DELEIGEVEN HISTORICULTURAM

HISTORY IS ONE OF THE BEST INFORMATION FOR OUR CURRENT & FUTURE

Translate

Saturday 24 September 2016

PUTRA-PUTRA WANG GEON

*Various information about history is available in ENGLISH



Wang Geon adalah raja pertama Kerajaan Goryeo yang dia dirikan setelah menaklukkan Silla dan kerajaan-kerajaan lainnya di Semenanjung Korea. Akibat penaklukan-penaklukan itu maka ada banyak potensi pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah. Oleh karena itu Wang Geon mengambil kebijakan menjalin hubungan kekerabatan dengan para bangsawan dan pemimpin daerah taklukannya. Wang Geon pun mengambil putri-putri bangsawan berpengaruh tersebut sebagai istri-istrinya. Karena wilayah Goryeo yang sangat luas dengan daerah taklukkan yang sangat banyak, maka setelah kebijakan ini diterapkan, Wang Geon pun memiliki istri yang sangat banyak. Raja Wang Geon memiliki 29 istri, namun tidak semuanya memiliki anak. Dari ke-29 istrinya, Wang Geon memperoleh 25 putra dan 7 orang putri. Sejauh ini, walaupun nama putra-putra Wang Geon diketahui dan dicatat dalam sejarah namun sulit sekali menentukan urutan kelahiran semua putra-putranya itu.

Beberapa sejarawan dan pengamat sejarah berusaha menerka-nerka urutan kelahiran putra-putranya dengan mengacu pada pola urutan kelahiran putra-putra sulung setiap istri Wang Geon kemudian melihat kelahiran putra kedua, dan seterusnya. Mengacu pada pola ini ada beberapa petunjuk penting, yaitu:


1. Catatan Sejarah
Meskipun tidak semua tahun lahir para putra Wang Geon dan urutan kelahirannya dicatat namun dalam sejarah tercatat tahun lahir dan urutan lahirnya beberapa pangeran, terutama para pangeran yang menjadi raja maupun yang putranya menjadi raja. Melalui catatan sejarah, kita bisa mengetahui tahun lahir para pangeran pertama hingga keempat (Wang Mu/Hyejong, Wang Taek, Wang Yo, dan Wang So). Urutan lahir keempat pangeran ini sudah paten sebagai pangeran pertama hingga keempat. Catatan sejarah juga mencatat bahwa Pangeran Wang Wook dari Silla (Ahnjong Wook) lahir setelah keruntuhan Silla, sehingga jika Silla runtuh pada tahun 934/935 maka Ahnjong Wook lahir pada tahun 935/936. Sejarah juga mencatat bahwa putra bungsu Wang Geon bernama Pangeran Besar Uiseong Buwon, sehingga dengan mudah kita bisa mengetahui bahwa Pangeran Besar Uiseon Buwon adalah pangeran ke-25. Sejarah juga mencatat Pangeran Wang Wook adalah putra ke-8 Wang Geon. Ada dua putra Wang Geon yang bernama Wang Wook, yaitu Pangeran Wang Wook dari Hwangju (Daejong Wook, putra Ratu Shinjeong Hwangbo) dan Pangeran Wang Wook dari Gyeongju (Ahnjong Wook, putra Ratu Shinseong Kim). Oleh karena Ahnjong Wook baru lahir pada tahun 935/936 setelah takluknya kerajaan Silla maka tidak mungkin Ahnjong Wook-lah pangeran ke-8 sebab wilayah Hwangju lebih dulu ditaklukkan oleh Wang Geon. Mengacu pada fakta sejarah ini maka para sejarawan meyakini jika Pangeran Wang Wook dari Hwangju atau yang lebih dikenal dengan nama Daejong Wook sebagai pangeran ke-8. Catatan sejarah juga menyebutkan bahwa Pangeran Jeungtong kelak menjadi pejabat diera Gwangjong (sebelum dia memutuskan menjadi seorang biksu), sehingga walaupun dia lebih muda dari Daejong Wook dan Wang Jung tapi dia tidak mungkin lebih muda dari para pangeran Silla. Mungkin Jeungtong seumuran dengan Ahnjong Wook.



2. Wilayah Asal Ibu Para Pangeran
Wilayah asal ibu para pangeran juga membantu untuk menentukan urutan para anak-anak Wang Geon, sebab Wang Geon mengambil istri dari wilayah-wilayah taklukkannya setelah wilayah itu ditaklukkan. Sejarah mencatat, Wang Geon menikah dengan Ratu Janghwa (ibu Wang Mu) saat Wang Geon sedang berada di Naju. Kemudian, Wang Geon menikah dengan Ratu Shinmyeong dari Chungju (ibu Wang Taek, Wang Yo, Wang So, Wang Jung, dan Joontong) saat Provinsi Chungcheong bergabung dengan Kerajaan Taebong (kerajaan pendahulu Goryeo, dimana Wang Geon mengabdi sebagai jenderal). Inilah mengapa Wang Mu, Wang Taek, Wang Yo, dan Wang So merupakan putra-putra tertua Wang Geon, dan juga putra-putra dari Permaisuri Shinmyeong harus menjadi putra-putra yang lebih tua (kecuali Pangeran Jeungtong). Wilayah yang masih satu provinsi dengan Chungju adalah wilayah Gangju (Jincheon) dan Hongju (Hongcheon) yang merupakan daerah asal Selir Sukmok (ibu Pangeran Wonnyeong) dan Selir Heungbok (ibu Pangeran Wang Jik) sehingga membuat tahun Pangeran Wonnyeong diatas para pangeran dari Hwanghae (Hwangju dan Pyeongsan). Sedangkan kelahiran Pangeran Wang Jik berada dibawah Pangeran Wonnyeong sebab Pangeran Wang Jik bukan anak pertama, karena beliau memiliki seorang kakak perempuan yang menikahi Pangeran Wang Taek (kakak Wang Yo dan Wang So yang sudah meninggal, kemungkinan meninggal sebelum kelahiran Wang Yo). Setelah wilayah Chungcheon, maka Hwanghae adalah wilayah berikutnya yang ditaklukkan oleh Wang Geon, dan Wang Geon pun mengambil beberapa istri dari Hwanghae dan mengangkat putri seorang bangsawan paling berpengaruh disana sebagai salah-seorang ratunya, yaitu Ratu Shinjeong Hwangbo (ibu Daejong Wook). Namun, karena Daejong Wook adalah pangeran ke-8 maka ada pangeran lain yang lahir lebih dulu darinya. Putra-putra tertua dari Selir Seungmo atau Selir Dongyang yang paling mungkin menjadi kakak-kakak Daejong Wook sebab wilayah asal mereka (Pyeongsan) lebih dulu bergabung dengan Goryeo. Setelah wilayah-wilayah ini takluk, barulah Silla runtuh pada tahun 935 dan bergabung dengan Goryeo yang diikuti oleh takluknya provinsi Gyeonggi (Jeongju dan Gwangju) pada tahun 936 sehingga membuat para pangeran dari Silla dan Gyeonggi menjadi pangeran-pangeran bungsu. 



3. Tahun Lahir Ahnjong Wook
Silla dan Gwangju adalah wilayah terakhir yang ditaklukkan Wang Geon oleh karena itu setiap anak tertua dari para istri dari Silla dan Gwangju harus lebih muda usianya dari setiap anak tertua dari wilayah lain. Ini membuat usia Ahnjong harus lebih muda dari para pangeran sulung dari Pyeongsan. Para pangeran sulung Silla lebih dulu lahir dari pangeran-pangeran sulung dari wilayah Gyeonggi (Gyeongju dan Jeongju). Diantara para pangeran dari Silla, Ahnjong Wook adalah yang tertua sehingga membuat usia Ahnjong Wook harus lebih tua dari setiap pangeran sulung dari wilayah Silla dan Gyeonggi. Namun, usianya seharusnya lebih muda dari para putra Wang Geon yang berasal dari Pyeongsan dan juga lebih muda dari putra-putra Ratu Shinmyeong (kecuali Pangeran Jeungtong). Itulah mengapa Ahnjong Wook menjadi adik dari Pangeran Hyomok, Pangeran Hyoeun, dan Pangeran Hyoje. Setelah anak-anak pertama dari para istri dari Silla lahir, barulah lahir para pangeran dari Jeongju (Pangeran Besar Wonjang dan saudara-saudaranya) dan Pangeran Gwangjuwon dari Gwangju.



Tidak semua kisah anak-anak Wang Geon tercatat dalam sejarah, bahkan beberapa nama anaknya tidak diketahui. Namun, Goryeosa tetap menceritakan riwayat sebagian besar anak-anaknya. Inilah nama dan kisah 25 putra Wang Geon (nomor urut adalah urutan lahir putra dan putri Wang Geon yang dihimpun dari berbagai sumber, yang didasari dari tahun kelahiran dan wilayah ibu mereka).





1. WANG MU (RAJA HYEJONG)

Pangeran Wang Mu lahir pada tahun 912. Ia merupakan putra pertama Raja Taejo dengan istri keduanya, Permaisuri Janghwa, yang dinikahi Wang Geon ketika bekerja sebagai seorang jenderal Kerajaan Taebong dibawah pimpinan Gung Ye. Karena statusnya sebagai anak tertua maka Wang Mu langsung ditunjuk oleh ayahnya sebagai putra-mahkota pada tahun 921, meskipun kubu pendukungnya sangat minim. Tak lama setelah ia diangkat sebagai Putra Mahkota, Wang Mu mengikuti ayahnya Taejo ke medan perang melawan Baekje Akhir dan memainkan peranan penting di dalam sejumlah kemenangan.

Istri pertama Wang Mu adalah Ratu Ehwa dari klan Lim di Provinsi Chungcheong. Istri Wang Mu yang lain adalah:

- Selir Hugwangjuwon, dari klan Wang (putri Wang Gyu dan saudari dari para ratu ayahnya, Ratu Gwangju dan Ratu Sogwang)

- Selir Cheongjuwon, dari klan Kim (putri Kim Geung-ryul),

- Ratu Aeiju dari klan Yeon (putri Yeon Ye).

Wang Mu dan ayahnya, Raja Wang Geon memiliki mertua yang sama,Wang Gyu, karena ayah dan anak ini menikahi putri-putri Wang Gyu. 

Putra-putri Wang Mu adalah: 

- Pangeran Mahkota Heunghwa (kelak dieksekusi mati oleh Wang So pada tahun 951)
- Putri Gyeonghwa (istri Wang So/Gwangjong), 
- Puteri Jeongheon
- Putra Mahkota Je
- Putri Myeonghye

Karena menikahkan putri-putrinya dengan Wang So, maka selain menjadi saudara-tiri, Wang So juga menjadi menantu Wang Mu.

Setalah Wang Geon meninggal pada tahun 943, Wang Mu naik tahta diusia 31 tahun, dan dikenal dalam sejarah Goryeo dengan nama Raja Hyejong.

Wang Mu kekurangan dukungan politik karena ibunya berasal dari golongan keluarga yang tidak berpengaruh dan tidak memiliki kekuatan politik apapun. Meskipun demikina, Wang Mu dikenal sebagai seorang panglima perang yang cakap dan berani. Wang Mu juga dianggap sebagai seorang kakak yang baik dan penyayang. Dia tetap berusaha menjadi penengah diantara saudara-saudaranya yang selalu bertengkar karena pengaruh dari mertua sekaligus paman-paman maternal mereka.

Masa pemerintahan Wang Mu memang diwarnai dengan konspirasi dan pertikaian kekuasaan di antara putra-putra Taejo, terutama Pangeran Wang Yo dan Wang So. Menyadari adanya konspirasi yang direncanakan oleh kedua pangeran tersebut, Wang Gyu (ayah mertua Wang Geon dan Wang Mu) memperingatkan Wang Mu akan hal itu, namun ia juga berencana untuk menempatkan cucunya (Pangeran Mahkota Gwangju, adik tiri Wang Mu sekaligus keponakan maternal Wang Mu). Pemberontakan yang dilancarkan oleh Wang Gyu ini cukup besar. Akibat dari pemberontakan ini, Wang Mu terpaksa mengeksekusi mati adik-tirinya, Pangeran Gwangju. Tindakan ini sangat tidak disukainya karena hubungan Wang Mu dengan adik-adiknya cukup baik.

Kenyataan bahwa dirinya menjadi kakak yang mengeksekusi adiknya sendiri membuat Wang Mu syok dan frustasi, sehingga membuatnya stres berat. Hal ini memperparah kondisi tubuhnya yang memang sering sakit-sakitan karena sebelumnya dia juga terserang wabah penyakit. Kematian Pangeran Gwangju terus membuat Wang Mu stres, dan hanya selang beberapa hari kemudian Wang Mu-pun meninggal.

Wang Mu wafat pada tahun 945 di usia yang baru 33 tahun. Dia hanya memerintah selama 2 tahun. Kematian Wang Mu disebabkan oleh suatu wabah, namun banyak sejarawan yang berpendapat bahwa ia kemungkinan dibunuh oleh saudara tirinya, Wang Yo karena Pangeran Wang Yo naik tahta lewat seleksi resmi istana dan bukan atas wasiat Wang Mu. Tapi semua teori ini masih dipertentangkan karena pada masa-masa sarat konflik itu, Wang Mu dan loyalisnya tidak mungkin melonggarkan penjagaan yang menyangkut keselamatan pribadinya.

Aktor yang memerankan Wang Mu (Raja Hyejong)


Jarang ada drama atau film yang menceritakan tentang Wang Mu sebagai tokoh utama, namun dia sering muncul dalam drama atau yang menceritakan tentang ayahnya, Wang Geon, dan adiknya Wang So (Raja Gwangjong). Tokoh Pangeran Wang Mu muncul dalam drama "The Morning Empire" dan dalam drama "Shine Or Go Crazy". Wang Mu juga muncul dalam drama "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo) yang dibintangi oleh Lee Joon-gi, IU, Kang Haneul, Hong Jong-hyun, dan beberapa aktor ternama lainnya.






2. PUTRA MAHKOTA WANG TAEK

Wang Taek adalah putra kedua Raja Taejo dan Permaisuri Sinmyeongsunseong, dan merupakan kakak kandung Wang Yo (Raja Jungjong I) dan Wang So (Raja Gwangjong), tapi Wang Taek meninggal diusia muda (kemungkinan sebelum adik-adiknya lahir). Adik-adik kandung Wang Taek lainnya adalah Kaisar Moonwon (Wang Jung), Pangeran Jeungtong, Putri Nakrang, dan putri Heungbang. Wang Taek diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di-era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan pada mereka yang tidak menjadi raja. Ini menandakan bahwa Wang Taek meninggal sebelum Goryeo resmi berdiri karena putra-putra Wang Geon dari para ratu-nya biasanya bergelar "Daegun", yang artinya "Pangeran Besar".

Goryeosa mencatat bahwa Wang Taek menikahi saudari tirinya, yaitu seorang putri bermarga Hong, kakak dari Pangeran Wang Jik. Putri Hong ini adalah putri ayahnya, Raja Taejo dengan Permaisuri Heungbowon. Nama putri ini tidak tercatat dalam sejarah namun kemungkinan besar dia adalah putri kedua Wang Geon setelah putri Nakrang. Mungkin namanya tidak tercatat karena mereka menikah sebelum Wang Geon naik tahta dan sebelum Wang Geon menikahi permaisuri Heungbokwon. Pernikahan keduanya sangat mungkin terjadi sebelum Wang Geon menjadi raja karena asal ibu Pangeran Wang Taek adalah dari Chungju, masih satu provinsi dengan daerah Hongju. Wilayah asal permaisuri Heungbokwon. Ini artinya, Wang Geon telah memikirkan pendirian kerajaan baru dengan mempersatukan berbagai klan diberbagai wilayah, jauh-jauh hari sebelum Goryeo berdiri.

Tidak diketahui kapan Wang Taek lahir namun tulisan sejarah resmi mencatat bahwa Wang Taek meninggal diusia muda pada tahun 920, tiga tahun sebelum kelahiran Wang Yo. Walaupun, ada banyak kemungkinan jika dia meninggal setelah tahun itu karena banyak sejarawan yang meyakini jika Wang Taek masih hidup saat Wang Yo dan Wang So lahir.

Tokoh Pangeran Wang Taek pertama kali muncul dalam drama "Wang Geon". Tokohnya lalu muncul dalam drama "Shine Or Go Crazy". Dia juga sempat disebutkan dalam dialog drama "Scarlet Heart".
.






3. WANG YO (RAJA JEONGJONG I)

Wang Yo Ia merupakan putra ketiga Raja Taejo dan Permaisuri Sinmyeongsunseong yang merupakan putri seorang bangsawan dari wilayah Chungju, Yu Geung-dal. Ia dilahirkan lahir pada tahun 923. Dia merupakan putra kesayangan Ratu Shinmyeong.

Wang Yo adalah kakak kandung Wang So. Tapi, meskipun merupakan saudara kandung, namun banyak sejarawan sepakat bahwa Wang Yo sangat tidak akur dengan saudaranya, Wang So (Raja Gwangjong). Kakak kandung Wang Yo dan Wang So adalah Wang Taek, namun Wang Taek meninggal diusia muda. Setelah Wang Taek meninggal, maka Wang Yo menjadi putra sulung Ratu Shinmyeong. Mungkin inilah mengapa Ratu Shinmyeong sangat menyayangi Wang Yo melebihi Wang So maupun saudara-saudaranya yang lain. Selain Wang So, adik-adik Wang Yo adalah Kaisar Moonwon (Wang Jung), Pangeran Jeungtong, Putri Nakrang, dan putri Heungbang.

Wang Yo memiliki dua orang ratu kakak beradik, putri-putri dari Park Young-gyu, bangsawan dari Jeolla, yaitu Ratu Mungong dan Ratu Munseong. Selirnya adalah Selir Cheongjunamwon, putri Kim Geung-ryul (yang juga merupakan mertua dari Wang Mu karena putrinya, Ratu Cheongjuwon menikah dengam Wang Mu). Wang Yo hanya memiliki seorang putra yaitu Pangeran Gyeongchuwon dari Permaisuri Munseong, dan seorang putri yang menikah dengan adik-tiri Wang Yo (Pangeran Hyosung).

Wang Yo menjadi raja setelah kakaknya, Wang Mu (Raja Hyejong) meninggal pada akhir tahun 945. Wang Yo hanya bertahta selama 3 tahun yaitu hingga tahun 949.

Sebenarnya, Wang Yo bukanlah pangeran yang memiliki dukungan politik yang kuat sebab beliau berasal dari provinsi Chungcheong yang mana dari provinsi tersebut Wang Geon hanya mengambil tiga orang selir, dan juga keluarga ibu Wang Yo bukanlah keluarga yang paling berpengaruh. Namun, perebutan kekuasaan di istana menjadikan Wang Yo sebagai pilihan paling logis bagi para bangsawan sebab sepeninggal Wang Mu, Wang Yo menjadi putra yang tertua. Namun, semua tindakan itu tidak terlepas dari peran kubu pendukung Wang Yo dalam melobi bangsawan-bangsawan yang lain. Tindakan pertama yang diambil Wang Yo sebagai raja adalah mengeksekusi kubu pemberontak yang dipimpin oleh Wang Gyu (mertua Raja Wang Geon dan Wang Mu), yang sebelumnya memberontak pada Wang Mu (Raja Hyejong). Wang Yo juga mengeksekusi Park Sul-hae (penasehat Wang Mu/Hyejong) untuk mencegah kubu Wang Mu memberontak dengan mengangkat putra Wang Mu (Putra Mahkota Heunghwa) menjadi raja.

Meskipun ada sejarawan berpendapat bahwa Wang Yo-lah yang membunuh kakaknya, Wang Mu, namun rata-rata sejarawan mengakui bahwa Wang Yo bukanlah seorang raja yang tiran. Beliau sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya dan berusaha menjadi raja yang cakap dan layak. Wang Yo membagikan 70.000 karung biji-bijian dari gudang kerajaan untuk mendukung Buddhisme.

Salah-satu kebijakan kontroversialnya adalah pembangunan benteng di Pyongyang sebagai Ibukota Negara Barat. Wang Yo memang ingin memindahkan ibukota dari Gaegyeong kesana karena wilayah itu adalah wilayah milik keluarga ibunya. Ini dimaksudkan agar dia dapat mengkonsolidasikan pendukungnya dan menangkal serangan dari kubu oposisi. Ide Wang Yo didukung oleh kubu para pangeran dari Hwanghae, termasuk Pangeran Daejong Wook. Kemungkinan besar, pendukung utamanya adalah para pangeran Pyeongyang yang dimotori oleh Pangeran Wang Won (Pangeran Hyoeun). Tapi, rencana Wang Yo ini mendapat penentangan kuat dari kubu oposannya yang dimotori oleh para loyalis Wang Mu dari wilayah Jeolla dan juga para bangsawan Silla. Adik-adiknya seperti Pangeran Wang Jung dan Pangeran Jeungtong sepertinya bersikap netral akan hal ini, sedangkan adiknya yang lain, Wang So, mungkin lebih pro pada bangsawan Silla (karena dimasa depan Wang So merangkul para bangsawan Silla). Agaknya, sikap Wang So ini terpengaruh oleh kakak perempuannya, Putri Nakrang, yang menikah dengan Kim Bu (mantan Raja Gyeongsun dari Silla), sebab pada masa pemerintahan Wang So, dia menjauhi kubu Pyeongyang dan mengutamakan kubu Silla. Pada akhirnya, rencana Wang Yo memindahkan ibukota ke Pyeongyang gagal. Walaupun awalnya rencana ini bertujuan memperkuat kubu pendukungnya dan menekan para oposisi, tapi rencana ini justru membuat perseteruan antara kubu Pyeongyang dan kubu Silla kian meruncing. 

Pemerintahan Wang Yo juga diwarnai oleh serbuan dari bangsa Khitan (leluhur bangsa Manchu) sehingga Wang Yo membentuk pasukan militer gabungan sebanyak 300.000 orang prajurit untuk menghadapi bangsa Khitan.

Wang Yo wafat pada tahun 949 diusia muda, 26 tahun dan digantikan oleh saudara kandung-nya, Pangeran Wang So. Para sejarawan sangat meyakini bahwa Wang Yo meninggal karena dibunuh oleh Wang So sebab hubungan mereka sangat tidak akur. Tetapi, pendapat ini masih dipertentangkan, karena pada awal Wang So menjadi raja, Wang So masih belum memiliki pendukung yang kuat dan loyal. Dia masih belum didukung oleh para bangsawan Silla, dan juga belum memiliki pendukung kuat diistana. Setelah dia berhasil memperoleh informasi mengenai siapa loyalisnya dan siapa oposannya, barulah Wang So melakukan pembersihan. Dan lagi, masih ada Pangeran Daejong Wook dan Pangeran Hyoeun yang memiliki banyak pendukung. Andaikan Wang So membunuhnya, maka kubu kedua pangeran ini pasti akan bergerak cepat untuk menghabisi kubu Wang So. Oleh karena itu, terlalu riskan bagi Wang So jika saat itu dia membunuh Wang Yo.


Aktor-aktor Yang Memerankan Wang Yo (Raja Jeongjong I)

Jarang drama atau film yang menceritakan tentang Wang Yo sebagai tokoh utama, namun dia sering muncul dalam drama atau yang menceritakan tentang ayahnya, Wang Geon, dan adiknya Wang So (Raja Gwangjong) seperti drama “Wang Geon”, “Morning of The Empire”, “Shine or Go Crazy”, dan "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo).





4. WANG SO (RAJA GWANGJONG)

Wang So lahir pada tahun 925. Ia adalah putra keempat Raja Taejo dan Permaisuri Sinmyeongsunseong, dan merupakan putra Wang Geon yang paling terkenal. Wang So adalah merupakan saudara kandung dari Wang Yo (Raja Jungjong I). Wang So menikahi saudari tirinya dan mengangkatnya menjadi permaisurinya, yaitu Permaisuri Daemok (putri ayahnya, Raja Taejo dengan Permaisuri Sinjeong, dan adik kandung dari Wang Wook/Daejong Wook). Wang So juga mengambil keponakannya sebagai selir, yaitu Selir Gyeonghwagung (putri dari Wang Mu).

Wang So adalah raja Goryeo yang paling terkenal selain Raja Gongmin dan Raja Wang Geon. 

Wang So adalah adik kandung Wang Yo. Tapi, meskipun merupakan saudara kandung, Wang So sangat tidak akur dengan saudaranya, Wang Yo. Kakak kandung Wang So dan Wang Yo adalah Wang Taek, namun Wang Taek meninggal diusia muda sebelum kedua orang ini lahir. Adik-adik Wang So adalah Kaisar Moonwon (Wang Jung), Pangeran Joontong, Putri Nakrang, dan putri Heungbang.

Anak-anak Wang So adalah Wang Ju (Raja Gyeongjong), Pangeran Hyohwa, Putri Cheonju (menantu Wang Jung/Moonwon), Putri Bohwa, dan Ratu Mundeok (menantu Pangeran Soomyung dan Daejong Wook, ratu pertama Raja Seongjong). Karena menikahkan anak-anaknya dengan anak-anak saudara-saudaranya, maka Wang So berbesan dengan beberapa saudaranya, yaitu: 

-Wang Wook/Daejong, yang menikahkan dua orang putrinya dengan Raja Gyeongjong dan merupakan ayah mertua dari putri bungsu Wang So, Ratu Mundeok (istri Raja Soengjong)

-Wang Jung/Kaisar Moonwon, yang menikahkan seorang putrinya dengan Raja Gyeongjong, dan merupakan mertua dari salah-seorang putri Wang So.

-Pangeran Wonjang, yang menikahkan seorang putrinya dengan Raja Gyeongjong

-Putri Nakrang, yang menikahkan seorang putrinya dengan Raja Gyeongjong

-Pangeran Soomyung, yang menikahkan putra pertamanya dengan putri ketiga Wang So, Ratu Mundeok, namun putra Soomyung ini meninggal dan Ratu Mundeok menikah dengan Raja Seongjong. Cucu Pangeran Soomyung (anak dari putranya dengan Ratu Mundeok) kelak akan menjadi ratu pertama Raja Mokjong (cucu Wang So).


Wang So diangkat menjadi Raja Goryeo pada bulan Maret 949, diusia 24 tahun. Banyak perubahan terjadi di Goryeo ketika Wang So naik tahta. Awalnya ia bersifat pasif terhadap para bangsawan untuk memastikan yang mana lawan dan mana kawan, kemudian dia menjadi represif dan mengambil kekuasaan penuh dengan mengeksekusi lawan-lawannya walaupun awalnya mereka adalah pendukungnya. Langkah ini diambil Wang So untuk memuluskan rencananya yaitu melakukan reformasi dan restorasi birokrasi dan pemerintahan diseluruh penjuru Goryeo.

Kebijakan keras dan totaliter Wang So ini didasari oleh kondisi Goryeo saat itu. Pada tahun-tahun awal Goryeo berdiri, terdapat sindikasi klan-klan yang berkuasa. Tidak mudah untuk menguatkan kekuasaan sehingga Wang So mulai mencari cara untuk meningkatkan kekuasaannya. Bagi Wang So reformasi harus dilakukan demi peningkatan kekuasaan raja. Ia mulai menyisihkan klan-klan yang berkuasa dari istana Goryeo dan menaturalisasi orang-orang dari China ke dalam istananya juga membawa orang-orang Silla yang terkenal cerdas untuk ikut aktif dalam pemerintahannya. Setelah semua sistem itu siap, dia lalu memulai reformasi agresif.

Wang So adalah pemimpin yang unik karena dia sangat menjunjung tinggi keseimbangan. Meskipun dia melakukan banyak pembantaian namun dia tetap menjaga perkembangan agama Buddha yang identik dengan kedamaian sehingga beliau mendapat dukungan publik karena mendukung penuh Buddhisme. Wang So juga selalu berusaha memperkuat otoritas keluarga kerajaan khususnya keturunan langsung Wang Geon, namun dilain pihak dia menerapkan hukum emansipasi budak. Hukum Emansipasi Budak adalah hukum yang memerdekakan para tawanan perang (terutama dari Hu-Baekje sebagai negeri yang kalah perang) yang dijadikan budak. Para budak dari golongan bangsawan lalu diberi hak yang setara dengan bangsawan Goryeo, sedangkan para budak dari kalangan rakyat jelata diberikan hak yang setara dengan rakyat Goryeo. Hak-hak ini meliputi hak dalam pemerintahan dan hak berpartisipasi dalam angkatan perang Goryeo. Para budak dari tawanan perang ini dibeli atau dijadikan budak oleh para bangsawan Goryeo dan jumlahnya sangat banyak. Para budak ini lalu dimerdekakan oleh Wang So, dan bagi para budak yang dulunya adalah bangsawan, mereka diberikan hak yang sama dengan bangsawan-bangsawan Goryeo termasuk hak mengutarakan pendapat. Penerapan hukum ini dimaksudkan Wang So agar kekuasaan para bangsawan, termasuk keluarga raja, yang memiliki terlalu banyak budak dapat dikendalikan. Penerapan hukum emasipasi budak ini sangat beresiko karena para anggota keluarga kerajaan pun menentangnya termasuk istrinya sendiri, namun Wang So tetap teguh pada pendiriannya. Para bangsawan Goryeo, selain loyalis Wang So, menentang kebijakan ini, sebab jika para budak dibebaskan maka jumlah budak para bangsawan akan berkurang drastis, dan para bangsawan akan kekurangan budak yang dapat dijadikan sebagai tentara pribadi. Tiap bangsawan saat itu seakan-akan wajib memiliki tentara pribadi untuk melindungi diri dan kepentingan mereka, termasuk untuk 'menegosiasikan' keinginan mereka pada raja. Pada saat itu kepemilikan tentara memang masih belum dilarang. Inilah yang menyebabkan para bangsawan Hwangbo (yang dipimpin Daejong Wook dan Ratu Daemok) dan bangsawan Seogyeong/Pyeongyang (bangsawan pendukung Ratu Shinmyeong dan pendukung keluarga Wang Yo) menolak kebijakan ini.

Penerapan hukum emansipasi budak ini membuat posisi Wang So semakin berjarak dengan kubu Seogyeong (kubu Pyeongyang) sehingga membuatnya semakin merapat pada kubu Silla. Ini membuat adik-adiknya dari kubu Seogyeong semakin menjauhinya, sebaliknya, adik-adiknya dari kubu Silla menjadi pendukung utamanya. Goryeo saat itu memang sudah sarat dengan politik sindikasi klan-klan bangsawan daerah. Sindikasi klan-klan ini lalu mengerucut menjadi tiga kubu utama, yaitu kubu Seogyeong, kubu Jeolla, dan kubu Silla. Diantara ketiga kubu ini, kubu Jeolla adalah kubu yang paling netral akibat pemberontakan Gwangju yang menewaskan salah-satu pangeran mereka. Sebaliknya, dua kubu lain adalah kubu-kubu yang paling intens berseteru. Kubu Seogyeong adalah turunan dari Kerajaan Goguryeo. Awalnya, kubu ini didukung dan dilindungi oleh Wang Yo (Jeongjong I) tapi setelah Wang Yo meninggal, seharusnya Wang So-lah yang menjadi pelindung mereka karena dia adalah adik kandung Wang Yo, tetapi Wang So malah memberlakukan berbagai kebijakan yang merugikan kubu Seogyeong sehingga pelindung kubu ini beralih secara otomatis pada Wang Won (Pangeran Hyeo-un) yang berasal dari wilayah Pyeongsan (salah satu wilayah dari Provinsi Hwanghae yang dulunya disatukan dengan wilayah Pyeongyang). Keputusan Wang Won ini kelak membawanya pada kematiannya sendiri sebab saat Wang So mengeksekusi kubu Seogyeong karena ingin melakukan kudeta dan mengangkat putra Wang Yo sebagai raja, Wang Won juga ikut dieksekusi. Kubu Silla tentunya terdiri dari para bangsawan Silla. Sejarah masa lalu membuat kubu ini selalu berseteru dengan kubu Seogyeong dan kubu Jeolla. Pangeran pelindung kubu Silla adalah Pangeran Ahnjong Wook (Pangeran Gyeongju, Gyeongju adalah ibukota Silla) dan Pangeran Hyosung. Kubu Silla dikenal sebagai kubu pendukung utama Wang So sebab Wang So menarik banyak sarjana-sarjana Kongfusian dan para ahli pemerintahan dari Silla. Keputusan Wang So ini bukan tanpa alasan, ini adalah keputusan objektif sebab orang-orang Silla memang sangat menguasai ilmu Kongfusian dan sudah berpengalaman dalam menerapkan prinsip-prinsip Kongfusius dalam setiap lini pemerintahan mereka.

Sikap dan tindakan yang sangat objektif adalah salah-satu ciri-khas Wang So. Wang So memang terkenal sebagai raja yang kejam yang mampu membunuh saudaranya (Pangeran Wang Won atau Pangeran Hyoeun) yang dieksekusi karena dianggap berkomplot melawan Wang So. Namun, Wang So membunuh saudaranya dan beberapa keponakannya (Pangeran Heunghwa, putra Wang Mu/Raja Hyejong, dan Pangeran Gyeonchoon, putra Wang Yo/Jeongjong I) tapi dia tetap membiarkan adik-adiknya, seperti Daejong Wook dan Ahnjong Wook tetap hidup. Dia mengeksekusi mati putra kakaknya, Pangeran Gyeongchoon (putra Wang Yo) namun dia justru mempercayakan berbagai tugas negara pada adiknya, Pangeran Hyosung, yang juga merupakan menantu Wang Yo. Walaupun dia mengeksekusi mati Wang Won, tapi Wang So tidak menghukum mati kakak Pangeran Wang Won dan juga putra-putra Pangeran Wang Won. Dia justru membiarkan mereka tetap hidup dengan tenang.

Wang So juga menjalin hubungan yang sangat baik dengan adiknya, Wang Jung, dan menganugerahi Wang Jung dengan gelar Moonwon Jung Daewang (artinya Kaisar Moonwon Jung), sehingga Wang Jung lebih dikenal dengan nama Kaisar Moonwon. Meskipun sangat objektif, tapi Wang So tetap mempercayakan tugas-tugas penting pada adik-adiknya dengan mengangkat adik bungsunya, Pangeran Jeungtong sebagai salah-satu menteri di kabinetnya. Dia juga menjalin hubungan baik dengan adik-tirinya, Pangeran Won-nyeong dan Pangeran Hyosung, dengan mempercayakan beberapa tugas negara pada adik-adiknya ini termasuk saat Wang So melakukan pembersihan pada kubu oposisi. Sayangnya, kelak Pangeran Won-nyeong dan Pangeran Hyosung justru dieksekusi oleh putra Wang So, Raja Gyeongjong.

Wang So juga dekat dengan Pangeran Ahnjong Wook, karena dia juga memang lebih dekat ke kelompok Silla, kubu dimana Ahnjong Wook berasal. Ini membuatnya menjadi raja Goryeo pertama yang merangkul para bangsawan Silla dan menerapkan sistem Kongfusian di Goryeo. Saat dia menjadi raja, dia memanggil adik-adik tirinya yang merupakan para pangeran keturunan Silla untuk terlibat dalam pemerintahan. Meskipun saat anaknya menjadi raja para pangeran Silla ini dijauhkan dari pemerintahan bahkan ada yang dieksekusi, namun kebijakannya ini dilanjutkan oleh keponakannya, Raja Seongjong (putra Daejong Wook).

Wang So juga dikenal sebagai raja yang objektif dan tidak pandang bulu. Dia bahkan mengadili putra-mahkonya sendiri (calon Raja Gyeongjong), dengan tuduhan melakukan pengkhianatan karena menentang raja. Saat itu, putra-mahkota hampir dihukum mati karena putra Wang So itu, yang memang bukan tipe seorang putra-mahkota yang tegas, sangat mudah dipengaruhi kubu oposan ayahnya. Sikap putranya yang terang-terangan tidak menyetujui hukum emansipasi budak yang diterapkan oleh Wang So menjadi awal konflik antara ayah dan anak ini. Putranya juga terlihat anti-Silla karena menjauhi para sarjana Kongfusian dari Silla. Padahal, Wang So berusaha keras mengadopsi sistem pemerintahan ala Tiongkok yang berhasil diterapkan di Silla, sehingga dia merangkul para sarjana Kongfusian dari Silla. Ini membuat kubu Pyeongyang tidak suka dan berusaha mempengaruhi putra mahkota. Konflik ini semakin diperparah oleh sifat peragu putranya, dan juga sifat curiga Wang So. Perbedaan sifat ayah dan anak ini menjadi malapetaka bagi keluarga kerajaan dan memperuncing konflik antar klan, yang justru sangat dibenci oleh Wang So, sehingga membuat Wang So, yang sudah terlanjur berang, akhirnya mengadili putranya sendiri. Untung saja, Wang So bisa dibujuk oleh adik-adiknya, Wang Jung dan Daejong Wook, karena mereka berdua ini adalah paman-paman sekaligus ayah mertua dari putra-mahkota. Pada saat itu, diduga kuat Wang So sebenarnya ingin mengangkat keponakannya, Pangeran Wang Chi (calon Raja Seongjong), yang adalah putra kedua dari Daejong Wook sebagai calon penerusnya, sehingga membuat beberapa sejarawan berpendapat bahwa sebenarnya Wang Chi adalah putra kandung Wang So (yang karena satu dan lain hal justru diasuh oleh Daejong Wook). Sebab, Wang Chi kelak memang menjadi raja Goryeo, padahal dia masih memiliki seorang kakak laki-laki yang masih hidup saat itu.

Meskipun memerintah dengan tangan besi, namun Wang So adalah raja yang cakap dan memiliki perhatian yang besar pada rakyatnya. Beliau sangat membenci sistem kasta yang rumit dan sangat mendukung persamaan hak. Itulah mengapa beliau merevisi hukum baru mengenai budak dimana para budak dapat memiliki hak untuk menyatakan pendapat pada kerajaan. Meskipun hukum ini ditentang oleh ratunya sendiri, namun Wang So tetap menerapkan hukum tersebut. Beliau juga menerapkan sistem birokrasi Tiongkok yang kelak terus diterapkan oleh penerus-penerusnya, dan menjadi cikal-bakal birokrasi di-era Joseon. Berbagai lembaga negara dan kementerian baru pun didirikannya.

Wang So wafat pada bulan Mei 975 karena sakit. Ia wafat pada usia 50 tahun setelah memerintah selama 26 tahun, dan digantikan oleh putranya, Raja Gyeongjong.

Aktor-aktor Yang Memerankan Wang So (Raja Gwangjong)

Banyak drama dan film yang menceritakan tentang Wang So sebagai tokoh utama. Dia juga sering muncul dalam drama atau film yang menceritakan tentang ayahnya, Wang Geon, seperti drama “Wang Geon” dan drama “Morning of The Empire”. Wang So adalah tokoh utama dalam drama “Shine or Go Crazy” (diperankan oleh Jang Hyuk) dan "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo) yang dibintangi oleh Lee Joon-gi, IU, Kang Haneul, Hong Jong-hyun, dan beberapa aktor ternama lainnya.







5. PUTRA MAHKOTA WON-NYEONG

Pangeran Won-nyeong adalah putra tunggal Wang Geon dengan ratu ke-10 nya, Selir Sukmok. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari Gangju. Wilayah Gangju berada di provinsi yang sama dengan wilayah Chungju (wilayah Ratu Shinmyeong, ibu Wang Mu dan Wang So). Mungkin inilah yang membuat Pangeran Won-nyeong dekat dengan keluarga Wang So.

Pangeran Won-nyeong diberi gelar "Taeja", yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Istri Pangeran Won-nyeong tidak diketahui namanya, kemungkinan besar istrinya bukan salah-satu putri Wang Geon. Putra mereka bernama Putra Mahkota Hyodang.

Pangeran Won-nyeong merupakan salah-seorang tangan-kanan Wang So. Wang So mempercayakan beberapa tugas kenegaraan pada Pangeran Won-nyeong dan Pangeran Hyosung. Bersama Pangeran Hyosung, Pangeran Won-nyeong terlibat dalam peristiwa pembersihan-pembersihan besar-besaran pada tahun 960 pada kubu oposisi dan para bangsawan yang tidak sejalan dengan Wang So. Bisa disimpulkan bahwa Pangeran Won-nyeong memiliki kekuasaan yang sangat besar pada masa itu.

Namun, ketika pemimpin Goryeo berganti maka kebijakan pun berubah. Saat putra Wang So (Gyeongjong) menjadi raja, kebijakan pertama beliau adalah menghapus hukum emasipasi budak.

Seorang oposan Wang So yang bernama Wang Seon (atau mungkin juga Wang Seung) lalu memimpin semua bangsawan yang keluarganya dieksekusi oleh Wang So. Para oposan Gwangjong ini lalu juga mengeksekusi para loyalis Wang So.

Pangeran Won-nyeong dan Pangeran Hyosung termasuk dalam daftar eksekusi ini. Kedua pangeran ini dieksekusi oleh Raja Gyeongjong, yang memang mengijinkan kubu oposan Wang So melakukan balas-dendam, termasuk kepada putra-putra Wang Geon. Pangeran Won-nyeong dieksekusi pada tahun 976, tahun pertama pemerintahan Raja Gyeongjong.

Kematian Pangeran Won-nyeong dan Pangeran Hyosung menimbulkan gejolak besar, bukan saja karena kedua pangeran ini memiliki posisi yang sangat penting pada masa pemerintahan Wang So, melainkan karena Pangeran Hyosung adalah salah-satu "pangeran Silla" (sebutan bagi para pangeran yang beribukan orang Silla). Para bangsawan Silla memprotes kebijakan raja, termasuk juga Choi Jimong (astronom kepercayaan Raja Wang Geon dan Wang So).

Kematian Won-nyeong dan Pangeran Hyosung membuat Raja Gyeongjong kehilangan dukungan dari para bangsawan Silla. Keadaan semakin buruk bagi Gyeongjong karena Pangeran Ahnjong Wook, yang dulu dekat dengan Wang So dan sering berada di istana, juga tidak mau mendukungnya sehingga semua orang Silla (yang sangat menghormati Ahnjong) juga memprotes raja dan membuat konflik antar bangsawan semakin besar.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Won-nyeong.







6. PUTRA MAHKOTA HYOMOK

Pangeran Hyomok adalah putra sulung Wang Geon dengan Selir Dongyang. Ibunya adalah istri ke-9 Wang Geon, putri dari seorang bangsawan dari daerah Pyeongsan. Pangeran Hyomok adalah kakak dari Pangeran Hyeoun (Wang Won). Adiknya, Pangeran Hyeoun kelak akan dieksekusi oleh Wang So.

Pangeran Hyomok diberi gelar "Taeja", yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan pada mereka yang tidak menjadi raja.

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Hyomok. Ada catatan yang menyebutkan bahwa putra Hyomok menjadi seorang biksu. Catatan ini menyebutkan ada seorang pejabat istana yang bertemu dengan seorang biksu dan mengenali bahwa biksu itu adalah Pangeran Kaeseong, putra dari Pangeran Hyomok. Ini artinya, keluarga Hyomok tidak melibatkan diri dalam pemerintahan Goryeo. Hal ini membuat para sejarawan mengambil kesimpulan bahwa Pangeran Hyomok juga telah lebih dulu menjadi seorang biksu.

Goryeosa tidak mencatat bahwa Pangeran Hyomok juga dieksekusi oleh Wang So, sehingga besar kemungkinan Pangeran Hyomok sebelumnya tidak terlibat dalam pemerintahan. Setelah kematian adik kandungnya yang dieksekusi mati oleh Wang So, Pangeran Hyomok menjauhkan seluruh keluarganya dari lingkungan istana dan pemerintahan.

Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan dia lahir dan kapan dia meninggal. Kemungkinan besar Pangeran Hyomok meninggal diluar ibukota pada masa pemerintahan Gwangjong.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Hyomok.







7. PUTRA MAHKOTA HYOJE

Pangeran Hyoje adalah putra pertama Wang Geon dengan Selir Seungmo. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Pyeongsan.

Pangeran Hyoje diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Pangeran Hyoje memiliki tiga orang adik laki-laki dan seorang adik perempuan. Adik laki-lakinya adalah Pangeran Hyomyeong, Pangeran Beopdeung, dan Pangeran Jali. Goryeosa tidak mencatat kehidupan Pangeran Hyoje maupun adik-adik laki-lakinya, namun ada catatan tentang adik perempuannya. Adik perempuannya ini menikah dengan Raja Gyeongsun dari Silla.

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Hyoje. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan Pangeran Hyoje lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Hyoje meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Menurut catatan Goryeosa, nama lahir Hyoje hilang dari semua catatan sejarah Goryeo, sedangkan nama "Hyoje" adalah nama kuilnya. Goryeosa juga mencantumkan bahwa Hyoje meninggal diusia muda dan tidak memiliki keturunan. Kemungkinan besar dia tinggal diluar istana setelah menikah dan tidak melibatkan diri dalam pemerintahan hingga kematiannya.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Hyoje.






8. WANG WOOK (RAJA DAEJONG)

Pangeran Wang Wook adalah putra pertama Wang Geon dengan Ratu Shinjeong. Ibu Wang Wook adalah permaisuri ketiga raja Wang Geon yang bermarga Hwangbo. Beliau menikah dengan saudari tirinya, yaitu Ratu Seonui (gelar anumerta yang diberikan oleh putra mereka, Raja Seongjong).

Wang Wook adalah kakak dari Ratu Daemok (ratu pertama Wang So). Beliau adalah putera kedelapan Wang Geon dan merupakan salah-seorang putera Wang Geon yang paling terkenal setelah Wang So.

Nama lahirnya adalah Wang Wook, namun putranya yang menjadi Raja Seongjong memberikannya nama resmi kerajaan sebagai ayah raja, yaitu “Daejong”, sehingga dalam sejarah beliau lebih dikenal dengan nama “Raja Daejong Wook” (nama Wook tetap disematkan dibelakang nama kuilnya untuk membedakannya dengan Raja Taejong Muyeol dari Silla dan Raja Taejong Yi Bang-won dari Joseon, yang nama kuilnya mirip).

Jika melihat status ibunya sebagai seorang ratu, besar kemungkinan gelar kerajaan Wang Wook sebelum dia diberi gelar Daejong oleh putranya (Raja Seongjong) adalah Pangeran Besar (Daegun) karena itu adalah gelar bagi putra-putra Wang Geon dari para ratu-nya. Karena dia adalah satu-satunya putra Wang Geon dari wilayah Hwangju maka saat masih hidup, Wook dikenal dengan nama Pangeran Besar Hwangju (Hwangjuwon Daegun).

Putra-putri Daejong Wook adalah: 

- Putra Mahkota Hyodeok, putra pertama Daejong Wook.
- Ratu Heon-ae, ratu utama Raja Gyeongjong.
- Wang Chi, kelak menjadi Raja Seongjong.
- Ratu Heonjong, ratu kedua Raja Gyeongjong.
- Putra Mahkota Gyeongjang, mertua Raja Hyeonjong.

Sosok Daejong Wook masih meninggalkan banyak misteri bagi sejarawan Korea, termasuk tentang anak-anaknya. Banyak sejarawan menduga Wang Chi sebenarnya adalah putra Wang So (Raja Gwangjong) yang dibesarkan oleh Daejong Wook. Pendapat ini muncul karena kenyataan bahwa walaupun Putra Mahkota Hyodeok masih hidup tapi Wang Chi-lah yang kemudian diangkat sebagai raja. Selain asal-usul Wang Chi, putri bungsunya, Ratu Heonjong, juga kelak membuat kegemparan karena menjalin cinta terlarang dengan salah-satu adik tiri Daejong Wook (Ahnjong Wook). Tapi, berkat cinta terlarang putrinya ini, Daejong Wook menjadi salah-satu leluhur dari semua raja-raja Goryeo hingga kerajaan ini runtuh.

Sebenarnya, dibandingkan dengan Wang Yo dan Wang So, Daejong Wook lebih difavoritkan menjadi raja Goryeo pengganti Wang Geon oleh bangsawan loyalis Wang Geon sebab Daejong Wook berasal dari provinsi Hwanghae, wilayah basis pendukung utama Wang Geon. Dari provinsi Hwanghae ini juga Wang Geon mengambil lebih banyak istri ketimbang dari provinsi lain (9 orang istri), sedangkan provinsi lain paling banyak adalah 6 istri (Provinsi Gyeongsang/Silla). Pangeran-pangeran pun paling banyak berasal dari daerah Hwanghae. Namun, sebagai seorang yang cerdas dan bijak, Daejong Wook rupanya mampu menduga apa yang akan dilakukan oleh Wang So sehingga disaat yang tepat beliau mampu keluar dari carut-marut politik istana yang membuat banyak bangsawan dieksekusi termasuk salah-satu pangeran dari Hwanghae, Wang Won (Pangeran Hyeoun).

Catatan dalam kitab Goryeosa menggambarkan Daejong Wook sebagai seorang pangeran cerdas dan aristokrat ulung yang menguasai politik negara dan ilmu pemerintahan. Beliau tidak disebutkan sebagai orang yang sangat ambisius melainkan sebagai seorang pangeran yang sangat cerdik dan bijak. Berbeda dengan Wang So yang penuh curiga termasuk kepada pendukungnya sendiri, Daejong Wook lebih mampu mengendalikan para loyalisnya. Daejong Wook mungkin tidak berbakat sebagai seorang komandan militer, namun dia adalah seorang ahli strategi yang baik.

Daejong Wook adalah orang yang paling berjasa membuat klan Hwangbo berhasil menjadi klan bangsawan yang sangat diperhitungkan dalam sejarah Goryeo, bahkan menjadi salah-satu klan bangsawan elit hingga era Joseon dan tetap dihormati di era modern.

Meskipun banyak yang menduga hubungannya dengan Wang So tidak akur, namun pada kenyataannya Daejong Wook dan Wang So memiliki hubungan kekerabatan sebagai saudara-tiri dan saudara-ipar karena Wang So menikahi adik perempuan Daejong Wook. Selain itu, Daejong Wook dan Wang So juga berbesan karena dua putri Daejong Wook, Heonae (Ibu suri Cheonchu, ibu Raja Mokjong) dan Heonjong (ibu Raja Hyeonjong) menikah dengan putra Wang So (Raja Gyeongjong). 

Walau ada kemungkinan Daejong Wook kerap berseteru dengan Wang So namun dia bukanlah orang yang mungkin dibunuh oleh Wang So, sebab dia adalah mertua dari putra mahkota saat itu. Uniknya, walaupun Daejong Wook tidak pernah menjadi raja, namun keturunannya-lah kelak yang akan menjadi raja-raja Goryeo. Cucu sahnya kelak akan menjadi Raja Mokjong, sedangkan cucunya yang lain (yang lahir dari hubungan gelap putrinya, Ratu Heonjong, dengan adik Daejong Wook, Ahnjong Wook) kelak akan menjadi Raja Hyeonjong, yang menurunkan semua raja-raja Goryeo.

Meskipun posisi Daejong Wook sangat dekat dengan tahta, karena dia adalah seorang putra Wang Geon dan kakak dari ratu, namun sepertinya Daejong Wook tidak memanfaatkan posisinya untuk merebut tahta dan meraih kekuasaan yang bukan miliknya. Dia lebih memilih membantu adiknya, Ratu Daemok, menjalankan dan mengontrol kebijakan-kebijakan Wang So demi kepentingan keluarga besarnya, klan Hwangbo. Ini adalah langkah yang paling bijak dan paling aman untuk menghindari pembersihan yang dilakukan oleh Wang So dan juga untuk meningkatkan kekuasaan para pendukungnya. Artinya, Daejong Wook adalah sosok yang sangat cerdas dan teliti karena mampu memperkirakan langkah-langkah yang diambil oleh Wang So. Sikapnya yang bijak dan teliti ini membuat nasibnya berbeda jauh dengan adiknya, Pangeran Wang Won.

Daejong Wook meninggal pada bulan November 969, di tahun ke-20 pemerintahan Wang So. Walaupun ada yang menduga dia dibunuh oleh Wang So namun sebagian besar sejarawan yang menolak pendapat ini, sebab jika Daejong Wook meninggal secara tidak wajar maka hal ini akan menimbulkan kericuhan di istana, dan Wang So tentu menyadari hal ini. Karena itu, pendapat yang lebih diterima oleh para sejarawan mengenai kematian Daejong Wook adalah bahwa beliau meninggal secara wajar karena sakit. Lagipula, Wang So bukan tipe pemimpin yang akan membunuh tanpa alasan yang jelas.

Daejong Wook dikatakan meninggal diusia muda (sebelum 40 tahun atau awal 40an). Tidak lama setelah kematiannya (atau mungkin sebelum kematiannya) istrinya, Seonui, juga meninggal. Kematian mereka membuat semua anaknya, termasuk Wang Chi (Raja Seongjong) dibesarkan oleh Ratu Shinjeong (ibunda Daejong Wook dan Ratu Daemok).

Setelah Wang So meninggal dan digantikan oleh putranya, Gyeongjong, yang tidak lama juga meninggal, putra Daejong Wook, Wang Chi, diangkat sebagai raja Goryeo. Putranya inilah yang memberikan nama "Daejong" padanya sebagai nama kehormatan bagi ayah raja yang juga dianggap raja. Karena nama lahirnya sama dengan adiknya, Wang Wook dari Silla, maka nama kuilnya yang digunakan untuk menyebut namanya, sehingga dia dikenal dengan nama "Daejong Wook".

Aktor-aktor Yang Memerankan Wang Wook (Daejong)

Jarang ada drama atau film yang menceritakan tentang Daejong Wook sebagai tokoh utama, namun dia sering muncul dalam drama atau yang menceritakan tentang ayahnya, Wang Geon, dan kakaknya, Wang So (Raja Gwangjong), seperti drama “Wang Geon”, “Morning of The Empire”, “Shine or Go Crazy”, “Empress Cheonchu”, dan "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo).






9. WANG WON (PUTRA MAHKOTA HYOEUN)

Pangeran Hyoeun adalah putra kedua Wang Geon dengan Selir Dongyang. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Pyeongsan. Pangeran nama lahir Pangeran Hyoeun adalah Wang Won. Beliau adalah adik dari Pangeran Hyomok.

Pangeran Hyowon diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan pada mereka yang tidak menjadi raja.

Istri Pangeran Hyoeun tidak diketahui namanya, namun Goryeosa mencatat nama putra dan cucu-cucunya. Putra pertama Pangeran Hyoeun bernama Wang Rim (Pangeran Dongyang), sedangkan putra keduanya bernama Wang Jung (Pangeran Ong-gyeol, nama lainnya adalah Wang Yu).

Hubungan Pangeran Hyoeun dengan saudara-saudaranya sebenarnya tidak buruk. Hubungan Pangeran Hyoeun dengan para saudaranya berjalan baik sepanjang masa pemerintahan ayahnya, Wang Geon, dan kakak-kakaknya, Wang Mu dan Wang Yo. Namun, saat Wang So menjadi raja, ketentraman dalam keluarga kerajaan mulai hilang. Wang So sebenarnya tidak mengincar maupun mencurigai Pangeran Hyoeun. Namun, Pangeran Hyoeun memiliki hubungan yang dekat dengan para oposan Wang So dan juga merupakan salah-satu pendukung ide pindahnya ibukota dari Kaeseong ke Pyeongyang, yang sangat ditentang oleh kubu Wang So. Malapetaka datang pada Pangeran Hyoeun saat Wang So mengundangnya pada suatu jamuan makan malam.

Wang So merupakan seorang pemimpin yang memiliki perasaan curiga yang sangat tinggi. Oleh karena itu, saat dia melihat gelagat Pangeran Hyoeun yang dianggapnya aneh, dia menuding Pangeran Hyoeun sedang merencanakan maksud jahat padanya. Saat itu Wang So berkata:
"meskipun kau (Pangeran Hyoeun) makan semeja dengan-ku (Wang So) namun rupanya kau memiliki pikiran yang berbeda (melakukan konspirasi)."

Wang So lalu menjatuhkan hukuman mati pada Pangeran Hyoeun dengan memerintahkannya minum racun (hukuman mati yang khusus diberikan pada anggota keluarga kerajaan) disaat itu juga. Tidak lama kemudian, saudara-saudara Wang So lainnya dan beberapa orang istana datang ketempat jamuan itu dan mendapati Pangeran Hyoeun telah meninggal didekat cawan bekas racun tersebut.

Setelah mengeksekusi Pangeran Hyoeun, entah kenapa Wang So membiarkan putra-putranya tetap hidup padahal biasanya seluruh keluarga para pengkhianat raja dihukum mati. Putra sulungnya, Wang Rim (Pangeran Dongyang) mungkin mati muda namun bukan karena dieksekusi oleh Wang So karena Goryeosa mencatat bahwa putra-putra Pangeran Hyoeun lolos dari maut. Mungkin mereka diselamatkan oleh para loyalis Pangeran Hyoeun, atau bisa juga dilindungi oleh adik-adik Wang So lainnya, seperti Daejong Wook (yang berasal dari wilayah yang sama). Tapi, bisa jadi karena memang Wang So yang menginginkan demikian, karena dalam berbagai catatan sejarah diindikasikan bahwa Wang So tidak pernah membantai keluarga para oposan yang telah dieksekusinya.

Putra bungsu Pangeran Hyoeun, Wang Jung (Pangeran Ong-gyeol) tetap hidup hingga dia meninggal diusia tua pada bulan Maret 1013. Cucu-cucu Pangeran Hyoeun berasal dari garis Wang Jung, yaitu Yang Yoyang (cucu laki-laki) dan Wanggyeong (cucu perempuan), sebab putra sulungnya, Wang Rim meninggal sebelum memiliki keturunan.

Aktor-aktor Yang Memerankan Wang Won


Tokoh Pangeran Hyoeun pertama kali muncul dalam drama “Shine or Go Crazy”. Tokohnya lalu menjadi semakin populer setelah dimunculkan dalam drama "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo).







10. PUTRA MAHKOTA WANG JIK

Pangeran Wang Jik adalah putra Wang Geon dengan Selir Heungbokwon. Ibunya adalah putri dari Hong Gyu, seorang bangsawan dari daerah Hongju (sekarang Hongcheon).

Pangeran Wang Jik diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Tidak ada catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Wang Jik. Tidak diketahui kapan Pangeran Wang Jik lahir dan kapan dia meninggal, namun Goryeosa mencatat bahwa saudari perempuan Pangeran Wang Jik akan menikah dengan Pangeran Wang Taek (kakak kandung Wang Yo dan Wang So). Karena pangeran Wang Taek meninggal sebelum Goryeo resmi berdiri, maka ada kemungkinan saudari Pangeran Wang Jik ini menikah dengan Pangeran Wang Taek sebelum Pangeran Wang Jik lahir, dan mungkin juga sebelum Wang Geon resmi mendirikan Goryeo. Hal ini mungkin terjadi karena ibu Pangeran Wang Jik dan ibu Pangeran Wang Taek berasal dari daerah yang sama. Sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Wang Jik meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Ada kemungkinan dia meninggal diusia muda.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Wang Jik.







11. WANG JUNG (KAISAR MOONWON)

Pangeran Wang Jung adalah putra keempat Wang Geon dengan Permaisuri Shinmyeong. Dalam sejarah. Dia adalah adik dari Wang Taek, Wang Yo (Jeongjong I), Wang So (Gwangjong), Putri Nakrang, dan kakak dari Putri Heungbang dan Pangeran Joontong.

Dibandingkan dengan saudara dan saudarinya, Pangeran Wang Jung adalah saudara yang paling dekat dengan Wang So dan merupakan adik-kesayangan Wang So.

Pangeran Wang Jung digambarkan sebagai seorang pangeran yang cerdas namun tidak pernah mengincar tahta. Pangeran Wang Jung sangat menyadari posisi dan kekuatan politiknya sehingga beliau memilih untuk tidak berkonflik dengan kakak-kakaknya. Meskipun Wang Yo dan Wang So sering berseteru, dan memiliki kubu pendukung yang berbeda-beda namun Pangeran Wang Jung tetap mengambil sikap netral, sekalipun dia harus berbeda pendapat dengan ibunya yang lebih menyayangi Wang Yo. Inilah yang membuat Pangeran Wang Jung menjadi adik kesayangan Wang So. Kedekatan Pangeran Wang Jung dengan Wang So dapat dilihat dari pernikahan anak-anak mereka. Semua putra dan putri Pangeran Wang Jung dinikahkan dengan anak-anak Wang So. Wang So pun menganugerahi nama kerajaan “Moonwon Daewang” pada Wang Jung, yang artinya “Kaisar Moonwon”. Ini adalah penghormatan yang sangat tinggi pada seorang saudara raja, sebab biasanya pemberian nama kerajaan “Daewang”, yang artinya “Raja Besar/Kaisar”, hanya diberikan pada ayah raja (yang tidak pernah menjadi raja) seperti yang diberikan pada dua Wang Wook (Daejong dan Ahnjong) oleh anak-anak mereka, juga gelar "raja" yang diberikan oleh Wang Geon pada ayahnya. Gelar ini mungkin didapat Wang Jung karena dia berhasil melakukan tugas-tugas penting yang dipercayakan oleh kakak-kakaknya, terutama oleh Wang So. Ada kemungkinan dia dilibatkan dalam perang-perang antara Goryeo melawan Khitan yang kerap terjadi saat itu, sehingga keberhasilan mengalahkan serbuan Khitan membuatnya mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi dari kakak-kakaknya.

Menurut catatan dalam kitab Goryeosa, Pangeran Wang Jung menikah dengan sepupunya, Putri Moonhye (putri Wang Geon dengan permaisuri Jeongdeok, adik dari Pangeran Besar Wonjang). Dari pernikahan dengan Putri Moonhye, Pangeran Wang Jung memiliki sepasang anak laki-laki dan perempuan. Putra pertama Wang Jung bernama Pangeran Cheonchu. Putranya ini menikah dengan putri Wang So dan Ratu Daemok. Putrinya bernama Heonui, kelak juga menikah dengan putra sulung Wang So (Raja Gyeongjong)

Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menulis tentang kehidupan Pangeran Wang Jung, namun kuat kemungkinan beliau hidup nyaman dan sejahtera hingga dia meninggal.

Tidak diketahui kapan Pangeran Wang Jung lahir dan kapan dia meninggal namun sejarawan percaya Pangeran Wang Jung meninggal pada masa pemerintahan menantunya, Raja Gyeongjong.

Aktor Yang Memerankan Wang Jung (Moonwon Daewang)


Tokoh Pangeran Wang Jung pertama-kali muncul dalam drama "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo).







12. PUTRA MAHKOTA HYOMYEONG

Pangeran Hyomyeong adalah putra ketiga Wang Geon dengan Selir Seungmo. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Pyeongsan. 

Pangeran Hyomyeong diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Pangeran Hyomyeong memiliki seorang kakak dan dua orang adik laki-laki, dan seorang adik perempuan. Goryeosa tidak mencatat kehidupan Pangeran Hyomyeong maupun saudara laki-lakinya, namun ada catatan tentang adik perempuannya. Kakak laki-lakinya adalah Pangeran Hyoje, sedangkan adik laki-lakinya adalah Pangeran Beopdeung dan Pangeran Jali. Adik perempuan mereka menikah dengan Raja Gyeongsun dari Silla.

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Hyomyeong. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan Pangeran Hyomyeong lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Hyomyeong meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Dalam catatan Goryeosa, hanya nama "Hyomyeong" yang digunakan sebagai namanya sehingga tidak diketahui apakah itu adalah memang nama lahirnya atau bukan, tapi besar kemungkinan nama "Hyomyeong" adalah nama kuilnya. Goryeosa juga mencantumkan bahwa Hyomyeong meninggal diusia muda dan tidak memiliki keturunan. Kemungkinan besar dia tinggal diluar istana setelah menikah (atau tidak pernah menikah), dan tidak melibatkan diri dalam pemerintahan hingga kematiannya.

Kemungkinan besar dia tinggal diluar istana setelah menikah dan tidak pernah terlibat dalam pemerintahan. Dia juga kemungkinan tidak menikah dengan keturunan Wang Geon yang lain melainkan dengan putri bangsawan dari luar istana.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Hyomyeong.







13. WANG WOOK (RAJA AHNJONG)

Wang Wook atau Ahnjong Wook kemungkinan lahir pada tahun 935 atau 936 setelah Wang Geon berhasil menaklukkan Silla (tahun 934 atau 935), namun bisa juga beliau lahir setelah tahun tersebut. Kemungkinan Wang Wook adalah putra ketiga-belas Raja Wang Geon, dan bukan putra yang lahir setelah Wang So.

Ada dua Wang Wook dalam daftar anak-anak Wang Geon dan salah seorang dari mereka tercatat sebagai putra ke-delapan namun kemungkinan putra ke-delapan itu adalah Daejong Wook, dan bukannya Ahnjong Wook. Kemungkinan besar Ahnjong berbeda usia belasan tahun hingga dua-puluh tahun dengan kakak-kakaknya (Wang Mu, Wang Yo, dan Wang So), dan berbeda 3-4 tahun dengan Daejong Wook.

Dalam sejarah, Wang Wook dari Silla lebih dikenal sebagai Ahnjong Wook karena nama lahirnya sama dengan nama salah-satu kakaknya, Daejong Wook. Nama Ahnjong merupakan gelar kerajaan yang diberikan padanya ketika putranya menjadi raja ke-delapan Goryeo (Raja Hyeonjong). Sebelum diberikan gelar "Raja Ahnjong" oleh putranya, Wang Wook diberi gelar "Daegun" yang artinya Pangeran Besar. Gelar "Daegun" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon dari ratu-ratunya. Karena dia adalah putra pertama Wang Geon dari wilayah Gyeongju maka saat beliau masih hidup, Ahnjong Wook dikenal dengan nama Pangeran Besar Gyeongju (Gyeongjubuwon Daegun)

Ahnjong adalah pangeran yang memiliki basis pendukung yang sangat kuat tapi tidak pernah diperhitungkan sebagai seorang calon raja, dan memang tidak berambisi menjadi raja. Ahnjong Wook adalah anak tunggal Raja Wang Geon dari Permaisuri Sinseong, yang merupakan putri seorang bangsawan tinggi Silla. Asal-usul ibunya inilah yang membuatnya tidak pernah diperhitungkan sebagai calon raja Goryeo, karena orang-orang Goryeo khawatir jika Ahnjong menjadi raja maka kerajaan Silla yang kuat itu akan bangkit kembali.

Meskipun tidak pernah menjadi seorang raja bahkan menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di pengasingan, namun keturunannya lah yang akan menjadi raja-raja Goryeo, dan garis keturunannya tidak pernah terputus dari tahta Goryeo hingga kerajaan ini runtuh dengan raja terakhir, Raja Gongnyang.

Statusnya sebagai putra Wang Geon yang juga keturunan raja-raja Silla membuat Ahnjong sangat dihormati dan disayangi oleh Wang So dan membuat Ahnjong menjadi salah-satu adik yang paling dekat dengan Wang So. Penyebab kedekatannya dengan Wang So sejalan dengan fakta kedekatan Wang So dengan adik-adiknya yang beribukan para putri bangsawan Silla, yaitu karena Wang So sedang berusaha memperkuat hubungan dengan para bangsawan Silla dan berusaha membawa mereka terlibat dalam pemerintahan Goryeo, sebab orang-orang Silla terkenal memiliki pengetahuan ilmu pemerintahan yang baik. Dan lagi, diantara semua kerajaan taklukkan Goryeo, Silla adalah kerajaan yang lebih dihormati dan memiliki gengsi yang tinggi.

Adik-adik Wang So ini terkenal dengan sebutan "Para Pangeran Silla". Pangeran-pangeran keturunan Silla ini adalah Pangeran Wang Wook (Ahnjong), Pangeran Soomyung, Pangeran Hyosung, Pangeran Hyoji, dan Pangeran Uiseong. Meskipun Pangeran Hyosung adalah pangeran yang menjadi tangan-kanan Wang So di pemerintahan, dan Pangeran Soomyung berbesanan dengan Wang So, namun Ahnjong adalah pangeran keturunan Silla yang paling dihormati oleh Wang So, dan oleh orang-orang Goryeo, dan oleh seluruh warga Silla karena ibunya adalah putri dari anggota keluarga kerajaan Silla (cucu raja Silla dan keponakan raja terakhir Silla) dan merupakan ratu dari Silla pertama yang dinikahi oleh Wang Geon.

Ibu Ahnjong adalah istri kelima Raja Wang Geon, dan bukan seorang selir (Hu-gung) melainkan "Ratu" (Wang-bi). Ratu Sinseong bergelar "Wang-hu", yang artinya "Ratu" (gelar yang sama dengan gelar ibu dari Wang Mu, Wang Yo, Wang So, Daejong Wook, dan Pangeran Besar Wonjang). Sedangkan ibu dari Pangeran Soomyung, Pangeran Hyosung, dan Pangeran Hyoji hanya berstatus "Hu-gung" (selir istana) dan bergelar "Bu-in", yang artinya "istri raja". Hanya enam istri Wang Geon (dari 29 istrinya) yang berstatus "Wang-bi" (Ratu) dan bergelar "Wang-hu" (permaisuri), yaitu Ratu Shinhye (Ratu pertama Wang Geon), Ratu Janghwa (ibu Wang Mu/raja Hyejong), Ratu Shinmyeong Sunseong (ibu Wang Yo dan Wang So), Ratu Shinjeong (Ibu Daejong Wook), Ratu Jeongdeok (Ibu Pangeran Besar Wonjang), dan Ratu Sinseong (ibu Ahnjong). Status ibunya inilah yang membuat status Ahnjong sebagai salah seorang putra Wang Geon menjadi sangat tinggi.

Catatan Goryeosa menulis sedikit tentang Ahnjong namun memberikan informasi yang menarik tentang beliau. Ahnjong digambarkan sebagai seorang pangeran tampan yang sangat tenang dan sangat berwibawa. Beliau bukan seorang pria yang sangat ceria namun tetap ramah dan sangat mempesona. Wajah tampannya diwarisi dari ibunya, yang digambarkan sebagai seorang wanita tercantik di Silla pada masanya. Jika dia dikatakan memiliki wajah dan karakter yang "sangat Silla" maka sangat mungkin jika Ahnjong memiliki wajah yang cantik (ciri khas para bangsawan Silla). Wajahnya selalu terlihat jauh lebih muda dari usianya, tapi beliau tetap tidak bisa menyembunyikan kharisma kebangsawanannya kemanapun dia pergi.

Meskipun dilahirkan dan dibesarkan didalam istana Goryeo, tapi Ahnjong dikatakan mewarisi fisik dan perilaku yang khas para bangsawan Silla. Karakternya lebih mirip seorang bangsawan dari Silla yang lebih senang menikmati kehidupan kebangsawanan yang anggun, damai, dan makmur ketimbang kehidupan bangsawan Goryeo yang berasal dari kalangan militer dan gemar berpolitik. Mungkin gaya Silla-nya diwarisi dari ibunya karena Ahnjong adalah anak tunggal Ratu Sinseong.

Bertolak-belakang dengan Wang Yo dan Wang So yang ahli perang, dan Daejong Wook yang merupakan seorang politikus cerdas, Ahnjong lebih menyukai hal-hal yang tenang seperti seni dan kehidupan kebangsawanan yang anggun. Namun, ini tidak berarti Ahnjong adalah pangeran yang lemah dan minim pengetahuan.

Sebagai seorang pangeran yang dididik dalam percampuran gaya Goryeo dan Silla, tentu Ahnjong unggul dibanyak bidang. Catatan sejarah menyebutkan Ahnjong beberapa kali bertemu dengan Ratu Heonjong saat Ahnjong acara-acara resmi istana dan saat Ahnjong masih berada diistana. Mengacu pada tradisi saat itu yang mewajibkan para pangeran dan putri raja yang telah menikah harus keluar dari istana maka keberadaan Ahnjong di istana menandakan beliau pernah terlibat dalam pemerintahan atau membantu pemerintah ketika Wang So masih hidup (sebab tidak ada catatan mengenai dirinya saat Gyeongjong menjadi raja). Hal ini tidak mengagetkan sebab Ahnjong yang dididik dalam percampuran didikan ala Goryeo dan Silla sudah pasti sangat menguasai filsafat dan ilmu pemerintahan ala Tiongkok dan sangat menguasai filsafat Kongfusius yang menjadi ciri khas para bangsawan Silla. Dan, meskipun beliau sangat unggul dibidang seni tapi itu tidak berarti beliau tidak menguasai ilmu bela-diri sebab para bangsawan Silla wajib menguasai ilmu kesenian sekaligus ilmu bela-diri dan strategi perang yang baik sama seperti kebiasaan para hwarang dimasa-lalu. Terlebih lagi, Wang Geon, yang merupakan seorang komandan militer, mewajibkan putra-putranya memahami strategi perang. Ini bisa dilihat dari kehidupan putra-putra pertama Wang Geon yang sangat unggul sebagai komandan militer.

Meskipun memiliki banyak kemampuan dan keahlian dan juga pendukung, namun Ahnjong bukan seorang pangeran yang berambisi menjadi raja. Beliau memilih menggunakan kemampuannya dengan bijak dan menikmati kehidupan aristokrasi yang tenang. Inilah mengapa, meskipun beliau sangat dekat dengan Wang So namun Ahnjong memilih menjauhi berbagai konflik kepentingan dalam pemerintahan ketika kakak-kakaknya menjadi raja, sehingga dia selamat dari semua peristiwa pembersihan yang dilakukan oleh kakak-kakaknya. Walau demikian, Ahnjong tetap memiliki pengaruh yang sangat besar dikalangan bangsawan Silla.

Besar kemungkinan, pengaruh Ahnjong-lah yang membuat Raja Gyeongjong menghentikan pembantaian terhadap para pendukung Wang So, sebab salah-satu yang dieksekusi oleh Gyeongjong dan kubu Wang Seon (atau Wang Seung) adalah adik tiri Ahnjong, Pangeran Hyosung, yang adalah salah-satu pangeran Silla. Kematian Pangeran Hyosung, dan juga Pangeran Won-nyeong, diproters oleh orang-orang Silla, dan para pangeran Silla lainnya. Ahnjong lalu mengundurkan diri dari semua urusan pemerintahan setelah kematian Wang So dan Hyosung, namun ketakutan Raja Gyeongjong tidak berhenti setelah Ahnjong meninggalkan istana. Gyeongjong sangat takut jika kubu Silla melakukan balas dendam sehingga dia lalu menjauhi kubu Wang Seon (dan mungkin juga mengeksekusi beberapa pemimpin mereka, termasuk Wang Seon). Ketakutan ini terus dibawa oleh Gyeongjong hingga kematiannya.

Ahnjong menikahi seorang wanita dimasa mudanya, namun nama istri pertamanya tidak tercatat dalam sejarah. Mungkin dia menikah saat ayahnya telah meninggal sehingga pencatat sejarah tidak mencatatnya. Pernikahan Ahnjong dengan istri pertamanya ini membuahkan seorang anak perempuan yang bernama Putri Seongmok. Istrinya meninggal diusia muda namun kisah cinta Ahnjong tidak berhenti sampai disitu. Dibandingkan dengan pernikahan sedarah saudara-saudaranya, kisah cinta Ahnjong sebenarnya yang paling menarik. Sebab setelah istrinya meninggal, Ahnjong tidak menikah dengan saudari-tirinya seperti saudara-saudaranya yang lain, melainkan menjalin cinta terlarang dengan keponakannya sendiri, mantan ratu Heonjong (istri Raja Gyeongjong).

Mantan ratu Heonjong adalah putri kedua dari kakak Ahnjong, Daejong Wook yang dinikahkan dengan sepupunya sendiri, Raja Gyeongjong. Pernikahan inilah yang membuat posisi kakaknya, Daejong Wook aman dimasa pemerintahan Wang So hingga dia meninggal. Setelah Gyeongjong naik tahta menggantikan Wang So, Heonjong pun diangkat menjadi ratu. Namun, Gyengjong hanya memerintah selama 6 tahun dan meninggal diusia muda. Mantan Ratu Heonjong yang telah menjanda bernasib baik karena kakaknya, Wang Chi diangkat menjadi raja Goryeo dengan nama Raja Seongjong. Tapi, mantan Ratu Heonjong memilih meninggalkan istana dan menetap di sebuah rumah didekat sebuah kuil Budha.

Mantan Ratu Heonjong tinggal disana cukup lama. Pada tahun ke-sepuluh setelah Raja Gyeongjong meninggal, yaitu tahun 991, mantan Ratu Heonjong yang dikatakan sedang berjalan-jalan melihat pemandangan, tanpa sengaja bertemu dengan Ahnjong. Rupanya, kediaman mereka cukup berdekatan. Saat itu Ahnjong telah memasuki usia akhir 40-an namun dikatakan wajah Ahnjong masih terlihat seperti seorang pria yang berusia 30-an. Mantan ratu Heonjong masih mengenali siapa Ahnjong dan tetap mengagumi dan menghormatinya.

Awalnya mereka sering bertemu sebagai teman bicara. Namun, lambat laun kedua-orang ini menjalin hubungan cinta, hingga akhirnya mantan ratu Heonjong pun hamil. Berita kehamilan ini menggemparkan istana karena seorang mantan ratu tidak boleh menikah kembali apalagi sampai memiliki anak, namun kejadian ini berusaha ditutupi oleh kakak mantan ratu Heonjong, Raja Seongjong, demi martabat keluarga kerajaan. Diawal kehamilannya, tidak ada yang tahu siapa ayah dari bayi yang dikandung oleh mantan Ratu Heonjong ini. Para anggota keluarga kerajaan dan para bangsawan, terutama dari klan Hwangbo, kebingungan dan tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, hingga kemudian seorang pelayan Ahnjong melapor pada raja bahwa ayah dari bayi itu adalah Pangeran Ahnjong Wook, dan bahwa mantan Ratu Heonjong sudah tinggal bersama dengan Ahnjong. Jika hal itu benar, tentu ini membuat situasi kian pelik karena Ahnjong adalah seorang putra Wang Geon sehingga bayi yang dikandung oleh mantan Ratu Heonjong juga adalah cucu Wang Geon.

Seongjong akhirnya menuju ke rumah Ahnjong, dan mendapati bahwa adiknya juga ada disana. Seongjong akhirnya membawa mantan Ratu Heonjong kembali ke istana demi keselamatan adiknya itu. Tapi, dihari yang sama mantan ratu Heonjong memasuki waktu bersalin. Sungguh tidak disangka, anak yang lahir adalah anak laki-laki. Hal ini membuat keadaan semakin runyam karena keturunan generasi ketiga Raja Wang Geon hanya sedikit yang laki-laki. Ini artinya putra Ahnjong itu akan menjadi rebutan atau incaran pembunuhan dari orang-orang yang haus kekuasaan. Ratu Heonjong tidak sempat mencicipi kebahagiaan memiliki seorang anak seperti yang telah lama diimpi-impikannya karena beliau meninggal setelah melahirkan.

Raja Seongjong murka mendengar kabar kematian saudarinya. Dan untuk menutupi kejadian ini, Raja Seongjong lalu mengasingkan Ahnjong ke daerah Sacheon di provinsi Gyeongsan.

Raja Seongjong dan para pendukungnya tidak bisa membunuh Ahnjong, bukan karena status Ahnjong sebagai pamannya tapi karena status Ahnjong sebagai seorang pangeran Silla yang paling penting dan paling dihormati. Jika Ahnjong dihukum mati maka akan ada keributan dan bahkan pemberontakan dari orang-orang Silla.

Perseteruan dengan orang-orang Silla ini harus dihindari karena jumlah mereka sangat banyak dan kuat. Raja Wang Geon bahkan baru mampu menaklukkan Silla karena raja terakhirnya menyerahkan diri bukan karena kalah perang. Wilayah Silla juga baru mampu diambil Goryeo setelah hampir 20 tahun Goryeo resmi berdiri. Oleh karena itu, meskipun Ahnjong diasingkan namun Raja Seongjong tetap memperlakukannya dengan baik. Dapat dilihat dari tempat pengungsian Ahnjong yaitu di daerah Sacheon, Gyeongsang yang masih satu wilayah dengan kampung halaman ibunda Ahnjong. Di Sacheon inilah Ahnjong menghabiskan sisa hidupnya.

Raja Seongjong memerintahkan putra Ahnjong dengan mantan ratu Heonjong, yang dinamakan Wang Sun, untuk dibawa keistana. Orang-orang terdekat Raja Seongjong meminta agar Raja Seongjong membunuh Wang Sun namun Seongjong menolak karena Wang Sun adalah cucu ayahnya dan putra tunggal saudari kesayangannya. Wang Sun lalu dirawat oleh dayang pengasuh yang ditunjuk oleh Seongjong dan bertanggung-jawab langsung kepada Raja Seongjong. Seongjong lalu memberi nama kerajaan pada Wang Sun, yaitu Putra Mahkota Daeryang. Nama "Daeryang" ini mungkin yang menjadi salah-satu penyebab beberapa sejarawan beranggapan bahwa sebenarnya ibu kandung Ahnjong bukanlah Ratu Shinseong melainkan Permaisuri/Selir Hudaeryang dari klan Yi, sebab ada sebuah catatan kuno tentang keluarga Wang Geon yang tidak menyebutkan bahwa salah-satu istri Wang Geon dari Silla bermarga Kim (padahal ibu Ahnjong bermarga Kim). Tapi, sejarawan lain membantah pendapat ini karena mengacu pada kalimat Raja Gyeongsun (Kim Bu) yang memperkenalkan keponakannya (Ratu Shinseong) pada Raja Wang Geon, yang lalu oleh Goryeosa dicatat sebagai salah-satu istri Raja Wang Geon.

Saudari Seongjong (Ratu Dowager Cheonchu) tidak menyukai keberadaan Pangeran Daeryang. Ratu berulang kali meminta agar Seongjong membunuh Pangeran Daeryang namun Seongjong menolak, karena rupanya Ratu Dowager Cheonchu juga memiliki anak diluar nikah yang membuat Raja Seongjong marah. Terlebih lagi, dibandingkan Ratu Dowager Cheonchu yang ambisius, Raja Seongjong lebih menyayangi mantan Ratu Heonjong yang lebih tenang.

Pada suatu waktu, Seongjong memerintahkan Pangeran Daeryang dibawa kehadapannya. Dan saat melihat Raja Seongjong, sang pangeran kecil pun memanggil "ayah... ayah..." pada Raja Seongjong, sambil berusaha memanjat pada tubuh Seongjong. Sang raja pun menangis karena sangat terharu mendengarnya. Raja Seongjong lalu mengirim pangeran Daeryang keluar dari istana, dan merencanakan skenario palsu dengan menyampaikan kabar pada Ratu Daemok bahwa Pangeran Daeryang telah dibunuh. Namun, sebenarnya secara diam-diam Raja Seongjong mengirim Pangeran Daeryang ke tempat lain. Demi keselamatan sang pangeran, Seongjong mengirim Pangeran Daeryang ke tempat pengasingan ayahnya, Ahnjong, di Sacheon. Ini dilakukan Seongjong karena wilayah Sacheon adalah bekas wilayah Silla sehingga Ahnjong dan Pangeran Daeryang akan dilindungi oleh para penguasa dan pejabat dari Silla yang terkenal akan loyalitas mereka pada sesama orang Silla. Raja Seongjong meminta Ahnjong untuk menjauhkan Pangeran Daeryang dari kehidupan istana, tapi Seongjong berjanji akan menghapus hukuman pengasingan Ahnjong dan membawa Ahnjong dan Daeryang kembali ke istana. Penundaan ini dikarenakan pada saat itu kubu Ratu Cheonchu masih sangat kuat dan lagi keberadaan putra Ratu Cheonchu (cucu Wang So, calon Raja Mokjong) keamanan Pangeran Daeryang terancam. Seongjong rupanya sudah memperhitungkan dan mempersiapkan banyak hal dimasa depan jika dia tidak kunjung mendapatkan anak, tapi sayangnya Ahnjong meninggal tak lama setelah diasingkan dan Seongjong juga meninggal diusia muda tidak lama setelah kematian Ahnjong Wook.

Meskipun hidup dalam pengasingan, tapi Ahnjong diijinkan menghabiskan masa tuanya bersama dengan putra tunggalnya hingga beliau wafat pada bulan Juli 996 diusia akhir 40-an (atau tepat 50 tahun). Ahnjong menjadi Putra Taejo terakhir yang hidup.

Dengan tidak disangka-sangka, baik Raja Seongjong dan Raja Mokjong (pengganti Seongjong) meninggal tanpa memiliki putra pewaris. Setelah Raja Mokjong meninggal, akhirnya Pangeran Daeryang pun dipanggil ke istana dan diangkat menjadi raja Goryeo dengan nama Raja Hyeonjong.

Putranya inilah yang menganugerahkan nama "Pangeran Ahnjong" padanya. Ahnjong juga dianugerahi nama "Kaisar Hyomok" oleh putranya. Nama "Ahnjong" dan "Kaisar Hyomok" inilah yang digunakan oleh putranya dan keturunan mereka untuk menyebut Pangeran Ahnjong Wook dalam puisi-puisi mereka.

Oleh putranya juga, Ahnjong diberi nama kerajaan "Ahnjong Heon-gyeoseong Deukhyo-e Daewang", yang artinya "Ahnjong Yang Agung dari Wangsa Deukhyo". Keturunan Ahnjong dari garis Raja Hyeonjong inilah yang kemudian menjadi raja-raja Goryeo, dan garis keturunannya tidak pernah terputus dari tahta Goryeo hingga kerajaan ini runtuh.


Aktor Yang Memerankan Wang Wook (Ahnjong)

Tokoh Ahnjong Wook pertama-kali muncul dalam drama "Empress Cheonchu", namun drama yang cukup banyak menceritakan tokohnya adalah drama "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo). Dia adalah pangeran Baek-ah dalam drama tersebut.

*Short Story of Prince Ahnjong (Prince Baek-ah) is available in ENGLISH






14. PANGERAN JEUNGTONG

Pangeran Jeungtong adalah putra kelima Wang Geon dengan Ratu Shinmyeong. Dia adalah adik dari Wang Taek, Wang Yo (Jeongjong I), Wang So (Gwangjong), dan Wang Jung (Kaisar Moonwon). 

Berbeda dengan kehidupan saudara dan saudarinya yang lain yang banyak tercatat di Goryeosa, tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Joontong. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan dia lahir dan kapan dia meninggal. Namun, sejarah mencatat bahwa beliau menjadi seorang menteri negara diera pemerintahan kakaknya, Gwangjong. Ini menandakan bahwa Pangeran Jeungtong tidak memiliki konflik dengan Wang So dan bahkan memperoleh kepercayaan Wang So.

Selepas menjadi menteri, Pangeran Jeungtong lalu memutuskan menjadi seorang biksu. Tidak diketahui dengan pasti alasan keputusannya ini. Keturunan Jeungtong tidak tercatat dalam catatan sejarah Goryeo yang ada sekarang. Besar kemungkinan jika dia tidak pernah menikah, atau memutuskan untuk tidak mau menikah setelah dia menjadi seorang biksu.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Jeungtong.





15. PANGERAN BEOPDEUNG

Pangeran Beopdeung adalah putra ketiga Wang Geon dengan Selir Seungmo. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Pyeongsan.

Pangeran Beopdeung diberi gelar "Gun" yang artinya "pangeran". Gelar "Gun" adalah gelar pangeran yang paling rendah yang diberikan pada putra Wang Geon dari seorang selir atau ratu, dan yang mati muda atau diturunkan statusnya sehingga kemungkinan Pangeran Beopdeung meninggal saat masih muda.

Pangeran Beopdeung memiliki tiga orang saudara laki-laki dan seorang adik perempuan. Goryeosa tidak mencatat kehidupan Pangeran Beopdeung maupun saudara laki-lakinya, namun ada catatan tentang adik perempuannya. kakak laki-lakinya adalah Pangeran Hyoje dan Pangeran Hyomyeong, sedangkan adik laki-lakinya adalah Pangeran Jali. Adik perempuan mereka menikah dengan Raja Gyeongsun dari Silla.

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Beopdeung. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan Pangeran Beopdeung lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Beopdeung meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya.

Dalam catatan Goryeosa, hanya nama "Beopdeung" yang digunakan sebagai namanya. Nama "Beopdeung" adalah nama kuilnya. Goryeosa juga mencantumkan bahwa Beopdeung meninggal diusia muda dan tidak memiliki keturunan. Kemungkinan besar dia tinggal diluar istana setelah menikah (atau tidak pernah menikah), dan tidak melibatkan diri dalam pemerintahan hingga kematiannya.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Beopdeung.






16. PANGERAN WANG UI

Pangeran Wang Ui adalah anak pertama Wang Geon dan Ratu Jeongdeok. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Jeongju.

Wang Ui diberi gelar "Gun" yang artinya "pangeran". Gelar "Gun" adalah gelar pangeran yang paling rendah yang diberikan pada putra Wang Geon dari seorang selir yang mati muda atau diturunkan statusnya.

Goryeosa mencatat bahwa adik-adik Pangeran Wang Ui akan menikah dengan beberapa saudara-saudaranya. Adik laki-lakinya, Pangeran Wonjang kelak menikah dengan Putri Heungbang (adik bungsu Wang Yo dan Wang So). Adik perempuannya yang bernama Putri Moonhye menikah dengan Wang Jung (adik Wang So), dan salah seorang anak dari Putri Moonhye ini akan menikah dengan Gyeongjong (putra Wang So). Adik perempuannya yang lain, yaitu Ratu Seonui menikah dengan Daejong dan merupakan ibu dari Raja Seongjong, Ratu Heon-ae/Ibu Suri Cheonchu (ibu Raja Mokjong), dan Ratu Heonjong (ibu Raja Hyeonjong). Adik bungsunya juga menikah dengan saudara-tirinya, Pangeran Uiseong Buwon (putra bungsu Wang Geon, pangeran ke-25).

Tidak ada catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Wang Ui. Tidak diketahui kapan Pangeran Wang Ui lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Wang Ui meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Ada kemungkinan dia meninggal diusia muda atau bahkan saat masih bayi karena dia tidak tercatat memiliki nama sebagai seorang pangeran kerajaan.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Wang Ui.







17.PANGERAN INNAE

Pangeran Innae adalah putra kedua Wang Geon dengan Ratu Jeongdeok. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Jeongju.

Pangeran Innae diberi gelar "Gun" yang artinya "pangeran". Gelar "Gun" adalah gelar pangeran yang paling rendah yang diberikan pada putra Wang Geon dari seorang selir, dan yang mati muda atau diturunkan statusnya.

Pangeran Innae memiliki seorang kakak, yaitu Pangeran Wang Ui. Tidak ada catatan mengenai kehidupan Pangeran Innae dan kakaknya ini namun Goryeosa mencatat bahwa adik-adik Pangeran Innae akan menikah dengan beberapa saudara-saudaranya. Adik laki-lakinya, Pangeran Wonjang kelak menikah dengan Putri Heungbang (adik bungsu Wang Yo dan Wang So). Adik perempuannya yang bernama Putri Moonhye menikah dengan Wang Jung (adik Wang So), dan salah seorang anak dari Putri Moonhye ini akan menikah dengan Gyeongjong (putra Wang So). Adik perempuannya yang lain, yaitu Ratu Seonui menikah dengan Daejong dan merupakan ibu dari Raja Seongjong, Ratu Heon-ae/Ibu Suri Cheonchu (ibu Raja Mokjong), dan Ratu Heonjong (ibu Raja Hyeonjong). Adik bungsunya juga menikah dengan saudara-tirinya, Pangeran Uiseong Buwon (putra bungsu Wang Geon, pangeran ke-25).

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Innae. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan Pangeran Innae lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Innae meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Kemungkinan besar dia meninggal diusia muda karena dia tidak tercatat memiliki istri maupun keturunan, namun dia tidak meninggal saat masih bayi karena dia memiliki nama sebagai seorang pangeran meskipun hanya bergelar "Gun".

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Innae.






18. PUTRA MAHKOTA SOOMYUNG

Pangeran Soomyung kemungkinan besar beliau lahir pada tahun 936. Beliau adalah anak tunggal Wang Geon dan Selir Heonmok. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan Silla dari daerah Gyeongju. Asal daerah ibunya sama dengan asal daerah Ratu Shinseong, ibu dari Ahnjong Wook. Sangat besar kemungkinan dia akrab dan memiliki hubungan yang baik dengan Ahnjong Wook dan juga dengan kakak-beradik, Pangeran Hyosung dan Pangeran Hyoji. Kemungkinan besar Soomyung berbeda usia 10 tahun dengan Wang So.

Pangeran Soomyung diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan pada mereka yang tidak menjadi raja. Soomyung diberi gelar ini karena dia adalah putra selir. Putra-putra Wang Geon dari para ratu-nya biasanya bergelar "Daegun", yang artinya "Pangeran Besar".

Ibu Pangeran Soomyung adalah satu-satunya istri Wang Geon yang bergelar "Daebuin". Gelar itu memang berarti permaisuri, tetapi berbeda dengan permaisuri lainnya, status seorang Daebuin lebih tinggi dari "Buin" (permaisuri). Status seorang Daebuin hanya berada dibawah "Wang-hu" (Ratu).

Tidak diketahui siapa nama istri Pangeran Soomyung. Catatannya yang minim mungkin karena statusnya adalah seorang pangeran keturunan Silla, sehingga sangat mungkin dia tidak menikah dengan saudari-tirinya. Hal ini memiliki persamaan dengan catatan kehidupan pangeran keturunan Silla lainnya, Ahnjong Wook. Namun, Goryeosa mencatat bahwa Pangeran Soomyung memiliki seorang putra yang bernama Pangeran Hongdeuk. Pangeran Hongdeuk menikahi sepupunya, yaitu putri dari Wang So, sehingga membuat Pangeran Soomyung berbesan Wang So. Namun, putra Soomyung ini meninggal dan Ratu Mundeok menikah dengan Raja Seongjong (keponakan Wang So). Kelak, cucu Pangeran Soomyung (anak dari putranya dengan Ratu Mundeok) akan menjadi ratu pertama Raja Mokjong (cucu Wang So).

Jika melihat hubungan kekerabatan ini, besar kemungkinan Wang So berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan para bangsawan Silla.

Tidak diketahui kapan Pangeran Soomyung lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Soomyung meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Ada kemungkinan dia meninggal dimasa pemerintahan Raja Gwangjong atau Raja Gyeongjong, karena Ahnjong Wook yang wafat pada tahun 996 (era Raja Seongjong) dikatakan sebagai putra Wang Geon terakhir yang masih hidup.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Soomyung.






19. PANGERAN BESAR WONJANG

Pangeran Wonjang adalah putra ketiga Wang Geon dengan Ratu Jeongdeok. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Jeongju. Ada kemungkinan, Wonjang adalah satu-satunya putra Ratu Jeongdeok yang bertahan hidup hingga dewasa.

Pangeran Wonjang diberi gelar "Daegun" yang artinya Pangeran Besar (di era Goryeo). Gelar "Daegun" diberikan pada putra-putra Wang Geon dari para ratunya, dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Pangeran Besar Wonjang memiliki dua orang kakak, yaitu Pangeran Wang Ui dan Pangeran Innae. Goryeosa mencatat bahwa adik-adik Pangeran Besar Wonjang akan menikah dengan beberapa saudara-saudaranya. Adik perempuannya yang bernama Putri Moonhye menikah dengan Wang Jung (adik Wang So), dan salah seorang anak dari Putri Moonhye ini akan menikah dengan Gyeongjong (putra Wang So). Adik perempuannya yang lain, yaitu Ratu Seonui menikah dengan Daejong dan merupakan ibu dari Raja Seongjong, Ratu Heon-ae/Ibu Suri Cheonchu (ibu Raja Mokjong), dan Ratu Heonjong (ibu Raja Hyeonjong). Adik bungsunya juga menikah dengan saudara-tirinya, Pangeran Uiseong Buwon (putra bungsu Wang Geon, pangeran ke-25).

Pangeran Besar Wonjang menikah dengan Putri Heungbang (adik-bungsu Wang Yo dan Wang So). Putra Pangeran Besar Wonjang bernama Pangeran Besar Heungbang, dan putrinya bernama Ratu Daemyeong. Ratu Daemyeong merupakan ratu kelima Raja Gyeongjong. Melihat hubungan kekerabatan ini, besar kemungkinan hubungan Pangeran Besar Wonjang dengan pihak keluarga Wang So sangat baik, karena dia dan adiknya menikah dengan adik-adik Wang So, dan juga putrinya dinikahkan dengan putra Wang So. 

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Besar Wonjang. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan dia lahir dan kapan dia meninggal. Kemungkinan besar Pangeran Besar Wonjang meninggal pada masa pemerintahan Gyeongjong atau Seongjong. 

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Wonjang.






20. PANGERAN GWANGJUWON

Pangeran Gwangjuwon adalah putra tunggal Wang Geon dengan Selir Sogwang. Ibunya adalah putri dari Wang Gyu, seorang bangsawan paling berpengaruh dari Gwangju yang dinikahi oleh Wang Geon sekitar tahun 935. Nama lahir Pangeran Gwangju tidak diketahui. Dia mendapatkan nama kuil “Gwangjuwon-gun”, yang artinya “Pangeran dari Gwangju”, sehingga dalam sejarah beliau lebih dikenal dengan nama “Pangeran Gwangju”.

Pangeran Gwangju diberi gelar "Gun" yang artinya "pangeran". Gelar "Gun" adalah gelar pangeran yang paling rendah yang diberikan pada putra Wang Geon dari seorang selir yang mati muda atau diturunkan statusnya. Dalam hal ini, sangat besar Pangeran Gwangju diturunkan gelar oleh kakak-kakaknya dari gelar "Taeja" menjadi "Gun" akibat pemberontakan kakeknya.

Pangeran Gwangju merupakan salah-satu putra Wang Geon yang memiliki dukungan politik yang kuat, sebab dia adalah salah-satu saingan utama Putra Mahkota Wang Mu (Raja Hyejong), selain Wang Yo maupun Wang So. Kakek maternal Pangeran Gwangju bernama Wang Gyu. Dia merupakan mertua Wang Geon, karena dua putrinya adalah istri Wang Geon, yaitu Permaisuri Gwangju dan Permaisuri Sogwang (ibu Pangeran Gwangju). Selain menikahkan putri-putrinya dengan Wang Geon, Wang Gyu juga menikahkan putrinya dengan Wang Mu (Raja Hyejong), sehingga membuat hubungan kekerabatan keluarga Wang Geon semakin rumit. Namun, hal ini membuat posisi Pangeran Gwangju di istana menjadi sangat kuat.

Awalnya, semuanya baik-baik saja. Hubungan Pangeran Gwangju dan kakak-kakaknya juga tidak buruk. Hubungan Pangeran Gwangju dengan para saudaranya berjalan baik sepanjang masa pemerintahan Wang Geon. Namun, kakek Pangeran Gwangju (Wang Gyu) memiliki ambisi yang sangat kuat untuk menguasai pemerintahan Goryeo. Oleh karena itu, setelah Wang Geon meninggal dan digantikan oleh Wang Mu (Hyejong), maka Wang Gyu pun mulai bergerilya untuk mendapatkan kekuasaan. Wang Gyu lalu mengetahui upaya-upaya adik-adik Wang Mu, Wang Yo dan Wang So untuk merebut tahta. Khawatir akan hal itu, Wang Gyu pun memperingatkan Wang Mu. Namun, Wang Mu bukanlah seorang yang pendendam dan cepat curiga. Dia tidak mengambil tindakan apapun, bahkan mempercayakan beberapa tugas negara pada Wang So. Wang Mu sepertinya sangat yakin bahwa Wang So tidak akan berkhianat karena hubungan pernikahan Wang So dengan anak perempuan Wang Mu. Wang Gyu sangat kesal melihat hal itu sehingga diam-diam dia merencanakan pemberontakan untuk menurunkan Wang Mu dan mengangkat Pangeran Gwangju sebagai raja Goryeo yang baru. 

Pemberontakan pun dilancarkan, dan termasuk salah-satu pemberontakan terbesar dalam periode awal Goryeo karena Wang Gyu mengerahkan sejumlah besar tentara dari Gwangju. Untunglah Wang So bisa segera bertindak dengan mengacaukan jalur komunikasi antara tentara Wang Gyu di ibukota dengan tentara pemberontak di Gwangju. Pemberontakan pun berhasil dipadamkan dan Wang Gyu ditangkap. Dengan berat hati, Wang Mu terpaksa menjatuhkan hukuman-mati pada Pangeran Gwangju meskipun semua orang tahu bahwa Pangeran Gwangju tidak tahu apa-apa. Sang pangeran pun tewas ditangan kakaknya sendiri pada tahun 945. Sedangkan kakeknya, Wang Gyu, baru dieksekusi pada masa pemerintahan kakak Pangeran Gwangju yang lain, Wang Yo (Raja Jeongjong).

Wang Mu sangat syok akibat pemberontakan ini, terlebih lagi dia menjadi raja Goryeo pertama yang membunih adiknya sendiri. Akibat tekanan stres, kesehatan Wang Mu menurun dan dia terjangkit wabah penyakit yang saat itu melanda Goryeo. Tidak lama kemudian, Wang Mu meninggal.

Kisah Pangeran Gwangju ditutup dalam Goryeosa dengan kalimat "...tidak diketahui bagaimana dia meninggal."

Pemberontakan ini membuat posisi Pangeran Gwangju dalam catatan sejarah seakan diturunkan oleh kakak-kakaknya. Hal ini dapat dilihat dari gelar kerajaan Pangeran Gwangju, yaitu “Gwangjuwon Gun”, gelar “-gun” dibelakang namanya hanya berarti “pangeran”. Bandingkan dengan kakak-kakaknya yang lain yang bergelar “Taeja” yang artinya “Putra Mahkota” atau “Daegun” yang artinya “Pangeran Besar”.

Pangeran Gwangju meninggal diusia yang masih sangat muda, bahkan sebelum dia menikah.


Aktor yang memerankan Pangeran Gwangju
(Copyrights: MBC)

Tokoh Pangeran Gwangju pertama-kali muncul dalam drama "The Morning Empire". Tokoh dan kisahnya menjadi semakin populer setelah muncul dalam "Time Slip: Ryo" (atau "Scarlet Heart: Ryo). Beliau adalah Pangeran Wang Eun dalam drama tersebut.







21. PUTRA MAHKOTA HYOSUNG

Pangeran Hyosung adalah putra pertama Wang Geon dengan Selir Cheonan. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan Silla dari Gyeongju (bekas ibukota Silla).

Pangeran Hyosung diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Pangeran Hyosung menikahi keponakannya sendiri, putri tunggal Wang Yo (Raja Jeongjong I), yang bernama Putri Kaeseong (dari marga Wang).

Pangeran Hyosung adalah kakak dari Pangeran Hyoji. Wang So sangat menghormati kakak-beradik ini, dan mempercayakan beberapa tugas kenegaraan pada mereka. Status mereka sebagai para pangeran keturunan Silla inilah yang membuat Wang So menarik mereka kedalam pemerntahan ketika dia menjadi raja. Wang So memang ingin memanfaatkan pengaruh Pangeran Hyosung dan para pangeran keturunan Silla lainnya untuk merestorasi pemerintahan dengan menerapkan sistem pemerintahan sipil ala Silla. Ini adalah upaya Wang So untuk menekan kubu loyalis ayahnya yang juga mengincar tahta. Pangeran Hyosung menjadi salah-satu orang kepercayaan Wang So dan menjalankan banyak perintah Wang So. Bersama dengan salah-seorang kakak tirinya, Pangeran Won-nyeong, Pangeran Hyosung terlibat dalam peristiwa pembersihan-pembersihan kubu oposisi dan para bangsawan yang tidak sejalan dengan Wang So. Bisa disimpulkan bahwa Pangeran Hyosung memiliki kekuasaan yang sangat besar pada masa itu.

Namun, ketika pemimpin Goryeo berganti maka kebijakan pun berubah. Saat putra Wang So (Gyeongjong) menjadi raja, kebijakan pertama beliau adalah menghapus hukum emasipasi budak.

Pangeran Hyosung dan saudaranya, Pangeran Won-nyeong, termasuk dalam daftar eksekusi ini. Kedua pangeran ini dieksekusi oleh Raja Gyeongjong, yang memang mengijinkan kubu oposan Wang So melakukan balas-dendam, termasuk kepada putra-putra Wang Geon. Pangeran Won-nyeong dieksekusi pada tahun 976, tahun pertama pemerintahan Raja Gyeongjong.

Kematian Pangeran Hyosung menimbulkan gejolak besar, bukan saja karena beliau memiliki posisi yang sangat penting pada masa pemerintahan Wang So, melainkan karena Pangeran Hyosung adalah salah-satu "pangeran Silla" (sebutan bagi para pangeran yang beribukan orang Silla). Para bangsawan Silla memprotes kebijakan raja, termasuk juga Choi Jimong (astronom kepercayaan Raja Wang Geon dan Wang So).

Kematian Pangeran Hyosung membuat Raja Gyeongjong kehilangan dukungan dari para bangsawan Silla. Keadaan semakin buruk bagi Gyeongjong karena Pangeran Ahnjong Wook, yang dulu dekat dengan Wang So dan sering berada di istana, juga seakan tidak mau mendukungnya sehingga semua orang Silla (yang sangat menghormati Ahnjong) akhirnya malah membuat konflik antar bangsawan semakin besar.

Tokoh Pangeran Hyosung pertama kali muncul dalam drama "The Morning Empire". Beliau juga sempat diceritakan dalam drama "Shine Or Go Crazy".






22. PANGERAN JOYI

Pangeran Joyi adalah putra keempat Wang Geon dengan Ratu Jeongdeok. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Jeongju.

Pangeran Joyi diberi gelar "Gun" yang artinya "pangeran". Gelar "Gun" adalah gelar pangeran yang paling rendah yang diberikan pada putra Wang Geon dari seorang selir atau ratu, dan yang mati muda atau diturunkan statusnya sehingga kemungkinan Pangeran Joyi meninggal saat masih kecil, sebab putra-putra ratu biasanya diberi gelar "Daegun".

Pangeran Joyi memiliki tiga orang kakak, yaitu Pangeran Wang Ui, Pangeran Innae, dan Pangeran Besar Wonjang. Goryeosa mencatat bahwa kaka dan adik Pangeran Joyi akan menikah dengan beberapa saudara-saudaranya. Kakak laki-lakinya, Pangeran Wonjang kelak menikah dengan Putri Heungbang (adik bungsu Wang Yo dan Wang So). Adik perempuannya yang bernama Putri Moonhye menikah dengan Wang Jung (adik Wang So), dan salah seorang anak dari Putri Moonhye ini akan menikah dengan Gyeongjong (putra Wang So). Adik perempuannya yang lain, yaitu Ratu Seonui menikah dengan Daejong dan merupakan ibu dari Raja Seongjong, Ratu Heon-ae/Ibu Suri Cheonchu (ibu Raja Mokjong), dan Ratu Heonjong (ibu Raja Hyeonjong). Adik bungsunya juga menikah dengan saudara-tirinya, Pangeran Uiseong Buwon (putra bungsu Wang Geon, pangeran ke-25).

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Joyi. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan Pangeran Joyi lahir dan kapan dia meninggal, namun sejarah tidak mencatat bahwa Pangeran Joyi meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya maupun keponakan-keponakannya. Kemungkinan besar dia meninggal diusia muda karena dia tidak tercatat memiliki istri maupun keturunan, namun dia tidak meninggal saat masih bayi karena dia memiliki nama gelar sebagai seorang pangeran.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Joyi.






23.  PUTRA MAHKOTA HYOJI

Pangeran Hyoji adalah putra kedua Wang Geon dengan Selir Cheonan. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan Silla dari Gyeongju (bekas ibukota Silla). Pangeran Hyoji adalah adik dari Pangeran Hyosung. Adiknya, Pangeran Hyosun kelak akan dieksekusi oleh Raja Gyeongjong (putra Wang So).

Pangeran Hyoji diberi gelar "Taeja" yang artinya putra-mahkota (di era Goryeo). Gelar "Taeja" diberikan pada hampir seluruh putra Wang Geon (khususnya putra selir) dan terus digunakan oleh mereka yang tidak menjadi raja.

Pangeran Hyoji memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Pangeran Hyosung. Wang So sangat menghormati kakak beradik ini, dan mempercayakan beberapa tugas kenegaraan pada mereka. Namun, besar kemungkinan Pangeran Hyosung lah yang menjadi salah-satu orang kepercayaan Wang So. Pangeran Hyoji sendiri kemungkinan besar mengabdi pada raja Goryeo namun perannya tidak sebesar adiknya. Mungkin juga Pangeran Hyoji meninggal pada masa pemerintahan Wang So, namun bukan karena dibunuh karena Pangeran Hyoji tidak tercatat ikut dibunuh bersama dengan adiknya saat Raja Gyeongjong berkuasa.

Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan dia lahir dan kapan dia meninggal. Tidak banyak juga catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Hyoji. Ada kemungkinan Pangeran Hyoji meninggal pada masa pemerintahan Wang So, namun bukan karena dibunuh. Pangeran Hyoji tidak tercatat ikut dibunuh bersama dengan adiknya saat Raja Gyeongjong berkuasa, oleh karena itu kemungkinan besar dia telah meninggal sebelum Gyeongjong menjadi raja.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Hyoji.







24.PANGERAN JALI

Pangeran Jali adalah putra keempat Wang Geon dengan Selir Seungmo. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan dari daerah Pyeongsan.

Pangeran Jali diberi gelar "Gun" yang artinya "pangeran". Gelar "Gun" adalah gelar pangeran yang paling rendah yang diberikan pada putra Wang Geon dari seorang selir atau ratu, dan yang mati muda atau diturunkan statusnya sehingga kemungkinan Pangeran Jali meninggal saat masih bayi.

Pangeran Jali memiliki tiga orang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Goryeosa tidak mencatat kehidupan Pangeran Jali maupun saudara laki-lakinya, namun ada catatan tentang adik perempuannya. Kakak laki-lakinya adalah Pangeran Hyoje, Pangeran Hyomyeong, dan Pangeran Beopdeung. Adik perempuan mereka menikah dengan Raja Gyeongsun dari Silla.

Tidak banyak catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Jali. Tidak diketahui apa nama lahirnya maupun kapan Pangeran Jali lahir dan kapan dia meninggal. Namun, catatan sejarah Goryeosa mencatat bahwa Pangeran Jali memiliki tubuh yang lemah dan sering sakit. Dia terus sakit-sakitan dan membuatnya meninggal diusia muda. Catatan ini selaras denga kenyataan bahwa Pangeran Jali tidak meninggal karena pembantaian oleh kakak-kakaknya. Kemungkinan besar dia tinggal diluar istana untuk memulihkan kesehatannya dan tidak pernah terlibat dalam pemerintahan hingga kematiannya. Goryeosa juga menuliskan rujukan yang menyebutkan bahwa Pangeran Jali sebenarnya adalah putra bungsu Wang Geon, bukannya Pangeran Besar Uiseong Buwon. Meskipun hal itu belum pasti, tapi Pangeran Jali memang termasuk dalam daftar "pangeran maknae" (pangeran bungsu) saat itu.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Jali.







25. PANGERAN BESAR UISEONG BUWON

Pangeran Uiseong Buwon adalah putra bungsu Wang Geon. Meskipun urutan kelahiran pangeran saudara-saudaranya yang lain banyak tidak jelas, namun Goryeosa mencatat bahwa Pangeran Uiseong Buwon adalah putra bungsu Wang Geon.

Pangeran Uiseong Buwon adalah putra tunggal Wang Geon dengan Selir Uiseong Buwon. Ibunya adalah putri dari seorang bangsawan Silla bermarga Hong dari daerah Uiseong, provinsi Gyeongsang. Tidak diketahui apa nama lahir. Dia memperoleh nama kerajaan “Uiseong Buwon Daegun”, artinya “Pangeran Besar Uiseong Buwon”, mengikuti gelar kerajaan ibunya, yang artinya “Pangeran dari Uiseong”. Pangeran Uiseong diberi gelar "Daegun" yang artinya "pangeran-besar" padahal hal ini tidak sesuai dengan tradisi pemberian gelar pada keluarga kerajaan Goryeo yang diterapkan oleh Wang Geon karena gelar "Daegun" adalah gelar pangeran yang diberikan pada putra-putra Wang Geon dari para ratunya, sedangkan ibu dari Pangeran Uiseong adalah seorang selir. Kemungkinan gelar ini diberikan Wang Geon pada Uiseong Buwon karena dia adalah putra kesayangannya, dan gelar ini tidak dicabut oleh kakak-kakaknya yang menjadi raja menggantikan ayahnya karena Pangeran Uiseong tidak memiliki konflik dengan kakak-kakaknya, dan mungkin juga dia sangat disayang oleh kakak-kakaknya.

Pangeran Uiseong Buwon menikah dengan sepupunya, putri bungsu permaisuri Shinjeong (ibu dari Daejong dan Ratu Daemok) sehingga membuat dia menjadi adik-ipar Daejong Wook dan Ratu Daemok.

Tidak diketahui kapan Pangeran Uiseong Buwon lahir dan kapan dia meninggal. Tidak banyak juga catatan sejarah mengenai kehidupan Pangeran Uiseong Buwon. Kemungkinan besar kehidupan masa-tuanya jauh dari istana, dan tidak dianggap sebagai ancaman oleh kakak-kakaknya karena statusnya sebagai pangeran bungsu.

Sejauh ini belum ada drama atau film yang memunculkan tokoh Pangeran Uiseong Buwon.




ARTIKEL TERKAIT PUTRA-PUTRA WANG GEON:
PANDUAN SEJARAH: DRAMA "SCARLET HEART: RYEO"

ARTIKEL LAINNYA TENTANG SEJARAH GORYEO DAN KOREA:

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARTIKEL INI DISUSUN DAN DITERBITKAN PERTAMA KALI
OLEH DELEIGEVEN MEDIA

SETIAP ARTIKEL YANG MEMILIKI ISI, SUSUNAN, DAN GAYA PENULISAN
YANG MIRIP DENGAN ARTIKEL INI MAKA ARTIKEL-ARTIKEL TERSEBUT
MENYADUR ARTIKEL INI.

DILARANG KERAS MEMPLAGIAT ARTIKEL INI!

CANTUMKAN LINK LENGKAP ARTIKEL INI DISETIAP KALIMAT YANG ANDA DISADUR DARI ARTIKEL INI. SESUAI UNDANG-UNDANG HAK CIPTA, JIKA MENYADUR/MENG-COPY MINIMAL SEPULUH KATA TANPA MENCANTUMKAN SUMBER DARI KALIMAT ITU (BERBEDA DARI PENCANTUMAN SUMBER DI CATATAN KAKI (FOOTNOTE) MAKA ITU ADALAH TINDAKAN PLAGIARISME.

JIKA ANDA MENYADUR SEBAGIAN BESAR ARTIKEL INI MAKA ANDA HARUS MENCANTUMKAN KALIMAT:
"ARTIKEL INI DISADUR DARI....(LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA",
ATAU:"SUMBER UTAMA DARI SEBAGIAN BESAR INFORMASI ARTIKEL INI DIAMBIL DARI (LINK ARTIKEL INI) YANG DITERBITKAN OLEH DELEIGEVEN MEDIA"  
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Notes (Catatan):

*We strongly recommend all readers to read all the comments below for the other details which not mentioned by this article
(Sangat disarankan bagi para pembaca untnk melihat komentar-komentar artikel ini sebab beberapa komentar membahas rincian informasi yang tidak ditulis dalam artikel ini)

*Get various information about history in ENGLISH by open or follow our Instagram account: @deleigevenhistory(Dapatkan berbagai informasi sejarah dalam bahasa Inggris di akun instagram kami @deleigevenhistory)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Copyrights Story: Deleigeven Media
Copyrights Picture : SBS drama "Scarlet Heart: Ryeo" (2016), SBS drama "Shine Or Go Crazy" (2013)

Penyusun:
Penulis : Deleigeven
Editor : Juliet
Desain : Deleigeven
Penerbit: Deleigeven Media


Daftar Pustaka:
- History; Lee Byong Won
- The Iron Empress; Kang Byung-sang; Noura Books; Jakarta; 2009
- Homosexuality In Ancient And Modern Korea; Kim Young-gwan, Ahn Sook-ja; 2006
- The Journal Of The Northeast Asia History; Napoli, Italia; 2012
- The Three Kingdom Of The Ancient Of Korea In The History Of Taekwondo
- Korea Food & Stories; Korea Tourist & Culture Department


Sumber Website:
www.kbs.co.kr

154 comments:

  1. Nice artikel, sangat membantu.. Gak nyangka jalan hidup pangeran-pangeran anak-anak taejo wang geon rumit sekali... Terutama baek ah.. *baper Scarlet heart Ryeo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama sdr./i JH.Mifta,
      kami senang jika artikelnya dapat membantu.
      Silahkan berkunjung kembali.. Salam..

      Delete
  2. Kak kalo di cerita scarlet heart ryeo itu ada pangeran eun tapi di sejarah goryeo aslinya gak ada cerita tentang pangeran ke 10 goryeo (wang eun). ini yang bikin aku penasaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, terima kasih telah berkunjung..
      Mengenai Pangeran Wang Eun, sebelum memposting artikel ini kami juga sudah mencari-tahu dia itu pangeran yang mana tapi hasilnya nihil. Kemungkinan besar Pangeran ke-10 adalah pangeran Won-nyeong atau Pangeran Gwangju. Semoga nantu nama ibu Wang Eun disebutkan dalam drama jadi kita bisa tahu dia itu pangeran yang mana.

      Delete
    2. Fix. Wang Eun itu Gwangju. (setelah nonton episode 15)

      Btw, ini blog dashyat. Salut dengan team ini.

      Delete
    3. Mengenai Pangeran Wang Eun, sudah bisa di confirm bahwa dia adalah pangeran Gwangju.
      Btw thanks buat saudari Priska Driastuti untuk info dan apresiasinya.
      Semoga informasi dalam blog ini bisa membantu anda..
      Salam...

      Delete
  3. Wah saya terlambat banyak sekali artikel terbaru anda.
    Artikel tentang Kerajaan Silla di eranya Ratu Seondeok yang paling saya tunggu-tunggu.
    Tapi jujur, dari semua artikel terbaru anda, artikel ini yang paling menarik.
    Saya iseng2 cari di google tentang anak2 Wang Geon ini dan kenyataannya adalah artikel anda ini yang paling lengkap (kategori WORLDWIDE!!!) yang membahas tentang anak2 Wang Geon yang infonya paling sulit dilacak ketimbang anak2 nya Yi Seong-gye.
    Wikipedia dalam bahasa Inggris dan Korea saja tidak selengkap ini, apalagi dalam bahasa Indonesia (makanya saya bilang paling lengkap secara Worldwide).
    Ck ck ck ck..... Standing applouse buat anda (dan mungkin tim anda soalnya namanya Deleigeven Team).
    Oya dari gambar2nya, kebanyakan sumber dari drama Scarlet Heart ya, apa ada drama lain tentang anak2 Wang Geon? saya belum nonton Scarlet heart jadi kurang tahu (tapi pasti akan nonton, Lee Joon-gi adalah aktor favorit saya sejak dia film King And The Clown, hehehe).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai saudara Michael, senang melihat anda kembali berkunjung ke blog ini.
      Terima kasih juga atas apresiasi saudara.
      Saya memang cari info dan data dimana-mana untuk artikel ini. Datanya tidak banyak tapi cukup untuk penyusunan artikel.
      Iya sejauh ini baru drama scarlet heart yang menceritakan tentang putra-putra Wang Geon (lebih dari 2 pangeran). Drama lain yang bisa menjadi referensi tentang putra-putra Wang Geon adalah drama Shine or Go Crazy. Drama nya bagus, hanya saja pangeran yang muncul tidak sebanyak di Scarlet Heart.

      Delete
    2. Terima-kasih infonya, jadi Shine or Go Crazy ya, saya belum nonton, maklum sibuk dengan pekerjaan. Saya kurang perhatikan foto-foto diatas, rupanya ada juga Shine or Go Crazy, ^^, soalnya gambarnya Lee Joonki gede banget, hahaha. Ok saya akan coba cari drama itu.

      Delete
  4. Cari2 tentang anak-anak Wang Geon akhirnya nemu juga blog ini. lengkap bgt.
    Oya min, saya penggemar baru Lee joonki. Kayaknya saya telat bgt deh. Admin bisa kasih referensi drama dan filmnya Lee Joonki yang bagus2, pleaase.
    Oya Lee Joonki tu aktor sekelas siapa ya? Selevel sama Lee Minho dan Yoo Ah In gak? Kira-kira dia dia itu diatasnya Song Jongki atau masih level bawah?
    Maaf ya min pertanyaan saya tidak sesuai dengan artikelnya. Jujur, saya masih awam Lee Joonki.
    Oya min, Pangeran Wang Eun itu yang mana???
    Hikss,,,,, sejarahnya dia yang paling tida jelas. Oya sebelumnya trima kasih banyak ya min yang baik.
    Saya sudah berlangganan blog ini, hehehehe,,,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah wah, Lee Joonki itu levelnya diatas bgt. Lee Minho,Yoo Ah In,Kim Soohyeon,termasuk Song Joongki walaupun secara global sangat terkenal tapi belum selevel dengan Lee Joonki. Lee Joonki jauh lebih senior dan prestasinya jauh lebih tinggi. Dia itu masuk aktor TOP 10 di Korea sana. Penilaiannya dari kesuksesan drama dan filmnhya. Tidak ada drama atau filmnya yang tidak sukses. Untuk urusan rekor kesuksesan drama atau film (kategori selalu sukses) Lee Joonki cuma tidak bisa kalahkan Won Bin, Kang Dong-won, Lee Byung Hoon, dan Jang Dong Gun.
      Film nya Lee Joonki ini cuma sedikit tapi jumlah penontonnya kalau ditotal itu bisa gabungan total jumlah penonton 4 film yang laris.

      Delete
    2. Oyaaaa???? Sehebat itukah dia?? Astaga. Haduuuh, berarti saya nya yang kuper Korea. Saya baru tahu Lee Jonki dari Gunman of Joseon. Saya pikir dia tenar karena itu. Kalau dia aktor TOP 10 berarti dia sudah lama dong?! Saya tahu Kang Dongwon, Won Bin, Lee Byunghoon, dan Jang Donggun, tapi tidak tahu tentang Lee Joon-ki.
      Adakah informasi lebih tentang Lee Joonki?? Apa saja boleh, film atau drama2 yang sukses-sukses itu. Prestasi nya apa saja ya?? Tapi kalau dia aktor lama kok wajahnya masih muda gitu yaaa.. Omoooo..
      Oya nama saya Lidya,,, Salam kenal semua buat admin dan mas Michael.

      Delete
    3. Dramanya populer semua kok. Tapi yang saya nonton itu mulai dari Time Between Dog And Wolf (drama tentang mata-mata/NIS yang terbai kalau menurut saya), Arang The Magistrate, Two Weeks, Gunman Of Joseon, dan Scholar Who Walks The Night.
      Kalau film-filmya itu kelas festival film semua. The King And The Clown adalah film terbaiknya, nembus 12 juta penonton. Itu diakui oleh Hollywood sebagai salah-satu film kolosal Asia terunik yang pernah ada. Dia adalah salah-satu pemeran utama di film itu. Perlu diketahui, 12 juta penonton itu didapat pada tahun 2005, saat bioskop Korea masih lebih kurang dari pada jaman sekarang. Itu yang buat Lee Joonki levelnya tidak bisa turun walaupun masih ada film lain yang diatas 12 juta itu, karna film2 setelah filmnya Lee Joonki ini baru bisa lewati rekornya film nya dia (The King And The Clown) 7 tahun kemudian (2012) saat keadaan sudah semakin maju dan demam Korea sudah mendunia.
      Kalau Informasi detail termasuk level seorang Lee Joonki, tunggu penjelasan dari admin blog ini saja deh, adminnya pasti selalu menjawab dengan detail.
      Hahahaha, maaf ya admin saya lempar pada anda untuk melanjutkan menjawab.
      Salam kenal juga saudara Lydia.

      Delete
    4. Makasih mas Michael sudah dijelasin.
      Wahhh, saya jadi penasaran sama balasan admin. tolong ya min profil singkat Lee joonki termasuk prestasi2 nya. Baca wikipedia makin puyeng, semoga admin mau jelasin, sapa tahu admin ada info tambahan yang tidak ada di wikipedia.
      Thanks admin,,, ditunggu balasannya,,, ^<^

      Delete
    5. Halo Lidya,
      terima-kasih telah berkunjung ke blog ini dan juga atas apresiasinya.
      Mengenai Pangeran Wang Eun, saya belum dapat info dan data dia itu pangeran keberapa.

      Mengenai Lee Joonki, well dia itu aktor Top. Seperti yang sdr.Michael sebutkan diatas, Lee Joonki masuk dalam jajaran aktor TOP 10 di Korea.
      Sebelumnya kita harus tahu dasar penilaian dan 'peta' para aktor Korea. Di dunia perfilman Korea, ada golongan aktor yang disebut "the BIG 5", dari namanya sudah pasti ada lima orang. Mereka adalah:
      -Bae Yong-joon, main di Winter Sonata, dll. CEO Keyeast Ent. (Bosnya Kim Soo hyun, Park Seojoon, Kim Hyunjoong, dll).
      -Jang Dong-goon, main di drama A Gentleman Dignity, film Taegukki, dll.
      -Won Bin (aktor di Endless Love, Taegukki, Man From Nowhere, dll)
      -Lee Byung-hoo, aktor di banyak bgt film Korea dan Hollywood & bosnya BH Ent. (bosnya Jingoo-Descendant of The Sun)
      -Song Seung-hoon (aktor di Endless Love, Time Slip Dr.Jin, East Of Eden, My Princess, dll)

      Posisi 5 aktor ini tidak bisa diubah, entah mereka nanti sudah jarang main film/drama, soalnya mereka dianggap sebagai aktor pelopor dan pembawa Hallyu dijaman industri film & drama Korea masih susah2nya. Selain itu honor drama, film, iklan, dll mereka juga selangit, dan akting mereka sudah diakui oleh dunia, dan popularitas film dan drama mereka tinggi.

      Nah dibawahnya Big 5 ini ada aktor senior dan aktor junior, yang masing2 dibagi lagi jadi aktor senior kelas 1,2,3,, dan aktor junior kelas 1,2,3. Dibawahnya aktor kelas 3 adalah para aktor tak dikenal (sangat tidak populer). Meskipun populer tapi belum tentu dia jadi aktor kelas 1.

      Aktor2 junior kelas 1 tentu dibawah kelasnya aktor senior kelas 1, demikian juga aktor junior klas 2 yah dibawahnya aktor senior klas 2. Penggolongan senior dan junior oleh para kritikus ini bukan dinilai dari kualitas melainkan dari senioritas.

      Nah, penggolongan kelas (kelas 1,2,3) yang dinilai dari kualitas akting + popularitas + jumlah film box office/rating drama yang tinggi + honor + pengakuan publik Korea dan luar Korea (melalui award yang diraih). Di senior dan junior, pasti ada golongan "aktor TOP", yang sudah pasti aktor kelas 1. Biasanya mereka itu TOP 10 di kelas 1 (tidak semua aktor kelas 1 digolongkan sebagai aktor TOP 10 oleh para kritikus)

      Komposisi para aktor dimasing2 kelas ini bisa berubah, tergantung prestasinya. Contohnya di golongan aktor junior, dulu Yoo Ah-in, Lee Minho, Song Joongki, dan Kim Soohyun itu masih aktor cilik atau aktor Unknown, sekarang mereka ada di golongan aktor TOP 10 Korea (tapi aktor Junior, karena mereka belum senior). Mereka bertiga sangat populer dan dianggap salah-satu individu-individu penyumbang devisa tertinggi.
      Saya kurang tahu siapa saja aktor TOP 10 Korea di golongan junior saat ini karena katanya selalu berubah.

      Tapi, aktor TOP 10 senior itu tidak beruabah-ubah/tidak banyak berubah (terakhir yang saya baca infonya tahun 2013, dari tahun 2009, 2010, 2011,2012, orangnya itu-itu aja). Mereka adalah:
      1.Song Kang-ho (The Host, Sado, Snowpiercer,dll)
      2.Choi Min-sik (Admiral Roaring Current, dll)
      3.Ahn Sung-ki (The Duelist, Silmido, dll)
      4.Jung Woo-sung (Tazza, dll)
      5.Hwang Jung-min (Veteran, Himalaya, dll)
      6.Lee Jung-jae (The Thieves, dll)
      7.Cha Tae-hyun (My Sassy Girl, dll)
      8.Jung Jin-young (Dong Yi, Miracle Cell, The King & The Clown, dll)
      9.Lee Joon-ki (The King & The Clown, Time Between Dog & Wolf, Gunman of Joseon, dll)
      10.Sol Kyung-gu, aktor Cold Eyes, Silmido, dll,
      posisinya sempat turun dan digantikan oleh Kang Dong-won (The Tao Wizzard Jeon Woochi, A Violent Prosecutor, Kundo, dll).

      Delete
    6. Sejak tahun 2005,Lee Joonki tidak pernah keluar dari daftar diatas. Sampai sekarang dia adalah aktor termuda dalam daftar itu.

      Filmnya yang berjudul The King & The Clown (2005) adalah film Korea pertama yang mampu menembus 12 juta penonton sepanjang sejarah film Korea,sampai sekarang aja film itu masih masuk 10 besar film Korea dengan jumlah penonton terbanyak dan penghasilan tertinggi.
      Meskipun ditahun 2006 dikalahkan film The Host tapi pride The King & The Clown tidak turun,karena film nya tergolong unik.
      Itu adalah film kolosal Korea pertama yang mengangkat tema gay (tenang saja, tidak ada adegan yang aneh2 dan dalam film itu Lee Joonki normal kok ^^).
      Biasanya, tema itu tidak sukses, tapi The King & The Clown beda, budgetnya rendah tapi sukses besar.
      Dalam film itu, Lee Joonki adalah aktor sentralnya karena dia yang jadi badutnya.

      Yang membuat Lee Joonki dari aktor unknown lompat menjadi aktor TOP 10 adalah aktingnya, kesuksesan film, kesulitan film, pengakuan publik Korea dan Dunia, dan yang terutama perannya. Para kritikus film berpendapat,saat itu (mungkin sampai sekarang) Lee Joonki adalah satu-satunya aktor yang mampu memerankan tokoh badut dalam film itu, sehingga film ini sangat sulit di remake di masa-depan (ibaratnya seperti peran Wolverine yang hanya bisa diperankan oleh Hugh Jackman),beda dengan film2 lain yang kebanyakan aktornya bisa diganti.

      Perlu dicatat,saat Lee Joonki bermain dalam The King & The Clown dan berhasil mensukseskan film ini,dia hanya aktor tidak dikenal yang cuma main sebagai pemeran figuran di 2 film. Makanya, nama Lee Joonki oleh para kritikus film tetap dimasukkan dalam daftar TOP 10 karena jika dibandingkan dengan film box office lain,film2 itu diperankan oleh aktor2 yang pada masa film itu ditayangkan merupakan aktor2 yang telah populer dan mapan.
      Walaupun sekarang banyak film yang penghasilan & jumlah penontonnya melewati The King And The Clown, tapi Lee Joonki dan The King & The Clown tetap mendapat pengakuan sebagai salah-satu yang terbaik karena mereka meraih sukses besar disaat Hallyu/Korea belum global booming seperti sekarang, dan saat industri perfilman Korea belum sesukses sekarang. Saking sukses dan berkesannya Lee Joonki dalam film itu, para kritikus sampai kompak bilang kalau dia tidak perlu mengejar-ngejar pengakuan melalui bermain banyak film (hal yang biasanya dilakukan oleh aktor2 muda untuk mendapat pengakuan kualitas akting) karena walaupun dia cuma main drama atau mini-drama seumur hidupnya, tidak bakal ada orang2 perfilman yang akan meremehkan dia, soalnya jarang banget ada aktor muda yang film dan drama2nya sukses besar. Era sekarang, aktor muda yang sukses di drama dan film sekaligus (dramanya dapat rating tinggi + jumlah penonton filmnya diatas 10 juta) dimulai oleh Won Bin, setelah Won Bin, sekitar 5 tahun baru muncul Lee Joonki (2005), setelah Lee Joonki lamaaaaa banget baru ada Yoo Ah-in yang baru meraih 10juta penonton pada tahun 2016 melalui film Veteran).

      Delete
    7. Drama2 Lee Joonki selalu sukses walaupun drama itu bukan drama terpopuler tahun itu. Dia tidak pernah memerankan peran yang sama. Ciri khas Lee Joonki dalam memilih skenario juga sangat dikagumi oleh para kritikus, karena skenario yang dipilih sangat konsisten dengan judul drama, perannya, dan alur drama dari episode awal hingga akhir. Ini yang membuat drama2 nya dapat rating tinggi. Contohnya drama Two Weeks, sesuai judul dan tema dramanya, dia benar2 dikejar2 selama 2 minggu (dalam drama tersebut) dan baru berhenti di episode terakhir (waktu dia menang). Time Between Dog & Wolf juga, walau kalah tenar dari City Hunter dan Iris, tapi drama ini diakui sebagai drama mata-mata terunik dari Korea. Ceritanya dari komik (sama seperti Scholar Who Walks The Night), biasanya ada gap antara komik dan drama tapi Lee Joonki mampu membuatnya pas. Kemampuan akting Lee Joonki (terutama di The King & The Clown) sangat memukau Hollywood. Film yang mewakili KOrea di oscar kategori film berbahasa asing terbaik.

      Jadi, seperti itulah levelnya seorang Lee Joonki.

      Drama2 Lee Joonki setelah tahun 2010 populer semua, judul2nya: Two Weeks, Arang The Magistrate, Gunman of Joseon, Scholar Who Walk The Night, Scarlet Heart Ryeo. Yang sebelum 2010 ada drama My Girl (main bareng Lee Dong-wook), dan Time Between Dog and Wolf.

      Mengenai wajahnya, banyak yang bilang wajahnya feminim tapi tetap pas dengan peran2nya yang manly. Justru wajahnya ini yang buat dia selalu pas jika berperan drama adaptasi komik dan buat dia awet muda (waktu saya lihat langsung Lee Joon-ki tahun 2011 mukanya ya gitu2 aja sampai sekarang,tidak berubah). Wajah feminimnya tidak membuat Lee Joonki terperangkap di satu peran. Itulah hebatnya dia.

      Demikian tentang Lee Joonki.Semoga penjelasan2nya bisa menjawab pertanyaan2 saudari ^^
      Salam...

      Delete
    8. Kalo boleh nambahin, aku suka banger naksir berat sama aktingnya lee joonki di Iljimae. Luar biasa cerdas dia didrama itu. Memerankan dua karakter yang bertolak belakang dan sukses banget. Sejak dari situ aku jatuh cinta banget sama kemampuan aktingnya lee joonki.

      Delete
    9. Halo Saudari Siwi,
      iya Iljimae juga dibintangi oleh Lee Joon-ki. Sebenarnya dibandingkan semua drama yang pernah dibintangi oleh Lee Joon-ki, Iljimae ini adalah masterpiece nya. Drama ini juga mendapat pengakuan sebagai salah satu drama kolosal terbaik dari Korea. Drama Iljimae ini ada kelanjutannya tapi tidak diperankan oleh Lee Joon-ki. Hanya saja tidak sesukses versi awalnya, yang oleh para kritikus disibabkan karena tidak kembali diperankan oleh Lee Joon-ki, bukan karena akting aktor penggantinya jelek tapi karena tokoh dalam drama itu hanya bisa diperankan oleh Lee Joon-ki.

      Delete
  5. Pangeran Soomyung, yang menikahkan putra pertamanya dengan putri ketiga Wang So

    Maaf min, tapi putri ketiga wang so adalah ratu moondeok yg menikah dengan seongjeong atau wang chi. Dia kan putri bungsu wangso. Anak kelima, putri ketiga. Karena wangso hanya memiliki 3 putri saja. Dua lainnya putra. Putra tertua, Wang Ju dan putra kedua yg meninggal saat masih prematur. Mohon penjelasannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo dramaaddict
      terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
      Mengenai status putrinya Wang So, kami TIDAK melakukan kesalahan hanya mungkin kata yang kami gunakan yang KURANG...

      Anak-anak Wang So ada lima: 1.Raja Gyeongjong, 2.Pangeran Hyohwa (meninggal saat masih bayi), 3.Putri Cheonchu (menantu Wang Jung), Putri Bohwa (tidak dijelaskan menikah dengan siapa), dan Ratu Mundeok (menantu Pangeran Soomyung dan Daejong Wook, istri Seongjong).

      Wang So menikahkan putri ketiganya (Ratu Mundeok) dengan putra pertama Pangeran Soomyung, namun putra Soomyung ini lalu meninggal dan Ratu Mundeok menikah kembali dengan Raja Seongjong (Wang Chi).
      Cucu Pangeran Soomyung (anak dari putranya dengan Ratu Mundeok) kelak akan menjadi ratu pertama Raja Mokjong (cucu Wang So). Sedangkan dengan Raja Seongjong, beliau tidak memiliki anak.

      Berikut ini kutipan tentang Pangeran Soomyung dari wikipedia:
      아들 : 홍덕원군 규
      며느리: 광종과 대목왕후의 3녀 - 훗날 성종에게 재가하여 문덕왕후 가 됨,
      Artinya:
      Anak laki-laki : Pangeran Hongdeok
      Menantu Perempuan: Putri ke-3 Raja Gwangjong dengan Ratu Daemok, kelak menikah dengan Raja Seongjong dan menjadi Ratu Mundeok.

      Bisa dibandingkan dengan data tentang Ratu Mundeok (kutipan dari wikipedia):
      사촌 겸 남편 : 홍덕원군 왕규
      장녀 : 선정왕후
      사촌 겸 남편 : 제6대 성종
      Artinya:
      Suami pertama : Pangeran Hongdeok/Wang Gyu
      Anak Perempuan: Permaisuri Seonjong
      Suami Kedua : Raja ke-6, Seongjong

      Semoga penjelasannya dapat membantu.
      Salam.

      Delete
  6. Terimakasih artikelnya, woww nice article, lama gak nengok google+ ternyata sudah banyak artikel baru. sebenernya agak males liat drama scarlet heart yang kebanyakan pangeran.. hahaha.. (karna gak dong si asal muasal pangeran itu jadi males nontonnya). eh.. buka artikel ini langsung dong hahaha..
    makasih lho artikelnya, kalo drama monlight itu ceritaiin raja sejong atau bukan yaa? sepertinya mirip cerita di drama splash splash love.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, terimakasih telah berkunjung ke blog ini dan juga atas apresiasinya.

      Mengenai scarlet heart (dan artikel lain), kalau mungkin dari artikelnya ada yang kurang, saudara/i dapat mengecek lagi di kolom komentar. Biasanya kami atau ada komentator lain membahas/menjelaskan beberapa pertanyaan tentang artikel yang bersangkutan atau tentang artikel lain yang berhubungan. Artikel yang berhubungan dengan Putra-putra Wang Geon dapat dibaca di: GORYEO PERIODE AWAL

      Mengenai drama "Moonlight", kalau yang dimaksud adalah drama "Moonlight Drawn by the clouds"-nya Park Bo-geum maka itu adalah drama tentang era raja Sunjo (anaknya Raja Jeongjo, dan cucunya Pangeran Sado). Itu era sekitar 300an tahun setelah Raja Sejong.
      Jadi drama ini fokus menceritakan tentang Pangeran Munjo (anaknya Raja Sunjo).
      Artikel mengenai Pangeran Munjo dapat saudara/i baca di artikel:
      PARA PUTRA MAHKOTA JOSEON TANPA TAHTA

      Semoga nanti artikel-artikelnya bisa membantu ^.^
      Salam......

      Delete
    2. terimakasih telah membalas komentar saya.
      Ada yang mau saya tanyakan lagi, untuk drama moon lovers scarlet heart kan remake dari drama cina ya?
      Jika dilihat dari peran yang dimainkan itu bercerita ttg dinasti georyeo dan para pangerannya.
      apakah drama yang di cina menceritakan dinasti di cina dg latar belakang kerajaan yang berbeda? atau karna di remake jadi menyesuaikan cerita dg latar belakang kerajaan di Korea? Atau memang pada awalnya memang bercerita ttg dinasti georyeo? Terimakasih. Maaf jika pertanyaan saya membingungkan. Tapi saya yakin saudara paham.. Hehe 😁

      Delete
    3. Hai Orenji,

      Mengenai Scarlet Heart, versi China nya bernama "Bu Bu Jin Xin", pemeran utamanya Nicky Wu (kalau dulu2 suka nonton film Mandarin pasti kenal ^^).
      Antara Bu Bu Jin Xin dengan Scarlet Heart meskipun mirip tapi pasti ada perbedaan.

      Pertama, latar kerajaannya. Karena Bu Bu Xin Jin adalah drama China maka kerajaannya juga pasti dari China. Bu Bu Xin Jin mengambil latar era Dinasti Qing (dinasti yang menyerbu dan mengalahkan Joseon setelah era perang 7 Tahun dengan Jepang, cerita tentang Qing vs Joseon ini muncul di drama The Three Muskeeters dan drama2 lain tentang Raja Injo atau Pangeran Sohyeon). Sedangkan drama Scarlet Heart ini mengambil era kerajaan Goryeo.

      Kedua, masa/tahun yang diambil sebagai latar. Bu Bu Xin Jin mengambil masa pemerintahan Kaisar Kangxi sebagai latar drama. Kaisar Kangxi ini hidup dan memerintah sejaman dengan dengan Raja Hyeonjong, Raja Sukjong (Dong Yi, Jang Okjung, dll), dan Raja Gyeongjong (Rooftop Prince, kakaknya Yeoning/Raja Jeongjo). Sedangkan Scarlet Heart mengambil era pemerintahan Raja Taejo Wang Geon dari Goryeo yang mulai menjadi raja Goryeo pada sekitar tahun 918.

      Jadi latarnya Scarlet Heart ini yang lebih tua. Alasan yang menyebabkan mengapa mengambil era Kaisar Kangxi adalah karena tuntutan skenario atau mungkin karena cerita dari novelnya, sedangkan alasan mengapa era Raja Wang Geon yang dijadikan latar drama Scarlet Heart adalah karena Wang Geon terkenal memiliki anak yang banyak, dan 3 diantara mereka menjadi raja, dua lainnya adalah ayah dari raja-raja Goryeo. Jadi memang sarat konflik (ciri khas drama-drama sejarah Korea).

      Kesimpulannya, drama Scarlet Heart adalah adaptasi dari Bu Bu Xin Jin (yang juga adaptasi novel) namun tentunya drama ini akan menyesuaikan dengan sejarah Korea sebagaimana ciri-khas drama-drama sejarah Korea, makanya drama ini lebih bercerita dari sudut pandang Kerajaan Goryeo bukan dari drama Chinanya.
      Mungkin artikel ini bisa dijadikan referensi untuk membandingkan dua drama tersebut: Bu Bu Jin Xin vs Scarlet Heart" , Bu Bu Xin Jin
      Semoga penjelasan kami dan artikel2nya bisa membantu...

      Delete
    4. Terimakasih sekali min/mbak/harus panggil siapa ya? Hehe
      Mudeng sekarang, ternyata udah di buat artikelnya juga.
      Awww.. Terimakasih, sangat membantu sekali 😊

      Delete
    5. Sama-sama, kami senang jika kami dapat menjelaskan dengan baik melalui artikel/komentar.

      Mengenai artikel "Bu Bu Xin Jin" dan "Bu Bu Xin Jin vs Scarlet Heart", artikelnya bagus dan lengkap mengenai drama2 itu tapi itu bukan artikel yang kami buat ^^.
      Itu hanya referensi luar untuk anda, soalnya kami tidak membuat artikel khusus mengenai drama2 tersebut jadi kami mencarikan artikel yang kami anggap terbaik mengenai itu ^^.

      Kami menantikan kunjungan anda selanjutnya, salam ^^

      Delete
  7. Min, kalau admin aja bingung sapa sebenarnya pangeran Wang Eun maka kami para pembaca pun menyerah sudah
    T_T
    T.T
    T*T

    Min aq membaca komentar2 diatas ku ini,ada yang nanya tentang Lee Joonki. Aq suka bgt sama oppa ini, dan karena admin sepertinya adalah org yang sungguh2 dalam menjawab dan menjelaskan maka aq pun menunggu balasan admin tentang Joonki oppa di komentar diatas (kami sangat mengandalkan mu min)
    Sampai lupa berterima kasih, makasih banyak loh min artikel2 mu ini lengkap sangat. Bener kata mas yang diatas, paling lengkap tentang anak-anak Wang Geon secara WORLDWIDE. Soalnya aq jg cari2 di artikel lain tentang pangeran2 ini tapi penjelasannya itu ituuuuu aja (sampai gemes aq!!!)
    btw min namaku Widya, salam kenal (aq uda langganan blog)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Widya,
      Salam kenal juga,
      terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan atas apresiasinya.

      Mengenai Lee Joon-ki sudah saya jelaskan dalam kolom komentar sebelum komentar saudari.
      Semoga penjelasan saya dapat membantu saudari.

      Terima-kasih telah berlangganan blog ini, silahkan berkunjung kembali...
      Salam...

      Delete
  8. Min buat artikel tentang profil dan pembrontakan Lee In-Jwa/Yi In-Jwa dong...Sya penasaran bgt soal nih sosok abis nnton drama korea "Jackpot"
    -Terima Kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo sdr. Andre,
      terima-kasih telah berkunjung ke blog ini.
      Mengenai Yi In-jwa, kami telah menambahkan catatan mengenai beliau di artikel: Dinasti Joseon: Era Kemamkuran
      Kami mohon maaf tidak bisa membuat artikel khusus tentang Yi In-jwa karena tulisannya nanti terlalu sedikit untuk layak dijadikan artikel. Namun dalam artikel tersebut, kami menulis tentang pemberontakan Yi In-jwa dengan cukup detail. Andaikan masih kurang, kami mohon maaf karena tidak banyak data yang kami peroleh tentang beliau.
      Semoga artikelnya bisa membantu... Salam...

      Delete
  9. Kalo saya ga salah memang katanya pangeran ke 10, eun, memang hanya buatan ato tidak ada aslinya di sejarah (correct me if i'm wrong)
    Btw..terima kasih sekali artikelnya lengkap luar biasa hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      terima-kasih telah berkunjung ke blog ini dan juga atas masukannya tentang Pangeran ke-10 (Wang Eun) ^^.
      Kami memang belum mendapat info tentang nama pangeran ini yang sebenarnya.
      Kami senang artikel ini bisa membantu saudara. Salam.....

      Delete
  10. Annyonghaseyo min,
    tadinya mau nanya soal Wang Eun tapi ada penjelasannya di komentar2. Nah kan katanya ada kemungkinan Wang Eun itu Pangeran Gwangju jadi saya penasaran sama pangeran ini makanya saya baca2 lagi tentang dia.
    yang menjadi pertanyaan saya min, kan Pangeran Gwangju ibunya namanya selir Sogwang, tapi kok anaknya dinamakan pangeran Gwangjuwo padahal ada selir Wang Geon lainnya yang bernama selir Gwangjuwon, tapi kenapa pangeran Gwangju yang mewarisi nama itu? Soalnya dalam drama scarlet sempat disebutkan mengenai permaisuri Gwangjuwon (makanya saya pikir dia ibunya Wang Eun), tapi kalau nama ibunya Pangeran Gwangju itu "Permaisuri Sogwang" berarti beda dong sama yang sempat dibilang di drama.
    Satu lagi min, kalau nanti benar Wang Eun itu pangeran Gwangju, apa bener pangeran Gwangju itu adiknya Baek-ah dan Wang Jung bukan kakaknya mereka? Soalnya dalam daftar ini admin nulisnya pangeran Gwangju diurutan ke 15.
    Oya, admin menulis istri2 Wang Geon ada yang bergelar ratu dan selir, tapi yang saya baca di wikipedia semuanya dipanggil permaisuri, itu gimana ya min?
    Dan kok status ibu Baek-ah tinggi (ratu) dalam artikel ini, tapi tidak bisa menjadi raja. Dalam drama juga si Baek-ah biasaaaaa bgt orangnya, gak berpengaruh gitu #KenapaSejarahTidakAdilPadanya T,T
    Maaf ya min, pertanyaannya aneh2. Artikelnya lengkap sih jadi banyak banget info baru yang buat saya penasaran.
    Hwaiting admin......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      Kami akan berusaha menjawab pertanyaan2 anda.

      1.Ibu Pangeran Gwangju
      Putra Mahkota Gwangju adalah putra Selir Sogwang. Selir Sogwang ini adik dari Selir Gwangjuwon.

      2.Gelar "Pangeran Gwangju"
      "Gwangjuwon-gun" adalah nama gelar/kuil (seperti Wang Geon yang nama kuilnya adalah "Taejo"). Nama lahir Pangeran Gwangju tidak diketahui. Biasanya gelar para selir/putri/pangeran disesuaikan dengan asal daerah ibu/ayahnya,atau mewarisi gelar terdahulu orang-tuanya.
      Contohnya,Pangeran Wiliam yang juga dikenal sebagai "Wiliam of Wales" padahal dia tidak berasal dari daerah Wales tapi itu adalah gelar ayahnya jadi gelar itu juga diturunkan ke Pangeran Wiliam. Kini beliau bergelar "Duke of Cambridge",karena gelar "Duke of Cambridge" adalah salah-satu gelar ayahnya (Pangeran Charles memiliki banyak nama gelar),maka setelah William menikah dia berhak mewarisi gelar tersebut.
      Sama halnya dengan Pangeran Gwangju. Sebenarnya,yang harus bergelar sebagai "Pangeran Gwangjuwon" adalah anak dari bibinya (Selir Gwangjuwon), tapi karena selir ini tidak memiliki anak dan Pangeran Gwangju adalah pangeran/putra Wang Geon dari daerah Gwangju yang pertama maka dialah yang mewarisi gelar "Gwangjuwon-gun", yang artinya "Pangeran dari Gwangju".

      3.Urutan kelahiran Pangeran Gwangju.
      Secara logika Pangeran Gwangju tidak mungkin diurutan ke-10. Karena jika urutannya berdasarkan kelahiran, maka ibu Baek-ah lah yang duluan menjadi istri Wang Geon sedangkan ibu Pangeran Gwangju hanya istri ke-16/17.
      Lalu kalau dinilai dari status kebangsawanan ibunya dan status ibunya diistana, ibu Baek-ah memiliki status kebangsawanan yang lebih tinggi (anggota keluarga kerajaan Silla) dan juga merupakan salah-satu ratu Wang Geon (Wang-bi), beda dengan ibu Pangeran Gwangju yang hanya putri seorang bangsawan (bukan keluarga raja) dan berstatus sebagai selir (Hu-gung).
      Jadi lebih logis kalau Pangeran Gwangju adalah adik dari Baek-ah. Karena Baek-ah sangat mungkin diurutan ke-13 maka sangat tidak mungkin Pangeran Gwangju berada diurutan ke-10 (meskipun ada kemungkinan dalam drama scarlet heart, tokohnya lah yang diperankan sebagai Wang Eun).

      Delete
    2. 4.Sebutan bagi istri-istri Wang Geon.
      Pada dasarnya, Wang Geon memiliki 6 Ratu yang gelarnya disebut "Wang-bi" (artinya Ratu), dan 23 selir yang gelarnya disebut "Hu-gung" (artinya selir istana). Tapi gelar dibelakang nama mereka kan bukan "Wang-bi" atau "Hu-gung", karena itu adalah gelar yang menunjukkan status, bukan gelar dibelakang nama (contohnya: S.E bagi sarjana berstatus Sarjana Ekonomi. S.H bagi sarjana berstatus Sarjana Hukum). Gelar dibelakang nama bagi ratu-ratu Wang Geon adalah "Wang-hu" dan gelar dibelakang nama bagi selir-selir Wang Geon adalah "Bu-in".
      Gelarnya memang berbeda, tapi pada masa Wang Geon, mereka dipanggil dengan sebutan yang sama, yaitu "Permaisuri".
      Ini dimaksudkan Wang Geon untuk menjaga keharmonisan keluarga istana bagi kestabilan politik Goryeo, karena ayah-ayah dari para istrinya adalah para bangsawan lokal yang berasal dari seluruh daerah yang dikuasai oleh Goryeo. Ini untuk mencegah kecemburuan para bangsawan lokal.

      5.Status ibu Baek-ah.
      Ibu Baek-ah adalah seorang putri kerajaan Silla (namun bukan anak dari raja terakhir malainkan keturunan/cucu raja Silla sebelumnya), sehingga membuat ibunya ini diangkat menjadi salah-satu ratu Wang Geon untuk menjaga loyalitas orang Silla yang baru saja ditaklukkan. Merebut kepercayaan warga Silla sangat penting karena Silla adalah kerajaan yang paling besar yang ditaklukkan oleh Wang Geon, dan saat itu Silla memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan China.
      Karena beribukan seorang putri Silla, maka Baek-ah menjadi salah-satu pangeran keturunan Silla. Status ibunya sebagai ratu juga membuat posisi Baek-ah paling tinggi dan paling dihormati diantara para pangeran-pangeran Silla lainnya, sehingga statusnya sederajat dengan Wang Yo, Wang So, dan Wang Wook/Daejong.
      Tapi status sebagai pangeran keturunan Silla ini justru yang membuat Baek-ah tidak bisa menjadi raja Goryeo karena takutnya nanti kerajaan Silla yang besar itu bangkit kembali. Mungkin karena itu Baek-ah digambarkan dalam drama sebagai pangeran yang biasa-biasa saja.

      Demikian penjelasannya, semoga bisa membantu ^^

      Delete
  11. Addmiiiin,,,,,, lengkapnyaaaaaaaaaaa..
    Aauuuuh gomawo min, jeongmal gomawo,,,,
    Seneng bgt pas tahu kalau Wang So, Baek Ah dan Wang Jung itu akur,,,
    Lengkap bgt artikelnya. beruntung banget bs nemu blog admin ini,,
    Saya Saya Kiki, salam kenal min,,,,, uda langganan blog ini, dan juga lagi berusaha membaca seluruh artikel yang admin buat,,, lengkap semua,,,
    Hwaiting min,,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Kiki,
      terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan juga telah berlangganan...
      Kami senang jika artikel2 kami bisa membantu saudara/i..
      Selamat membaca... ^^

      Delete
  12. Seperti yg pernah aq tanya sebelumnya min. Tentang seohyun
    . Menurut catatan admin pangeran ahnjong menikah dgn seorang yg tidak diketahui mungkin menikah saat raja taejo meninggal.. nah iya kali makanya diselipin seohyun dsana... kekkeke.. kira2 begitu menurut aq min

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Miss Kudo,
      terima kasih telah berkunjung kembali ke blog ini.

      Mengenai Baek-ah dan Seohyun, memang banyak hal yang mungkin terjadi soalnya saat itu Goryeo juga baru berdiri dan Wang Geon sedang berusaha menjalin hubungan yang baik dengan daerah-daerah taklukkannya, apalagi Seohyun ini statusnya sebagai salah-satu putri kerajaan Hu-baekje (Baekje Akhir).

      Tapi,dari logika pada masa itu, masih ada ketidak-mungkinan jika Seohyun adalah istri pertama Baek-ah. Soalnya, Seohyun adalah seorang putri kerajaan Hu-Baekje, dan status Baek-ah adalah sebagai seorang pangeran keturunan Silla yang paling berpengaruh (anaknya ratu).
      Dari dulu, Silla dan Baekje itu tidak pernah akur, dan persaingannya terjadi sampai sekarang (Jeolla/Baekje vs Busan/Silla).
      Kerajaan Baekje adalah salah-satu dari "Tiga Kerajaan Besar" di Korea. Kerajaan ini diruntuhkan oleh Silla dalam pertempuran berdarah.
      Setelah Baekje runtuh, para bangsawan banyak yang dibunuh dan anggota keluarga kerajaan yang tersisa terpaksa melarikan diri ke Jepang.
      Sisa-sisa rakyat dan bangsawan lokal yang mampu menyelamatkan diri lalu mengungsi dipedalaman sambil terus membenci orang Silla. Setelah Silla mulai melemah, mereka mendirikan kerajaan yang diberi nama "Baekje". Agar bisa dibedakan dengan kerajaan Baekje yang lebih kuno maka para sejarawan memberi nama "Hu-Baekje" atau "Baekje Akhir" pada kerajaan baru ini. Kerajaan ini baru saja berdiri pada sekitar tahun 892, dan diruntuhkan tahun 936 oleh Wang Geon.
      Jadi orang2 Hu-Baekje ini benci juga sama Wang Geon. Makanya dalam drama si Seohyun ini benci banget sama Baek-ah/anaknya Wang Geon.
      Nah, kalau nanti Seohyun tahu Baek-ah ini keturunan Silla, harusnya nanti dia makin benci sama Baek-ah, dan juga nanti pasti orang2 Silla sangat tidak setuju kalau pangeran mereka menikah dengan orang Baekje. Tidak-harmonisnya hubungan mereka berdua kira2 seperti itu.

      Berikutnya,kalau Seohyun adalah putri Hu-Baekje dan dikatakan dia sangat marah pada Goryeo maka kemungkinan dia adalah putri dari Raja Gyeon Singeom,raja terakhir Hu-Baekje yang mengkudeta ayahnya sendiri.
      Dalam drama tampaknya Seohyun sudah lahir saat Hu-Baekje diruntuhkan,maka pastinya dia lebih tua dari Baek-ah karena Hu-Baekje runtuh pada tahun 936,tahun yang sama dengan prediksi tahun kelahiran Baek-ah. Jadi agak tidak sesuai dengan drama yang memperlihatkan usia mereka yang sepantaran.

      Meskipun sejarahnya seperti itu tapi ada banyak kejadian yang mungkin terjadi pada masa lampa jadi masih ada kemungkinan jika putri-putri Hu-Baekje seperti Seohyun menikah dengan Baek-ah yang merupakan seorang pangeran keturunan Silla. Karena catatan tentang periode awal Goryeo cukup sedikit maka ada banyak celah yang muncul, sehingga para penulis skenario dan sutradara drama dan film bisa dengan leluasa berkreasi, sehingga membuat Baek-ah dan Seohyun ini menjadi mungkin menikah, hehe...

      Berhubung dramanya belum kelar, kita ikuti saja dulu ceritanya seperti apa. Pasti nanti akan ada banyak info-info baru disetiap episode terbarunya ^^

      Delete
  13. Ahnjong wook jadi bener adalah baekah kan?

    Btw, sepertinya karakter ahnjong wook tidak muncul pertama kali di scarlet heart ryeo. Sebelumnya dalam drama empress chunchu, ada tokoh Ahnjong wook atau Wang Uk atau Prince of Gyeongju disana yg saling jatuh cinta dengan ratu Heonjeong yang merupakan istri dari Raja Gyeongjong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      mengenai pangeran Baek-ah, kalau menurut drama Scarlet Heart memang adalah Ahnjong Wook. Mengenai kemunculan tokoh beliau dalam drama lain akan kami cek dan perbarui infonya jika memang tokoh itu adalah beliau.
      Salam...

      Delete
  14. saya dapat dari wikipedia min kalau wang eun (baek hyun) di scarlet heart ryeo itu adalah pangeran gwangjuwon namun memang ada sedikit modifikasi antara naskah drama dengan aslinya mgkn bisa dicek disini ada keterangan bahwa baekhyun yang berperan sebagai gwangjuwon https://ko.wikipedia.org/wiki/%EA%B4%91%EC%A3%BC%EC%9B%90%EA%B5%B0
    oiya terima kasih min apalagi infonya tentang pangeran baek ah, lengkap sekali..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hallo silvya
      waah, hebat bisa bahasa korea..
      aku udah coba visit ke link yang kamu kasih captionnya gwangjuwongun
      aku ngga terlalu ngerti hangul korea ada hanja juga disitu :(
      tapi aku coba klik bagian sumber di artikel itu dan liat ini

      SBS《달의 연인-보보경심 려》 홈페이지 등장인물 소개 - 10황자 왕은

      huwaa, sepertinya terjawab sudah pertanyaan wang eun..
      nice info vy ^.~
      btw, maaf ya silvya, admin aku nimbrung commentnya.. peace('__')v

      Delete
    2. Hai Sylvia dan Mumu,
      terima-kasih telah berkunjung ke blog ini.
      Bagi saudara/i Mumu, Silahkan bergabung dalam tiap komentar jika memiliki pertanyaan atau jawabannya... ^^ Kami senang jika para pembaca saling berbagi melalui blog ini.

      Terima-kasih sekali yaaa saudara Silvya atas apresiasi dan masukannya...
      Saya memang gak tahu dia pangeran yang mana T_T
      Mungkin karena ada modifikasi antara naskah dengan sejarah aslinya jadi sulit dilacak...
      Soalnya, kan kalau dia Pangeran Gwangjuwon artinya dia anaknya permasuri Sogwang (dalam sejarah), tapi dalam drama sepertinya dia anaknya permaisuri Gwangjuwon (yang dalam sejarah justru tidak ada anak). Juga, kalau Wang Eun adalah Pangeran Gwangjuwon, sangat tidak mungkin dia ada diurutan ke-10.
      Yah tapi karena info sejarah Goryeo lebih minim dari Joseon jadi kreasi sutradara tetap bisa termaafkan ^^.

      Btw bagi para pembaca lainnya yang bisa bahasa Korea, dapat membuka artikel tentang Wang Eun di wikipedia di:
      광주원군 / Pangeran Gwangju
      고려 태조 / Taejo dari Goryeo

      Delete
  15. hai kak.
    thanks for infonya , bener-bener lengkap banget yaaa hehe

    aku mau nanya era joseon duluan atau goryeo duluan ya? dan kenapa bisa terganti nama era pemerintahannya, apa yang mendasari perubahan era pemerintahannya?

    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Yurei,
      terima-kasih atas kunjungan dan apresiasinya.

      Yang duluan adalah Era Joseon. Jadi Dinasti berganti karena otoritas raja sudah sangat lemah dan banyak korupsi yang terjadi. Maka ada banyak golongan yang tidak puas.
      Tapi penyebab utamanya karena saat itu ada perbedaan pendapat antara Jenderal Choi Yeong (jenderal dalam drama Faith, diperankan oleh Lee Minho) dan Jenderal Yi Seong-gye (pendiri Joseon, raja dalam drama Six Flying Dragon) mengenai penyerbuan ke dinasti Ming.
      Choi Yeong berpendapat bahwa Ming harus diserang karena mengganggu kedaulatan Goryeo, sedangkan Yo Seong-gye berpendapat sebaiknya tentara mundur karena masalah cuaca dan logistik. Tapi karena raja saat itu lebih memihak Choi Yeong maka Yi Seong-gye yang tidak mau kehilangan pasukannya lalu nekat meyerbu ibukota dan mengalahkan pasukan kerajaan. Raja lalu diganti dengan putranya dan lalu oleh saudara sepupunya, dan lalu Yi Seong-gye sendiri yang menjadi raja.
      Nama Goryeo (yang diambil dari nama kerajaan "Goguryeo) lalu diubah menjadi Joseon (yang diambil dari nama kerajaan kuno "Gojoseon")

      Penggantian nama era ini penting karena merupakan tanda bahwa era lama telah berakhir dan era baru sudah tiba, juga sebagai legitimasi keluarga kerajaan yang baru, karena raja-raja Goryeo berasal dari marga Wang sedangkan raja-raja Joseon berasal dari marga Yi.
      Soalnya, Goryeo dan Joseon beda dengan kerajaan-kerajaan diperiode Tiga Kerajaan. Pada masa itu, nama kerajaan diambil berdasarkan nama lokasi awal kerajaan itu, sedangkan era Goryeo dan Silla, pusat pemerintahan berada dilokasi yang berbeda dari asal para pendiri dinasti.

      Tentang era akhir Goryeo dapat dibaca di: Keruntuhan Dinasti Goryeo
      Sedangkan tentang era awal Joseon dapat dibaca di: Periode Awal Dinasti Joseon

      Salam... ^^

      Delete
    2. terima kasih kak penjelasannya.. akhirnya paham juga kenapa bisa ganti nama era pemerintahannya hehe
      selama ini mah tau nontonnya doang tapi enggak tau asal usulnya.

      semngat terus kak nulis blognya :D

      Delete
    3. Sama-sama saudari Yurei,
      Btw saya ingin mengkoreksi jawaban saya. Saya menulis "yang duluan adalah Dinasti Joseon", yang benar adalah "yang duluan adalah Dinasti Goryeo".
      Mohon maaf saya kurang memperhatikan kesalahan yang saya buat.
      Saya senang sekali kalau artikel2 saya bisa membantu saudari.

      Delete
  16. Min, saya mau bertanya soal Lady Gyeonghwagung. Apakah lady gyeonghwagung, anaknya Raja Hyejong, dinikahkan pada wang so atas pernikahan politik? Dan usia berapa menikahnya? Karena di teaser preview ep 14 scarlet, wang so terlihat akan dinikahkan oleh gadis kecil berhanbok merah yg adalah anaknya wang mu (Hyejong). Catatan sejarah pun menulis demikian tetapi tidak menuliskan kapan dan usia berapa mereka menikah terutama putri dri hyejong. Tapi bukannya Wang so menikahi HwangBo daemok dulu? Saya justru bingung dengan hal tersebut. Pernikahan Wang So dan kedua putri tersebut. Mohoj penjelasannya berdasar sejarah. Terima kasih ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo....
      Mengenai Lady Gyeonghwagung, dia memang menikah dengan Wang So tapi sebagai istri kedua, makanya gelarnya hanya selir padahal dia anak putra mahkota yang juga menjadi raja. Tahun pernikahan mereka tidak diketahui tapi mereka menikah saat Raja Taejo masih memerintah.
      Perlu diketahui juga bahwa Lady Gyeonghwagung menikah dengan Wang So saat dia telah berusia remaja bukan saat masih anak2 dan mungkin dia sebaya dengan Ratu Daemok. Usia Wangso dan Wang Mu terpaut jauh, oleh karena itu anak wang mu hanya berbeda 10an tahun dari Wang So. Ada kemungkinan juga jika Lady Gyeonghwagung adalah kakak dari pangeran Heungan.
      Drama scarlet sama seperti drama sejarah lainnya yaitu memodifikasi skrip dengan sejarah aslinya walaupun drama scarlet masih mempertahankan banyak fakta sejarah dalam ceritanya.
      Semoga penjelasannya membantu. Salam.

      Delete
  17. min..kok saya baca di wikipedia klo prince ke 9 itu gwangjoowon anak dari lady soogwangjoowon bukan hyoeun yg seharusnya prince ke 10..jd mungkin kah mimin ke tuker klo seharusnya wang won itu adalah gwangjoowon bukan hyoeun dan wang eun itu adalah hyoeun..cmiiw >,<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mila, terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
      Mengenai Wang Won dan Wang Eun, saya sangat yakin sekali kalau Wang Won Lebih tua dari Wang Eun.
      Wang Won berasal dari Pyeongsan sedangkan Wang Eun berasal dari Gangju.
      Sejak awal Goryeo berdiri, Pyeongsan sdh manjadi bagian Goryeo sedangkan Gangju baru bergabung lebih dari 10 tahun kemudian. Makanya tidak mungkin Wang Eun lebih tua. Posisinya abg pangeran diurutan 10 juga tdk mungkin. Seharusnya dia lahir setelah Baek Ah dan Wang Jung.

      Delete
  18. hallo admin.. admin.. admin..
    menjawab rasa penasaran aku tentang wang eun dari kemaren2

    akhirnya di episode ke 15 film Scarlet heart
    penonton dapet clue tentang nama kakek pangeran wang eun yang dalam drama dieksekusi bersama Ibu, Bibi dan seluruh keluarga pangeran wang eun pada masa pemerintahan Raja Jeongjong1..

    jadi udah positif dan pasti pangeran gwangju kan min?? atau ada option lain?

    oiya, nama kakeknya itu wang gyu..

    btw, makasih ya min.. ditunggu jawabannya('__')v #ceritanyamenunggukepastian #biartambahyakin #peace

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mumu,

      Mengenai Wang Eun berdasarkan drama memang dia adalah Pangeran Gwangju.
      Hanya saja ada beberapa detail tentang Pangeran Gwangju/Wang Eun dalam drama yang berbeda dari sejarahnya. Seperti usia Wang Eun, urutan kelahirannya, pernikahannya, dsb.

      Delete
  19. Lengkap banget loh min, penjelasan2nya..
    terus jawaban di komentarnya juga lengkap banget..
    Jadi ngerti pas nonton filmnya, terutama nonton film scarlet heart-ryeo..
    Tapi mau tanya lagi min,
    Lee joon ki katanya aktor senior top 10 trus menurut aku juga drama ini keren banget, tapi kok jelek ya ratting nya ? Pengaruhnya apa ya min kira2 ?
    Trus itu kan aktor top 10 Korea ? Kalo top 10 aktris atau Grade A untuk aktrisnya tau gak min siapa aja ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Rei,
      terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan juga atas apresiasinya.
      Saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan anda.

      1.Rating Scarlet Heart.
      Ada banyak sekali alasan mengapa rating suatu drama tinggi atau rendah. Paling sering adalah karena cerita drama dan popularitas para pemain. Tapi itu alasan tempo dulu, jama sekarang waktu tayang dan persaingan dengan acara lainnya menjadi alasan utama. Drama ini bersaing dengan drama Moonlover yang kalau tidak salah sudah tayang lebih dulu dan telah memiliki penonton setia. Selain itu, banyak penonton yang memilih menonton tayangan ulang atau menonton di internet. Jadi walaupun popularitas drama ini sangat tinggi tapi ratingnya rendah. Nah, setelah Moonlover tamat rating drama scarlet heart mulai naik.

      Delete
    2. 2.Aktris Top Korea.

      Sama seperti aktor topnya, aktris top Korea juga memiliki beberapa kelas yang kategori dan penilaiannya sama seperti penilaian para aktor.

      Aktris Korea juga memiliki jajaran Big 5, mereka adalah:
      1.Choi Ji-woo (drama: Winter Sonata, Stairway To Heaven, dll)
      2.Song Hye-kyo (drama: Endless Love, Full House, Descendant Of The Sun)
      3.Lee Young-Ae (drama: Dae Jang-geum, dll)
      4.Jun Ji-hyun (drama: My Sassy Girl, Man Who Come From The Stars, dll)
      5.Han Ga-in (drama: The Moon That Embracess The Sun, dll)

      Daftar Big 5 ini tidak berubah-ubah, alasannya sama seperti Big 5 para aktor. Kalau Top 10 pernah berubah.

      Para aktris senior di kategori kelas satu yang berada/pernah berada di Top 10 adalah:
      -Kim Hee-ae (drama: Miss Cop 1, dll. film: Sunny, dll)
      -Ha Ji-won (drama: Secret Garden, dll)
      -Han Hyo-joo (drama: Dong Yi, dll. film: The Fatal Encounter, dll)
      -Yoon Eun-hye (drama: Princess Hour, dll)
      -Lee Dae-hee (drama: Hotel King, Iris 2, dll)
      -Soo Ae (drama: A Thousand Day Of Promise, dll. film: The Sword With No Name, dll)
      -Bae Doo-na (film: The Host, dll. drama: God Of Study, dll)
      -Kim Hye-soo (drama: Style, Signal, dll. film: Tazza, The Face Reader, The Thives,dll)
      -Han Hye-jin (film: 26 years, dll. drama: Jumong, Doctors,dll)
      -Lee Na-young (film: Moundy Thursday, dll. Drama: Fugitive Plan B)
      -Song Ji-hyo (drama: Princess Hour,Emergency Couple,dll. film:New World, A Frozen Flower, dll)
      -Kim Hee-sun (Film: The Myth,dll. drama: Faith,Angry Mom,My Fair Lady,dll)
      -Kim Mi-sook
      -Kim Soo-mi
      -Lim Ye-jin.

      Urutannya saya lupa ^_^
      Aktris-aktris diatas yang paling sering masuk dalam daftar Top 10 itu secara bergantian (makanya jumlahnya lebih dari 10).
      Btw setelah saya cek orang-orangnya siapa-siapa saja, rupanya ada dari mereka yang sudah tua. Mereka mungkin sering dimasukkan dalam daftar ini karena masih aktif.

      Semoga jawaban dan penjelasannya bisa membantu.
      Salam ^^

      Delete
  20. Wow keren penjelasannya...Ada twitter ga...ntar fe langsung follow...he he...
    Fe mau nanya...knapa keluarga hwangbo melamar raja. Bukannya kata ratu hwangbo, dia Bisa masuk istana Karena nama keluarga hae so or ex-wife Wook....thanks before

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Fera,
      Terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya.
      Twitter nya masih baru (@DeleigevenMedia).

      Mengenai pertanyaan saudari, maksud dari Ratu Hwangbo adalah mungkin mereka adalah pihak yang melamar raja Wang So (dan juga mungkin raja Wang Geon). Mereka bisa "diperhitungkan" diistana karena Wang Wook menikah dengan keluarga "Hae" sehingga status Wang Wook sebagai putra Wang Geon menjadi sangat penting sebab keluarga Hae adalah bangsawan tinggi dari daerah Jeolla.
      Demikian penjelasannya. semoga bisa membantu. Salam.

      Delete
    2. Terima kasih atas penjelasannya...moga Ada lagi film seru tentang pangeran goryeo....

      Delete
    3. Sama-sama...
      Kami menantikan kunjungan anda selanjutnya... Salam..

      Delete
  21. Admin,, luar biasa,,, salute banget,, asli awalnya aku cuma ngikuti drama scarlet aja karena yang main oppa joon gi, tapi akhirnya jadi penasaran dengan kerajaannya, soalnya kalau di drama saeguk lebih sering di era joseon, di banding dengan era" sebelum joseon, dan akhirnya penasaran, nemu deh blog ini yg ngebahas lengkap tentang Goryeo,, makasih banyak atas informasinya, sangat bermanfaat sekali min,,
    Oh ya aku mau request dong boleh?? Boleh ya,, hehhe
    Kalau ada kesempatan tolong bahas tentang era era di jepang juga dong min, sekali lagi makasih admin untuk ilmunya.. ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo...
      Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan juga atas apresiasinya. Saya akan memposting artikel tentang sejarah Jepang saat data dan juga detail yang saya kumpulkan sudah cukup lengkap untuk dijadikan sebagai sebuah artikel. Saya menantikan kunjungan anda selanjutnya.
      Salam.

      Delete
  22. siang admin,saya mau bertanya terkait Mumyeong/Nameless (sepertinya tulisannya seperti itu). mohon maaf sebelumnya, seharusnya saya komentar di tulisan masa akhir dinasti Georyeo, tapi karena gak nemu jadi saya komen di sini saja yaa..
    saya suka drama kolosal Korea sebenernya sejak dulu, tapi setelah menonton drama korea Six Flying Dragons saya lebih tertarik dengan sejarah korea, dan setelah drama itu selesai saya juga sempat mengikuti seminar terkait dengan "Semaul Udong" di salah satu Universitas tempat saya tinggal dan pada saat itu saya mendapatkan buku singkat tentang sejarah korea, makanan, bahasa, dsb. dari situ saya semakin tertarik mengenai sejarah korea dan menemukan blog ini.
    saya menonton drama korea six flying dragon yang jumlah episodenya 50 itu, sudah hampir 5 kali tanpa bosan. saya tertarik dengan perjuangan saedebu dan tentunya Lee seong gye dalam membentuk dinasti baru (jeoseon).
    dalam drama tersebut dikisahkan bahwa pada dinasti georyeo ada sebuah organisasi yang tidak bernama "meomyeong/ nameless". di drama tersebut juga diceritakan bahwa yang Hong Ryun yang membunuh raja Gong Min dalang sebenarnya adalah meomyeong.
    pertanyaan saya, apakah pada saat itu memang ada organisasi seperti itu atau tidak? diceritakan pada akhir episode juga bahwa pimpinan meomyeong masih hidup. apakah sampai pada saat dinasti jeoseon pertengahan (setelah raja Taejong) masih berjalan organisasi meomyeong? terimaksih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Sinta, terima kasih telah berkunjung kembali ke blog ini.

      Mumyeong dalam sejarah benar2 ada. Mumyeong sendiri merupakan sebutan bagi organisasi-organisasi rahasia di Korea yang berganti-ganti dominasinya tahun ke tahun. Awal organisasi ini bermula dari masa yang jauh sebelum era Gongmin. Organisasi ini bermula akibat ketidak-puasan para bangsawan pada kebijakan raja.

      Awal organisasi ini terlacak pada pemberontakan Bidam (Silla). Para bangsawan pendukung Bidam adalah anggota awal organisasi ini, dengan pemimpin pertama mereka adalah Yeomjom. Lambat-laun, organisasi ini berkembang dan menjadi pihak oposisi bagi para penguasa yang mempersulit kaum bangsawan.

      Insiden pertama yang diciptakan oleh Mumyeong adalah pemberontakan Bidam di era kerajaan Silla, insiden kedua yang terkenal adalah kematian raja Injong dari Goryeo, dan yang paling terkenal adalah pembunuhan raja Gongmin.

      Memang pembunuhannya ini dilakukan oleh Hongryun tapi Hongryun melakukan pembunuhan ini dengan melapor pada seorang bangsawan, yang lalu juga membuat Hongryun dihukum mati.

      Catatan tentang organisasi ini terlacak hingga era Sukjong dari Joseon, namun mereka disebut organisasi rahasia oleh pemerintah. Mereka tetap terdiri dari kaum bangswan yang memiliki jaringan rahasia hingga ke rakyat jelata. Tapi anggota mereka tidak banyak.

      Sebenarnya mereka pernah bekerja sama dengan pemerintah karena mereka sempat dirangkul oleh Raja Muyeol Silla dan diakui peran mereka dalam mempersatukan 3 Kerajaan, dan juga mendukung awal mula penyatuan Goryeo oleh Wang Geon.

      Demikian penjelasannya.

      Delete
    2. Wah, Terimakasih penjelasannya. ternyata memang benar ada mumyeong. Jadi tertarik sama sejarah pembunuhan Raja Gongmin. apakah admin punya referensi yang lengkap terkait pembunuhan tersebut? jika saya melihat drama Six Flying Dragons Hongryun di jebak oleh Mumyeong dan ternyata Mumyeong melaporkan hal tersebut kepada bangsawan Lee In Gyeom yang akhirnya Lee In Gyeom memerintahkan Gil tae Mi untuk membunuh Hongryun. tetapi jika lihat film a Frozen Flower pembunuhannya dilatar belakangi masalah asmara. jika admin punya refernsi yang lengkap terkait pembunuhan raja Gongmin saya mohon penjelsan atau link nya, atau referensi drama saeguk yang paling mirip dengan kisah sejarah yang sebenarnya terkait Pembunuhan Raja Gongmin. Terimakasih.

      Delete
    3. SAya menulis artikel tentang Raja Gongmin dalam artikel serial raja-raja Goryeo yang dapat saudari baca di:
      DINASTI GORYEO PERIODE KERUNTUHAN DINASTI
      Dalam artikel itu saya juga menulis kronologis pembunuhan raja Gongmin yang saya dapat dari berbagai sumber. Semoga nanti artikelnya bisa membantu... ^^

      Delete
  23. Terima kasih ya min atas jawabannya, saya jadi tertarik dengan sejarah Korea karna nonton drama-drama Sejarah Korea seperti the great Queen seon deok, jewel in the palace dan scarlet heart ryeo ini..
    Selama nonton scarlet heart ini saya pasti cari tahu soal sejarah goryeo tapi tetep aja ada pertanyaan, salah satunya yang belum terjawab itu soal pangeran ke 10 yang admin pun bingung hehehehe 😜
    Kalo soal selir oh (dayang oh) itu sebenernya memang ada atau fiktif ya min ? Soalnya di daftar istri2 raja wang geun dia gak ada ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Rei,
      terima kasih telah berkunjung kembali ke blog ini.

      Mengenai Pangeran Wang Eun, dalam drama telah disebutkan bahwa dia adalah Pangeran Gwangju. Pangeran Gwangju adalah tokoh nyata, hanya saja detail tentang tokohnya dalam drama (sebagai Wang Eun) yang berbeda dari sejarah nyata. Perbedaan itu adalah nama ibunya, pernikahannya, usianya, dan waktu kematiannya.

      Mengenai Selir Oh, tokoh itu juga adalah tokoh nyata. Raja Wang Geon hanya memiliki satu orang istri yang bermarga Oh, beliau adalah istri keduanya. Hanya saja detail tentang tokohnya dalam drama berbeda dari sejarah nyata. Perbedaan itu adalah statusnya dalam istana. Selir Oh adalah sebenarnya ratu kedua Wang Geon yaitu Ratu Janghwa (ibu dari putra mahkota Wang Mu), jadi dia bukan selir melainkan seorang ratu. Tapi, drama juga tida salah menggambarkan sosok beliau yang tidak berpengaruh karena memang Ratu Janghwa adalah istri Wang Geon dari kalangan biasa yang tidak berpengaruh, tapi dia bukan hanya seorang selir melainkan seorang ratu.

      Selain itu, jika Ms.Oh masih hidup dalam drama, seharusnya Baek-ah, Wang Jung dan Wang Eun belum lahir. Soalnya Ms.Oh meninggal pada tahun 934 M sedangkan Kerajaan Silla (tempat asal ibu Baek-ah) baru ditaklukkan pada tahun 934 M, dan wilayah Gwangju (asal dari ibunya Wang Eun) baru bergabung dengan Goryeo pada tahun 935.

      Jadi demikianlah fakta sejarah yang sesuai dengan drama dan yang tidak sama dengan cerita dalam dramanya (mengenai sosok Ms.Oh).

      Demikian penjelasannya. Semoga bisa membantu. Salam...... ^^

      Delete

  24. Oh gitu ya min, ternyata memang mereka semua ada di kisah sejarah Korea tapi peran di drama nya dirubah..
    Masih berhubungan drama scarlet heart ryeo ini min, memang karakter hae soo ini ada ya di sejarah Korea ? Soalnya dia sampe punya anak itu di episode terakhir, berarti itu anak raja dong ? Atau di sejarahnya di tulis anak pangeran 14 ?
    Sorry min nanya terus 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo....
      Tidak apa2, saya akan selalu menjawab setiap pertanyaan dengan memberikan rangkuman jawaban dari berbagai sumber.

      Saya yakin Hae Soo tidak ada dalam sejarah karena Wang So hanya memiliki anak dari istri-istri sah nya yang tercatat dalam sejarah.

      Anak itu juga bukan anak Wang Jung berdasarkan sejarah. Semua tentang Hae Soo adalah fiktif.

      Anak2 Wang So dan nama istrinya pasti dicatat sejarah dan tidak mungkin diabaikan dalam penulisan ulang di era Joseon.

      Demikian penjelasannya...
      Semoga membantu.. Salam...

      Delete
    2. Haloo...

      Sedikit mau berkomentar, walaupun memang fiktif tapi pengaruh keberadaan hae soo di drama bisa membaur dengan fakta sejarahnya, pembebasan budak dan hubungan wang so - wang jung, wang so - wang wook. Salut untuk team Moon scarlet-ryeo

      Delete
  25. Berarti pernikahan ny ank2 Wang Goen bnyk yg incest y...ck..ck..ck..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Citraintan...
      Terima kasih telah berkunjung ke blog ini.

      Iya demikian sejarahnya. Perkawinan sedarah ini ditujukan untuk menjaga keistimewaan marga Wang dari kalangan keluarga kerajaan (karena masih ada marga Wang yang lain) dan untuk memperkuat otoritas raja.

      Model perkawinan ini diadopsi dari tradisi keluarga kerajaan Silla.

      Semoga penjelasannya bisa membantu. Salam...

      Delete
  26. Gitu yah min, berarti semua kisah hae soo dalam drama scarlet heart ryeo ini fiktif ya ?
    Marga wang ini berakhir waktu dinasti goryeo aja ya ? Soalnya jarang denger nama orang Korea marga nya wang ? Kebanyakan Lee, park, song, kang dll
    Aku kira malah wang itu marga orang2 Cina 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Rei..

      Kisah Hae Soo walaupun fiktif tapi menyesuaikan dengan sejarah Goryeo kok.

      Mengenai marga Wang, marga ini memang ada di China (contohnya Wang Jackson-GOT7), tapi marga ini jyga ada di Korea. Asal marga ini adalah dari wilayah Pyeongsan (wilayah Korea Utara sekarang).

      Marga Korea keturunan langsung dari China yang namanya mirip marga Wang adalah marga "Hwang" (Hwang Chansung-2PM, Hwang Jungmin, dll).

      Orang Korea bermarga Wang masih ada kok, tapi sedikit sekali. Mereka yang bermarga Wang diera modern ini rata-rata bukan keturunan raja-raja Goryeo atau keturunan Wang Geon melainkan keturunan klan Wang di Pyeongsan. Marga Wang dari keturunan raja-raja Goryeo seharusny sudah tidak ada, bukan karena sudah musnah melainkan karena berganti nama.

      Jadi saat Goryeo runtuh, para anggota keluarga kerajaan ini dikumpulkan dan diasingkan tapi secara diam-diam mereka dibunuh dengan cara menabrakkan kapal yang ditumpangi para anggota keluarga kerajaan Goryeo ke karang dan membiarkan mereka tenggelam.

      Para anggota keluarga kerajaan yang selamat lalu bersembunyi dan mengganti marga mereka dari "Wang" menjadi "Ok" (marga nya Ok Taecyeon-2PM) yang artinya batu permata, alasannya adalah karena aksara kanjinya mirip.

      Marga Wang dan Ok jarang sekali karena sejak awal para pemilik kedua marga ini memang bermaksud bersembunyi dari kejaran pemerintah Joseon.

      Delete
  27. Makasih banget ya min semua pertanyaanya di jawab semua 😁
    Kalo scarlet heart ryeo ini kan menceritakan sejarah Korea tapi dia remake dari drama cina.. kok bisa gitu ya ? Sejarah Korea cocok banget dengan drama Cina itu.. pertanyaanya, drama Cina itu based ceritanya sejarah cina asli atau gak ya min ? Soalnya walaupun scarlet heart ryeo ini remake tapi dy sesuai banget dengan sejarah Korea..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,

      Mengenai versi China dan versi Korea nya, sudah saya bahas lengkap di kolom komentar artikel ini atau kolom komentar artikel Dinasti Goryeo Periode Awal.

      Drama ini diadaptasi dari novel jadi ceritanya menyesuaikan dengan novelnya yang diseauaikan juga dengan sejarah negara masing2 makanya bisa cocok ^^

      Latar sejarah Secret Heart lebih tua dari yabg China karena Secret Heart mengambil era tahun 940an masehi, sedangkan era China mengambil latar era tahun 1700an (hampir 1000 tahun setelah Scarlet Heart).
      Scarlet Heart memilih Raja Wang Geon sedangkan drama Chinanya memilih Kaisar Kangxi sebagai raja dalam drama.
      Alasan versi China karena di novelnya begitu, sedangkan alasan verai Korea memilig Wang Geon karena konflik para pangeran di eranya yang mirip dengan cerita novelnya ^^

      Demikian penjelasannya ^^

      Delete
  28. lama tak kunjung ke sini..
    Seperti biasa, artikelnya selalu Muantebz..

    BTW Mas/Mba Admin, kalo bisa tolong backup artikel beserta Q/A nya yah..
    Takut nasib kayak blog2 lain yang ilang padahal isisnya berguna..
    Apalagi web ini, drama2 sejarah korea bakal terus muncul, yg artin ya web anda sangat dibutuhkan..
    Bukan hanya yg baru muncul sih, yg lalu2 juga... Kayak saya sekarang yg lg proses download Empress Ki... Butuh penjelasan pastinya untuk era Goryeo..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo saudara Sugiarto,
      terima kasih atas perhatiannya.
      Saya selalu menyimpan semua materi artikel dan komentar yang sudah diposting ^^
      Semoga artikelnya bisa menjadi rujukan yang bagus untuk tiap drama kolosal Korea yang ditonton.. Salam...

      Delete
  29. Terima kasih atas penjelasan yang sangat detail dan lengkap.

    Terus terang saya tertarik juga mengenai Ratu Daemok.
    Di scarlet heart namanya YeonHwa, dan di Shine or go crazy YeoWon.
    Apakah memang tidak banyak informasi ttg Ratu Daemok ini sampai namanya di drama berbeda?
    Lalu dalam sejarah Korea, apakah memang hubungan Raja Gwangjong dan Ratu Daemok 'sangat dingin' seperti yg ada di kedua drama di atas? (di Empress Cheonchu seperti Ratu Daemok tidak 'sejahat' di kedua drama tadi)
    Setelah Raja Gwangjong wafat, apa yg terjadi dgn Ratu Daemok (kalau benar dia memiliki ambisi terhadap tahta, mungkin ada sesuatu yg dilakukannya, apalagi anaknya WangJu hanya memerintah 6 tahun?) *kalau pengertian saya ada yg salah mohon di revisi yah*
    Bole dong jika author ada waktu, untuk membagikan info2 mengenai Ratu Daemok?

    Terima kasih, salam ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Asa, terima kasih telah berkunjung ke blog ini.

      Mengenai Ratu Daemok, saya kurang tahu nama aslinya siapa ^^ Maaf....

      Mengenai hubungan Ratu Daemok dan Raja Gwangjong, menurut sejarawan pernikahan mereka memang bukan pernikahan politik tapi masih bersifat politis karena pernikahan ini untuk mencegah percampuran dan menjaga keistimewaan klan Wang dari keluarga Wang Geon dengan klan Wang lainnya. Juga, agar tidak terjadi perebutan tahta antar putra-putra Wang Geon. Namun, pernikahan antar saudara pasti menimbulkan kekakuan.
      Terlebih lagi, kakak dari Ratu Daemok, Daejong Wook, adalah salah-satu putra Wang Geon yang difavoritkan para bangsawan selain putra mahkota (Wang Mu). Karena adanya persaingan dengan Daejong Wook inilah mungkin dibeberapa momen politik Raja Gwangjong berbeda pendapat dengan Ratu Daemok, dan ini dicatat sejarah. Mungkin karena perbedaan pendapat inilah para sutradara memilih untuk menggambarkan hubungan suami istri ini secara kaku dan bahkan dingin.

      Tidak diketahui kapan beliau dilahirkan, dan kapan dia meninggal.
      Tapi kemungkinan beliau dilahirkan sekitar tahun 936, karena diperkirakan umur Daejong (Wang Wook) yang lebih tua dari Ahnjong (Baek-ah). Jika Baek-ah lahir tahun 936 maka Daejong lahir 3-4 tahun sebelum tahun itu dan kemungkinan ratu Daemok lahir ditahun yang sama dengan Baek-ah atau 1-2 tahun sebelum Baek-ah. Kurun tahun itu adalah yang paling mungkin sebagai tahun kelahiran Ratu Daemok.
      Jaman itu pernikahan antar remaja dan bahkan anak-anak sangat lazim tapi tidak dengan pernikahan antara orang dewasa dengan anak kecil, apalagi dia anak-anak raja, jadi tidak mungkin usia Ratu Daemok dan Raja Gwangjong terpaut lebih dari 15 tahun, artinya mustahil Gwangjong berusia 20an menikahi Daemok diusia dibawah sepuluh tahun.

      Kalau Gwangjong lahir pada tahun 925, dan jika pernikahan mereka sebelum kematian Wang Geon, maka pernikahan mereka kemungkinan berlangsung pada tahun 940-943, saat Gwangjong berusia 15-17 tahun dan Daemok berusia 10-12 tahun. Perbedaan usia 5-7 tahun adalah yang paling mungkin.

      Setelah Gwangjong meninggal, kemungkinan Ratu Daemok menjadi Ratu Dowager/Ibu Suri, dan kemungkinan beliau masih hidup setelah kematian putranya, Gyeongjong.
      Namun, kakak Ratu Daemok (Daejong Wook) telah meninggal, karena jika tidak maka kemungkinan besar Daejong Wook yang akan menggantikan putranya sebagai raja sebab putra Gyeongjong masih kecil. Pengangkatan Seongjong sebagai pengganti (mendahului Mokjong padahal Mokjong adalah putra Gyeongjong) menandakan saat itu Daemok masih hidup dan memiliki pengaruh yang besar yang mampu membuat putra kakaknya menjadi raja.

      Besar kemungkinan Daemok sudah meninggal sebelum tahun 992. Karena pada tahun itu, Hyeonjong dilahirkan. Sejak Hyeonjong dilahirkan, peran Ratu Cheonchu lebih dominan diistana, dan ini tidak mungkin terjadi jika Ratu Daemok masih hidup. Saat itu, ratu Cheonchu hampir membunuh calon raja Hyeonjong dan juga Ahnjong Wook.
      Dua tindakan ini tidak akan mungkin dilakukan jika Ratu Daemok masih hidup, sebab Hyeonjong adalah cucu kakaknya yang saat itu tidak memiliki alasan untuk dibunuh, dan Ahnjong Wook adalah adiknya dan satu-satunya putra Wang Geon yang masih hidup.
      Tidak mungkin ratu Cheonchu akan lancang berbuat demikian jika Ratu Daemok masih hidup.
      Ratu Daemok pastinya meninggal dimasa kejayaannya, disaat pemerintahan dipimpin oleh keluarganya, dan yang paling mungkin adalah dimasa pemerintahan keponakannya, Seongjong.

      Demikian sekilas tentang Ratu Daemok. Semoga bisa membantu.

      Delete
    2. Terima kasih banyak atas penjelasannya. luar biasa as usual ^^

      Salah satu tokoh yang membuat saya penasaran memang Ratu Daemok ini. Karena walaupun tidak terlalu diceritakan, tapi sepertinya beliau Ratu yang sangat berpengaruh selama masa pemerintahan Gwangjong dan seterusnya... (mungkin rezim Gwangjong memang rezim yg sangat kuat sebagai penguasa Goryeo ya?)
      Melihat kalo keponakannya jadi raja sebelum Mokjong, saya pikir hal yang sama, bahwa mungkin ada campur tangan Ratu Daemok.

      Cukup menarik bahkan perbedaan pendapat Gwangjong dan Daemok dicatat dalam sejarah (ini bukti kekuatan Ratu Daemok menurut saya, bahkan bisa mendebat Raja yang dikenal tangan besi)

      hahaha.. entah kenapa malah jadi 'ngefans' sama tokoh satu ini.
      Dan menurut saya bisa diperankan dengan baik juga oleh Kang Hanna di drama Scarlet Heart. Walaupun di drama jadi 'super evil', tapi kadang saya pikir apa yang dia lakukan logis, dan di sejarahnya memang seorang yg sangat berpengaruh.

      Sekali lagi terima kasih admin! >w<

      Delete
  30. Hai penulis. Terima kasih atas tulisannya yang selengkap ini. Saya jadi tertarik membaca semua tulisan di blog ini :)

    Saya mau bertanya. Pertama, bisa dikatakan semua keturunan Taejo Wang Geon menikah dengan saudara dan keponakannya, dimana mereka masih memiliki ikatan darah yang sangat dekat. Pernikahan sedarah diketahui akan menyebabkan kelainan genetik pada keturunannya. Apakah di dlm sejarah adakah keturunan2 Wang Geon yang cacat krn lahir dr pernikahan sedarah?

    Kedua, hanbok keluarga kerajaan yg dipakai di drama Scarlet Heart terlihat lebih elegan dan elit dibanding di drama2 Saeguk yg berlatar dinasti Joseon (Joseon kan berdiri jauh setelah Goryeo, tapi hanbok di keluarga kerajaannya lebih sederhana). Apakah benar itu adanya? Bisa tolong dijelaskan? :)

    Ketiga, apakah marga spt Kim dan Yi (Lee) yg dimiliki org Korea zaman sekarang merupakan keturunan2 kerajaan langsung? Kim dan Lee kan katanya marga org elit :)

    Terakhir, bisakah Anda menulis tentang keturunan terakhir dari kerajaan terakhir Korea? Maksudnya org tersebut adalah putri/pangeran terakhir sebelum kerajaan terakhir tsb runtuh.

    Terimakasih. Saya tunggu jawabannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo saudari Anggi,
      terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Saya akan berusah menjawab pertanyaan-pertanyaan saudari.

      1. Pernikahan sedarah anak-anak Wang Geon.
      Mengenai pernikahan yang dilakukan putra-putra Wang Geon, sudah pasti pernikahan antar saudara tiri itu adalah pernikahan insens. Namun kita tidak bisa menilai dan mengjudge kebiasaan yang dilakukan pada masa lalu menurut pola pikir pada masa kini sebab pada masa itu, hal tersebut adalah hal yang lumrah. Baru pada era Joseon di masa pemerintahan Yi Bang-won pernikahan sedarah dilarang dan itu berlaku di Korea hingga masa sekarang.
      Putra-putra Wang Geon sejauh ini tidak ada yang terlahir cacat (sejauh yang saya tahu), namun efek samping pernikahan sedarah adalah penurunan metabolisme tubuh dan risiko anak-anaknya membawa penyakit turunan atau kelemahan-kelemahan orang tuanya akan semakin besar. Sebagai contoh adalah usia yang pendek karena sakit. Putra Wang So dan adik tirinya Ratu Daemok, yaitu Raja Gyeongjong meninggal diusia muda (26 tahun). Demikian juga putra dari Daejong Wook dengan adik tirinya Ratu Seoneui (kakaknya Pangeran Besar Wonjang) yaitu Raja Seongjong juga meninggal sebelum berusia 40 tahun (37 tahun). Bandingkan dengan sepupu sekaligus keponakan mereka, Raja Hyeonjong yang hidup lebih lama hingga 45 tahun. Raja Hyeonjong adalah putra dari Ahnjong Wook (Pangeran Baek-ah) dengan Ratu Heonjong (putri dari Daejong Wook). Walaupun Ratu Heonjong masih keponakannya namun dia bukan anak seayah atau seibu dari Ahnjong Wook.
      Jadi pernikahan sedarah tentu memiliki efek yang tidak baik bagi keturunannya.


      2. Perbedaan Pakaian Kerajaan era Goryeo dan era Joseon.
      Saya belum pernah melihat langsung busana era Goryeo tapi saya pernah melihat pameran busana era Silla. Mungkin pengalaman saya itu bisa dijadikan sedikit acuan.
      Mengenai busana era Silla dan Goryeo mungkin terlihat lebih elegan karena era Silla dan Goryeo lebih makmur dari pada era Joseon. Dan lagi dimasa Goryeo, para bangsawan termasuk raja bebas memakai perhiasan mewah sedangkan di era Joseon tidak. Pada baju kerajaan Silla, ada banyak hiasan dari emas dibaju raja dan ratu juga di baju para pangerannya sebab era itu Silla hanya dipengaruhi oleh paham Budhisme dan bukan paham Konfusius. Ini mungkin menjadi alasan yang sama dengan era Goryeo sebab paham Budhisme sangat kuat pada masa itu. Paham Kongfusius yang dianut oleh Joseon membuat Joseon menerapkan prinsip hidup sederhana yang tercermin dari hanbok-hanboknya.
      Jika menonton drama-drama era Joseon, mungkin saudara/i dapat melihat dialog yang menjelaskan bahwa perhiasan yang berlebihan dilarang digunakan oleh bangsawan Joseon. Dan juga para pria Joseon tidak menggunakan anting dan juga tidak merias wajah (berbeda dengan bangsawan Goryeo dan bangsawan Silla).
      Tapi tidak semua hanbok Joseon itu tidak elegan. Aslinya cantik dan elegan juga kok, hanya saja tida semua drama memiliki budget yang tinggi untuk menyewa busana kerajaan yang mewah. Sedangkan era Goryeo dan Silla tetap terlihat elegan karena walau berbudget rendah tapi bisa ditutupi oleh ragam perhiasan-perhiasan yang dikenakan oleh pemeran-pemeran raja maupun pangerannya.

      Delete
    2. 3.Hubungan marga Korea jaman dulu dengan jaman sekarang
      Mengenai marga Kim dan Lee, marga itu asli marga Korea tapi tidak semua orang bermarga Kim atau Lee adalah keturunan bangsawan apalagi keturunan raja. Alasan mengapa marga Kim dan marga Lee adalah marga mayoritas di Korea adalah karena pada masa pendudukan Jepang, pemerintah kolonial Jepang mewajibkan semua orang Korea memiliki marga termasuk golongan budak. Nah, sebagian besar golongan budak dan rakyat jelata lalu mengambil marga Kim, Lee, Choi, dan Park sebab marga itu adalah marga bangsawan kelas atas. Jadi tidak semua orang bermarga tersebut pada jaman dahulu keluarganya dari marga itu.
      Setahu saya, publik figur Korea yang benar-benar keturunan bangsawan antara lain presiden pertama Korea, Eunhyuk Suju (keturunan Raja Yi Bang-won), Choi Siwon, aktor So Jiseob (keturunan So Alcheon dan raja-raja Silla), dan Jung Yonghwa (CNBLUE).
      Sedangkan marga Wang (marganya raja-raja Goryeo) sangat jarang ada. Walaupun ada namun itu kemungkinan besar bukan keturunan raja walaupun semua marga Wang di Korea sudah pasti berhubungan dengan orang Goryeo asli (kecuali marga Wang dari China). Mengapa? Sebab pada masa itu marga Wang ada tiga, yaitu marga Wang dari kalangan bangsawan yang tidak ada hubungannya dengan Wang Geon, kedua adalah marga Wang kerabatnya Wang Geon, dan yang ketiga adalah marga Wang milik para keturunan Wang Geon. Tapi, marga Wang yang sekarang kemungkinan besar bukan keturunan Wang Geon, sebab pada masa pemerintahan raja Taejo Yi Seong-gye, para keturunan raja Goryeo dan semua anggota keluarga kerajaan yang bermarga Wang dikumpulkan dan dibawa dengan kapal menuju ke pulau terpencil dengan tujuan agar para anggota keluarga kerajaan Goryeo tidak terlibat lagi dalam urusan politik dinasti yang baru. Tapi ditengah perjalanan, kapal mereka ditabrakkan dengan sengaja ke karang. Banyak yang meninggal, sedangkan anggota keluarga kerajaan yang masih hidup lalu mengganti nama “Wang” mereka menjadi “Ok” (marganya Ok Taecyeon 2PM) yang artinya “batu permata” sebab kedua nama ini memiliki huruf kanji yang mirip. Selama pemerintahan Joseon, marga Ok dan sisa-sisa marga Wang bersembunyi, makanya jumlah mereka sangat sedikit dan sedikit sekali orang bermarga ini yang tercatat pernah terlibat dalam pemerintahan Joseon.

      Mengenai keturunan terakhir kerajaan Goryeo (Wang) yang resmi saat ini sulit dilacak, sama hal nya dengan Silla (Kim, Park, Seo), Goguryeo (Go), Baekje (Hae, Bae), juga sulit dilacak. Kalau keturunan terakhir raja-raja Joseon ada beberapa yang masih hidup dan mengabdi dibidang kebudayaan pemerintah Korea Selatan. Yang paling terkenal diantara mereka adalah Pangeran Yi Seok.

      Semoga informasinya bisa membantu, salam ^^

      Delete
  31. Apakah ga trmsuk incest ya klau menikah dengan saudara satu ayah atau pengeran wang so yang menikah dengam keponakannya sendiri.
    Sya tunggu jwabannya :) mkasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, maaf baru dibalas...
      Komentarnya numpuk sama komentar-komentar baru jadi tidak keliatan.

      Mengenai pernikahan yang dilakukan putra-putra Wang Geon, sudah pasti pernikahan antar saudara tiri itu adalah pernikahan insens. Namun kita tidak bisa menilai dan mengjudge kebiasaan yang dilakukan pada masa lalu menurut pola pikir pada masa kini sebab pada masa itu, hal tersebut adalah hal yang lumrah. Baru pada era Joseon di masa pemerintahan Yi Bang-won pernikahan sedarah dilarang dan itu berlaku di Korea hingga masa sekarang.

      Putra-putra Wang Geon sejauh ini tidak ada yang terlahir cacat (sejauh yang saya tahu), namun efek samping pernikahan sedarah adalah penurunan metabolisme tubuh dan risiko anak-anaknya membawa penyakit turunan atau kelemahan-kelemahan orang tuanya akan semakin besar. Sebagai contoh adalah usia yang pendek karena sakit. Putra Wang So dan adik tirinya Ratu Daemok, yaitu Raja Gyeongjong meninggal diusia muda (26 tahun). Demikian juga dengan putra Daejong Wook dengan adik tirinya yang meninggal sebelum berusia 40 tahun.

      Bandingkan dengan sepupu sekaligus keponakan mereka, Raja Hyeonjong (anaknya Ahnjong Wook/Pangeran Baek-ah) yang hidup lebih lama karena tidak lahir dari pernikahan incest sebab ayah dan ibu Hyeonjong walaupun masih memiliki hubungan keluarga (paman dan keponakan) tapi bukan kakak-beradik.

      Jadi semakin dekat hubungan kekeluagaan antar pasangan yang menikah maka risiko kematian dini keturunan mereka akan semakin besar.

      Semoga penjelasannya bisa membantu. Salam ^^

      Delete
  32. 2 hari berturut turut nyari tau artike goryeo, raja serta pageran pangerannya karna scarlet heart, bingung karna nama pangeran wangeun ga ada, tp langsung paham kalo wang eun itu gwangju karna di drama ada selipan cerita konspirasi wanggyu juga
    tp masih pusing nyari nama asli pangeran baek ah, dan asli pas baca pangeran ahnjong wook ga nyangka yang keluar bakal fotonya baek ah, panetsan di artikel nulisnya berciri ciri tampan dan ga suka telibat dalam politik maupun perang serta lebih suka dengan seni, dan yang paling unik adalah tentang kisa hubungan gelap dia sama putrinya wang wook yang ternyata sengaja diselipkan sedikit di scarlet heart episode terakhir pas baek ah ketemu putrinya wang wook pas masih kecil haha, pantes kok scene itu agak mecurigakan
    makasih banya yah yang bikin artikel ini, daebak lah
    cocok buat aku yang tiap nonton drama harus ngerti kisah kisah dasarnya hihi
    di wiki english korea aja ga sekomplit ini
    ini adalah sejarah korea super dahsyat lah haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Maisyita, terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
      Kami senang jika artikel ini bisa membantu saudara/i.
      Kami menantikan kunjungan saudara/i selanjutnya..
      Salam.

      Delete
  33. Adakah info tentang selebritis korea yang merupakan garis keturunan raja-raja / bangsawan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Vivian, maaf baru dibalas.
      Komentarnya numpuk sama komen-komen baru ^^

      Waduh, saya gak tahu banyak soal ini. Mungkin banyak artis yang keturunan bangsawan tapi gak diumumkan secara resmi.

      Yang saya baca, Eunhyuk Suju itu keturunan dari Pangeran Yangnyeong dari Joseon. Berhubung Pangeran Yangnyeong ini adalah putranya Yi Bang-won (Raja Taejong dari Joseon), yah Eunhyuk ini bisa dibilang keturunannya Yi Bang-won.

      Choi Siwon juga adalah keturunan asli klan Choi. Klan Choi ini adalah klan bangsawan asli dari Silla.

      Aktor So Jiseob (drama Memoirs in Bali, Master's Sun, dll) adalah keturunan dari Kim Alcheon (yang lalu mengubah marganya menjadi "SO"). Saya lupa dia generasi ke berapa tapi seingat saya dia keturunan ke-40an nya Pangeran Alcheon.
      Pangeran Alcheon adalah seorang Hwarang legendaris dan perdana-menteri dari Silla. Karena Pangeran Alcheon ini adalah cucu dari Raja Jijeung (bukan Raja Jinheung ya) jadi So Jiseob ini bisa dibilang keturunan raja-raja Silla. Populasi orang bermarga "So" hanya 40-ribuan dari 60 juta penduduk Korea.
      Oya, tokoh Pangeran Alcheon ini muncul dalam drama "The Great Queen Seondeok" sebagai salah-satu tokoh pendukung utama.

      Artis-artis yang mermarga "Go" (bukan Goo/Gu) kemungkinan ada yang keturunan raja-raja atau bangsawan Kerajaan Goguryeo.

      Marga "Ok"-nya Ok Taecyeon 2PM juga adalah marga keluarga kerajaan terakhir Goryeo. Jadi ceritanya saat Joseon berdiri, seluruh anggota keluarga kerajaan Goryeo dari klan Wang yang keturunannya Raja Wang Geon diasingkan lalu berusaha dibunuh. Anggota keluarga kerajaan yang selamat lalu mengganti marga mereka dari "Wang" menjadi "Ok" karena kanji-nya mirip. Marga "Ok" ini bisa dibilang asli keturunan Wang Geon karena era itu tidak ada orang yang mau memakai marga "Ok" sebab ini marga baru dan juga pemilik marga ini hidup mengasingkan diri agar tidak dibunuh (sebab mereka keturunan Wang Geon) oleh orang-orang yang mau mengkudeta raja Josoen. Buktinya, populasi orang bermarga "Ok" hanya 20-ribuan dari seluruh orang Korea (Utara dan Selatan) di dunia, padahal populasi orang Korea itu sekitar 60 juta jiwa.
      Marga Wang yang asli tetap ada di Korea tapi mereka bukan keturunan Raja Wang Geon, melainkan marga Wang turunan dari keluarga besar Wang Geon (adik-adik Wang Geon atau kerabat Wang Geon).

      Artis-artis lainnya saya belum tahu ^^

      Delete
  34. Min, saya mau bertanya mengenai Putri kedua Wang So/Gwangjong yaitu putri Bohwa. Ada catatan tidak putri ini menikah dengan siapa?

    Lalu saya sempat membaca wiki korea (yang memakai hangul) dan novel the iron empress, dua sumber tersebut mengatakan bahwa Choi Ji Mong sempat memperingatkan Gyeongjong (Wang Yu/Wang Ju) bahwa ia harus berhati-hati dengan WANG SEUNG yang katanya merencanakan pemberontakan. Di wiki korea disebutkan katanya jimong berkata begitu tahun 980, setahun sebelum Gyeongjong meninggal.

    Pertanyaan saya : siapakah wang seung itu? Saya ngubek wiki korea buat tau wang seung adalah putra siapa tapi tidak ditemukan. Siapa tahu admin mengetahuinya?

    Lalu mengenai Wang Chi (Raja Seongjong) motif apa yang mendasari tindakan dia menikahi permaisuri Moondeok yg bahkan saat itu sudah memiliki anak dari Hongdeok, suami pertamanya?

    Harap dijawab ya min hehe. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, maaf lama membalas. Setiap pertanyaan pasti akan dibalas hanya saja waktu nya yang variatif.
      Mengenai pertanyaan-pertanyaan anda:

      1.Putri Bohwa
      Putri Wang So ini tidak dijelaskan menikah dengan siapa. Bisa jadi dia meninggal sebelum menikah atau saat masih kecil soalnya semua anak-anak Wang So memiliki kisah (walau banyak yang singkat) yang ada dalam catatan sejarah, kecuali Putri Bohwa.


      2.Wang Seung
      Tidak banyak tulisan mengenai tokoh ini.
      Saya pernah membaca artikel tentang istri-istri Wang Geon. Salah-satu kerabat salah-seorang istri Wang Geon (entah Permaisuri Jeongmok, Permaisuri Daemyeong, atau Permaisuri Yehwa) yang berasal dari daerah Gangwon ada yang bernama Wang Seung, tapi Wang Seung ini tidak tinggal di wilayah Gangwon-do.
      Wang Seung ini bukan anggota keluarga Wang Geon (kakak, adik, sepupu, atau keponakan), dia juga bukan keturunan Wang Geon. Sebagai bangsawan kaya (dari keluarga pedagang sebelum Goryeo berdiri), Wang Seung punya banyak pengikut. Dia lahir diakhir masa pemerintahan Wang Geon atau di awal pemerintahan Hyejong.
      Tapi, saya tidak membaca tulisan yang menyebutkan kalau dia memberontak, jadi saya kurang tahu apa Wang Seung yang saya baca itu adalah Wang Seung yang anda maksud. Cuma, memang kelompoknya Wang Seung ini sering bentrok dengan orang-orang Silla sejak era Gwangjong, karena mereka itu dari kubu Seogyeong (Pyeongyang) artinya kubu keturunan Goguryeo, sedangkan Silla kan yang meruntuhkan Goguryeo.
      Sejak masa pemerintahan Gwangjong, raja-raja Goryeo selalu berusaha merekrut orang-orang Silla yang ahli ilmu pemerintahan dan peletak dasar kongfusianisme di Korea untuk menjadi pejabat-pejabat pemerintah. Ini juga dilakukan Gyeongjong. Mungkin konflik ini yang dimaksud oleh Choi Jimong (yang juga berasal dari Silla).

      3.Seongjong dan Permaisuri Mundeok
      Seongjong menikahi permaisuri Mundeok setelah ayahnya (Daejong Wook) meninggal, dan pernikahannya dimasa pemerintahan Gyeongjong. Tidak jelas apakah ini perjodohan atau bukan, tapi pada saat Seongjong menikah, Ratu Daemok masih hidup jadi tentunya pernikahan ini mendapat restu dari Ratu Daemok (yang mengangkat Seongjong sebagai raja). Bisa jadi, memang Seongjong yang sangat ingin menikahi Mundeok dan bersedia mengadopsi anak Mundeok dari pernikahan terdahulu, sebab Seongjong ini dikenal sebagai raja Goryeo yang berhati lembut.

      Demikian penjelasannya, semoga bisa membantu.
      Salam.

      Delete
    2. Terima kasih atas jawabannya :) seperti biasa sangat memuaskan. Saya benar-benar menyukai sejarah korea dan china. Sehingga saya memiliki banyak pertanyaan terkait dinasti goryeo. Karena dibandingkan Joseon, goryeo ini lebih misterius karena catatannya terbatas berbeda dengan Joseon yang lebih jelas.

      Saya juga sangat penasaran dengan anak-anak Wang So.
      Dikatakan bahwa putri pertama wang so, yaitu putri Chunju adalah istri dari Cheonchu jeon-gun, putra dari Moonwon Daewang (wang jung). Saya penasaran, apakah mereka memiliki anak? Karena menurut saya, keduanya memiliki ayah yang memiliki nama, yang satu Wang So, dan yang satu Wang Jung. Tidak adakah catatan mengenai keturunan Chunju dan cheonchu ini? Atau memang tidak diberi keturunan?

      Lalu, pernikahan pertama Moondeok dengan Hongdeok/Wang Gyu. Hongdeok ini kan putra dari Soomyung Taeja. Dan dia merupakan keturunan silla juga. Apakah ada diketahui penyebab kematian Hongdeok? Karena sepertinya Hongdeok meninggal dalam usia cukup muda dan sejarah tidak mencatat alasan dia meninggal.

      Lalu kematian Moondeok kapan? Dan mengapa ia bahkan tidak memiliki anak lagi dengan Raja Seongjong?

      Delete
    3. Cucu-cucu dan cicit-cicit Wang Geon (anak-anak nya para pangeran termasuk Wang So dan Wang Jung), tidak mendapat porsi yang banyak dalam Goryeosa. Kecuali jika ada kejadian sejarah yang melibatkan mereka, kisah mereka tidak akan dibahas dalam literatur-literatur dan interpretasi dari Goryeosa. Mungkin ini yang membuat kami dan beberapa blogger belum menemukan cerita-cerita dari cucu-cucu dan cicit-cicit Wang Geon yang tidak menjadi raja.

      Mengenai kematian Pangeran Hongdeok dan Ratu Moondeok, tidak diketahui dengan pasti kapan dan mengapa meninggal, alasannya sama, karena mereka hanyalah keturunan Wang Geon yang tidak menjadi raja sehingga kisah mereka tidak dikutip kembali dalam catatan-catatan selanjutnya.

      Mengenai Moondeok dan Seongjong, tidak diketahui mengapa mereka tidak memiliki anak. Peristiwa pernikahan mereka ini dicatat dalam Goryeosa ratusan tahun kemudian dan catatan aslinya sudah tidak ada.
      Seongjong memang hanya memiliki anak perempuan dari semua pernikahannya.

      Delete
    4. Kalau begitu, berarti bisa jadi ada keturunan dari putri dan pangeran yang tidak dicatat dalam silsilah?

      Oh ya, sejarah menyatakan bahwa wang rim (putra dari Wang won) itu tidak ikut dibunuh wang so, walaupun dia tercatat sebagai keturunan pihak oposisi. Tetapi dikatakan bahwa Wang Rim mati muda dan tidak memiliki keturunan.

      Tetapi saya sempat membaca di the iron empress karya kang byung sang bahwa ada tokoh wang rim saat tragedi kematian raja mokjong. Apakah itu wang rim yang sama dengan wang rim putra dari wang won.

      Apa alasan gwangjong mengampuni keturunan wang won dan tidak ikut dibunuh? Bahkan pangeran onggyeol yaitu adik wang rim, sampai memiliki dua anak.

      Lalu pertanyaan ketiga, putra mahkota wang yu, calon raja gyeongjong sempat hampir dihukum mati oleh Ayahnya sendiri gwangjong karena dianggap menentang raja. Ini penyebabnya apa? Adakah catatan detail mengenai hal ini? Apa karena hukum emansipasi budak yang ditolak juga oleh Ratu Daemok?

      Delete
    5. 1.Tentu ada putra dan putri raja dan keturunan mereka yang tidak tercatat dalam silsilah. Beberapa putri Wang Geon juga namanya masih belum diketahui walaupun kelahiran mereka dicatat dan pernikahan mereka dicatat.

      2.Wang Rim kemungkinan meninggal diusia muda, tapi juga mungkin tidak. Tapi yang pasti Wang Rim tidak terlibat dalam pemerintahan. Kesamaan nama adalah hal yang biasa di keluarga kerajaan Goryeo, termasuk kerabat-kerabat Wang Geon (seperti dua Wang Wook, Daejong Wook dan Ahnjong Wook).

      3.Wang Rim dibiarkan hidup kemungkinan besar dikarenakan oleh karakter Wang So. Wang So adalah tipe seorang yang sangat curiga, ini yang membuat Wang Won dihukum mati padahal saat itu Wang Won tidak melakukan kudeta. Tapi, selain penuh curiga, Wang So adalah tipe yang sangat menjaga keseimbangan. Dia tidak akan bertindak tanpa alasan. Saat itu Wang Rim dan saudaranya pasti tidak memiliki alasan dibunuh oleh Wang So.

      4.Alasan mengapa Wang Yu hampir dihukum mati oleh Wang So sudah disebutkan didalam artikel, yaitu karena sifat Wang So yang sangat objektif.

      Delete
    6. Mengenai Wang Yu, peristiwa apa yang menyebabkan Wang Yu bisa hampir dihukum mati? Dikatakan menentang Raja. Penentangan apa?

      Saya memperoleh info dri wikipedia pun tidak terlalu mendetail mengenai hal ini

      Delete
    7. Seperti sudah saya sebutkan pada komentar diatas, pertanyaan anda tentang "mengapa Wang Yu hampir dihukum mati oleh Wang So", sudah dijelaskan dalam artikel ini.

      Silahkan membaca dan menyimak kembali tulisan tentang Wang So di artikel ini, dan artikel-artikel yang terkait dengan Wang So.
      Juga, harap disimak pertanyaan dan jawaban dalam komentar-komentar dari komentator yang lain, mungkin pertanyaan yang ingin ditanyakan sudah dijelaskan.

      Sebelum itu, silahkan menyimak kembali artikel terkait karena setiap artikel selalu diperbaharui infonya.

      Kami sudah menuliskan himbauan tentang berkomentar di kolom "pedoman berkomentar" yang ada disisi bawah daftar komentar disetiap artikel.

      Silahkan bertanya sebanyak-banyaknya sebab semua pertanyaan pasti akan dijawab, tetapi sesuai dengan himbauan yang sudah ditulis, kami sangat berharap agar setiap komentator menyimak dengan teliti isi artikel terkait, dan juga detail informasi dalam setiap komentar di artikel ini agar pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang, dan agar tidak ada kejenuhan bagi para pembaca dan komentator lain karena membaca informasi yang sama secara berulang-ulang, seperti membaca penjelasan di daftar komentar yang juga sudah dijelaskan dalam artikel ini (dan artikel terkait) dan bahkan sudah dijelaskan dalam dialog komentar artikel terkait.

      Tanpa bermaksud membatasi peran komentator, himbauan ini dimaksudkan agar tidak ada penjelasan berulang yang membuat daftar komentar menjadi terlalu panjang dengan percuma karena membahas bahasan yang sama.

      Ini juga dimaksud agar komentator lain tidak sulit memberikan komentar karena kolom untuk komentar baru di blog ini letaknya paling bawah.

      Kami berharap himbauan ini dimaklumi oleh anda dan para komentator lain.

      Delete
    8. Ternyata ada update di artikel Wang So.

      Maaf ya min, saya kan tidak tahu. Saya membaca artikel tentang wang so sudah dari lama saat belum diupdate lagi + dilengkapi lagi.

      Ternyata skrg sudah ada alasannya dalam artikel utama.

      Saya juga sangat mengerti pedoman komentator yang admin sebutkan. Karena sebelumnya saya memang selalu bertanya hal-hal yang belum dijelaskan d artikel utama dan kolom komen. Saya sebelumnya tidak mengetahui bahwa artikel ttg Wang So diperbaharui lagi, sehingga mengajukan pertanyaan demikian.

      Delete
    9. Terima kasih atas pengertian saudara/i.

      Delete
  35. Himbauan bagi semua calon TKI dan calon Mahasiswa Indonesia yang ingin sekolah/kuliah dan bekerja di Korea Selatan.

    Bagi para calon Mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke Korea Selatan, dihimbau agar mendaftar langsung di Kedubes Korea Selatan dengan mengikuti program penerimaan mahasiswa asing (KGSP) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Korea Selatan melalui pengumuman resmi dari kedutaan-besarnya.
    Cara alternatif untuk kuliah di Korea Selatan adalah dengan mendaftar langsung ke Universitas tujuannya dengan mengakses website resmi universitas yang dituju dan mengikuti langkah-langkah yang diminta (jangan khawatir, universitas di Korea Selatan menyediakan pilihan Bahasa Inggris di website mereka).

    Bagi calon TKI, hubungilah BNPTKI untuk menjadi TKI. Tempat pelatihan bahasa bukan lembaga penyalur TKI di luar negeri

    HARAP DIPERHATIKAN:

    1.Hanya sertifikat TOPIK (sertifikat kemampuan bahasa Korea) yang diakui oleh seluruh lembaga pendidikan di Korea Selatan.
    Di Indonesia ujian TOPIK dilaksanakan sebanyak 2 kali (April dan Oktober) di JIKS (JAKARTA INDONESIA KOREAN SCHOOL). Selain sertifikat TOPIK, sertifikat dari tempat kursus manapun tidak akan diakui oleh universitas di Korea Selatan. Jadi jika ada lembaga pelatihan Bahasa Korea alias tempat kursus di Indonesia yang menyatakan bahwa sertifikat dari tempatnya di akui oleh universitas di Korea Selatan maka itu adalah PENIPUAN.

    2.Tidak ada lembaga pelatihan bahasa Korea di Indonesia yang diperbolehkan oleh undang-undang (undang-undang Korea dan Indonesia) untuk menjadi tempat penyaluran mahasiswa ke universitas di Korea.
    Tempat kursus bahasa Korea di Indonesia bisa bekerja-sama dengan universitas di Korea Selatan tapi perannya HANYA SEBAGAI LEMBAGA PELATIHAN BAHASA KOREA, dan bukan sebagai tempat penyalur mahasiswa.

    3.Setiap kegiatan suatu institusi pelatihan bahasa asing yang berusaha menyalurkan mahasiswa ke universitas di luar-negeri dan meminta biaya jasa penyaluran ke universitas dengan alasan bahwa mahasiswa tersebut diterima di universitas di Korea Selatan karena jasa lembaga pelatihan bahasa tersebut, maka lembaga pelatihan bahasa itu HARUS DIPIDANAKAN sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan menipu orang lain sehingga orang itu mengalami kerugian.

    3.Setiap lembaga pelatihan bahasa hanya menjadi tempat pelatihan bahasa bagi calon TKI dan dilarang untuk menjadi penyalur TKI ke luar negeri termasuk Korea Selatan. Jika ada lembaga pelatihan bahasa yang mengklaim sebagai penyalur TKI Korea Selatan maka menurut undang-undang Tenaga Kerja, hal itu tidak benar dan 100% penipuan.
    Lembaga pelatihan hanya berwenang melatih kemampuan bahasa calon TKI, dan jika mereka melakukan lebih dari kewenangan mereka maka mereka terindikasi melakukan HUMAN TRAFFICKING atau PERDAGANGAN MANUSIA, yang sudah pasti memenuhi unsur PIDANA.

    3.Sertifikat bagi calon TKI ke Korea bernama EPS TOPIK yang ujiannya diselenggarakan oleh pemerintah Korea Selatan melalui institusi ketenaga-kerjaan resmi pemerintah Korea Selatan, dan bukan dari tempat kursus. Jika ada tempat kursus yang mengklaim bisa menerbitkan sertifikat EPS TOPIK maka dipastikan itu adalah PENIPUAN.

    Mengacu pada hal ini maka dihimbau pada CALON MAHASISWA ASAL INDONESIA dan pada CALON TKI YANG AKAN KE KOREA SELATAN agar berhati-hati pada lembaga kursus atau lembaga pelatihan bahasa Korea yang mengklaim menjadi penyalur mahasiswa atau TKI ke Korea Selatan.

    Karena itu harap diperhatikan bahwa:
    1.Berhati-hatilah pada lembaga pelatihan bahasa yang memungut biaya mahal dan mengklaim mampu menerbitkan sertifikat TOPIK dan EPS TOPIK.

    2.Jangan Percaya pada TESTIMONI POSITIF tentang lembaga yang terindikasi melakukan penipuan, baik yang di YOUTUBE, Facebook, Instagram, dan semua sosial media milik lembaga pelatihan bahasa Korea bermasalah itu dan juga di sosial media milik pribadi peserta dan mantan peserta, sebab semua itu sudah DIATUR.

    Harap Himbauan ini diperhatikan dan disebar-luaskan agar tidak ada lagi perdagangan manusia oleh oknum tidak bertanggung-jawab.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, silahkan meng-share infonya melalui blog ini.
      Kami senang jika para komentator saling berbagi informasi.

      Delete
  36. Halo min, selain pertanyaan saya diatas, saya juga mau bertanya lagi.

    Dikolom komen sempat disebutkan bahwa Jung Yong Hwa (cn blue) merupakan keturunan bangsawan. Bangsawan yang dimaksud yang keturunan mana min?

    Lalu, mengenai drama the king loves yg akan tayang. Wang Won itu Raja Chungseon, bagaimana dengan Wang Rin? Apakah tokoh nyata juga?

    Nama Raja Chungseon sebenarnya adalah wang jang. Mengapa diubah ke wang won?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengenai Jung Yonghwa yang saya pernah baca dalam salah-satu artikel, ayahnya adalah salah-satu orang yang berasal dari keluarga medis turun-temurun sejak jaman Joseon. Leluhurnya bukan keturunan raja, cuma bangsawan biasa jadi mungkin digenerasi ayahnya ini sudah tidak terhitung sebagai seorang bangsawan. Tidak semua bangsawan adalah keturunan raja jadi tidak bisa langsung diketahui leluhurnya itu bangsawan yang mana.


      Mengenai drama "The King's Love" saya memforward keterangan drama tersebut sesuai yang ada di wikipedia. Alasan mengapa nama tokoh pangerannya diganti oleh tim produksi say tidak tahu, tapi itu adalah hal lumrah dan diperbolehkan di Korea.

      Delete
  37. Min, mengenai goblin, apakah raja wang yeo itu ada kemiripan dengan kisah raja-raja goryeo yang lain? Mungkin tokoh Wang Yeo terinspirasi dari tokoh Raja lain?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya, raja dan jenderal dalam drama Goblin adalah fiktif karena cerita mereka tidak ada dalam sejarah Goryeo. Tapi kemungkinan besar era mereka adalah era Raja Injong dari Goryeo, karena kalau tidak salah dibilang dalam drama kalau pada saat itu sudah 900 tahun setelah pedang menancap di tubuh Kim Shin, nah 900 tahun yang lalu adalah masa pemerintahan raja Injong.

      Delete
    2. Ah betul saya hitung, memang 900 tahun lalu adalah era injong goryeo. Dan setau saya Injong / Wang Hae itu sempat pemerintahannya terdapat dominasi dari Yi ja gyeom? Apakah hal itu yang menginspirasi kisah Wang Yeo yang disetir Park Joong Won?

      Delete
    3. Saya kurang tahu inspirasi cerita Goblin jika itu dikaitkan dengan sejarah Goryeo.
      Alasan mengapa latarnya harus 900 yang lalu juga kurang jelas. Modifikasi cerita sejarah sesuai dengan alur yang diinginkan dalam drama adalah hal yang lumrah dan diperbolehkan di Korea Selatan.
      Mungkin karena cerita terlalu berbeda dengan dengan kisah sejarah nyata diera 900 tahun lalu, nama rajanya yang asli tidak dipakai dan diganti dengan nama lain.

      Delete
  38. Halo,
    terima kasih telah menjadi para pengunjung setia kami.
    Bagi yang ingin berkomentar, dihimbau agar menggunakan kata-kata yang baku untuk mencegah komentar anda sekalian dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis.
    Bagi yang ingin menanyakan tentang perkawinan yang "tidak biasa", dihimbau menggunakan kata-kata seperti "perkawinan sedarah" untuk menyebut kata "Incest", atau "penyimpangan seksual" untuk menyebut kata-kata seperti "cabul", "mesum", dan yang sejenisnya, karena biasanya kata-kata itu langsung dikategorikan "tidak pantas" dan secara otomatis dimasukkan dalam kategori "Komentar Spam" oleh blogger. Bahkan, kata "nungging" saja langsung dimasukkan dalam daftar "spam" oleh google.

    Memang komentar anda bisa kami dimunculkan lagi, tapi komentar anda menjadi prioritas kesekian untuk dibalas oleh kami karena komentar itu tidak langsung muncul di daftar komentar, karena kami harus membuka komentar-komentar spam baru bisa melihat komentar itu, sedangkan komentar yang menumpuk sangat banyak, padahal kami tentunya ingin segera membalas pertanyaan para komentator begitu kami mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya.

    Demikian himbauannya.
    Harap diperhatikan demi kelancaran tanya jawab dalam blog ini ^^

    ReplyDelete
  39. Di artikel dituliskan bahwa Daejoong Wook berasal dari chungju sehingga dianugerahi gelar chungjuwon daegun, apakah itu benar min?

    Karena setahu saya, keluarga hwangbo dari hwangju, wang chi mendapat sebutan Prince Of Hwangju atau hwangjuwon-gun

    Sedangkan keluarga chungju itu setahu saya adalah daerah asal keluarga Yoo dari pihak Ratu shinmyeonsunseong, ibunda Wang So dan Wang Yo.

    Mohon penjelasan atau koreksinya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      Keluarga Daejong memang berasal dari Hwangju, Hwanghae, jadi seharusnya memang gelarnya "Hwangjuwon Daegun".
      Kami tertukar dengan gelar pangeran-pangeran dari Chungju (Wang Yo, Wang So, etc).
      Akan kami perbaiki.
      Terima kasih koreksinya. Salam.

      Delete
    2. Terima kasih konfirmasinya.

      Artikel yg menyebutkan Wang Wook itu Chungjuwon daegun ada dibagian nomor 8 yang menceritakan wang wook pada artikel putra-putra wang geon.

      Oh ya min, saya mau bertanya, Jika wang chi diduga merupakan putra kandung wang so, kira-kira siapa ibu kandungnya? Apakaah ratu daemok? Atau wanita lain?

      Delete
    3. Mengenai Wang Chi, ini baru dikonfirmasi sebagai "dugaan" para sejarawan di-era modern, jadi masih sebatas teori (yang ststusnya "belum dibuktikan").
      Belum ada yang menulis detail yang lain tentang teori ini termasuk siapa ibunya.
      Demikian penjelasannya. Salam.

      Delete
  40. References dari wiki

    Prince of Hwangju (Hangul: 황주원군, Hanja: 黃州院君), posthumously honored as King Daejong (Hangul: 대종, Hanja: 戴宗), King Taejo's eighth son.

    ReplyDelete
  41. Min, terima kasih atas semua penjelasannya.

    Berarti admin nonton semua drama korea sejarah dan film korea sejarah? Hingga bisa membandingkan dan mengetahui siapa saja tokoh yang terlibat dalam drama dan sejarah, dan juga mengetahui mana cerita yang tambahan/fiksi dan mana yang memang benar nyata tertulis dalam sejarah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak semua dari kami menonton semua drama atau film saeguk, tapi kami berusaha menyimpan data-data sejarah yang berhasil kami temukan dari setiap film dan drama dan juga dari sumber lain, sehingga nantinya bisa memudahkan kami membuat perbandingan atau kesimpulan tentang mana tokoh yang fiksi dan mana tokoh yang nyata.

      Delete
    2. Sedikit ke joseon, Mengenai the Ruler : Master Of The Mask, sejauh ini drama hanya meminjam nama lee sun saja ya min? Sedangkan story-nya full fiksi?

      Delete
    3. Saya belum nonton dramanya.
      Silahkan saudara/i bandingkan saja cerita dramanya dengan sejarah Sado atau sejarah raja/pangeran Joseon lainnya. Nanti bisa dilihat dramanya fiction, half fiction, atau full fiction.
      Salam.

      Delete
  42. Min, saya mau bertanya, pada wikipedia, terdapat update untuk selir dari Gwangjong. Karena sebelumnya hanya Ratu Daemok dan Lady Gyeonghwagung.

    후궁 : 현비 김씨(賢妃 金氏) [39] - 현종때 광종 궁인 김씨를 현비에 추증

    Tertulis selir Hyeonbi Kim-ssi. Siapakan tokoh ini min? Bisa dijelaskan hehe?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selir Hyeonbi Kim,
      tokoh ini adalah tokoh nyata tapi data dan catatan tentang beliau masih kontroversi, bukan karena keberadaannya yang dipertanyakan tetapi tentang mengapa namanya tidak dicatat dalam Sillok Raja Gwangjong melainkan dalam Sillok raja lainnya.

      Sumber-sumber yang saya gunakan untuk mengambil data-data tentang Raja Gwangjong rata-rata menggunakan sumber-sumber yang mengambil data dari catatan Sillok Raja Gwangjong.

      Dalam Sillok Raja Gwangjong, Selir Hyeonbi ini tidak ada. Itulah mengapa saya dan penulis lain yang rata-rata mengambil data dan referensi yang didasari dari catatan Sillok Raja Gwangjong tidak mencantumkan Selir Hyeonbi sebagai selirnya Wang So.

      Nama selir Hyeonbi memang ada dalam catatan sejarah dan kitab Goryeosa sebagai salah-satu istri Wang So (Gwangjong) tapi bukan dalam catatan Sillok Raja Gwangjong melainkan dalam catatan Sillok Raja Hyeonjong (putra Ahnjong Wook).
      Jadi ada frasa dalam Sillok Raja Hyeonjong yang menyebutkan mengenai Selir Hyeonbi sebagai salah-satu istri Wang So.

      Alasan mengapa namanya tidak ditulis dalam Sillok Raja Gwangjong tetapi justru dimunculkan dalam Sillok Raja Hyeonjong saya belum tahu.
      Saya juga masih belum mendapatkan data yang memadai, juga belum menemukan pendapat-pendapat dari para sejarawan tentang hal ini sehingga saya masih belum dapat menganalisa atau memberikan pendapat pribadi tentang hal ini.

      Demikian penjelasannya. Salam.

      Delete
  43. Hai admin!saya suka dengan drama korea dan tertarik untuk mengetahui budaya mereka ada yg unik dari budaya meraka yaitu kasta tulang saya udah cari pakai google belum ketemu mungkin karena keterbatasan saya dalam bahasa asing. Saya melihat aturan kasta ini cukup berpengaruh dalam hal penentuan pantas atau tidaknya seseorang menjadi penerus tahta atau tidak. Saya lihat itu di drama queen seondeok ketika pangeran chun-chun dipertanyakan kelayakan berdasarkan kasta tulang begitu juga di moon konversi walaupun bukan mengenai tahta tapi ada percakapan hae so dan baek ah tentang tingkatan baek ah yg dianggap tidak pantas mempersunting lady hae(istri wang wook) padahal kalo dipikir ibunya seorang putri dibandingkan ibunya wang wook yang hanya seorang putri penguasa wilayah. Jadi yg saya tanyakan sebenarnya aturan kasta tulang itu berdasarkan apa?tolong bantuannya!!!! :-) :-) :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Batari Luwu,
      saya akan berusaha menjelaskan pertanyaan anda dan meluruskan pemahaman anda.

      1.Kasta Tulang
      Kasta Tulang adalah sistem kebangsawanan Keluarga Kerajaan Silla yang didasari oleh asal usul orang-tua mereka. Sistem ini diterapkan untuk memisahkan mana keluarga keturunan raja yang murni dan mana yang sudah bercampur dengan keluarga bangsawan lain.
      Kasta ini ada dua kelas, Kelas Seong-geol atau Tulang Suci (kastanya Ratu Seondeok, Raja Jinpyeong, Raja Jinheung) dan kelas Jin-geol atau Tulang Murni (kastanya Pangeran Chunchu, Hwarang Alcheon, Hwarang Bojong, dan Jenderal Kim Yushin).

      Delete
    2. 2. Aturan Kasta Tulang
      Aturannya terutama meliputi pernikahan dan hak atas tahta. Kasta Seon-geol adalah kasta yang terdiri dari bangsawan dan anggota keluarga kerajaan dari klan Kim Gyeongsang (Silla asli). Kasta Seong-geol bisa menikah dengan kasta Jin-geol tapi keturunan mereka otomoatis menjadi kasta Jin-geol (walaupun dia putra raja) sehingga tidak berhak atas tahta.
      Penjelasannya sangat panjang, tapi sudah saya tulis dalam artikel KERAJAAN SILLA
      Silahkan melihat dalam catatan yang paling bawah dalam artikel tersebut.

      3.Alasan mengapa Pangeran Chunchu saat itu tidak dapat menjadi raja adalah karena dia anak dari pernikahan campuran Seon-geol (ibunya, Putri Cheonmyeong) dan Jin-geol (ayahnya, Pangeran Yongsu). Jadi, walaupun dia adalah cucu raja tapi saat itu dia bukan berasal dari kasta Tulang Suci (Seon-geol) sehingga selagi para bangsawan dari kasta Seon-geol masih hidup Pangera Chunchu tidak bisa naik tahta.

      4.Status Kebangsawanan Lady Hae dan Pangeran Baek-ah
      Saat itu sebenarnya alasan mengapa Baek-ah tidak bisa menikahi Lady Hae bukan karena masalah Kasta Tulang, atau karena status kebangsawanan mereka, melainkan karena asal keluarga dan luluhur mereka.
      Ibu Baek-ah berasal dari Kerajaan Silla, kerajaan yang sangat besar yang tidak pernah mampu ditaklukan oleh Wang Geon (ayah Baek-ah). Silla berhasil digabungkan kedalam Kerajaan Goryeo karena raja terakhirnya (Raja Gyeongsun, kakak ipar Wang So dan Wang Yo) menyerahkan tahta dengan sukarela. Nah, Lady Hae ini berasal dari Jeolla, bekas Kerajaan Baekje. Dulu, Kerajaan Baekje diruntuhkan oleh Kerajaan Silla dan dihancurkan hingga hampir tidak berbekas. Ini yang membuat orang Baekje dendam sama orang Silla, dilain pihak orang-orang Silla selalu memandang rendah orang-orang Baekje. Sentimen negatif ini masih ada saat Baek-ah dan Lady Hae masih hidup. Ini yang membuat keluarga Baek-ah dan Lady Hae tidak mungkin merestui pernikahan mereka.

      5. Status Ibu Baek-ah
      Ibu Baek-ah adalah bangsawan Silla yang berstatus sangat tinggi. Dia bukan hanya sekedar putri penguasa wilayah seperti yang saudari sebutkan diatas. Ibu Baek-ah adalah cucu Raja Silla terdahulu dan keponakan Raja Silla terakhir. Status ibu Baek-ah sama seperti status ibu putra mahkota dan ibu dari Wang So dan Wang Yo, yaitu seorang Ratu.

      Demikian penjelasannya, salam.

      Delete
    3. Salam admin makasih penjelasan tapi ada yg salah pengertian mengenai ibu baek ah. Saya mengerti bahwa dia putri kerajaan yang saya maksud sebagai putri penguasa wilayah adalah ibu daejong wook. Dan menurut cerita di moon lovers daejong work yang berhasil menikahi lady hae walaupun yg paling akrab dengan lady hae adalah baek ah hal inilah yg saya tanyakan karna menurut penjelasan baek ah pada hae so walaupun dia seorang pangeran tapi tidak pantas mempersunting lady hae yang lebih pantas itu daejong wook.
      untuk penjelasan kasta tulangx akan saya lebih lanjut di kerajaan silla sesuai referensi yg diberikan.salam

      Delete
    4. Mohon maaf, Saya mengira anda bertanya tentang ibu Baek-ah karena Baek-ah dan Daejomg Wook namanya sama-sama Wang Wook.
      Mengenai hubungan Baek-ah dan Lady Hae, mengapa.Baek-ah tidak pantas menikahi Lady Hae sudah dijelaskan pada poin 4.
      Salam.

      Delete
  44. Yg bikin sy gak habis pikir,,, koq pangeranx nikahin saudari seayah... Koq bisa ya... 🤔🤔
    Emang boleh ya di masa itu menikahi saudara/saudari atau keponakan sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Rara,
      Pada masa itu pernikahan sedarah adalah tradisi. Pada masa sekarang hal ini dianggap haram, apalagi dari sudut pandang kita orang Indonesia.
      Menurut saya, kita tidak dapat melihat sejarah masa lalu dari sudut pandang masa kini.
      Demikian penjelasannya. Salam.

      Delete
    2. Mau ikutan jawab nih..
      Bukan hanya dikorea saja terjadi pernikahan sedarah. Pada masa lampau hampir disetiap kerajaan apalagi yang masa sebelum masehi banyak terjadi pernikahan semacam itu. Dimesir contohnya, ratu cleopatra menikahi adiknya. Tujuan dari pernikahan tersebut agar para bangsawan tetap berdarah murni. Pada masa itupun terjadi biasanya hanya pada kalangan bangsawan terutama para keturunan raja. Yang katannya juga bisa mengurangi kudeta. Dan kabarnya dimesir, mereka menganggap keturunan raja adalah keturunan langasung dari dewa, dewa harus dengan dewa.
      Sekian penjelasan yang saya tau soal pernikahan sedarah dimasa lampau..

      Delete
    3. Halo,
      terima kasih sudah membantu menjawab & menjelaskan, juga untuk informasi tambahannya ^^

      Kalau masih tertarik mengetahui lebih lanjut tentang drama Scarlet Heart, bisa dibaca diartikel terbaru kami: PANDUAN SEJARAH: DRAMA SCARLET HEART RYEO

      Oya, blog "Deleigeven Historial" bukan satu-satunya blog dari Deleigeven Media. Masih ada beberapa blog lain, seperti ekonomi, nature, dan blog review dari Deleigeven Media, tapi blog Deleigeven Historial ini yang artikelnya paling banyak. Memang kalau di handphone, side guide-nya tidak kelihatan (kecuali mode bacanya diubah ke PC version).

      Semoga saudara/i tertarik membaca dan info-nya bisa bermanfaat.
      Salam,

      Delete
  45. Halo admin, saya mau bertanya, putri taejo wang geon yang tercatat hanya ada tujuh, sedangkan putranya sampai 20 lebih.

    Yang mau saya tanyakan, apakah Wang Geon memang hanya memiliki 7 putri saja? Atau memang ada sosok putri raja yang tidak tercatat baik nama maupun eksistensinya? Mengingat catatan goryeo cukup terbatas.

    Bagaimana dengan Gyeongjong? Apakah benar dari 5 pernikahan yang ia jalani hanya dengan Ratu Heonae (empress chunchu) saja ia memiliki putra (wang song / mokjong)? Bagaimana dengan kemungkinan ia memiliki putri tetapi tidak tercatat?

    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengenai putri-putri Wang Geon dan anak-anak Gyeongjong, jumlah itu adalah yang dicatat dalam Goryeosa. Keturunan Gyeongjong juga hanya itu yang dicatat dalam Goryeosa.
      Semua kemungkinan pasti ada jika itu menyangkut jumlah putri Wang Geon dan juga raja-raja lainnya termasuk Gyeongjong, karena Goryeosa juga ditulis dimasa Joseon dengan gaya yang sangat Kongfusian, yaitu mengabaikan tokoh dan peran wanita dalam pemerintahan.
      Sejauh ini seperti itu yang dicatat oleh Goryeosa. Salam.

      Delete
  46. Min mengenai hukum emansipasi budak yg diterapkan gwangjong,mengapa putra mahkota Wang Yu dan juga Ratu daemok terutama sangat menentang hal itu? Adakah alasan politik kubu atau fraksi tertentu dibalik hal tersebut?

    Lalu mengenai kubu seogyeong dan kubu pyeongyang, lalu melawan kubu silla. Sebenarnya siapa dan bagaimana kubu ini? Saya cukup tertarik dengan kubu2 ini karena dikenal dari saat pemerintahan taejo sampai gwangjong bahkan gyeongjong. Sebenarnya kubu apakah mereka ini?

    Apa kubu ini juga ada hubungan dengan penentangan hukum emansipasi budak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penjelasan mengenai Hukum Emansipasi Budak dan kubu-kubu di Goryeo baru saya tambahkan di artikel. Silahkan dilihat di artikelnya Wang So.
      Salam.

      Delete
  47. Itu di sejarah, wang eun/pangeran gwangju diceritakan mati saat belum menikah, tapi di dramanya, scarlet heart dia saat mati sudah menikah dengan anak dari panglima. Di sejarah juga ditulis kalau gwangju mati saat masa wang mu tapi di dramanya dia mati saat masa wang yo.. Ini gimana ya kok sy bingung hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau bantu jawab, scarlet heart kan adaptasi dari Bu Bu Jing Xin karya Tong Hua (China). Nah di BBJX aslinya, pangeran ke-10 menikah dengan gadis lain. Scarlet ini mengambil Wang Eun sebagai Pangeran ke-10 dan menyesuaikan kisahnya sesuai dengan versi asli Bu Bu Jing Xin yaitu menikah dengan gadis yang dipilihkan keluarga kerajaan. Jadi ini lebih ke improvisasi. Antara drama dan sejarah bisa berbeda krn faktor modifikasi dan penyesuaian cerita. Apalagi scarlet merupakan adaptasi novel yang sudah ada takaran dan plot masing-masing tokoh. Sehingga korea harus kembali menyesuaikan dengan sejarah dan ceritanya agar masuk akal dan tidak mengkhianati versi aslinya.

      Kematian Wang Eun pada Masa Wang Mu atau Masa Wang Yo, kembali ke penyesuaian situasi dan plot naskah dramanya. Karena garis ceritanya scarlet seperti itu, maka Wang Eun meninggal setelah era pemerintahan Wang Mu berakhir.

      Delete
    2. Hal Adhinda,
      Penjelasan mengenai pertanyaan saudari sudah dibantu oleh penjelasan dari saudara/i Dramaaddict diatas. Saya rasa penjelasannya sudah lengkap.
      Salam.

      Delete
  48. Min sempet baca diatas kalo taecyon punya marga ok dan pada masa kerajaan yg punya marga wang berubah menjadi ok. Apa mungkin taecyon msh ada keturunan raja?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengenai Taecyeon 2PM, ada kemungkinan dia masih keturunan raja-raja Goryeo.
      Di Korea sebenarnya marga Wang masih ada tapi sedikit sekali dan ada beberapa macam:
      1.Marga Wang turunan China, walau sedikit sekali.
      2.Marga Wang turunan Wang Geon, yang paling sedikit, dan tidak bisa terlacak yang mana karena tidak punya kitab silsilah.
      3.Marga Wang turunan kerabat Wang Geon, seperti turunan adik-adiknya, paman, dsb.
      4.Marga Wang Korea tapi tidak ada hubungannya dengan Wang Geon, karena tidak semua marga Wang adalah keluarga Wang Geon.

      Jadi marga Wang memang banyak cabangnya, tapi marga "OK" asal muasalnya cuma satu, dari keturunan keluarga kerajaan terakhir Goryeo.

      Marga Wang turunan Wang Geon hampir tidak ada karena dulu diburu oleh pendiri-pendiri Joseon. Mereka yang masih mempertahankan marga Wang disinyalir bukan anggota keluarga kerajaan Goryeo dan tidak mau disangkut-pautkan dengan keluarga kerajaan Goryeo dan Wang Geon. Jadi, andaikan mereka memang keturunan Wang Geon tapi legalitasnya sudah tidak ada.

      Lalu, anggota keluarga kerajaan Goryeo yang sah, yang masih tersisa, diungsikan oleh para pendiri Joseon dengan kapal tapi kapalnya sengaja ditabrakan ke karang. Banyak yang tewas tapi ada yang berhasil bertahan hidup. Anggota keluarga kerajaan yang selamat ini tidak mau memakai marga Wang lagi, dan berganti menjadi marga "Ok" karena huruf kanjinya mirip.

      Sebelum kejadian ini, marga Ok belum ada jadi bisa dibilang hampir semua orang marga Ok ini memang keturunan raja-raja Goryeo dan Wang Geon, termasuk Taecyeon. Tapi mereka, termasuk keluarganya Taecyeon, tidak punya klaim resmi sebagai keturunan Wang Geon karena mereka tidak punya kitab silsilah. Kitab silsilah ini seperti kitab yang dipunya keluarganya aktor Gong Yoo (Goblin) yang membuktikan kalau dia adalah keturunan Kongfusius.

      Bukan maksud mereka tidak mau menyimpan atau membuat kitab silsilah tetapi kalau di jaman Joseon kedapatan punya kitab silsilah sebagai keturunan raja-raja Goryeo dan Wang Geon, mereka bisa dipenjara atau dieksekusi mati.

      Tapi memang, secara lisan marga Ok ini keturunan raja-raja Goryeo. Mereka juga hampir tidak bercampur (dengan orang luar yang meminjam marga Ok), karena saat Jepang mewajibkan semua orang Korea untuk punya marga (soalnya kaum budak tidak ada marga), hampir tidak ada orang Korea (khususnya mantan budak) yang mau pakai marga Ok karena marga ini kan tidak ada pamor seperti marga Lee, Kim, Park, atau Choi.

      Bercampur atau tidaknya bisa dilihat dari jumlah orang bermarga Ok di Korea, yang tidak sampai 10 ribu orang ^_^
      Demikian penjelasannya.

      Kalau tertarik membaca lebih lanjut tentang Taecyeon, bisa dibaca di artikel kami: PERAN ANGGOTA VISUAL GRUP KPOP

      Demikian penjelasannya.

      Delete
  49. Sama agama nam joo hyuk apa ya min

    ReplyDelete
  50. Satu lagi min anaknya hae soo bapak nya siapa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hae Soo dan putrinya adalah tokoh fiktif, sudah dijelaskan di komentar-komentar sebelumnya, tolong disimak kembali komentar-komentar sebelum saudari.
      Mengenai penjelasan lebih lengkap tentang Hae Soo dan drama+sejarahnya "Scarlet Heart: Ryeo" bisa dibaca di artikel kami: PANDUAN SEJARAH DRAMA SCARLET HEART RYEO

      Kami tidak tahu agamanya Nam Joo-hyuk. Tidak semua artis Korea mempublish keyakinannya.

      Harap setiap pertanyaan di satukan dalam satu komentar, apalagi untuk rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang pendek-pendek, agar kolom komentar tidak terlalu panjang, sehingga komentator lain bisa lebih mudah berkomentar karena kolom komentar di blog ini letaknya paling bawah.
      Semoga penjelasan dan artikel kami bisa membantu. Salam.

      Delete
  51. *_*
    Untuk cerita wang won dari scarlet dan juga wang won dr king loves kok sangat berbeda sekali ? Aku nntn scarlet malh benci sama wang won karna jahat kan.. Tetapi di king loves wang won bijaksana dan berteman dgn rin keturunan raja juga, tlong di bantu penjelasannya ^^ thkyu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,
      Pangeran Wang Won di drama "Scarlet Heart" dan Pangeran Wang Won di drama "The King's Love" adalah dua pangeran yang berbeda.
      Pangeran Wang Won di drama "Scarlet Heart" adalah PUTRA MAHKOTA HYEOUN, sedangkan Pangeran Wang Won di drama "The King's Love" adalah PUTRA MAHKOTA WANG JANG (Calon RAja Chungseon).

      Sejarah Pangeran Wang Won di drama "The King's Love" dapat dibaca di --> KERAJAAN GORYEO ERA INTERVENSI MONGOL
      Semoga artikelnya bisa membantu. Salam.

      Delete
    2. Kalau masih tertarik mengetahui penjelasan-penjelasan sejarah drama "Scarlet Heart" bisa dibaca di artikel ---> PANDUAN SEJARAH DRAMA SCARLET HEART RYEO

      Delete
  52. Hai admin!!!!blog panduan sejarah drama scarlet heart ryeo kok kosong?

    ReplyDelete
  53. Maaf yach min udah ketemu linkx!ada beberapa hal yg membuat agak bingung!
    1. Di artikel panduan drama scarlet dikatakan pangeran wang yo,wang so,wang wool dan baek ah bukan pangeran yg mewarisi tahta tapi di artikel ini hampir semua putra wang geon memakai gelar putra mahkota, yang saya ketahui bahwa gelar putra mahkota hanya diberikan kepada pewaris tahta.
    2. Ada 2 orang raja yg diangkat tidak sesuai dengan kebiasaan yg ada pertama anak daegong wook dan yang kedua anak anjhong wook padahal saat itu putra putra wang so masih hidup biasa kalau mangkat maka putra yang akan menjadi raja kalaupun tidak biasa saudara dari raja yang akan menggantikan. Mohon penjelasan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Batari Luwu

      1.Gelar Putra Mahkota
      Wang Geon memberikan gelar "Taeja" (Putra Mahkota) ke hampir semua putra-putranya. Beberapa bergelar "Daegun", "won-gun", dan "Buwon-gun". Tujuan penyamarataan gelar ini bertujuan untuk menghindari konflik.
      Tapi, wasiat Wang Geon sudah jelas bahwa pangeran pewaris (Hereditary Prince) adalah Wang Mu.

      2.Raja Seongjong dan Raja Hyeonjong
      Seongjong adalah putra Daejong (Wang Wook) dan Hyeonjong adalah putra Ahnjong (Baek-ah).
      Dua raja ini naik tahta karena ada kondisi spesial.
      Seongjong naik tahta karena Mokjong (cucu Wang So, putra tunggal Raja Gyeongjong) masih bayi.
      Hyeonjong naik tahta karena raja terdahulu (Mokjong) dikudeta dan dibunuh. Lalu, yang mengkudeta juga dibunuh, dan semua putra-putra Wang Geon sudah meninggal. Hyeonjong adalah satu-satunya cucu Wang Geon yang bisa naik tahta karena dia cucu paternal (dari garis ayah) dan tidak memiliki masalah. Yang lain adalah cucu Wang Geon dari putri-putrinya, atau cucu yang ayahnya dihukum mati oleh raja yang berkuasa (putra-putra Pangeran Wang Won, Pangeran Wonnyeong, Pangeran Hyosung), atau memilih menjadi biksu (putra Pangeran Hyomok).

      Demikian penjelasannya. Salam

      Delete
  54. Dear admin....
    Makasih sudah ngasih tambahan ilmu buat saya...
    Awalnya saya hanya tertarik karena lihat dramanya...
    Tapi saya jadi makin tertarik ke sejarahnya setelah saya membaca laman di dramawiki tentang pemain Scarlet Heart:Ryeo dan mereka menautkan lamannya ke sumber informasinya.Setelah itu saya jadi terus menerus nyari informasi tentang era Goryeo.Dan ketemulah web ini.Terima kasih ya min sudah memberi penjelasan yg cukup mendetail sehingga saya puas baca artikel ini.Min ada satu yg mau saya tanyakan,kalau menurut mimin,antara Scarlet Heart dan Bu Bu Jing Xin dilihat dari unsur sejarahnya,mana cerita yg sesuai untuk menggambarkan eranya?(lebih minim fiktifnya)
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,

      Menurut kami antara versi China dan Korea sih fiktifnya imbang, tapi sebagai versi yang lebih awal memang cerita versi China yang lebih gampang disesuaikan dengan sejarah karena mereka langsung ikut novelnya, sedangkan yang Korea harus ambil cerita dari versi China lalu disesuaikan lagi dengan sejarahnya yang beda dengan sejarah China.

      Sebenarnya, kalau untuk lebih mudah disesuaikan dengan sejarah cerita Scarlet Heart lebih gampang mengambil kisah anak-anaknya Raja Taejo Yi Seong-gye atau kisah anak-anaknya Raja Sejong dari Joseon karena usia anak-anaknya tidak terlalu jauh, beda dengan usia anak-anaknya Wang Geon.

      Mengenai sejarah dalam drama Scarlet Heart yang lebih detail, bisa dibaca panduan sejarahnya di: PANDUAN SEJARAH DRAMA SCARLET HEART

      Semoga penjelasan dan artikelnya bisa membantu. Salam.

      Delete
  55. setiap kali cari tau kisah sejarah di balik drama korea yang berlatar belakang masa kerajaan, pasti deh kesini, saking lengkapnya ini blog. Keren banget

    ReplyDelete
  56. Wah, artikel ini sungguh menarik dan lengkap.
    Saya sangat menyukai cara penulisan dan kelengkapan informasinya. Keren deh!

    Saya izin bertanya,
    jika di drama, pada pemerintahan Raja Gwangjong, pangeran Baek Ah/ Ahnjong Wook meninggalkannya sendirian di dalam istana.
    Sedangkan yang saya baca di sini, Ahnjong Wook memiliki banyak peran dalam pemerintahan Raja Gwangjong. Apakah dia memang meninggalkan pemerintahan atau tetap membantu Raja Gwangjong di dalam istana? Dan apakah dia tetap terlibat dalam pemerintahan?

    Mohon penjelasannya.
    Salam

    ReplyDelete

CATATAN PADA PARA PEMBACA:

-Silahkan membaca, mengambil, dan menggunakan artikel ini dalam karya tulis anda tapi CANTUMKAN KREDIT LENGKAP ARTIKEL INI dalam daftar sumber anda dan JANGAN MENYADUR/MENGCOPY-PASTE apalagi MEM-PLAGIAT 100% isi tulisan ini. Kembangkanlah kreativitas dalam penulisan anda.

-Pembaca DAPAT memberikan komentar dengan akun TANPA NAMA (Annonymous).

-Gunakanlah kata-kata yang baku agar komentar tidak dikategorikan sebagai "komentar Spam" secara otomatis oleh google filter machine.

-Harap MEMBACA ARTIKEL INI dan komentar-komentar sebelum anda DENGAN TELITI sebelum berkomentar, karena mungkin pertanyaan anda TELAH DIJELASKAN secara langsung melalui artikel ini, dan juga agar pertanyaan-pertanyaan yang sama tidak ditanyakan secara berulang.

-DILARANG memberikan informasi dan komentar yang melecehkan Suku, Agama, Ras, dan golongan tertentu (SARA) dan mengandung unsur pornografi.

-Kami menerima setiap kritik dan masukan dari para pembaca melalui kolom komentar, namun Setiap komentar yang melecehkan pihak lain, baik pelecehan berbau SARA atau yang mencerminkan FANDOM WAR akan kami HAPUS.

-Setiap komentar dan iklan yang mengandung unsur PORNOGRAFI dan PERJUDIAN, dan ajakan untuk bergabung dalam usaha SIMPAN PINJAM, KREDIT USAHA dan sejenisnya akan KAMI HAPUS karena berpotensi terjadi PENIPUAN.

-Jika anda memiliki informasi tambahan yang berhubungan dengan artikel ini, kami sangat senang jika anda membagikannya pada pembaca yang lain melalui website ini dan kami sangat senang jika anda juga turut membagikan artikel ini pada orang lain.