan yang ada dikolom komentar putra wang geon juga ya
Terima kasih
Mengenai Tokoh Baek Dae-gil, seperti yang sudah dikonfirmasi oleh tim produksinya, adalah tokoh fiktif.
DeletePlot ceritanya juga fiktif.
Raja Yeongjo (Pangeran Yeon-ing) memang sangat cerdas tapi beliau adalah orang yang berpikir sangat tradisional dan menghormati prinsip-prinsip Kongfusianisme, sehingga tidak sesuai dengan cerita drama yang menceritakan beliau gemar berjudi bahkan mempertaruhkan hal-hal yang sangat penting.
Yeongjo juga sangat percaya takhyul dan mitos-mitos "pamali" atau "pantangan", "pertanda baik atau buruk", dan juga "kabar baik dan kabar buruk". Dia juga adalah orang yang sangat serius. Beliau terkenal sebagai orang yang sangat klasik dan anti-hal baru/perubahan. Jadi, tidak mungkin dia memiliki karakter seperti dalam drama Jackpot.
Demikian penjelasannya. Salam.
Wah baru tau kalau raja di film the royal tailor adalah raja yeongjo
ReplyDeleteHalo Acep,
Deleteterima kasih telah mengunjungi blog ini. Semoga artikel-artikel kami bisa membantu. Kami menantikan kunjungan saudara selanjutnya. Salam.
Saya harap blog ini juga mengupas sejarah kerajaan kerajaan di nusantara (pulau Jawa khususnya hehe) dari mulai kerajaan kuno salakanagara di Jawa Barat sampai keruntuhan Majapahit sangat menarik untuk ditelusuri ��
ReplyDeleteHalo,
DeleteTerima kasih atas feedback nya. Sebenarnya blog ini tidak khusus membahas sejarah Korea. Salah-satu artikel sejarah tentang Indonesia dapat dibaca di:
DATUK BELAMBANGAN, RAJA PERTAMA KERAJAAN BATUBARA
Semoga artikelnya membantu. Salam.
Banyak yang berkata bahwa masa lalu choe suk bin tidak di ketahui,bahkan nama aslinya,jadi menurut saya dong yi bukanlah nama aslinya melainkan hanya nama dari drakor saja
ReplyDeleteDan satu lagi yang saya ketahui,suk bin di keluarkan oleh raja karena sakit,bukan meminta untuk tinggal di luar istana,jadi mana yang betul?:)
Dan menurut saya drama dong yi lebih pas dengan sejarah
Halo Anugrahbagas Kurnia,
Delete1.Nama asli Choi Suk-bin memang belum terverifikasi karena belum ditemukan catatan sejarah perihal itu. Mungkin nama "Dong-yi" di ambil sebagai nama feminim mengikuti nama kakak laki-lakinya "Dong-hu" (nama yang memang tercatat dalam catatan sejarah). Mengenai dari mana nama "Dong Yi" bisa muncul kami belum tahu. Apakah dimunculkan oleh tim produksi drama "Dong Yi" atau pernah muncul nama ini dalam cerita-cerita rakyat dan novel-novel fiktif klasik era Joseon yang tidak dicatat dalam Sillok.
2.Selir Suk-bin tinggal diluar istana pada akhir hayatnya karena sakit tetapi bukan karena diusir. Saat itu yang bisa mengusir seorang selir kelas "Bin" hanya Raja dan Ratu. Raja Sukjong tidak pernah memberikan perintah agar Selir Suk-bin diusir dari istana. Ratu Inwoon juga memiliki hubungan yang akrab dengan Selir Suk-bin. Tapi tidak ada catatan mengenai percakapan saat itu tentang bagaimana Selir Suk-bin keluar istana. Saat berada diluar istana, Selir Suk-bin tinggal di istana Inhyeon yang megah dan luas, yang artinya beliau tidak diasingkan. Istana ini diberikan oleh Raja Sukjong pada Suk-bin walau sempat diprotes oleh para menterinya. Jadi, mungkin kenyataannya seperti dalam drama "Dong Yi" yaitu bahwa Selir Suk-bin yang memilih tinggal diluar istana, entah agar penyakitnya bisa menular atau karena dia lebih nyaman disana. Satu tahun setelah Suk-bin tinggal diluar istana, Raja Sukjong mundur dari pemerintahan dan menyerahkan urusan pemerintahan pada putra mahkota. Setahun kemudian Suk-bin meninggal, sedangkan Sukjong menyusul 2 tahun setelah kematian Suk-bin.
3.Dibanding drama lain, drama Dong-yi memang lebih mengikuti fakta sejarah.
Demikian penjelasannya. Salam.
Terimakasih atas informasi yang admin bagikan. Saya baru saja menyelesaikan drama jang ok jung sehingga sangat penasaran dengan kisah nyatanya, dan sebelumnya saya pernah nonton beberapa drama historical tapi sy belum nonton drama dong yi. Saya sangat tertarik dengan cerita drama historical yang ternyata berhubungan satu sama lain meskipun sudut pandang berbeda.Yang masih mengganjal tentang kisah cintanya. Semua drama histirical pasti dibumbui dengan menambahakan kisah pertemuan dan akhir kisah cinta yang manis. Faktanya semua raja joseon mampu memiliki istri lebih dari satu. Pendapat sy setelah membaca artikel dan nonton drama bisa saja kisah jang hee bin dijebak dalam ritual pengukutan ratu inhyeon itu benar dan choi suk won yang bersekongkol dengan ratu inhyeon mohon tanggapan admin.Terima kasih
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMakasih infonya min.. bener2 membantu banget artikelnya..
ReplyDeleteAku termasuk penonton yang kepo kalo lihat drama korea..
Kak boleh minta penjelasan cerita di drama-drama Arang and the magistrate, 100 days my prince, Live up to your name, my sasy girl, black knight, dr Jin.. mana cerita yang fiktif dan mana yg diambil dri sejarah
Thanks a lot kaka
Paling suka kl thema kolosal. . Suka sejarah Joseon... Smpe tingakatan2 raja. .permaisuri hingga pengangkatan selir.. .pngen tw apa sebutan atw gelar2 yg diberikan kpda selir.. Smpe bs naik tahta. .. Tq. .sdh membrikan sejarah dr ngra seol
ReplyDeleteKak...kan di film haechi ada kisah raja yeongjo...ulas dunk kak mana yg nama fiktif ato ada dlm sejarah raja yeongjo para pejabat nya di film itu..tq kak
ReplyDeleteSangat suka artikelnya tetntang sejarah korea.. Sangat kompleks
ReplyDeletePenggambarannya sangat mirip sama drama Haechi, karena memang drama Haechi diambil dari fakta sejarah. Yang membuat saya penasaran, di drama Haechi ada tokoh Pangeran Mil Poong atau Yi Tan. Saya berusaha nyari apakah dia itu benar-benar ada, tapi informasi tentang Yi Tan sangat sedikit. Jadi saya harap admin mau membantu saya, apakah Yi Tan atau Pangeran Mil Poong itu nyata atau tidak? Dan kalo nyata, apakah dia memang sejahat itu?
ReplyDeletedi atas di jelaskan " Ratu Seon-ui tidak memberikan keturunan pada Gyeongjong. Karena tidak kunjung memiliki anak, beliau kemudian berusaha mengangkat Pangeran Myeongphil (keturunan Putra Mahkota Sohyeon) sebagai putra angkatnya."
Deletemungkin pangeran Mil Poong itu pangeran Myeongphil??
di episod 45 yi tan bilang gini "seharusnya takhta ini milik ayahku & pangeran sohyeon"
Deletemungkin bapaknya yi tan sama pangeran so hyeon sodaraan
mengenanai pangeran mil poong yang dia menyebut pangeran so hyeon, setahu saya dia seharusnya menjadi raja, tapi pangeran so hyeon di hukum mati cmiiw
DeleteWow saya sangat suka sejarah kerajaan oorea era joseon,intrik politik dan kekuasaan antar partai dan anggota kerjaan sangat nyata difilm2 saeguk, membuat kita nerasa menyaksikan sndiri sejarah tersebut, dr uraian tersebut dr yg saya lihat dibbrp sumber dan drama terbaru HAECHI, pemberontak bernama Yi injwa pemberongak pada era yeongjo adalah dr partai NAMIN yg digulingkan oleh 2 partai berkuasa soron dan noron, sedangkan diuraian anda dia dr partai soron. Terima kasih
ReplyDeletebaru selesai nonton haechi,dramanya berkaitan dengan drama dong yi dan jang ok jung, tapi di haechi ada adegan seseorang menghasut raja Gyeongjong, kalau gak salah dia bilang kalau ibu pangeran yeoning yg menyebabkan kematian ibu raja Gyeongjong, itu cuma hasutan aja atau memang sebenarnya dong yi yg membuat ok jung mati?. kalo nonton di drama jang ok jung, dong yi ini sosok yg jahat, kalau di dong yi dia sosok yg baik, tapi pas di haechi malah jadi bingung sebenarnya dong yi ini gimana hubungan nya sama jang ok jung..
ReplyDeleteJang ok jung meninggal karena hukuman racun akibat perbuatannya yg mengguna-guna Ratu Inhyeon jadi sebenarnya dong yi itu cuman dukung ratu aja gk bunuh jang ok jung
DeleteSaya apresiasi dengan penulis drama Jang Ok Jung. Kita tidak tahu kenyataannya, apakah Dong Yi aslinya tulus atau tidak. Karakter Dong Yi yang dituliskan dalam drama Jang Ok Jung adalah satu kemungkinan, bahwa Dong Yi sebenarnya juga ambisius seperti Jang Ok Jung. Sebaliknya, bisa saja aslinya Jang Ok Jung memang hanya difitnah dan dijebak dalam situasi yang sulit.
ReplyDeleteBeberapa penulis yang berdasarkan sejarah China, juga mengembangkan kisah yang berbeda antara Step Empress-Permaisuri Ke II Kaisar Qian Long dari dinasti Qing dengan Permaisuri Ling-Peramisuri ke III. Dalam Ruyi's Royal Love in The Palace, Permaisuri Ling dikisahkan sangat kejam, tapi dala The Story of Yanxi Palace dikisahkan Permaisuri Ke III sangat baik, sedangkan Permaisuri Ke II malah kejam.
Nampaknya, karakter seorang tokoh akan disesuaikan dengan keinginan penulisnya, sehingga bagi kita penonton, tidak dapat mengetahui asli karakter masing2 tokoh.
Namun hal ini sah-sah saja, justru membuat kita tidak menghakimi seorang tokoh sejarah yang mungkin tidak bersalah.
Apresiasi untuk penulis blog ini: Deleigeven Historical. Sukses selalu untuk Anda.
coba deh bandingkan dg menonton drama series Dong Yi
DeleteMenurutku dong yi itu baik kok..karena itu raja memberi dia gelar Suk yg artinya tulus..
Delete1. Apakah ada persaudaraan pedang di Korea seperti di drama dong yi?
ReplyDelete2. Ajaran yg dianut Choi Suk Bin?
Kayaknya itu fiksi deh
DeleteKenapa anggota keluarga kerajaan sering mengalami penyakit dan kematian?
ReplyDeleteHallo adakah film yg menceritakan ttg pangeran yaoning selain dong yi , haechi throne dan the royal gambler ?tks
ReplyDeleteAda drama Yi San (nyeritain masa tuanya yeongjo sampe cucunya jeongjo naik takhta) tapi lumayan panjang sih 77 Episode
DeleteSejarah yang sebenarnya gak ada yg tau, karena sejarah itu ditulis oleh yang berkuasa,mungkin aja sejarah yg kita pelajari sekarang berbeda dengan kenyataannya pada saat itu. Kalau gak salah di go hae ryeong dijelaskan bahwa sebelum ada petugas penulis sejarah, sejarah itu ditulis oleh yang berkuasa.
DeleteAda drama HAE CHINdi perankan oleh Jung Il Woo.
DeleteSebelum nya saya sangat berterima kasih karena sudah menulis di blog ini dengan lengkap si banding blog" lain.
ReplyDeleteSaya suka dengan drama saeguk/drama kolosal yang berkaitan dengn Sejarah.
Saya sudah menonton Drama Dong Yi berkali" dan drama Jang Ok Jung. Saya suka karen konflik pada era Raja Sukjong memang menarik.
Dan ketika sedang menonton drama saeguk biasanya saya selingi dengan membaca catatan sejarahnya. Karena saya ingin tahu bagaimana menurut sejarah dan bagaimana penggambaran nya melalui drama.
Oleh karena itu saya mampir ke blog ini.
Kebetulan saya sedang menonton drama HAECHI yang menceritakan kisah lengkap Pangeran Yeonging.
Di drama ini sangat menarik dan menurut saya sangat berkaitan erat dengan drama Dong Yi. Salah satu drama Saeguk favorite saya. Yang menurut saya cerita nya paling mendekati dengan apa yang di catat para sejarawan walaupun belum tentu asli 100%.
Begitu pula dwngan kisah di drama HAE CHI walaupun tidak sepenuh nya benar namun kejadian" dalam masalah politik nya sangat besar kemungkinan nya jika di padu padan kan dengan catatan sejarah.
Terima kasih kak. Sudah menulis blog ini.
Keren banget ka penjelasannya runtut, lengkap, jelas dan tercantum referensinya juga ^^
ReplyDeleteBaru-baru ini saya nonton ulang dong-yi dan baru kali ini penasaran sama latar belakang sejarahnya padahal saya sebelumnya nonton seaguk ga sampai se kepo ini.
Semoga saja kedepannya film atau series di Indonesia bisa mengangkat tema sejarah yang produksinya matang sehingga para penikmat nya tertarik untuk tau lebih dalam mengenai sejarahnya <3
halo min, mau tanya
ReplyDeletediartikel tertulis keturunan raja sunjo (pangeran hyomyeon) itu meninggal di usia muda, berarti yang di drama love in the moonlight cuma perumpamaan kalau pangeran hyomyeon masih hidup dan menjadi raja? Drama yang di perankan park bo gum, di endingnya dia jadi raja. Mohon pencerahannya, hehehe
Thank You and I have a dandy present: Where To Start With Whole House Renovation house for renovation
ReplyDelete